/0/11016/coverbig.jpg?v=a3e1e3093a7f43e35b4fdedfe1a2957f)
Warning! Terdapat beberpa adegan dewasa dalam novel ini, yang belum tujuh belas tahun ke atas menyingkir, dan harap bijak dalam memilih sebuah bacaan. Aliya Jasmine adalah seorang gadis cantik yang begitu polos, periang dan juga manja. Namun, dia harus menerima kenyataan pahit yaitu kehilangan sosok seorang ibu di usianya yang baru empat tahun. Kini Aliya diasuh oleh pria yang berstatus ayah tirinya, yang bernama Revandra Gramentha. Seorang lelaki tampan dan juga seorang presedir di Gramentha grup. Selisi usianya hanya enam belas tahun. Revandra menikahi ibu Aliya karena satu alasan, dan ibu Aliya meninggal tudak lama setelah pernikahan tersebut. Lima belas tahun berlalu, Revandra mengasuh Aliya layaknya anak kandungnya sendiri. Dia bahkan begitu memanjakan Aliya, hingga gadis itu tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik dan manja. Namun, karena kejadian di suatu malam, perasaan Revandra kepada Aliya berubah. Kini dia tidak lagi mengangap Aliya sebagai putrinya lagi. Melainkan menganggapnya sebagai seorang gadis yang dicintainya. Di sisi lain Aliya sering kali melihat ayahnya bersama wanita lain. Lantaran tidak mau ayahnya menikah lagi, Aliya berpikir daripada ayahnya jatuh di tangan wanita lain, lebih baik ayahnya jatuh di tangannya sendiri. Maka Aliya menggoda ayahnya menggunakan tubuhnya, semua itu berkat ajaran dari sahabatnya yaitu Aren.
"Jam segini kamu belum bangun, Sayang?" Seorang lelaki dewasa yang tampan masuk ke sebuah kamar bernuansa biru muda. Lelaki itu duduk di samping pembaringan sembari berusaha membangunkan putrinya yang masih nyaman dalam tidurnya meskipun sinar matahari telah menerobos masuk melalui sela-sela jendela kaca. "Sayang, ayo bangun! Sudah pagi. Bukankah hari ini kamu ada ujian semester?" kata lelaki dewasa itu lagi. Namun, gadis yang dibangunkan tidak ada pergerakan sama sekali.
"Ugh!" leguh Aliya sedikit bergerak.
"Aliya ayo bangun! Kalau tidak bangun sekarang, ayah akan menarikmu ke kamar mandi dan memandikanmu dengan air dingin." Revandra mengancam Aliya karena dia tahu jelas bahwa Aliya begitu anti mandi dengan air dingin di pagi hari.
"Stop, Ayah! Pleae don't threaten me." Aliya langsung bangun sambil mengucak mata setelah Revandra mengancam.
"Sayang, ayah tidak ingin kamu gagal dalam ujian semester ini. Cepatlah mandi dan berangkat ke kampus. Pak Aris akan mengantarmu."
"Ayah ...!" Gadis itu melototi Revandra sambil meletakkan tangan pada wajah tampan Revandra, dia heran kenanpa dia harus diantar oleh sopir kali ini. Bukankah biasaya Revandra lah yang mengantarnya.
"Sudah, jangan banyak berpikir. Hari ini akan ada tamu yang datang ke rumah, jadi aku tidak bisa mengantarmu," jelas Revandra pada Aliya seakan-akan dia mengerti dari tatapan gadis itu.
Dengan wajah kecut dan masam Aliya melangkah masuk ke kamar mandi. Jujur saja, di dalam hati Aliya begitu kesal terhadap Revandra. Sebab, demi seorang tamu Revandra bahkan tidak mengantarnya ke universitas, padahal hari ini adalah ujian semester tingkat pertama untuk Cleah.
"Dasar! Dia lebih memilih menemui orang lain dari pada mengantar putri semata wayang untuk kuliah!" Aliya menggerutu di dalam kamar mandi. "Tamu seperti apa yang akan datang menemui ayah?"
Revandra adalah seorang lelaki dewasa yang masih lajang, bukan berarti belum menikah. Usia Revandra kini menginjak tiga puluh lima tahun dan dia telah sukses menjalankan bisnisnya dalam berbagai bidang. Lelaki itu memiliki putri yang bernama Aliya, berusia sembilan belas tahun. Revandra begitu menyayangi Aliya. Dia bahkan memanjakan gadis itu dengan cara apapun yang diminta akan dikabulkan selama itu masih normal dan dibatas kemampua Revandra sendiri.
Tapu, kenyataan yang sesungguhnya Aliya bukanlah putri kandung Revandra. Melainkan anak dari seorang wanita yang dia nikahi lima belas tahun yang lalu dengan suatu alasan. Namun, setelah pernikahannya, wanita itu meninggal dunia seminggu setelah pernikahan. Sejak saat itulah Revandara merawat dan menjaga Aliya layaknya putri kandung sendiri dan begitu menyayangi gadis kecil itu.
