img Lepas dari Cintaku yang Pahit  /  Bab 1 Tak Terduga  | 0.40%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Lepas dari Cintaku yang Pahit
Lepas dari Cintaku yang Pahit
Penulis: JOAN RHODES
img img img
Bab 1 Tak Terduga
Jumlah Kata:656    |    Dirilis Pada:08/12/2022

Rasa sakit yang menyengat menjalar ke lengannya. Sakit itu tidak tertahankan.

Clara Widian menjilat bibirnya yang pecah-pecah dan mencoba membuka matanya, tetapi tidak bisa.

Kelopak matanya terasa panas dan berat. Dia mendengar suara samar-samar dan dia bergerak di tempat tidur. Terkadang suara itu terdengar keras dan jelas dan terkadang melembut, membuatnya bingung.

"Astaga, kasihan sekali! Keluarga gadis itu menolak memberikan anestesi. Aku heran kenapa mereka begitu membencinya."

"Ya. Dia memiliki tiga puluh jahitan di lengannya. Aku bisa merasakan betapa sakitnya hanya dengan melihatnya."

Setelah beberapa lama, Clara perlahan membuka matanya dan mendapati dirinya terbaring di ranjang rumah sakit. Matanya membelalak kaget ketika dia melihat infus yang menembus kulitnya. Dia segera menyadari apa yang telah terjadi.

Siska Budiman memintanya untuk pergi berbelanja dengannya, tetapi sebenarnya dia mengajak Clara untuk membawakan tas belanja.

Siska sering menyuruh Clara untuk melakukan tugasnya, dan Clara selalu mematuhinya. Bahkan itulah yang terjadi sekarang.

Dalam perjalanan pulang, Siska mengemudikan mobil dan Clara duduk di kursi belakang. Detik berikutnya, mobil tersebut menabrak seseorang.

Adegan kecelakaan mobil itu melintas di benaknya. Jantung Clara berdegup kencang di dadanya. Dia berkeringat dingin. Rasa takut yang dia rasakan membuat sarafnya tegang.

Tubuhnya gemetar. Dia dengan panik melihat sekeliling dan menyadari tidak ada orang lain di bangsal.

Saat dia hendak duduk, dia mendengar suara langkah kaki datang dari luar bangsal.

Clara berbalik dan melihat sosok tinggi. Hatinya berdebar ketika dia menyadari bahwa sosok itu adalah orang yang sangat dia rindukan.

"Daniel!" serunya dengan gembira.

Daniel Sudarsa adalah suaminya. Mereka telah menikah selama tiga tahun. Dia menyukai pria itu meskipun mereka jarang bertemu.

Clara mengira Daniel datang mengunjunginya setelah mengetahui tentang kecelakaan mobil. Dia tahu dirinya kurang lebih ada di hati pria itu.

Hanya saja, detik berikutnya, pria itu bergegas pergi, bahkan tanpa memandangnya sama sekali.

Senyum Clara menghilang dalam sekejap.

Tanpa ragu, dia segera menarik jarum infus dari lengannya dan mengejarnya.

"Daniel ...."

Mengira bahwa pria tersebut tidak mendengarnya, Clara meneriakkan namanya dan mengejarnya sampai ke bangsal berikutnya.

Akan tetapi, apa yang dia lihat selanjutnya membuatnya merasa seperti disambar petir.

Siska, wanita yang selalu berpura-pura lemah di hadapan Daniel, sedang terbaring di ranjang rumah sakit. Pergelangan tangan kirinya dibalut dengan kain kasa; air mata mengalir di wajahnya. Matanya bengkak dan merah, membuatnya tampak menyedihkan.

Kakak perempuan Daniel, Betty Sudarsa, dan ibunya Evelyn Mardina juga ada di bangsal itu. Mereka bertiga mengelilingi Siska dan menjaganya, mengabaikan Clara.

Clara tampak terkejut ketika melihat mereka.

Dia dengan bodohnya percaya bahwa Daniel ada di sini untuk mengunjunginya.

Mereka berempat menoleh ke arah Clara pada saat yang sama. Ibu mertuanya yang berpakaian mewah berdiri lebih dulu. "Clara, kamu datang pada waktu yang tepat," ucapnya dengan angkuh. "Serahkan dirimu ke polisi dan beri tahu mereka bahwa kamu yang menyebabkan kecelakaan itu."

"Itu benar. Akui kesalahan itu untuk Siska," timpal Betty.

"Menyerahkan diri?" Clara tersentak kaget.

Kemarahan melonjak melalui nadinya.

Dia menarik napas dalam-dalam dan menunjuk ke arah Siska. "Dia menabrak seseorang! Dia yang menyebabkan kecelakaan itu! Kenapa harus aku yang menyerahkan diri?"

Keluarga Sudarsa selalu memperlakukannya sebagai pelayan, dan dia sudah terbiasa.

Siska memanfaatkan kebaikan Keluarga Sudarsa padanya dan selalu berusaha mencari cara untuk membuat Clara tidak bahagia.

Demi mempertahankan pernikahannya dengan Daniel, Clara menanggung semua rasa sakit dan penderitaan. Bagaimanapun juga, dia menikah dengan Keluarga Sudarsa untuk memenangkan hati Daniel.

Akan tetapi, orang-orang ini telah bertindak keterlaluan hari ini. Dia tidak menyangka bahwa mereka akan memintanya untuk mengakui kesalahan yang dilakukan wanita yang suka berpura-pura itu.

