/0/12164/coverbig.jpg?v=9d5b2f3dedf65b2fa4b83f700a555c0c)
Alesya kehilangan ayahnya, tetapi saat beranjak dewasa dirinya bersiap membalas perbuatan si pembunuh yang diduga adalah Barra. Namun, gadis ini tidak memiliki cukup bukti. Maka mungkin menikahi Edward-putra pria itu dapat mempermudah niatnya. Bagaimana pernikahan di atas dendam ini. Apakah akan berujung pada kata cinta ataukah hidup Alesya akan berakhir di tangan Barra?
Di atas kapal pesiar, seorang gadis terdampar. Bukan tanpa alasan, itu karena dirinya mengikuti seorang pria yang diduga pembunuh ayahnya, tetapi karena pria itu tidak bodoh, alih-alih ditangkap justru gadis bernama lengkap Alesya Amanda seolah menjadi bulan-bulanan di atas kapal hingga dirinya tidak mendapatkan fasilitas apapun, dirinya hanya gelandangan di atas benda ini. "Menyebalkan!" rutuknya di bawah angin besar yang menerpa rambutnya, "kenapa tiba-tiba nasibku seperti ini, padahal tadi itu tinggal sejengkal saja aku akan mendapatkan pria itu. Ck!"
Pakaian yang dimiliki Alesya hanya tinggal dua helai saja, hanya yang dia gunakan, semua benda bawaannya sudah dibuang ke laut oleh beberapa pegawai kapal karena menganggapnya sebagai penyusup padahal sebelumnya gadis berusia dua puluh tiga tahun ini adalah tamu terhormat sama dengan yang lainnnya.
Sementara di dalam sana, pria yang diikuti Alesya justru hidup sangat tenang nan damai. Pria bernama Barra sedang bersulang menggunakan gelas berkaki berisi red wine. Dirinya seorang pengusaha yang bergerak di bidang pertambangan dan beberapa bisnis di bidang berbeda-beda.
Edward baru saja meninggalkan tempat duduknya. "Maaf, saya perlu ke toilet." Sikap santun dipasang di hadapan ayah serta beberapa tamu sang ayah. Pria berperawakan propesional ini mencoba mencari-cari keberadaan Alesya, gadis yang beberapa menit lalu diketahui namanya dari seorang bawahan. "Di mana dia? Apa mungkin dia ikut ditenggelamkan." Tawa hambarnya.
Seorang bawahan kembali berbisik, maka Edward dapat menemukan gadis itu dengan mudah, sedang duduk memeluk lutut di bawah sinar matahari. Langkah lebarnya menapaki kapal sangat santai, tetapi cukup cepat menggapai tempat Alesya. Jas berwarna hitam yang digunakan sebagai lambang keagungannya, segera menutupi kepala si gadis. "Kamu bisa sakit kalau terkena angin dan sinar matahari terlalu lama." Suara bariton itu terdengar indah.
Alesya segera menengadahkan wajahnya, tetapi karena pantulan sinar matahari terlalu brutal, maka segera dirinya mengurungkan niat mencari tahu seorang pria yang mengajaknya bicara. Perlahan, kedua kakinya menopang tubuh semampainya hingga hampir sejajar dengan si pria berkat bantuan heels setinggi lima senti meter di kakinya. "Siapa kamu?"
Tangan kanan Erdward segera mengulur ke arah Alesya. "Edward." Senyuman menjadi penambah pesonanya.
"Ck!" Alesya tidak menyambut uluran tangan si pria. Padahal tangannya saja sangat indah, apalagi wajahnya, tetapi bukan saatnya bagi gadis ini mengagumi salah satu ciptaan Tuhan. "Kamu bisa bantu aku keluar dari sini dengan aman?"
"Maksudnya?" Sebelah alis Edward terangkat seolah tidak tahu apapun.
"Aku dianggap penyusup di sini. Beberapa pekerja bilang aku akan diawasi dan tidak akan dibiarkan lepas, termasuk saat turun dari kapal, aku akan diamankan." Decak kesalnya.
