Buku RARA713
/0/9312/coverbig.jpg?v=a842c47bd0cb46389749fd9556b3b503)
Sebatas Istri Bayaran
Tuntutan keluarga Anita Artemio agar wanita itu segera memiliki anak membuatnya mengambil jalan pintas. Dengan menyuruh Julian Narendra, sang suami menikahi wanita lain. Reyna Anindira menjadi wanita pilihan Anita. Gaya hidup glamor serta gengsi yang tinggi membuat Reyna setuju untuk menikah dengan Julian dan melahirkan anak untuk mereka. Namun perasaan lain justru timbul di hati Reyna, di mana dia tidak hanya menginginkan harta Julian dan Anita namun juga ingin memiliki Julian seutuhnya. "Aku ingin kau menjadi suamiku seutuhnya!" bentak Rey. "Tapi aku hanya mencintai Anita. Tolong mengertilah," bujuk Julian.
/0/7738/coverbig.jpg?v=57be4dc477644d819988adcdaf5699d9)
Terjebak Pernikahan Salah
Hera Altezza harus rela terjebak dalam sebuah perjodohan bersama Jayden Xavier. Menikah tanpa cinta membuat Hera merasa jika pernikahannya tidak akan bertahan lama. Namun perhatian dan kebaikan Jayden membuat Hera luluh dan jatuh cinta pada pria itu. Tapi siapa sangka jika semua kebaikan yang dilakukan Jayden semata-mata bentuk balas dendamnya pada Hera. Karena perjodohannya dengan Hera membuat Jayden tidak bisa menikah dengan Elena Darwin, kekasihnya. Balas dendam Jayden bukan hanya membuat Hera kecewa dan sakit hati namun juga membuatnya terjebak dalam pernikahan penuh derita. Diduakan, diperlakukan tidak adil bahkan dianggap tidak ada. Hingga Hera bertemu dengan Haidar Pratama. Seorang pria yang bersedia membantu Hera. Tapi kembali lagi, bantuan Haidar tidaklah cuma-cuma karena ada alasan di balik itu yang berkaitan dengan masa lalu Hera. "Aku ingin lepas darinya, namun akan banyak yang terluka karena perpisahan ini," Hera Altezza. "Jika kau ingin tetap bersamaku ... ceraikan Hera secepatnya," Elena Darwin. "Hal itu tidak bisa kulakukan sebelum balas dendamku selesai, lagi pula aku butuh dia untuk kepentingan bisnisku," Jayden Xavier. "Aku akan membantumu lepas dari pria itu ... namun sebagai imbalannya kau harus jadi milikku, bagaimana?" Haidar Pratama.