img Gairah Liar Masa Puber  /  Bab 5 Part 5 | 2.70%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Part 5

Jumlah Kata:1714    |    Dirilis Pada: 25/10/2022

ke panas, dari basah ke kering. Ada suatu masa kemarau yang agak p

hilangan energi. Orang-orang jarang mau ke luar rumah, lebih sering du

sepi pengunjung. Babah Ong, pemilik toko kelonton

semakin jarang bertemu dengan Mba Rien. Bukan apa-apa, tetapi memang suasana panas menghala

, Nyonya Tuti, seorang bidan satu-satunya di kota itu, menyukai pemuda ini. I

n es cendol segar. Siapa bisa menolak itu di siang yang begini terik?

g Kino, menyeretnya masuk ke beranda seperti m

ma,” kata Kino m

n Kino, “Setiap hari kalian pula

lagi, kali ini pergelangan Ki

yang seperti mau menggodanya sambil berkata, “Kino malu sama Ibu, ya?

da yang sepi. Ibunda sudah pergi ke paviluan sebelah, tempatnya membuka prakt

biskan minuman mereka. Sejuk sekali rasanya

pa siapa-siapa di sekeliling mereka. Wajah Alma yang selalu tampak segar itu (Kino kadang-

g jarang berkerejap. Di suasana panas seperti ini, Kino senang sekali berteduh di sina

” sergah Alma sambil menggi

endek, bertopang dag

amu lihat saya

tanggapan lebih lanjut, mengundang kata-kata seperti, “tak kan pernah bosan” atau “mana mungkin aku bosan

enggigit-gigit sendoknya. Bibirnya yang semakin

tan kata-kata berbunga tentang ketidak-bosanan, tentang ke

ang ia ingin menyampaikan segala sesuat

gemas diperlakukan seperti ini oleh pemuda y

ak bosan?”

an karena tidak tahan lagi, ia bangkit berpindah tempat ke sebelah Kino. Jemarinya yang

pura-pura tidak mendengar, memandang ke luar bera

menoleh memandangi wajah Alma yang kini dekat sekali di sisinya. Aku ingin mencium bibir

skan kalimatnya melihat kedua mata Kino mem

s itu terdiam, jemarinya berhenti mencubit, berubah menjadi cengkraman lemah. Kino menghela

, merasakan manis gula jawa yang tersisa di bibirnya yang basah, men

terpejam dan dengan kehangatan yang j

t dari Mba Rien yang disampaikan lewat Susi. Ketika itu Kino baru

an “untuk Kino di rumah” itu. Di dalamnya, ada sehelai kertas surat biru muda tipis

aca sapaan ini. Ada rasa rindu menjalar tiba

ng sutradara tari menawarkan peran untuk sebuah pertunjukan

Rien akan berada di sana lebih dari setahun .. (Kino menelan

olah ke institut teknologi yang dulu pernah kamu ceritakan itu … (Jantung Kino berdegup k

a tahu kamu akan tetap mengingat Mba Rien. Tetapi janga

inggi… (Sampai di sini, Kino menghela nafas panjang, merasakan segump

kan salam Mba Rien kepada orang tuamu. Jaga S

cium,

kan tari di ibukota dan alamat sanggarnya. Kalau

ada waktu sebelum bertandang ke rumah Alma. Cepat-cepat Kino berlari

kecepatan maksimum menuju rumah kost Mba Rien. Ia ingin m

kaknya naik mobil.” kata Mbak Laras di depan

hari Minggu besok?” tanya Kino, seperti hendak m

nya, sebelum berangkat ke ibukota. Di rumah kakaknya itu telah berkumpul kedu

ngat tentang kepergian Mbak Rien sewaktu masa ujian

bak Laras, “Yang menjemputnya tadi adalah k

ni. Ia menunduk lesu, bersandar ke pintu rumah kost, membuat Laras iba. Kasihan pemuda i

in antara teman kostnya dengan pemuda ini, walau

seperti adik sendiri. Tapi ia tidak pernah tahu bahwa keduanya pernah

tanpa daya. Ia tidak menaiki sepedanya, melainkan berjalan saja perlahan-

hari yang panas ini. Baju Kino basah oleh keringat, karena tadi ia

k main voli, dan menyesali diri karena menampik

ien! umpatnya dalam hati. Sebuah batu agak besar di pinggir jalan ditendangn

embunyikan galau di hatinya sekuat tenaga. Tetapi percuma saja menyembunyikan perasaan

Tidak itu saja, Kino juga menceritakan hubungannya dengan

g telah lama menduga bahwa antara Kino dan wanita itu

lalu menaruh hormat kepada wanita yang tampak selalu ceria tetapi juga penuh wibawa itu. Kini, mel

cerita sekarang?

menyembunyikan kagetnya mendengar Alma berucap dengan nada

l ke kota L,” ujar Alma

g Alma lekat-lekat. Benarkah ia b

rapat membentuk garis tipis yang tegas. Jelas sekali, Al

mitan. Alma tidak mengantar ke gerbang seperti biasa. Tidak membiarkan

udah kembali diterangi lampu-lampu. Penonton sudah bertepuk tanga

menengadah. Ia menyerah pada Sang Sutradar

enutup

ambu

img

Konten

img
  /  2
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY