/0/12448/coverbig.jpg?v=17864aab26d4f3a7676919a9730888c6)
"Aku datang untuk membalaskan dendammu." Bella Renee Parthapat bersama sang ibu menjalani kehidupan sederhana setelah diusir oleh Bibi Paeng pasca kematian ayahnya, Chali Parthapat. Bella terpaksa menghapus nama belakangnya jika ingin melanjutkan hidup, karena Paeng serta suaminya terus mencoba membuat kehidupan Bella sengsara oleh banyak dendam yang lama mereka simpan. Bertemu Sky Newton, calon CEO generasi ketiga dari Newton Company membuat cara pandang Bella terhadap sang bibi berubah, gadis itu memutuskan untuk balas dendam dan merebut kembali semua harta yang telah diwariskan oleh Chali Parthapat. Bella berupaya membongkar semua rahasia yang selama ini berhasil disembunyikan darinya oleh keluarga sang bibi.
"Pergi! Pergilah dari rumah ini sejauh mungkin dan jangan pernah kembali!" Paeng melempar dua tas besar ke halaman rumah, sementara Charita kebingungan terhadap situasi yang terjadi.
"Apa, apa yang kau lakukan, Paeng? Kenapa kau mengemasi semua pakaianku serta milik putriku, lalu melemparnya seperti ini." Charita berlari untuk mengambil tas besar miliknya.
"Hey! Apa kau benar-benar bodoh sehingga tak tahu apa yang terjadi, Charita!" Paeng tertawa sombong, ekspresi jahatnya seperti ibu tiri dalam dongeng klasik.
"Katakan padaku apa maksudmu?"
Paeng mendekati Charita, wanita itu mendelik dengan suara rendah. "Kau benar-benar tidak tahu? Setelah kakakku meninggal, kau dan putrimu tak lagi bernilai di rumah ini, jadi sebaiknya pergi, kalian bukan lagi bagian keluarga besar Parthatap." Ia terlihat sangat bengis saat mengatakannya.
"Tidak mungkin." Charita menolak mengerti. "Suamiku baru meninggal dua hari sebelumnya, lalu malam ini kau mengusir kami? Bukankah Chali menjadi pewaris tunggal atas rumah ini?"
"Hey, wanita bodoh. Kau tak bisa mengatakannya tanpa sebuah bukti, apa yang kau miliki sehingga seperti ini? Aku tegaskan kembali bahwa kau dan Bella tak menjadi bagian keluarga Parthatap lagi, kau mengerti?"
Charita menggeleng. "Chali pernah menunjukan padaku bahwa dia adalah pemilik tunggal rumah ini, bagaimana mungkin kau mengusir istri dan putrinya. Aku akan menghubungi pengacara keluarga."
Ketika Charita hendak menelepon seseorang, Paeng merebut ponsel, melemparnya ke tanah dan menginjak benda itu hingga bagian layar retak.
"Paeng! Kau sudah keterlaluan!" Charita menjerit panik.
Paeng tertawa, ia tak memiliki hati manusia sampai bersikap sangat jahat. "Kau baru sadar? Aku memang tak pernah menyukaimu sebagai kakak ipar, dan situasi seperti ini sudah lama aku tunggu."
Mata Charita berubah merah, ia hampir menangis saat memungut ponselnya yang rusak. "Bagaimana mungkin kau berubah seperti ini?"
"Sst. Diamlah, aku lelah bersandiwara."
Dari arah gerbang terlihat sebuah taksi berhenti, Bella muncul di sana, gadis itu baru saja mengikuti jam kuliah malam. Bella mengerutkan kening melihat ibu dan bibinya berada di halaman dengan situasi aneh.
"Apa yang sebenarnya terjadi sekarang?" Bella bergumam lirih, ia berlari menghampiri Charita, ternyata wanita itu sudah menangis. "Astaga, Bu. Apa yang terjadi? Kenapa Ibu menangis?"
"Baguslah kau akhirnya pulang, Bella." Paeng berbicara, ia tak menunjukan belas kasih pada mereka. "Cepat bawa ibumu pergi dari tempat ini."
Bella kebingungan. "Tapi kenapa? Untuk apa ibu pergi?"
"Bukan hanya ibumu, tapi kau juga harus mengikutinya. Enyahlah, aku sudah bosan melihat kalian tinggal di rumah ini." Paeng akan pergi, tapi Bella cepat mencegahnya, Paeng kesal dan menarik tangannya dari cekalan Bella. "Jangan menyentuhku!"
"Katakan padaku apa yang sudah terjadi, Bibi? Mengapa ibuku sampai menangis? Mengapa kau mengusir kami?"
"Kau belum mengerti?" Paeng melihat Charita. "Hey, kakak ipar. Seharusnya kau mengatakan sesuatu kepada putrimu, untuk apa menangis?"
