/0/12518/coverbig.jpg?v=c0f1432b0ca945ba95f2061f6eb895d1)
Menantu yang selalu dihina oleh orang orang berubah menjadi menantu yang kaya raya sehingga orang orang yang pernah menghinanya berusaha untuk menjilat nya.
Pada pukul tujuh pagi di dalam rumah. Ada seorang pria yang sedang memasak di dapur. Pria itu adalah Ronald, setiap pagi Ronald menyiapkan makanan untuk keluarga itu. Dia dianggap sebagai benalu di rumah itu karena tidak mempunyai penghasilan.
Ronald menjadi bahan tertawaan oleh keluarga istrinya yaitu keluarga besar Baskoro. Istri Ronald adalah seorang wanita cantik bahkan termasuk wanita yang paling cantik diantara wanita di keluarga besar yang ada di kota Delima ini.
Beberapa saat kemudian datang seorang wanita paruh baya menghampiri Ronald yang sedang masak.
"Hei Sampah mulai hari ini pergi cari kerja diluar sana, tapi ingat kamu tidak boleh bekerja sebagai kuli bangunan seperti dulu lagi. Karena orang orang dari keluarga besar Baskoro pada menertawakan kami sebagai mertua mu." Kata Meri,
"Kamu tidak boleh pulang sebelum kamu mendapatkan pekerjaan yang gajinya lebih dari dua puluh juta sebulan." Tambahnya
"Ada apa sih bu, pagi pagi sudah pada ribut di dapur" kata seorang wanita cantik berkulit putih cerah, hidung nya mancung, postur tubuhnya ramping dan tinggi. dengan rambut panjang dan lurus. Jika dibandingkan dengan artis ibu kota yang paling cantik mungkin lebih cantik wanita itu. Nama wanita itu adalah Jasmine, istrinya Ronald.
"Ini suami benalu kamu, bisa bisanya dia betah tinggal di rumah ini tanpa bekerja." Kata Meri, ibu jasmine.
"Ronald aku punya teman yang mempunyai perusahaan transportasi, kamu bisa melamar pekerjaan sebagai sopir bus kota di perusahaan itu." Kata Jasmine.
Walaupun Jasmin tidak mencintai Ronald dia tetap berlaku sopan pada suaminya itu. Bahkan dia juga ikut menjadi bahan ejekan bagi orang orang di kota Delima karena mempunyai suami yang tidak berguna.
Jasmine menikah dengan Ronald karena dijodohkan oleh kakeknya, yaitu tuan besar Baskoro. Walaupun jasmine tidak mencintai Ronald, namun dia tidak berani untuk membantah kakeknya.
Sudah empat tahun lamanya mereka menikah, namun Jasmine belum mempunyai anak, karena Jasmine dan Ronald tidak pernah tidur satu kamar. Ronald tidur sendirian di kamar yang bersebelahan dengan dapur.
"Sebelum kamu pergi ke kantor perusahaan itu kamu harus mencuci piring dan pakaian dulu. Karena aku tidak mau mengerjakan itu semuanya" kata Meri, kemudian dia pergi meninggalkan dapur.
Setelah selesai mencuci piring dan mencuci pakaian. Ronald pergi kekantor perusahaan transportasi yang berada di jalan Mawar dengan menumpang angkot.
Ronald masuk ke dalam kantor itu. Kemudian resepsionis mengantarkan Ronald ke ruangan kerja CEO di kantor itu.
Didalam ruangan itu Ronald melihat seorang pria yang seumuran nya, yaitu sekitar dua puluh lima tahun. Ronald mengenal pria itu. Dia adalah Hendra mantan pacar istrinya.
"Ronald silahkan duduk" kata Hendra, mempersilahkan Ronald Duduk.
"Ronald apakah Jasmine yang menyuruhmu datang kemari untuk melamar pekerjaan?" Tanya Hendra
"Ya, dan aku tidak tahu bahwa kamu yang mempunyai perusahaan ini, jika aku tahu aku tidak akan kemari" jawab Ronald
"Ronald berapa aku harus membayar mu agar kamu mau meninggalkan Jasmine, seratus juta apakah cukup?" Tanya Hendra
"Jangankan seratus juta, satu miliar pun, aku tidak akan mau meningkatkan Jasmine." Jawab Ronald.
"Aku tahu Jasmin itu tidak mencintaimu, bahkan aku yakin dia tidak akan membiarkanmu menyentuhnya." Kata Hendra
"Itu bukan urusanmu" kata Ronald,
Kemudian dia berdiri dan hendak pergi dari ruangan itu. Namun tiba tiba Hendra menendang punggung Ronald, sehingga Ronald tersungkur di lantai.
