a kemarin. Sesuai janjinya, Revandra mencarikan tempat menari yang berkualitas tinggi yang ada di mall Rub
gtuanya sebelum meninggal. Gramantha Grup berkembang pesat di tangan Revandra dan memil
uk latihan les menari." Revandra m
dir," jawab
-apa kan? Ayah ada urusan mendadak di perusahaan."
k, A
, Say
n sekertaris Alin sudah berada di lantai atas mall r
na?" tanya salah satu pegawa
s menari. Boleh?" Al
VIP yang bisa daftar di sini
ng melihat Aliya seperti sedang kebingungan itu langsung berbisik ke telinga gadis cantik itu. Seker
artu itu hanya ada tiga di negara ini. Salah satunya ada di tangan Revandra, pemilik perusahaan Gramentha Grup. Berbeda dari black card biasa, black card
arus daftar. Nona bisa datang kapan saja sesuai keinginan, Nona A
. Namun, resepsionis itu tidak menyangka kalau Aliya begitu cantik. "Pantas saja presdir Reva
a-tiba ingin ke toilet dan ketika dia sudah berada di toilet, dia tida
gambar presdir Revan hari ini. Oh, begi
p aku bisa melihatnya tanpa pakaian," lanjut w
ayang sekali perhatiannya hanya tertuju pada putrinya yang aku sendiripun tidak t
ada, aku dengan senang hati a
ita yang sedang membicarakan Revabdra. Aliya merampas ponsel yang di dalamnya
u! Ayo ganti rugi," maki wanita ya
tai toilet lalu menyiram ke wajah kedua wanita itu, bahkan Aliya memukuli mereka tanpa ampun. Set
uangan itu, semua mata
gadis itu sa
elegan
antik s
pengunjung ketik
saja mengajarinya menari. Aliya juga berkenalan dengan gadis yang sedikit lebih tua darinya, namanya Bella. Setelah les m
ang hati, Aliya yang memang terbiasa dengan makanan-makanan mahal memesan banyak sekali makanan. Membuat instruktur itu terke
makannya, tiba-tiba Revandra menelepon menanyakan di mana Aliya berada. Gadis itu memberitahu kalau saat ini dia sedang makan di Magi
melanjutkan aktivitas makannya. Namun, di sela makan, Ali
iya. Dia adalah wanita yang tadi dipukuli oleh Aliya. Karena merasa tidak
seperti ini," lanjut wanita yang sat
dengan makian seperti itu, Aliya mengabil botol wine dan langsung
u sudah terluka. Emosinya langsung berkobar, dia merobek baju Aliya sampai pakaian dalam gadis itu terlihat. Tida
an!" maki s
sendok garpu, dia mengarahkan sendok garpu it
Apa kau tau siapa ayahku?" A
i botak itu semak
Namun, si botak tidak takut sedikit pun. Melainkan dia tertawa terb
us merobek baju Aliya. Tidak lupa dia berteriak kepada temannya. "Kau yang di sana berjaga di pintu,
memukuli Aliya. Sampai gadis itu terbaring di lantai lantran sudah tidak kuasa menahan rasa sakit di waja
ilik suara adalah Revandra. Lelaki dewasa itu berjalan dengan kobar api amarahnya, membuat kedua wanita yang memanggil
ku memberi pelajaran pada
ak
dia mendapati pipi Aliya yang sudah mebengkak. Lebih terkejut lagi ketika dia melihat sebuah bekas tusukan garpu di leher gadis itu. Amarah Revandr
engabil botol wine di meja lalu me
otak kepada temannya, tetapi baru saja temannya hendak menelepon petug
, maka aku akan membantumu." Rev
. Ada yang bisa kami bantu?" jawab
Restaurat. Ada seorang pria yang mencob
i botak dan kedua wanita yang m
bagus kan?" kata salah satu wanita itu. Namun, Revandra tidak men
akai untuk menyerang pu
e ...." Belum juga kata-katanya selesai, Revandra sudah menancapkan pisau yang digunakan untuk mengiris steak ke tangan
ak
angkat tangan da
ke tempat itu setelah Revand
salah seorang polisi ya
u yang terdengar oleh pol
menagis karena masih syhok. Revandra melepas jasnya d
ita pulang." Revandra menggendong Aliya. Baru akhinya gadis itu
sam