Alih-alih iba mendengar sederet cerita kemalangan si gadis, justru Edward terkekeh kegelian karena nasib sial yang diciptakan sang ayah pada gadis cantik bergaun putih gading ini. "Apa kamu kabur dari acara pernikahan?"
"Ish, aku sedang serius. Kamu bisa bantu aku atau tidak!" Jas milik si pria segera dikembalikan dengan kasar, didesak pada dadanya yang bidang.
"Sudah terlalu lama kamu berada di bawah sinar matahari, berteduh dulu sebelum kepala kamu terbakar," ejek Edward bersama tawa singkat.
"Ish, menyebalkan sekali orang ini!" Namun, bagaimanapun pria di hadapannya, Alesya tetap menguntit karena sejak tadi tidak ada seorang pun yang menganggap ada, kecuali pria asing ini. Tidak sampai lima menit, kini akhirnya Alesya sudah mendapatkan kursi dan tempat berteduh, dirinya duduk canggung di hadapan Edward.
Pria yang menggunakan pakaian formal lengkap dengan dasinya segera memesan dua buah minuman dingin. "Aku tahu tenggorokan kamu tidak berbeda dengan gurun pasir."
Alesya segera memalingkan wajahnya tanpa ingin memberikan jawaban ataupun berterimakasih, kemudian dirinya kembali menatap Edward. "Kamu bisa bantu aku, kan? Buktinya kamu mengajakku kesini."
"Hm ..., tergantung." Sejenak, Edward ingin memainkan gadis di hadapannya terlebih dahulu.
"Tuhan ..., aku salah apa sih!" raungan Alesya hingga membuat Edward tertawa kegelian. Pelayan datang membawakan pesanan. Segera, pria ini membaginya dengan Alesya.
"Aku tidak tahu makanan dan minuman favorite kamu, jadi pesanan kita disamakan." Ramah si pria.
Alesya berhenti meraung. "Harusnya kamu tanya aku dulu, kan!" Namun, walaupun kesal gadis ini tetap menerima kebaikan hati pria asing di hadapannya. Setelah melumuri kerongkongannya, kini Alesya mulai bernegosiasi. "Kalau kamu bisa mengeluarkan aku dengan mulus, kamu akan mendapatkan imbalan. Tenang saja, kakek dan nenekku kaya raya!"
Edward tersenyum konyol. "Apa yang akan kamu berikan sebagai imbalannya?" Pria ini tidak bersungguh-sungguh, dirinya hanya ingin tahu seberapa kaya raya keluarga gadis di hadapannya.
"Aku akan meminta sekotak perhiasan nenek. Iya, itu imbalannya!" Alesya tersenyum penuh keyakinan karena berpikir tawarannya ini cukup menggiurkan walau dirinya tidak tahu orang seperti apa pria di hadapannya.
"Aku tidak tertarik." Sebelah alis Edward terangkat menantang.
"Dasar matre!" rutuk Alesya. Dirinya memang dibesarkan di kalangan keluarga terpandang, tetapi kali ini tidak memiliki apapun setelah semua benda yang dibekalnya lenyap ditelan lautan. Bahkan untuk tidur malam ini saja si gadis harus memutar otak. Kakek dan neneknya mengirimnya ke pulau ini untuk sebuah urusan, Alesya harus mengurus sebuah perkebunan selama satu minggu, tetapi alamat, handphone dan semuanya lenyap begitu saja termasuk keuangannya.
"Bisa dikatakan kamu buronan di atas kapal ini. Kamu memintaku menolong, tetapi hanya imbalan itu yang akan aku dapatkan. Sama sekali tidak menarik!" Edward masih ingin bermain-main dengan Alesya.
"Aku akan menambahnya setelah masalahku selesai!" tegas Alesya walau tidak yakin karena kakeknya termasuk orang yang pelit.