Ronald segera berdiri. Dia hendak membalas dengan memukul wajah Hendra. Tapi Hendra menangkap kepalan tangan Ronald, lalu dia memelintir tangan Ronald. Kemudian Hendra memukul wajah Ronald sekitar sepuluh kali sehingga wajah Ronald menjadi bengkak.
"Sekarang pergi dari sini, dan segera ceraikan Jasmine, jika tidak, kamu akan mendapatkan lebih buruk dari ini." Kata Hendra sambil mendorong Ronald keluar dari ruangan kerjanya.
Dirumah, Meri melihat Ronald pulang dengan wajah yang bengkak.
"Hei, Menantu tidak berguna, kenapa kamu pulang dengan wajah yang bengkak seperti itu, pasti kamu habis berkelahi ya? Oh tuhan, kenapa aku dapat menantu tidak berguna seperti ini? disuruh mencari pekerjaan malah berkelahi diluar sana," kata Meri
*****
Seorang gadis SMA bernama Nada dipaksa untuk menyusui pria lumpuh bernama Daffa. Dengan begitu, maka hidup Nada dan neneknya bisa jadi lebih baik. Nada terus menyusui Daffa hingga pria itu sembuh. Namun saat Nada hendak pergi, Daffa tak ingin melepasnya karena ternyata Daffa sudah kecanduan susu Nada. Bagaimana kelanjutan kisahnya?
‘Ikuti terus jatuh bangun perjalanan Sang Gigolo Kampung yang bertekad insyaf, keluar dari cengkraman dosa dan nista hitam pekat. Simak juga lika liku keseruan saat Sang Gigolo Kampung menemukan dan memperjuangkan cinta sucinya yang sangat berbahaya, bahkan mengancam banyak nyawa. Dijamin super baper dengan segala drama-drama cintanya yang nyeleneh, alur tak biasa serta dalam penuturan dan penulisan yang apik. Panas penuh gairah namun juga mengandung banyak pesan moral yang mendalam.
Kedua orang yang memegangi ku tak mau tinggal diam saja. Mereka ingin ikut pula mencicipi kemolekan dan kehangatan tubuhku. Pak Karmin berpindah posisi, tadinya hendak menjamah leher namun ia sedikit turun ke bawah menuju bagian dadaku. Pak Darmaji sambil memegangi kedua tanganku. Mendekatkan wajahnya tepat di depan hidungku. Tanpa rasa jijik mencium bibir yang telah basah oleh liur temannya. Melakukan aksi yang hampir sama di lakukan oleh pak Karmin yaitu melumat bibir, namun ia tak sekedar menciumi saja. Mulutnya memaksaku untuk menjulurkan lidah, lalu ia memagut dan menghisapnya kuat-kuat. "Hhss aahh." Hisapannya begitu kuat, membuat lidah ku kelu. Wajahnya semakin terbenam menciumi leher jenjangku. Beberapa kecupan dan sesekali menghisap sampai menggigit kecil permukaan leher. Hingga berbekas meninggalkan beberapa tanda merah di leher. Tanganku telentang di atas kepala memamerkan bagian ketiak putih mulus tanpa sehelai bulu. Aku sering merawat dan mencukur habis bulu ketiak ku seminggu sekali. Ia menempelkan bibirnya di permukaan ketiak, mencium aroma wangi tubuhku yang berasal dari sana. Bulu kudukku sampai berdiri menerima perlakuannya. Lidahnya sudah menjulur di bagian paling putih dan terdapat garis-garis di permukaan ketiak. Lidah itu terasa sangat licin dan hangat. Tanpa ragu ia menjilatinya bergantian di kiri dan kanan. Sesekali kembali menciumi leher, dan balik lagi ke bagian paling putih tersebut. Aku sangat tak tahan merasakan kegelian yang teramat sangat. Teriakan keras yang tadi selalu aku lakukan, kini berganti dengan erangan-erangan kecil yang membuat mereka semakin bergairah mengundang birahiku untuk cepat naik. Pak Karmin yang berpindah posisi, nampak asyik memijat dua gundukan di depannya. Dua gundukan indah itu masih terhalang oleh kaos yang aku kenakan. Tangannya perlahan menyusup ke balik kaos putih. Meraih dua buah bukit kembarnya yang terhimpit oleh bh sempit yang masih ku kenakan. .. Sementara itu pak Arga yang merupakan bos ku, sudah beres dengan kegiatan meeting nya. Ia nampak duduk termenung sembari memainkan bolpoin di tangannya. Pikirannya menerawang pada paras ku. Lebih tepatnya kemolekan dan kehangatan tubuhku. Belum pernah ia mendapati kenikmatan yang sesungguhnya dari istrinya sendiri. Kenikmatan itu justru datang dari orang yang tidak di duga-duga, namun sayangnya orang tersebut