"Tolong, Bibi. Katakan saja padaku apa yang terjadi." Bella memohon, ia sudah tak tahan melihat Charita menangis.
"Baiklah jika kau memaksa." Paeng menyeringai. "Mulai malam ini, kau dan ibumu bukanlah bagian keluarga besar Parthatap, aku mengusir kalian berdua, jadi lekaslah enyah dari tempat ini!" Suara Paeng meninggi pada bagian akhir.
"Mengusir?" Buku-buku tebal yang sempat didekap Bella akhirnya jatuh ke tanah, ia cukup terkejut mendengar semua itu. "Tapi, kenapa? Bukankah semua baik-baik saja? Apa salahku dan ibu sehingga Bibi melakukan ini?"
"Bella, sudahlah." Suara Charita terdengar, Bella menoleh dan menghampiri wanita itu.
"Tapi, Bu. Ada apa? Kenapa Bibi Paeng melakukan hal ini?"
Charita menggeleng, ia memilih memungut buku-buku milik Bella.
Suara klakson mobil terdengar dari arah gerbang, rupanya putri Paeng baru saja pulang, Balila Parthatap yang anggun.
Paeng tersenyum lebar ketika Balila turun dari mobil setelah supir membuka pintu untuknya, Balila terlahir lima bulan saat Bella menginjak usia setahun.
"Putriku yang cantik, akhirnya kau kembali." Paeng memeluk Balila dan mengecup keningnya. "Bagaimana harimu?"
"Semua baik-baik saja, Bu."
Balila tersentak melihat pemandangan aneh di depannya, Charita yang menangis dan Bella menatap nanar Paeng sekaligus Balila.
"Apa yang terjadi di sini?" Balila menatap Paeng. "Ada apa dengan mereka, Bu?"
Paeng mengajak Balila berhenti, ia mengangkat dagu dan kembali menatap Bella serta Charita penuh kebencian. "Mereka sudah tak layak tinggal di rumah ini, jadi seharusnya mereka pergi sejauh mungkin."
"Apa?" Balila terkejut. "Tapi, tapi untuk apa mengusirnya? Mereka adalah bagian keluarga Parthatap, Bu."
"Tidak lagi." Paeng menggeleng.
"Apa ayah tahu?"
"Kami sudah membicarakannya sejak hari kematian pamanmu."
"Kau sudah gila!" Charita tiba-tiba menjerit, ia bergerak cepat mendorong Paeng hingga adik iparnya tersungkur ke tanah. "Kau sangat jahat, Paeng! Kau sangat keji!"
"IBU!!!" Bella dan Balila kompak berteriak, Bella menarik Charita agar mundur, sementara Balila membantu ibunya supaya berdiri.
"Berani-beraninya kau melakukan itu!" Paeng tidak bisa menerima perilaku kasar Charita, ia mendekat dan berniat menampar kakak iparnya, tapi bukan wajah Charita yang berhasil tersentuh tangan Paeng, melainkan wajah Bella, gadis itu sudah berdiri siaga di depan Charita.
"Ibu!" Balila kembali berteriak, hatinya terlalu lembut untuk menyaksikan setiap hal buruk malam ini. "Sudah, Bu. Jangan memukul Kak Bella, tidak perlu sampai seperti ini." Ia menarik mundur Paeng.
Sementara Bella masih terdiam, ia tak bergerak meski wajahnya terasa panas, Charita memeluk Bella, ia kembali menangis kencang.
"Sudah, Bella. Sudah. Kau tak perlu seperti ini, kau tak pantas mendapatkannya, jika mereka memang menginginkan rumah ini, lepaskan saja, ibu bisa menerima semua ini. Jangan biarkan mereka menyakitimu, Nak."
"Aku hanya ingin mendengar alasannya, Bu. Apa sebelumnya ayah tahu tentang ini?"
Charita menggeleng. "Kita harus pergi sekarang, ibu tak ingin melihatmu diperlakukan kasar lagi. Sudah cukup, Bella. Ibu mengerti."
"Pergi kalian! Enyah dari rumah ini! Aku dan suamiku takkan membiarkan kalian kembali lagi, pergi sejauh mungkin!" Paeng berteriak dan mendelik, ia menunjuk gerbang, bahkan supir tak berani melawan Paeng, pria itu hanya bisa menyaksikan saat Charita terus memaksa Bella agar mereka pergi.
"Ibu baik-baik saja, Bella. Percayalah, kita akan baik-baik saja." Charita berusaha membuat Bella mengalah, tanpa banyak bicara gadis itu mengikuti keinginan sang ibu, mereka pergi berbekal dua tas besar tanpa tahu lebih banyak alasan sebenarnya dari pengusiran paksa malam ini.
Sesaat langkah Bella berhenti di balik gerbang, ia melihat Paeng terakhir kali sebelum wanita itu mengajak Balila masuk ke dalam rumah yang sudah dua puluh tahun lebih menjadi tempat tinggal Bella.
