/0/10769/coverbig.jpg?v=c1b8dfc2a2e1d7e511efc01c6684e45c)
Kehidupan rumah tangga Bella Ayunda baik-baik saja selama kurang lebih lima tahun ini. Namun semua berubah ketika Arkana, suaminya berada diambang kebangkrutan. Belum lagi tiba-tiba mertuanya mempermasalahkan dirinya yang tidak kunjung hamil. Semua menuduhnya mandul. Di saat terdesak, tanpa sengaja Bella Ayunda bertemu dengan mantan pacarnya sewaktu kuliah, Dilan Mahardika, cinta pertamanya. Dilan menawarkan suatu kesepakatan yang sangat menguntungkan untuk Bella, asal wanita itu mau kembali bersamanya. Maukah Bella menerima penawaran yang sangat menguntungkan itu?
"Arka ... turunkan aku! Kau ini, memangnya aku karung beras apa?" Pekik Bella Ayunda meronta-ronta.
Pria itu tidak menghiraukan rengekan dari sang istri. Arkana terus saja berjalan menuju ranjang. Menurunkan perlahan tubuh Bella ke atas kasur empuk di kamar mereka.
Arkana dengan penuh perasaan menyelimuti Bella. Dikecupnya sedikit lebih lama kening wanita yang ia cintai itu. Lalu ia segera mengambil posisi berbaring di samping istrinya. "Bel, jangan pernah tinggalkan aku apapun yang terjadi!?" Pinta pria itu dengan tulus.
Bella mengerutkan kening mendengar ucapan bernada memohon dari sang suami. "Ada apa? Tidak biasanya kau begini sehabis kita bercinta."
Ya, mereka baru saja menuntaskan hasrat yang tidak pernah luntur walau pernikahan keduanya tidak lagi baru. Sudah sekitar lima tahun lamanya kebersamaan Arkana dan Bella sebagai sepasang suami istri.
"Tidak ada, hanya saja aku merasa melow sekarang." Didekapnya tubuh Bella dari belakang.
Bella tahu, Arkana sedang dalam masalah. Tetapi dia tidak ingin mendesak pria itu untuk bercerita. Suatu saat nanti jika sudah siap, suaminya pasti akan mengatakan sendiri kepadanya.
Jemari Bella tergerak mengusap punggung tangan Arkana yang melingkari perutnya. Wanita itu tersenyum, "Tenanglah, tidak ada yang perlu kau risaukan. Aku selalu di sini bersamamu dan mendukungmu." Setelah berkata demikian, Bella merasakan hembusan nafas panas di belakang lehernya.
Arkana semakin mengeratkan pelukannya, mendekapnya. "Kau yang terbaik Sayang, selalu mengerti perasaanku. Aku merasa sangat beruntung bisa memilikimu."
"Apapun itu, aku yakin kita bisa melaluinya bersama. Tidak perlu memintaku untuk selalu ada di sisimu, Honey. Aku selalu di sini, bersamamu." Bella berbalik, ditatapnya manik hazel milik Arkana. Pria yang selama lima tahun menemaninya dalam suka maupun duka.
Diusapnya dengan lembut rahang tegas suaminya. Pergerakan jemari Bella membuat Arkana memejamkan matanya meresapi usapan sang istri tercinta. "Ceritakanlah jika kau sudah merasa siap. Aku akan menunggu."
Arkana mengangguk seiring degan kelopak matanya yang terbuka, dikecupnya jemari lentik yang sedang bermain dengan wajahnya. "Hmm, pasti. Terima kasih sudah mau mengerti, Sayang."
Bella tersenyum, dia selalu merasa dicintai sedemikian besar oleh pria yang menikahinya lima tahun yang lalu. Di saat dia sedang terpuruk karena kehilangan ayahnya akibat kecelakaan, Arkana hadir di dalam hidupnya yang kelam bagai sosok pangeran berbaju jirah yang memberi warna kembali.
"Sekarang mari kita tidur. Kau pasti lelah setelah bercinta denganku tiga kali malam ini." Senyum nakal menghiasi bibir pria itu, mengingat kembali malam panas yang telah ia lalui bersama wanita cantik yang ada di hadapannya.