hanyalah seorang pembantu di rumahnya. Di pikirannya terlintas bagaimana ia bisa lebih leluasa untuk menggauli pembantunya. Tanpa ada rasa khawatir dan membuat curiga istrinya. "Ah bagaimana kalau aku ambil cuti, terus pergi ke suatu tempat dengan dirinya." Otaknya terus berputar mencari cara agar bisa membawaku pergi bersamanya. Hingga ia terpikirkan suatu cara sebagai solusi dari permasalahannya. "Ha ha, masuk akal juga. Dan pasti istriku takkan menyadarinya." Bergumam dalam hati sembari tersenyum jahat. ... Pak Karmin meremas buah kembar dari balik baju. "Ja.. jangan.. ja. Ngan pak.!" Ucapan terbata-bata keluar dari mulut, sembari merasakan geli di ketiakku. "Ha ha, tenang dek bapak gak bakalan ragu buat ngemut punyamu" tangan sembari memelintir dua ujung mungil di puncak keindahan atas dadaku. "Aaahh, " geli dan sakit yang terasa di ujung buah kembarku di pelintir lalu di tarik oleh jemarinya. Pak Karmin menyingkap baju yang ku kenakan dan melorotkan bh sedikit kebawah. Sayangnya ia tidak bisa melihat bentuk keindahan yang ada di genggaman. Kondisi disini masih gelap, hanya terdengar suara suara yang mereka bicarakan. Tangan kanan meremas dan memelintir bagian kanan, sedang tangan kiri asyik menekan kuat buah ranum dan kenyal lalu memainkan ujungnya dengan lidah lembut yang liar. Mulutnya silih berganti ke bagian kanan kiri memagut dan mengemut ujung kecil mungil berwarna merah muda jika di tempat yang terang. "Aahh aahh ahh," nafasku mulai tersengal memburu. Detak jantungku berdebar kencang. Kenikmatan menjalar ke seluruh tubuh, mendapatkan rangsangan yang mereka lakukan. Tapi itu belum cukup, Pak Doyo lebih beruntung daripada mereka. Ia memegangi kakiku, lidahnya sudah bergerak liar menjelajahi setiap inci paha mulus hingga ke ujung selangkangan putih. Beberapa kali ia mengecup bagian paha dalamku. Juga sesekali menghisapnya kadang menggigit. Lidahnya sangat bersemangat menelisik menjilati organ kewanitaanku yang masih tertutup celana pendek yang ia naikkan ke atas hingga selangkangan. Ujung lidahnya terasa licin dan basah begitu mengenai permukaan kulit dan bulu halusku, yang tumbuhnya masih jarang di atas bibir kewanitaan. Lidahnya tak terasa terganggu oleh bulu-bulu hitam halus yang sebagian mengintip dari celah cd yang ku kenakan. "Aahh,, eemmhh.. " aku sampai bergidik memejam keenakan merasakan sensasi sentuhan lidah di berbagai area sensitif. Terutama lidah pak Doyo yang mulai berani melorotkan celana pendek, beserta dalaman nya. Kini lidah itu menari-nari di ujung kacang kecil yang menguntit dari dalam. "Eemmhh,, aahh" aku meracau kecil. Tubuhku men
Kebanyakan orang mengatakan bahwa cinta adalah hal yang indah, tetapi bagi Gina tidak demikian. Dia tidak bisa mengerti mengapa kehidupannya yang sempurna tiba-tiba menjadi seburuk neraka. Setelah mengalami keguguran dan cacat wajah, karier dan reputasinya juga hancur. Kehidupan Gina yang sempurna mulai hancur setelah dia bertemu dengan Evan. Pria itu dengan kejam menghancurkan hatinya menjadi berkeping-keping. Hati Gina benar-benar tertusuk oleh duri-duri cinta.
Raisa Aquila Nazara gadis berusia 25 tahun yang sedang mengalami masa sulit. Cantik, pintar, hangat dan menyenangkan Raka Mirza Bramantyo CEO muda berusia 27 tahun. Tampan, cerdas, baik hati, suka menolong, tapi player. Keduanya tak sengaja bertemu dalam sebuah insiden yang sangat menarik. Raisa yang dijebak oleh Helena, ibu dari kekasihnya malah justru berakhir dalam satu kamar dengan Raka. “Apa yang sudah kamu lakukan padaku?” tanya Raisa. “Kamu bertanya apa yang sudah aku lakukan? Memangnya kamu lupa dengan apa yang semalam sudah kita lakukan? “Kamu merayuku, menggoda diriku dan kamu...._” “Cukup!!” Raisa tahu apa yang selanjutnya terjadi antara dirinya dan Raka. Sudah pasti itu adalah hal yang memang seharusnya tidak terjadi. Bagaimanakah selanjutnya perjalanan hidup mereka? Akankah satu malam bersama menjadi awal dari kebersamaan mereka?