/0/10239/coverbig.jpg?v=e7964c940b9a30f19f7aef8a42f2e32c)
Ryuta Ryukiriga adalah anak ketiga dari Raja saat ini. Meskipun tahta istana Kerajaan Xenocyte belum ditentukan, akan tetapi ada kemungkinan Ryuta juga menjadi penerus tahta bersaing dengan ketiga saudara yang lain. Banyak hal terjadi sebelum pemilihan. Namun karena Ryuta mempunyai pemikiran sendiri. Dia lebih memilih untuk pergi meninggalkan tempat dilahirkan agar bisa memperkuat kekuatan Light Knight. Kekuatan yang hanya dapat dimiliki oleh keturunan Ryukiriga untuk saat ini. Belum dipastikan siapa pemilik terkuat sekarang. Ryuta berencana untuk latihan meningkatkan kekuatannya sendiri pada seorang guru yang sangat berpengalaman, tapi justru saat berlatih secara tak langsung terjadi hal diluar dugaan. Apa itu?
Apakah ini kejadian yang biasa terjadi pada setiap cerita di 'dunia ini'?
Sejak awal. Semua dapat terjadi begitu saja. Siapapun, kapanpun dan apapun tergantung bagaimana seseorang mengambil jalan kehidupan. Setiap sesuatu yang berharga pasti akan sulit diterima.
Gadis berambut biru dengan pakaian ala bangsawan sedang menatap padang gurun penuh dengan mayat berbagai jenis manusia berbeda. Gadis itu benar-benar bak seseorang yang terlahir dari suatu es. Stoking yang hanya menutup sampai setengah paha dari bawah kaus kakinya kemudian bersama sepatu high heels setinggi hanya lima senti.
Nafas sang gadis serba es tersebut sulit diatur.
"Ugh... Gawat. Aku heran kenapa dunia ini begitu sulit ditaklukan. Kenapa selalu saja aku gagal menyelamatkan sesuatu?" tanya gadis itu dalam hati.
"Mizuki... Pergilah dari sini..." ucap seseorang dari belakang.
"Ini... H-Haru- Hei! Haruna!"
Mereka tampak terluka parah. Akan tetapi gadis yang baru saja datang itu lukanya terlalu terbuka. Seperti tidak akan bisa bertahan lama, gadis itu memberikan sedikit kekuatannya.
"Ambillah kekuatanku, Mizuki. Agar kau bisa kabur dan menyelamatkan 'dunia lain'. Ugh..."
"Tidak, Haruna! Aku akan pergi setelah membunuh Kaito dan Micaella!"
"Mustahil. Yang tersisa disini hanya kamu, The Dragon Knight lain sudah mati akibat serangan dari Kaito serta pasukannya. Sudahlah. Pergi!"
"Jangan bercanda!"
Gadis bernama Haruna itu menangis tersedu-sedu. Ia sebenarnya menyesal tak mampu menyelamatkan semua orang. Bahkan sejak awal ia sudah berusaha agar orang bernama Kaito bisa ditahan selama mungkin di dimensi lain. Gadis bernama Mizuki mulai berkata agar Haruna tetap santai.
"Aku akan menerima kekuatanmu dan berjanji tetap hidup."
"Aku punya rencana, Mizuki."
"Bagaimana?"
Semua ada di tangan Haruna. Dimana ia berencana untuk membuat dunia ini hancur dalam satu waktu. Takkan ada satu pun yang tersisa. Hanya kehampaan juga kegelapan menyertai. Akan tetapi, itu sama saja membuat semacam kehancuran bagi dunia ini. Jadi jawabannya ialah Haruna berencana membuat dunia baru. Malahan lebih mengarah pada kehancuran dunia.
Mereka berdebat selama beberapa lama sampai Mizuki terpaksa menerima pendapat Haruna.
Dia menteskan air mata sambil memukul-mukul tanah begitu penuh penyesalan untuk kesekian. Secara sekilas Mizuki dan Haruna tampak mirip di beberapa bagian tubuh seperti warna rambut, ciri fisik dan juga ukuran tubuh. Akan tetapi Mizuki tampak lebih manis sebab dia sudah sering perawatan sejak kecil. Berbeda dengan Haruna.
Beberapa lama. Kaito bersama pasukannya datang.
"Wah-wah. Tidak kusangka kalian tersisa ya?"
Aliran waktu secara terpaksa dihentikan oleh Haruna. Ia mengerahkan seluruh kekuatan dengan menyeluruh. Untuk berjaga-jaga. Dirinya membuat lingkaran penghalang agar tak ada orang mengganggu.
Setelah itu ia tempelkan kedua tangan pada bagian atas dada Mizuki. Mizuki menahan rasa sakit. Kekuatan Haruna sangat besar. Siapa sangka sampai-sampai Mizuki hampir saja direnggut kesadarannya oleh Haruna.