Sebentar kemudian Aliya telah selesai dengan aktivitas memperisapkan diri untuk ke universitas. Gadis itu berlari menuruni anak tangga dan mendapati Revandra sedang duduk di meja makan, ditemani secangkir kopi hitam yang berbau harum. Tidak lupa di samping cangkir kopi itu ada sebuah laptop untuk memeriksa pekerjaannya.
"Good morning, Ded," sapa Aliya sambil mencium kedua pipi ayahnya.
"Morning, Honey," sahut Revandra membalas kecupan putrinya seperti biasa.
Lalu Revandra menarik kursi untuk Aliya duduk sembari menunggu pelayan menyiapkan makanan untuk mereka. Tidak berselang waktu lama pelayan pun membawakan makanan untuk mereka.
Aliya sejak tadi tidak fokus pada makanan yang ada di hadapannya, dia terus saja memandangi wajah tampan seorang lelaki yang berstatus ayah tirinya itu. Revandra yang melihat wajah Aliya penuh dengan pertanyaan kembali menatap gadis itu.
"Kenapa kamu menatapku seperti itu? apa aku sudah melakukan suatu kesalahan kepadamu, Gadis kecil?" tanya Revandra menyelidik.
"Ayah sudah berubah!" jawab Aliya ketus.
"Maksudmu apa, Aliya?"
"Ayah lebih memilih menemui orang lain dari pada mengantar Aliya ke universitas. Aliya tetap menjawab dengan nada ketus. Meski Revandra mencoba untuk menjelaskan, gadis itu tidak menerima penjelasan apapun itu. "Aliya tidak mau tahu, kalau ayah tidak mengantar Aliya ke universutas, Aliya tidak ingin berbicara lagi kepadamu, Ayah."
Melihat putri yang begitu dia sayangi merajuk, Revandra menjadi tidak tega dan kali ini dia benar-benar harus membatalkan janji untuk bertemu dengan tamu tersebut. Dia menghela napas dalam-dalam kemudian menghembuskan secara perlahan.
"Baiklah, Ayah akan mengantarmu ke universits." Demi putrinya, Revndra terpaksa mengalah saja.
"Really?" tanya Aliya, wajahnya langsung berubah jadi gembira.
"Ya, maka lanjutkan makanmu," kata Revandara. Lalu mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang. "Halo! Selamat pagi, Emma," sapa Revandra setelah panggilan tersambung.
"Pagi ...," jawab seseorang di ujung telepon.
"Hari ini kita tidak bisa bertemu. Sebab, aku ada sesuatu yang mendesak," jelas Revandra sembari mengakhiri penggilan tanpa pamit kepada yang dihubunginya.
"Emma? Siapa Emma? Ah, mungkin itu salah satu rekan bisnis Ayah," pikir Aliya dalam benaknya. Aliya juga sedikit kaget mendengar nama Emma disebut oleh ayahnya.
"Jam berapa kau pulang nanti?" Pertanyaan Revandra yang tiba-tiba membuat Aliya terkejut dari lamunannya dan sendok yang ada di tangan Aliya terpental mengenai baju Revandra. Dengan tergesa-gesa, gadis itu beranjak dari tempat duduknya, mengambil tisu, baru membersihkan kemeja yang dipakai Revandra.
"I am sorry, Ded. Aliya tidak sengaja," ucapnya sambil masih sibuk mebersihkan kemeja Revandra. Lalu Aliya mendongak ingin mencari tahu apakah ayahnya marah atau tidak. Bibir mereka hampir saja bersentuhan karena sewaktu mendongak wajah Aliya begitu dekat dengan wajah Revandra. "Ayah, maaf."
"Sudahlah, kamu juga tidak sengaja kan?" Revandra tersenyu. Aliya merangkul leher lelaki dewasa itu.
"Benarkah?"
"Tentu saja."
"Ayah memang yang terbaik." Aliya melayangkan kecupan di pipi kiri dan kanan Revandra, lelaki yang dia anggap sebagai ayah.
Setelah selesai makan, Revandra mengantarkan Aliya ke universitas. Dan sebelum turun dari mobil Aliya meminta sesuatu kepada ayahya.
"Ayah, Aliya ingin sekali belajar menari. Boleh?" Aliya menatap Revandra penuh harap dan begitu manja.
"Oo ... boleh. Nanti ayah akan mencarikan tempat les menri untukmu."
"Thank you, Ded."
"Sayang ... jam berapa kamu pulang?"
"Mungkin sekitar jam satu, Ayah. Nanti Aliya telepon supir untuk menjemput."
"Okey, kamu harus langsung pulang dan jangan berkeliaran ke mana-mana." Revandra memperingatkan.
"Baik, Ayah." Aliya berlari sambil melambaikan tangan pada Revandra setelah turun dari mobil.