"Maafkan aku. Ini semua salahku. Aku tidak ingin kecelakaan itu terjadi." Siska menutupi wajahnya dan menangis. "Aku bersedia masuk penjara untuk menebus dosa-dosaku. Jika anggota keluarga korban tidak memaafkanku, aku siap membayarnya dengan nyawaku. Tapi ...."

Dia terisak keras dan mengelus perutnya. "Aku ... aku sedang mengandung anak Daniel," ucapnya, menatap pria yang berdiri di samping tempat tidur dengan lembut. "Aku tidak bisa membiarkan anakku menderita karena diriku."

Clara merasa seperti disambar petir.

Kata-kata Siska benar-benar tak terduga.

Clara tidak bisa memercayainya. Bagaimana dia bisa mengandung anak Daniel?

Sebelumnya
             Selanjutnya
img
Konten
Bab 1 Tak Terduga Bab 2 Masuk Penjara demi Wanita Simpanannya Bab 3 Satu Triliun untuk Sebuah Tamparan Bab 4 Aku Memutuskan untuk Bercerai Bab 5 Dia Serius Bab 6 Selamat Tinggal Bab 7 Perjanjian Perceraian
Bab 8 Air Mata Laut Biru
Bab 9 Sebaiknya Kalian Pergi
Bab 10 Palsu
Bab 11 Penghinaan
Bab 12 Memotret Diam-Diam
Bab 13 Penerus
Bab 14 Itu Tidak Mungkin Dia
Bab 15 Kepedulian
Bab 16 Betty yang Mabuk
Bab 17 Pertanyaan
Bab 18 Dia Pantas Mendapatkannya
Bab 19 Topik Hangat
Bab 20 Bukan Urusanmu
Bab 21 Keadaan yang Berbalik
Bab 22 Di Tengah Badai
Bab 23 Konferensi Pers
Bab 24 Pertemuan di Mal
Bab 25 Menawar Gaun
Bab 26 Menampilkan Keterampilan Aktingnya
Bab 27 Akulah yang Mencampakkanmu
Bab 28 Wanita yang Paling Penting dalam Hidupku
Bab 29 Antagonis Wanita
Bab 30 Clara yang Memesona
Bab 31 Merayu Clara
Bab 32 Rencana Siska
Bab 33 Kuharap Cinta Kalian Berdua Abadi
Bab 34 Aku akan Membuatnya Merasakan Akibatnya
Bab 35 Gelang
Bab 36 Foto Pernikahan yang Rusak
Bab 37 Bukti
Bab 38 Terbakar
Bab 39 Cetak Salinan Lain
Bab 40 Rencana
Bab 41 Berinvestasi dalam Film
Bab 42 Seseorang Mengerjainya
Bab 43 Penampilan Sempurna
Bab 44 Keluarga
Bab 45 Simpanan Pria Kaya
Bab 46 Berakting
Bab 47 Rahasia
Bab 48 Aku Perlu Bicara denganmu
Bab 49 Tidak Masuk Akal
Bab 50 Rasa Bersalah
Bab 51 Adegan Penting
Bab 52 Mata Dibalas Mata
Bab 53 Video di Lokasi Syuting
Bab 54 Tanggapan
Bab 55 Opini Publik Berbalik
Bab 56 Kambing Hitam
Bab 57 Janji Temu
Bab 58 Berita Mengejutkan
Bab 59 Pangeran Piano
Bab 60 Cinta pada Pandangan Pertama
Bab 61 Kamu Perlu Membeli Lampu
Bab 62 Serangan Verbal
Bab 63 Taruhan
Bab 64 Bukti
Bab 65 Cerdas Tapi Bodoh
Bab 66 Bertemu Lagi
Bab 67 Pertunjukan Penuh Improvisasi
Bab 68 Pengakuan
Bab 69 Kehilangan Kendali
Bab 70 Perjodohan
Bab 71 Terlalu Menganggur
Bab 72 Menambahkan Adegan
Bab 73 Lebih Sibuk daripada Pemeran Utama
Bab 74 Konspirasi
Bab 75 Firasat Buruk
Bab 76 Kecelakaan Mobil
Bab 77 Jatuh ke Air
Bab 78 Kebetulan Sekali
Bab 79 Daniel Adalah Orang yang Menyelamatkanku
Bab 80 Membedakan antara Kebaikan dan Kebencian
Bab 81 Aku Ingin Melihat Apakah Kamu Mati karena Tenggelam
Bab 82 Kebohongan
Bab 83 Separuh Benar
Bab 84 Kemewahan yang Tidak Bisa Kuberi
Bab 85 Tidak Berhati Lembut
Bab 86 Putusan Pengadilan
Bab 87 Kejutan
Bab 88 Sebuah Planet Kecil
Bab 89 Makan Siang Bersama Keluarga
Bab 90 Mengunjungi Almarhum Ibunya
Bab 91 Rahasia Daniel
Bab 92 Cinta Pertama
Bab 93 Syuting Selesai
Bab 94 Dies Natalis SMA
Bab 95 Teman Sekolah
Bab 96 Orang yang Sama
Bab 97 Wanita Gila
Bab 98 Konfrontasi
Bab 99 Kamu akan Membayar
Bab 100 Ancaman
img
  /  3
img
img
img
img