Dalam telepati. Seseorang mengatakan pada pikiran Mizuki kalau kekuatan Haruna yang merupakan Light Knight jika dipadukan kekuatan The Dragon Knight maka akan menghasilkan perpaduan luar biasa. Nanti Mizuki akan merasakannya.
Setelah beberapa menit lewat. Haruna kelelahan. Tubuhnya dipenuhi oleh darah dari atas sampai bawah.
"Haruna! Haruna!"
"Mizuki. Pergilah. Kau hanya perlu memutar telapak tangan untuk memunculkan portal ke dunia atau dimensi lain. Selamat tinggal. Aku merasa bahagia bisa berteman denganmu selama ini. Aku merasa senang. Jangan khawatir."
Sesuai arahan dari Haruna. Dia memutar telapak tangan selama satu kali. Sebuah portal berwarna biru muda muncul. Sebelum masuk. Dia melihat Haruna sedang menyatukan tangan. Ada banyak sekali energi kehidupan mulai menyatu di dalam tubuhnya. Insting Mizuki mengatakan Haruna serius untuk melakukan semacam penghidupan ulang dunia ini. Bukan hanya menghancurkan saja tujuan Haruna. Melainkan mengubah dunia ini menjadi takdir lain. Bisa saja nanti dia datang kesini.
Terlihat kalau Mizuki tertelan oleh sebuah mimpi cukup lama saat berada di dalam portal barusan.
Hanya butuh waktu sekitar satu jam untuk Mizuki bisa melihat segala hal. Dia berada pada sebuah dimensi penuh dengan pantulan cermin. Hanya ada dirinya sekarang. Dia tampak bingung.
"Dunia apa ini?"
Sekali lagi seseorang berkata dalam pikiran Mizuki.
"Mizuki. Kau harus siap. Tapi tenang saja aku akan menemanimu."
"Terima kasih, Azure. Aku mungkin merasa sedih. Tapi aku akan bertanggung jawab secara menyeluruh. Memang sedikit melelahkan. Mau bagaimana lagi? Haruna sudah percaya padaku. Aku harus menjalani hidup dan menyelamatkan dunia lain sesuai perkiraan."
Tugasnya menjadi The Dragon Knight memang dapat dinyatakan sudah selesai. Namun, gelarnya tetap dipertahankan serta sekarang ada tugas baru. Yaitu berkelana ke berbagai dunia lain. Entah kenapa terasa agak aneh. Apalagi aliran kekuatan Mizuki benar-benar terasa begitu bebas mengalir.
"Ah. Begitu menenangkan. Aku suka ini."
Mizuki benar-benar menikmati aliran kehidupannya sendiri sembari memejamkan mata. Tiba-tiba dia berada di sebuah bukit pada salah satu wilayah Yakomi City. Dimana terlihat jelas kalau ada dua anak kecil sedang saling berbincang satu sama lain begitu seru.
"Hei, Kaito! Aku akan mengalahkanmu!"
"Heh! Maju sini, Haruna!"
Dia terdiam sejenak menyaksikan apa yang ada di depannya. Benar. Ini adalah sebuah penggalan kejadian dari kehidupan Haruna. Dengan begitu sudah jelas kalau Mizuki mewarisi bukan hanya kekuatan Haruna. Tapi juga kehidupan gadis itu.
Orang bernama Azure tersebut memberikan kalimat sederhana.
"Mizuki. Aku tidak akan bisa banyak berkata. Semoga beruntung. Jika kau memang sedang berat hati, aku bisa membantumu sambil menenangkanmu. Kita sudah sangat lama saling mengenal satu sama lain."
"Terima kasih, Azure. Kau memang naga terbaik yang pernah kukenal. Kurasa begitu. Kau yakin?"
"Jangan Khawatir. Kita ini sahabat, bukan?"
"Ah. Itu menyentuh. Terima kasih."
Sekarang waktu berpindah dimana Haruna sedang bertemu dengan sepasang kekasih di sebuah danau dalam suatu hutan. Itu adalah Raja Ryuta Ryukiriga bersama Ratu Rachel Vin Lyria. Jadi, sejak awal Haruna memang berbakat memegang kendali penuh kekuatan Light Knight melebihi pendahulu di keturunan Ryukiriga sesuai kenyataan.
Mereka seperti sebuah keluarga kecil pada umumnya.
"Entah kenapa aku tak bisa membayangkan kalau Haruna harus melakukan ini lagi. Aku bersyukur dia beristirahat dengan tenang..."
"Ya, Mizuki. Haruna mungkin terlalu banyak menerima beban. Akan lebih baik membiarkan dia beristirahat dalam ketenangan abadi. Apalagi kau tahu, bukan? Kalau melakukan perjalanan waktu itu melelahkan sekali."
"Haruna..."
Setelah puas berbincang. Haruna membuka portal untuk kembali ke dunianya. Sebelum pergi. Ia tampak mengatakan sesuatu kepada kedua orang tuanya di masa lalu.
"Ayah. Ibu. Kalian jangan kaget tentang masa depan. Akan ada kejutan, tapi aku harus tetap tutup mulut. Sampai jumpa lagi..."