"Bu, apa yang harus kita lakukan setelah ini? Di mana kita akan tinggal?"
Pertanyaan klasik yang membuat Charita menarik napas panjang.
***
"Aku hanya akan menggunakanmu saat butuh." Amanda selalu membenci kalimat pelecehan dari bibir Oriaga Niel, suami sekaligus CEO brand perhiasan dan busana terkenal 'Gregorious' yang menikahinya sebulan lalu. Amanda merasa kotor dan gila, meski mereka melakukan seks, tapi tanpa rasa cinta, mereka hanya saling membenci sepanjang waktu. Amanda seperti jalang yang dibeli Oriaga untuk selamanya, pria itu ingin membalas dendam atas sikap keluarga Amanda pada masa lalu.
Tidak ada yang tahu bahwa empat tahun lalu Choi Ji Eun pernah menikah kontrak dengan seorang pengacara di London, bahkan orangtuanya sendiri, dan sampai sekarang semua orang akan tetap melihat Choi Ji Eun sebagai perempuan berstatus lajang yang akan segera menikah dengan Lim Woo Jin, seorang pria muda pemilik perusahaan. Namun, siapa sangka jika mantan suami kontrak wanita itu tiba-tiba muncul di Seoul, menjadi pembicaraan hangat karena membela seorang pelaku penggelapan dana agensi yang cukup terkenal di Korea Selatan. Choi Ji Eun tahu bahwa bahaya besar tengah mengancam pernikahannya, terlebih saat seorang gadis kecil berusia lima tahun menyebut nama samaran wanita itu saat masih tinggal di London. "Ibu adalah Cassandra Choi, Ibu adalah Ibuku, bukan?"
Romance—new adult. Jonas benar-benar tersiksa karena kesalahan masa SMA yang membuatnya merenggut masa depan seorang gadis pincang bernama Agatha, dan ia tak pernah menyangka kalau mereka akan dipertemukan dalam kampus yang sama. Agatha tak pernah tahu siapa pelaku malam itu, ia bahkan berusaha melupakannya sejak lama, tapi Jonas datang seolah dia malaikat penolong yang penuh perhatian. Nyatanya, Jonas hanya ingin menebus kesalahan. Ini tentang Jonas, mahasiswa tampan anak Mapala. Juga tentang Agatha, gadis pincang bertongkat yang punya masa lalu kelam. Tentang Maple yang penuh warna, juga jingga dan segala hal yang suatu hari bisa redup tanpa diminta.
Romance, Adult. Konten sensitif 21+ "Menyelamatkanmu untuk menghancurkanmu." Memiliki rasa trauma terhadap perempuan akibat sering mendapat siksaan dari sang ibu, membuat sosok Denis begitu membenci lawan jenisnya, tapi bukan berarti ia harus menjadi seorang gay. Sebab kebencian Denis malah membuatnya memanfaatkan banyak perempuan sebagai ajang balas dendam, mainan yang harus ia hancurkan sedemikian rupa setelah berhasil menariknya dalam perangkap. Hanya saja, apa perangai Denis serta tujuan awalnya bisa berubah setelah ia bertemu seorang perempuan yang bekerja sebagai disk jockey di tempat hiburan malam? Sedangkan ia hampir setiap waktu menikmati make out dengan perempuan yang berbeda tanpa rasa, dan tanpa pernah merasa puas.
Setelah memutuskan hubungan dengan keluarganya yang terjerat kasus korupsi, Magnus bekerja pada keluarga Montgomery, sebuah perusahaan lokomotif terbesar di dunia. Dan dia harus menikah dengan Cressa, putri bungsu Montgomery yang pemarah. Bersama, Magnus dan Cressa punya tujuan masing-masing dalam pernikahan itu. Namun, perlahan-lahan Cressa mengungkap jati diri Magnus yang sebenarnya. Magnus bukan anak koruptor semata, lalu siapa sebenarnya dia?
Cerita Khusus Dewasa... Banyak sekali adegan panas di konten ini. Mohon Bijak dalam Membaca. Basah, Tegang, bukan Tanggung Jawab Autor. Menceritakan seorang pria tampan, bekerja sebagai sopir, hingga akhirnya, seorang majikan dan anaknya terlibat perang diatas ranjang.
Novel Cinta dan Gairah 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, CEO, kuli bangunan, manager, para suami dan lain-lain .Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Seorang gadis SMA bernama Nada dipaksa untuk menyusui pria lumpuh bernama Daffa. Dengan begitu, maka hidup Nada dan neneknya bisa jadi lebih baik. Nada terus menyusui Daffa hingga pria itu sembuh. Namun saat Nada hendak pergi, Daffa tak ingin melepasnya karena ternyata Daffa sudah kecanduan susu Nada. Bagaimana kelanjutan kisahnya?