Buku Desi Diah Pangesti
/0/15387/coverbig.jpg?v=276d4bd856ac47039edb6d2ebb256203)
Surgaku Yang Hilang
Kebahagiaan yang tujuh tahun ini selalu mengitari dirinya kini telah sirna dalam sekejap mata. Sosok yang selama ini ia banggakan dan agungkan telah menancapkan duri tajam. Menusuk relung hati hatinya yang paling dalam. “Kenapa Mas tega melakukan ini padaku? Apa salahku, Mas? Apa?!” pertanyaan beruntun keluar dari perempuan beranak satu sembari terisak-isak dalam tangisnya. Jilbab navy menjulur ke dadanya kini telah basah. Ia berusaha mengusap kedua pipinya karena air mata yang terus mengalir deras tanpa henti. Kehidupannya kini terasa begitu suram. Dadanya sangat sesak, matanya sembab dengan lutut yang sudah bergetar hebat hingga tak mampu lagi untuk menopang badannya. Apa perempuan itu masih bisa mengulas senyuman di bibirnya setelah sang suami merenggut segala kemanisan yang selama ini telah mereka bina?