"Di mana kamu tinggal?" Tatapan menyelidik Edward karena akhirnya pria ini ingin mengetahui alasan di balik status Alesya yang dibuat menjadi buronan oleh sang ayah.
"Di pulau seberang. Aku ada urusan di sini, tapi semuanya tidak berjalan lancar bahkan hancur akibat pria brengsek itu!"
Segera, tatapan Edward memicing. "Siapa yang kamu sebut brengsek?"
"Aku tidak tahu namanya. Tapi aku yakin pernah melihatnya, dia adalah orang yang selama ini aku cari." Kini, tatapan Alesya yang memicing tajam, mengingat si pembunuh lima tahun lalu. Saat itu si gadis baru saja lulus SMA, seragam putih sudah mendapatkan coretan dari kawan-kawannya, tetapi hendak mengabarkan berita gembira ini, ayahnya telah tiada, mendapatkan satu tembakan tepat di bagian kepala. Seorang pria muncul dari sebrang gedung, bersiap membidik Alesya, tetapi gadis ini segera bersembunyi di balik dinding, mengacungkan kamera handphonenya untuk membidik wajah si penembak. Cameranya luar biasa baik, bisa menangkap wajah pria itu, hanya saja baru sekilas melihatnya, benda itu segera berubah menjadi kepingan setalah disapa peluru.
"Kenapa kamu mencari pria itu?" Penyelidikan Edward semakin menjadi.
"Kamu yakin mau tahu?" Sinar mata Alesya dipenuhi dengan kebencian.
Bersambung ....
Eriska terpaksa harus menerima perselingkuhan suaminya karena Bagas mengatakan bahwa keperawanan Andin telah diambil. Dia juga mengungkit Eriska yang belum mengandung sejak tiga tahun pernikahan mereka. Lantas, sampai berapa lama Eriska sanggup bertahan jadi istri pertama Bagas dan mengayomi adik madu yang sepertinya ... tak tahu malu?
Naila adalah gadis salihah berusia dua puluh satu tahun yang menikah dengan Daffa-seorang anak geng motor dengan atittude buruk. Pernikahan Daffa dan Naila tidak seindah pernikahan milik orang lain karena sikap tidak terpuji Daffa. Namun, Naila tetap bertahan dalam keterpurukannya dan menganggap ini adalah ujian dari Tuhan untuk rumah tangganya. Ketabahan dan kebijaksanaan Naila ternyata menarik perhatian Raihan, teman kuliahnya. Dari ketertarikan biasa, Raihan bahkan berniat menolong Naila untuk keluar dari toxic relationship itu. Dapatkah Raihan mengeluarkan Naila dari situasi yang merugikan si gadis atau justru kehadirannya semakin menambah petaka?
Nadia-seorang gadis berusia dua puluh tahun yang sudah dilahirkan dari keluarga kaya raya tiba-tiba saja harus merasakan derita hidup pas-pasan dikarenakan meninggalnya sang ayah serta semua aset yang seharusnya diturunkan pada Nadia si anak tunggal. Sang ayah terkena serangan jantung dadakan, padahal Nadia hanya memiliki pria itu serta sang nenek di dunia ini. Sebelum nyawa ayahnya kembali pada Tuhan, Abraham berpesan supaya Nadia menikahi pemilik perusahaan kondang di kotanya karena ayah pemuda itu memiliki hutang budi padanya. Maka, pria ini sudah meminta putra rekannya itu sebagai balas budinya. Nadia menolak, tapi karena keadaan ekonomi menekannya disertai permintaan trakhir sang ayah, akhirnya gadis ini nekad mencari tahu siapa pemuda tersebut.
BERISI ADEGAN HOT++ Leo pria tampan dihadapan dengan situasi sulit, calon mertuanya yang merupakan janda meminta syarat agar Leo memberikan kenikmatan untuknya. Begitu juga dengan Dinda, tanpa sepengetahuan Leo, ternyata ayahnya memberikan persyaratan yang membuat Dinda kaget. Pak Bram yang juga seorang duda merasa tergoda dengan Dinda calon menantunya. Lantas, bagaimana dengan mereka berdua? Apakah mereka akan menerima semua itu, hidup saling mengkhianati di belakang? Atau bagaimana? CERITA INI SERU BANGET... WAJIB KAMU KOLEKSI DAN MEMBACANYA SAMPAI SELESAI !!
