Buku dan Cerita Deny Hernalis
Pacar yang Tak Pernah Punya Waktu untukku
Dulu, Elara dan Kiano adalah dua orang asing yang dipertemukan oleh sebuah perjodohan mendadak. Tidak ada cinta, hanya kewajiban keluarga yang menuntut mereka menikah. Hari-hari mereka dipenuhi pertengkaran kecil, saling sindir, dan tatapan dingin. Saling membenci adalah satu-satunya bahasa yang mereka pahami, hingga akhirnya perceraian datang sebagai pelepas dari semua beban itu. Elara pergi, membawa luka dan rasa kecewa. Kiano tetap dengan dunia yang sepi dan dingin, mencoba menutupi amarahnya dengan kesibukan yang padat. Lima tahun berlalu. Suatu hari, takdir mempertemukan mereka kembali-bukan di hadapan keluarga, bukan di acara resmi, tapi di sebuah proyek pekerjaan yang memaksa mereka bekerja sama. Elara menatap Kiano dengan campuran rasa ingin marah dan penasaran. Kiano, di sisi lain, tak bisa menahan rasa getir melihat senyum Elara yang kini lebih dewasa, lebih menenangkan, tapi tetap memicu amarahnya. Awal pertemuan mereka penuh ketegangan. Sindiran lama muncul lagi, canggung seperti musik yang salah nada. Namun, seiring waktu, mereka mulai melihat sisi lain dari satu sama lain-sisi yang dulu tersembunyi di balik kebencian. Elara menemukan Kiano ternyata bukan sekadar pria dingin seperti yang ia ingat; ada ketulusan yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Kiano mulai menyadari, bahwa Elara bukan hanya wanita pemberontak dan keras kepala, tapi juga sosok yang mampu memahami dirinya lebih dari siapa pun. Pertemuan demi pertemuan, konflik demi konflik, lambat laun menumbuhkan sesuatu yang tak pernah mereka duga: rasa rindu, rasa peduli, dan-tanpa mereka sadari-benih cinta yang mulai tumbuh dari abu kebencian lama. Kini, Elara dan Kiano harus menghadapi pertanyaan yang lebih sulit daripada perceraian mereka dulu: apakah mereka cukup berani membuka hati untuk cinta yang baru, ataukah kebencian lama akan kembali menguasai mereka?
Perih Dicintai yang Tak Direstui
Luna menjalin hubungan asmara dengan Arman sejak mereka duduk di bangku SMA. Lima tahun kemudian, Arman melamar Luna dengan janji setia seumur hidup. Luna menatap cincin itu dengan mata berbinar, yakin bahwa hidupnya akan berjalan sesuai impian. Di sisi lain, Reza adalah tunangan sepupunya, Nadia. Hubungan mereka tampak manis di mata keluarga, penuh tawa dan janji. Tapi nasib punya rencana lain. Di hari pernikahan, Luna justru melangkah menuju altar dengan Reza. Semua tamu terdiam, termasuk Luna sendiri. Hati yang pernah penuh cinta pada Arman kini digantikan oleh rasa takut dan tanggung jawab. Reza bukanlah sosok yang diidam-idamkan, bahkan pekerjaannya tak tetap, namun demi ayahnya yang sakit dan tak bisa menanggung malu, Luna menekan perasaan sendiri dan menerima takdirnya. Sementara itu, Arman dan Nadia, yang selama ini berusaha menjaga jarak, ternyata diam-diam menjalin hubungan di belakang Luna. Hubungan itu kemudian menghasilkan sebuah kehidupan baru yang tersembunyi dari dunia, sebuah rahasia yang tak bisa Luna sentuh. Hari-hari Luna dipenuhi dengan kompromi, penyesalan, dan kesabaran. Menjadi istri Reza adalah pengorbanan yang harus ia lakukan, tapi hatinya selalu menoleh ke masa lalu, ke Arman yang kini jauh dari genggaman. Hidup memang tak selalu adil, dan kadang canda takdir lebih pahit daripada air mata yang pernah jatuh.