Di sebuah tempat duduk berbatu, Aliya duduk. Dia melepaskan tasnya dan menaruh di meja berbatu pula yang memang sengaja disediakan untuk para pelajar ketika beristirahat sambil mengerjakan tugas atau apapun itu.
"Aliya ...," sapa Aren, teman seuniversitas Aliya. "Ayahmu tampan ya, Aliya. Bisa kenalkan padaku? Meskipun usia kita dengan ayahmu terpaut enam belas tahun ayahmu tetap tampan ya. Aku rela kalau dia mau jadi sugar daddy buat aku," Aren berceletuk. Aren adalah seorang gadis yang saat ini tengah dipelihara oleh seorang sugar deddy demi membantu kehidupan sehari-harinya yang memang dia hanyalah seorang anak yatim piatu.
"Ren, sugar daddy itu apa?" tanya Aliya dengan polosnya, dia tidak mengerti apa maksud dari kata sugar daddy dan Aren hanya bida menepuk jidat. "oh, Aliya. Kamu sungguh gadis polos. Sugar daddy pun kamu tidak tahu," batin Aren.
Aren tidak ingin menjelaskan apa itu sugar daddy pada Aliya. Gadis itu berpikir tidak ada gunanya menjelaskan hal itu pada Aliya. Terlebih Aliya adalah gadis yang begitu polos dan tidak mengerti apa-apa tentang hal-hal yang berbau seperti itu. Sementra itu, Aliya yang tidak mengerti apa itu sugar daddy membuat rasa ingin tahu berkecamuk di dalam pikirannya. "Sudahlah, nanti aku tanyakan saja pada ayah," pikirnya.
Bersambung
Binar Mentari menikah dengan Barra Atmadja,pria yang sangat berkuasa, namun hidupnya tidak bahagia karena suaminya selalu memandang rendah dirinya. Tiga tahun bersama membuat Binar meninggalkan suaminya dan bercerai darinya karena keberadaannya tak pernah dianggap dan dihina dihadapan semua orang. Binar memilih diam dan pergi. Enam tahun kemudian, Binar kembali ke tanah air dengan dua anak kembar yang cerdas dan menggemaskan, sekarang dia telah menjadi dokter yang berbakat dan terkenal dan banyak pria hebat yang jatuh cinta padanya! Mantan suaminya, Barra, sekarang menyesal dan ingin kembali pada pelukannya. Akankah Binar memaafkan sang mantan? "Mami, Papi memintamu kembali? Apakah Mami masih mencintainya?"
Semua orang terkejut ketika tersiar berita bahwa Raivan Bertolius telah bertunangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa pengantin wanita yang beruntung itu dikatakan hanyalah seorang gadis biasa yang dibesarkan di pedesaan dan tidak dikenal. Suatu malam, wanita iru muncul di sebuah pesta dan mengejutkan semua orang yang hadir. "Astaga, dia terlalu cantik!" Semua pria meneteskan air liur dan para wanita cemburu. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa wanita yang dikenal sebagai gadis desa itu sebenarnya adalah pewaris kekayaan triliunan. Tak lama kemudian, rahasia wanita itu terungkap satu per satu. Para elit membicarakannya tanpa henti. "Ya tuhan! Jadi ayahnya adalah orang terkaya di dunia? "Dia juga seorang desainer yang hebat dan misterius, dikagumi banyak orang!" Meskipun begitu, tetap banyak orang tidak percaya bahwa Raivan bisa jatuh cinta padanya. Namun, mereka terkejut lagi. Raivan membungkam semua penentangnya dengan pernyataan, "Saya sangat mencintai tunangan saya yang cantik dan kami akan segera menikah." Ada dua pertanyaan di benak semua orang: mengapa gadis itu menyembunyikan identitasnya? Mengapa Raivan tiba-tiba jatuh cinta padanya?
Seorang gadis SMA bernama Nada dipaksa untuk menyusui pria lumpuh bernama Daffa. Dengan begitu, maka hidup Nada dan neneknya bisa jadi lebih baik. Nada terus menyusui Daffa hingga pria itu sembuh. Namun saat Nada hendak pergi, Daffa tak ingin melepasnya karena ternyata Daffa sudah kecanduan susu Nada. Bagaimana kelanjutan kisahnya?
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
21+ !!! Harap bijak memilih bacaan HANYA UNTUK DEWASA. Untuk menguji kesetiaan pasangan masing-masing akhirnya Arga dan rekan-rekan sekantornya menyetujui tantangan gila Dako yang mengusulkan untuk membolehkan saling merayu dan menggoda pasangan rekan yang lain selama liburan di pulau nanti. Tanpa amarah dan tanpa cemburu. Semua sah di lakukan selama masih berada di pulau dan tantangan akan berakhir ketika mereka meninggalkan pulau. Dan itu lah awal dari semua permainan gila yang menantang ini di mulai...