Pada hari Livia mengetahui bahwa dia hamil, dia memergoki tunangannya berselingkuh. Tunangannya yang tanpa belas kasihan dan simpanannya itu hampir membunuhnya. Livia melarikan diri demi nyawanya. Ketika dia kembali ke kampung halamannya lima tahun kemudian, dia kebetulan menyelamatkan nyawa seorang anak laki-laki. Ayah anak laki-laki itu ternyata adalah orang terkaya di dunia. Semuanya berubah untuk Livia sejak saat itu. Pria itu tidak membiarkannya mengalami ketidaknyamanan. Ketika mantan tunangannya menindasnya, pria tersebut menghancurkan keluarga bajingan itu dan juga menyewa seluruh pulau hanya untuk memberi Livia istirahat dari semua drama. Sang pria juga memberi pelajaran pada ayah Livia yang penuh kebencian. Pria itu menghancurkan semua musuhnya bahkan sebelum dia bertanya. Ketika saudari Livia yang keji melemparkan dirinya ke arahnya, pria itu menunjukkan buku nikah dan berkata, "Aku sudah menikah dengan bahagia dan istriku jauh lebih cantik daripada kamu!" Livia kaget. "Kapan kita pernah menikah? Setahuku, aku masih lajang." Dengan senyum jahat, dia berkata, "Sayang, kita sudah menikah selama lima tahun. Bukankah sudah waktunya kita punya anak lagi bersama?" Livia menganga. Apa sih yang pria ini bicarakan?
Novel Ena-Ena 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti CEO, Janda, Duda, Mertua, Menantu, Satpam, Tentara, Dokter, Pengusaha dan lain-lain. Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Hari itu adalah hari yang besar bagi Camila. Dia sudah tidak sabar untuk menikah dengan suaminya yang tampan. Sayangnya, sang suami tidak menghadiri upacara tersebut. Dengan demikian, dia menjadi bahan tertawaan di mata para tamu. Dengan penuh kemarahan, dia pergi dan tidur dengan seorang pria asing malam itu. Dia pikir itu hanya cinta satu malam. Namun yang mengejutkannya, pria itu menolak untuk melepaskannya. Dia mencoba memenangkan hatinya, seolah-olah dia sangat mencintainya. Camila tidak tahu harus berbuat apa. Haruskah dia memberinya kesempatan? Atau mengabaikannya begitu saja?
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono
CERITA DEWASA GARIS KERAS! Ketika seorang mafia yang keji menaruh dendam pada wanita yang pernah dia cintai karena sebuah penghianatan. Sebuah jerat licik dia persiapkan untuk menghancurkan keluarga kecil dari wanita yang dia cintai itu tanpa rasa iba. Akankah Amanda sanggup mengalahkan arogansi dan kekejihan seorang Dominic Rodrigues. Tanggal satu akhirnya tetap tiba, Amanda harus kembali datang menemui Dom untuk membayar hutang suaminya atau kalau tidak Dom akan kembali memotong jari suami Amanda satu-persatu. "Puaskan aku, aku tidak mau kau hanya berbaring dan tertelungkup seperti batu!" "Ini hanya se*x kita tidak bercinta!" tegas Amanda. "Terserah apa yang kau ucapkan!" Cerita ini akan mengandung banyak misteri, dendam, kebencian dan plot yang kupastikan tidak akan bisa ditebak oleh pembaca. Rasakan sensasi membaca cerita roman dewasa yang lebih menantang. Siapkan jantung yang sehat! (Aku hanya akan menulis cerita dengan karakter wanita-wanita yang tangguh, karena aku ingin semua wanita menjadi hebat!)