Buku Ahmad Bayhaqi
/0/24238/coverbig.jpg?v=5dcfff2944d843b49a3fdab7acf0bb83)
Bayaran Cinta Yang Terluka
Clarisse Nayara dilanda amarah ketika suaminya, Dario Mahendra, memilih membayar seorang pengawal bernama Keiran untuk menemaninya setiap saat, alih-alih meluangkan waktu bersamanya. Dario berdalih bahwa ia terlalu sibuk dengan urusan bisnis untuk mendampingi Clarisse secara langsung. Namun amarah Clarisse berubah menjadi kehancuran saat ia mengetahui alasan sebenarnya: Dario ternyata memiliki seorang istri kedua yang telah ia sembunyikan selama dua tahun terakhir. Dikhianati, diremehkan, dan dijadikan alat pelindung reputasi, Clarisse memutuskan untuk tidak lagi menjadi korban. Dengan hati yang dingin dan mata penuh dendam, Clarisse membayar Keiran-bukan lagi sebagai pengawal, tapi sebagai kekasih gelapnya. Ia ingin Dario tahu bagaimana rasanya dikhianati, dan ingin membuat lelaki itu kehilangan kendali seperti yang dulu ia alami. Namun yang tidak Clarisse sangka, Keiran bukan pria biasa. Di balik sikap dinginnya, Keiran menyimpan rahasia kelam yang membuat permainan ini jauh lebih berbahaya daripada sekadar balas dendam.
/0/24233/coverbig.jpg?v=3f52f46a158d472fa73da19b1d930df8)
Bukan Aku Yang Menjebakmu
Nadira Almeira, seorang sekretaris muda yang cerdas namun sederhana, bekerja di bawah kepemimpinan Elvano Mahardika, CEO tampan sekaligus pewaris perusahaan raksasa Mahardika Corp. Suatu malam, Nadira dituduh menjebak Elvano dengan menggunakan obat perangsang dan membuat pria itu menghabiskan malam bersamanya. Tanpa sempat membela diri, Nadira dihujani tuduhan keji, dicap sebagai penggoda murahan yang haus kekuasaan. Dengan penuh amarah dan kehinaan, Elvano memecat Nadira secara sepihak. Di depan para staf, pria itu melemparkan segepok uang ke wajah Nadira-menghinanya seakan-akan harga diri perempuan itu bisa dibeli. Nadira hanya bisa berdiri membeku, air matanya mengalir tanpa bisa menghentikan rasa malu dan ketidakadilan. Padahal, Nadira sendiri adalah korban-dia tak tahu apa-apa tentang jebakan yang menimpanya malam itu. Namun, semuanya berubah ketika beberapa minggu kemudian, Nadira mengetahui bahwa ia mengandung anak dari pria yang telah mengusir dan mempermalukannya di depan umum. Kini, dalam diam dan rasa sakit, Nadira harus memilih: melangkah pergi tanpa menoleh ke belakang, atau kembali dan menghadapi Elvano-bukan untuk menuntut keadilan, tapi untuk melindungi darah daging yang kini tumbuh dalam rahimnya.