Haruna menghilang dalam sekejap dan kembali ke dunianya. Dunia ini adalah dunia tempat Mizuki tinggal. Dimana dunia tersebut dimulai dari awal di zaman dimana para pendahulu seluruh orang hidup.
Rumornya, Laskar menikah dengan wanita tidak menarik yang tidak memiliki latar belakang apa pun. Selama tiga tahun mereka bersama, dia tetap bersikap dingin dan menjauhi Bella, yang bertahan dalam diam. Cintanya pada Laskar memaksanya untuk mengorbankan harga diri dan mimpinya. Ketika cinta sejati Laskar muncul kembali, Bella menyadari bahwa pernikahan mereka sejak awal hanyalah tipuan, sebuah taktik untuk menyelamatkan nyawa wanita lain. Dia menandatangani surat perjanjian perceraian dan pergi. Tiga tahun kemudian, Bella kembali sebagai ahli bedah dan maestro piano. Merasa menyesal, Laskar mengejarnya di tengah hujan dan memeluknya dengan erat. "Kamu milikku, Bella."
Pada hari pernikahannya, saudari Khloe berkomplot dengan pengantin prianya, menjebaknya atas kejahatan yang tidak dilakukannya. Dia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara, di mana dia menanggung banyak penderitaan. Ketika Khloe akhirnya dibebaskan, saudarinya yang jahat menggunakan ibu mereka untuk memaksa Khloe melakukan hubungan tidak senonoh dengan seorang pria tua. Seperti sudah ditakdirkan, Khloe bertemu dengan Henrik, mafia gagah tetapi kejam yang berusaha mengubah jalan hidupnya. Meskipun Henrik berpenampilan dingin, dia sangat menyayangi Khloe. Dia membantunya menerima balasan dari para penyiksanya dan mencegahnya diintimidasi lagi.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Livia ditinggalkan oleh calon suaminya yang kabur dengan wanita lain. Marah, dia menarik orang asing dan berkata, "Ayo menikah!" Dia bertindak berdasarkan dorongan hati, terlambat menyadari bahwa suami barunya adalah si bajingan terkenal, Kiran. Publik menertawakannya, dan bahkan mantannya yang melarikan diri menawarkan untuk berbaikan. Namun Livia mengejeknya. "Suamiku dan aku saling mencintai!" Semua orang mengira dia sedang berkhayal. Kemudian Kiran terungkap sebagai orang terkaya di dunia.Di depan semua orang, dia berlutut dan mengangkat cincin berlian yang menakjubkan. "Aku menantikan kehidupan kita selamanya, Sayang."
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
"Ada apa?" tanya Thalib. "Sepertinya suamiku tahu kita selingkuh," jawab Jannah yang saat itu sudah berada di guyuran shower. "Ya bagus dong." "Bagus bagaimana? Dia tahu kita selingkuh!" "Artinya dia sudah tidak mempedulikanmu. Kalau dia tahu kita selingkuh, kenapa dia tidak memperjuangkanmu? Kenapa dia diam saja seolah-olah membiarkan istri yang dicintainya ini dimiliki oleh orang lain?" Jannah memijat kepalanya. Thalib pun mendekati perempuan itu, lalu menaikkan dagunya. Mereka berciuman di bawah guyuran shower. "Mas, kita harus mikirin masalah ini," ucap Jannah. "Tak usah khawatir. Apa yang kau inginkan selama ini akan aku beri. Apapun. Kau tak perlu memikirkan suamimu yang tidak berguna itu," kata Thalib sambil kembali memagut Jannah. Tangan kasarnya kembali meremas payudara Jannah dengan lembut. Jannah pun akhirnya terbuai birahi saat bibir Thalib mulai mengecupi leher. "Ohhh... jangan Mas ustadz...ahh...!" desah Jannah lirih. Terlambat, kaki Jannah telah dinaikkan, lalu batang besar berurat mulai menyeruak masuk lagi ke dalam liang surgawinya. Jannah tersentak lalu memeluk leher ustadz tersebut. Mereka pun berciuman sambil bergoyang di bawah guyuran shower. Sekali lagi desirah nafsu terlarang pun direngkuh dua insan ini lagi. Jannah sudah hilang pikiran, dia tak tahu lagi harus bagaimana dengan keadaan ini. Memang ada benarnya apa yang dikatakan ustadz Thalib. Kalau memang Arief mencintainya setidaknya akan memperjuangkan dirinya, bukan malah membiarkan. Arief sudah tidak mencintainya lagi. Kedua insan lain jenis ini kembali merengkuh letupan-letupan birahi, berpacu untuk bisa merengkuh tetesan-tetesan kenikmatan. Thalib memeluk erat istri orang ini dengan pinggulnya yang terus menusuk dengan kecepatan tinggi. Sungguh tidak ada yang bisa lebih memabukkan selain tubuh Jannah. Tubuh perempuan yang sudah dia idam-idamkan semenjak kuliah dulu.