"Aku akan segera pulang setelah aku menyelesaikan apa yang harus kulakukan di sini," kata Becky pada ayahnya.
Dari ujung telepon, Steve juga merasakan seakan ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokannya. "Baiklah. Ibumu dan Ayah akan menunggumu di sini."
"Sampai jumpa, Ayah."
Setelah mengakhiri panggilan telepon itu, Becky kemudian membenamkan wajahnya dalam-dalam di telapak tangannya.
Dia adalah seorang wanita dewasa sekarang, tetapi orang tuanya masih tetap mengkhawatirkannya, dan semua ini karena suaminya yang kejam itu. Becky merasa sangat bersalah terhadap orang tuanya.
Jessie mengambil ponsel itu kembali dan menunggu Becky yang masih menangis dengan tenang.
Lima menit kemudian, Becky perlahan-lahan menjadi tenang. Jessie menyerahkan selembar tisu padanya, yang diterimanya dengan penuh rasa terima kasih, dan dia menyeka air matanya.
Dengan suara yang serak, dia bertanya, "Bolehkah aku meminjam beberapa akun pemasaran dari perusahaan sepupumu?"
Savoy Entertainment yang terkenal berada di bawah manajemen Payne Yardena, sepupu Jessie. Untuk pemasaran harian para bintangnya, perusahaan kecil yang berada di bawah naungan Savoy Entertainment memiliki banyak akun pemasaran.
Jessie tertegun sejenak ketika dia mendengarnya. Saat dia akhirnya menyadari apa yang sebenarnya ditanyakan oleh Becky, dia dengan cepat membuka ponselnya dan berkata, "Tunggu sebentar, aku akan menanyakannya padanya sekarang!"
"Oke. Terima kasih, Jessie."
Mata Becky yang memerah dan lelah memandang ke luar jendela, tatapannya terpaku pada gedung Crowbar Technologies, kemudian dia tersenyum dengan pahit.
Bagaimana dia bisa berpikir dirinya bisa membuat Rory jatuh cinta padanya? Dia sudah mencoba selama tiga tahun penuh.
Untungnya, dia akhirnya bisa menyadari bahwa dia tidak bisa memenangkan hati pria itu karena hatinya sudah menjadi milik orang lain. Ini mungkin adalah yang terbaik. Setidaknya, sekarang dia sudah mengetahuinya sebelum dia menyia-nyiakan lebih banyak masa mudanya.
Namun, tiba-tiba ekspresi di wajahnya berubah menjadi gelap. Selama bertahun-tahun, dia telah banyak disalahkan dan menderita. Dia sudah pasti tidak akan membiarkan hal ini begitu saja.
Begitu Jessie selesai berbicara di telepon, dia menoleh dan melihat Becky sedang menatap ke luar jendela sambil melamun.
Di luar sudah gelap. Setengah dari wajah Becky kini diselimuti oleh bayangan. Jessie tahu bahwa sahabatnya itu masih depresi.
"Hei, ayo kita bersenang-senang malam ini."
Ketika mendengar ucapan itu, Becky menoleh dan melirik ke arah Jessie. "Tidak bisa, aku ingin beristirahat."
Jessie kemudian mengangkat bahunya dan menyalakan mesin mobil. Ketika lampu lalu lintas berubah menjadi merah, dia menghentikan mobilnya dan melirik Becky yang tampaknya sudah merasa lebih baik. "Sepertinya kamu sedang dalam suasana hati yang baik," komentarnya.
"Aku menangis selama beberapa hari setelah anjingku meninggal. Rory sama sekali tidak pantas untuk menerima air mataku."
Tiga tahun dari hidupnya kini telah terbuang dengan sia-sia. Sekarang, dia akan bangkit kembali. Kenapa dia harus bersedih?
Ucapan Becky mengejutkan Jessie. Dia sungguh tidak menyangka bahwa temannya akan membandingkan Rory dengan anjingnya yang sudah meninggal.
Namun, setelah merenungkannya sebentar, Jessie kemudian menyadari bahwa kata-katanya memang masuk akal. Lagi pula, Rory sama sekali tidak setia jika dibandingkan dengan seekor anjing. Dia sama sekali tidak pantas untuk mendapatkan air mata Becky!
Pada awalnya, Jessie merasa sedikit khawatir tentang Becky, tetapi ketika melihatnya sekarang, sepertinya dia sudah meremehkan mental sahabatnya.
Sebelum pukul sepuluh malam itu, Becky sudah pergi tidur. Sebaliknya, Jessie begadang untuk melawan orang-orang di Internet.
Ketika Jessie dengan terhuyung-huyung keluar dari kamarnya dengan mata yang suram di keesokan paginya, Becky sudah selesai berpakaian dan hendak pergi.
Becky adalah seorang wanita yang cantik dan lembut. Dia memiliki bentuk mata yang indah dan fitur yang cantik, hal ini membuatnya terlihat sangat memikat.
Pakaiannya hari ini sederhana tetapi terlihat sedikit seksi. Dia mengenakan sweter berwarna coklat tua di atas celana jins berwarna biru tua yang dipasangkan dengan sepasang sepatu Oxford berwarna hitam.
Rambutnya yang panjang tergerai dengan bebas di bahunya yang ramping. Dia adalah kombinasi yang sempurna antara kelembutan dan keseksian.
Jessie sangat puas dengan cara Becky berdandan hari ini. Pakaiannya tidak terlihat terlalu menarik perhatian, tapi dia tetap terlihat sangat menawan dan memukau. Segalanya terlihat sangat menarik!
"Aku akan pergi keluar," kata Becky dengan santai.
Dia mengambil ponselnya yang berada di atas meja, kemudian melambai pada Jessie. Sebelum dia bisa melangkah pergi, Jessie sudah lebih dulu bergegas untuk mendekat dan memeluknya dengan hangat.
"Pergilah. Hari ini adalah awal dari kehidupan barumu!"