"Hmm, kau benar. Aku sangat lelah melayanimu, Sayang. Namun rasanya sangat nikmat." Bella memasang muka kembali menggoda. Meresapi sisa-sisa kenikmatan yang ia rengkuh beberapa menit yang lalu.
"Sudah, jangan menggodaku lagi jika tidak ingin aku gempur sampai pagi." Arkana menaikan selimut yang menutupi tubuhnya dan sang istri hingga batas leher. Mereka masih sama-sama naked, bukan tidak mungkin jika hasratnya kembali bangkit. Tetapi Arkana cukup waras, besok dia harus bekerja membereskan masalah di perusahaan.
"Hmm, good night , Honey." Bella mulai memejamkan matanya, merasakan kantuk.
"Nice dream, My Lady."
******
"Perusahaan sedang kolaps, kau masih bisa bersantai Arka?"
Arka memaksakan diri tersenyum, "Kau pikir aku harus melakukan apa? Menangis guling-guling? Atau mengadu kepada Ayahku?"
"Setidaknya pilihan kedua lebih masuk akal."
"Jika harus memilih, aku lebih baik menangis guling-guling." Ucap Arka mengusap wajahnya gusar. Dia bertanya-tanya dalam hati, apa Vano─sekertaris sekaligus tangan kanannya sudah kehilangan akal sehat? Lima miliar rupiah ? Arka harus mendapatkan uang lima milyar rupiah dalam waktu dua minggu?
"Kau bisa meminta uang dari ayahmu setiap saat," ujar Vano sambil meneliti berkas-berkas di atas meja, seolah kertas-kertas itu adalah benda yang paling menarik di dunia.
Arka tersenyum, "Terima kasih atas masukanmu," katanya sembari berdiri. Meminta pada ayahnya? Tidak akan! Kalaupun Andrew Herlambang bersedia memberikan uang sebesar itu, pasti ada harga yang harus Arka bayar. Dia tahu betul apa yang akan ayahnya pinta. "Saran itu, sampai kapan pun tidak akan aku gunakan."
"Secepatnya carilah solusi! Jika terus begini aku pastikan kau akan gulung tikar dan menjadi gelandangan. Kau masih mempunyai waktu sebelas hari mulai sekarang untuk mendapatkan uang itu, atau kau akan kehilangan semuanya." Ucap Vano mengingatkan, lalu sekertaris yang merangkap sebagai sahabatnya itu berdiri membawa beberapa berkas yang ia teliti tadi.
Vano sangat berbakat meringkas bencana hidup dalam satu kalimat tanpa solusi, pikir Arka.
"Akan aku pikirkan caranya. Kau jangan hanya bisa cerewet dan bantu aku berpikir!" kesal Arka.
Vano tidak menjawab, dia berlalu pergi dan kembali menutup pintu.
Rasa frustasi dan jengkel membuat Arka mempercepat langkah di lorong berlapis karpet berwarna merah itu. Ia keluar di pintu terdekat dan segera menuju mobilnya di tempat parkir. Setelah masuk, ia bersusah payah menahan keinginan untuk membentur-benturkan kepalanya ke setir.
Arka tahu terkadang hal-hal buruk terjadi tanpa bisa diprediksi. Satu hal yang ia benci, ini semua terjadi diakibatkan kesalahannya sendiri.
"Setidaknya aku harus tangguh walau menjadi orang bodoh," gumam Arka.
Arka menggeram, ia menghadapi masalah yang sangat besar dan tak seorang pun bisa ia salahkan kecuali diri sendiri.
Tiga puluh menit kemudian Arka sampai di kota Jakarta. Ini adalah tempat terpadat, kota metropolitan. Ia mengabaikan batas kecepatan rambu lalulintas yang menunjukan kecepatan maksima. Arka melajukan mobil dengan kencang di jalan dua arah itu. Tumpukan masalah hidupnya sedikit bertambah tinggi saat mendengar sirine mobil polisi mengikuti di belakangnya.
Arka menepi dan menurunkan kaca jendela. Ia menunggu sejenak sampai polisi menghampiri mobilnya, lalu melepas kacamata hitam dan menghela nafas.
"Kalau ingin menahanku, bisakah kau memperlakukanku sedikit kasar? Setidaknya aku jadi punya alasan menuntut kepolisian," ucap Arka.
"Sedang ada masalah, Tuan?" tanya polisi tersebut.
"Aku sedang butuh banyak uang," jawab Arka jujur.
"Memangnya kau butuh berapa?"
"Lima milyar rupiah," jawab Arka.
Casandra bersiul. "Waww ... fantastis. Kau kalah lotre? Aku sih punya tabungan, tapi aku rasa itu tidak akan cukup." Polwan cantik itu melirik arloji. "Kau mau membicarakannya? Istirahat makan siang masih tiga puluh menit lagi. Aku bisa menemanimu berkeluh kesah jika kau mau."
Arka mengangguk, "Tentu, aku akan berkeluh kesah terhadapmu selama makan siang. Jangan merengek menyuruh aku berhenti nanti."
"Aku sudah terbiasa mendengar ocehan panjangmu." Suara Cassandra terdengar ringan. "Dan satu hal, jangan ngebut lagi kalau tidak ingin aku tilang."
"Lebih baik ditilang, jika itu bisa membuatku lari dari masalah."
"Kau membuatku kesal, Arkana."
"Oke, sorry. Kita bertemu ditempat biasa." Arka langsung tancap gas, melajukan mobilnya.
Cassandra menggeleng seraya menghembuskan nafas. Arkanya memang tidak pernah berubah.
Polisi wanita itu melangkah memasuki mobil dinasnya. Mengikuti ke mana mobil Arka melaju.
Ketty Ashley adalah seorang aktris sekaligus model papan atas yang cemerlang. Suatu hari, Ketty mendapatkan tawaran untuk bermain film dewasa dengan seorang pria Italia-Amerika yang bernama Vincenzo Xavier di sebuah pondok kayu di pinggiran kota. Ketty langsung menunjukkan ketertarikannya pada Vincenzo saat pertama kali dia bertemu dengan pria tampan yang misterius itu. Sayangnya, Vincenzo bukanlah pria yang mudah didekati. Merasa terluka sekaligus tertantang, Ketty memutuskan untuk membuat Vincenzo jatuh cinta padanya. Segala cara dilakukannya untuk menarik perhatian pria itu agar terpesona padanya. Ketty benar-benar kesal ketika Vincenzo sama sekali tidak menanggapi rayuannya, bahkan dia nyaris putus asa. Namun, ketika pada akhirnya latar belakang Vincenzo terungkap dan hubungan mereka semakin dekat, Ketty justru tidak tahu apa yang seharusnya dia lakukan. Apakah sebaiknya dia mundur karena Vincenzo adalah pria yang berbahaya, atau malah semakin gencar menggoda pria itu?
Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
" Sadar Gra, gue temen pacar lo!! " Pekik Sila frustasi dengan tingkah pria di hadapannya. " Aku gak peduli, yang penting kamu pacar aku. " Acuh nya dengan seringai yang menyebalkan. " Stress, gila. Mati aja lo sana. " " Aku rela mati asal bersamamu. " " Najis" --- Kewarasan Sila sepertinya di permainkan saat menghadapi Agra yang merupakan pacar dari sahabatnya, pria itu tiba-tiba mengklaim dirinya sebagai pacar. Apalagi saat pria itu yang bersikap mengatur dirinya layaknya pasangan kekasih membuat Sila benar benar gemas ingin mencekik leher pria itu hingga mati.
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Disuruh menikah dengan mayat? Ihh ... ngeri tapi itulah yang terjadi pada Angel. Dia harus menikah dengan mayat seorang CEO muda yang tampan karena hutang budi keluarga dan imbalan 2 milyar! Demi keluarganya, pada akhirnya Angel terpaksa menerima pernikahan itu! Tapi, ternyata mayat pengantin pria itu masih hidup! Apa yang akan terjadi selanjutnya? Baca sampai tamat yah, karena novel ini akan sangat menarik untuk menemani waktu santaimu. Salam kenal para pembaca, saya Yanti Runa. Semoga suka ya.