/0/15094/coverbig.jpg?v=e47e40b3c69070a2e7c84429b1b2df6d)
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari.
Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu hewani mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
"Slurrrpp... Gede banget kontolmu paah... " Desah Anissa Rumina (22), seorang wanita mungil berpantat semok sembari mengoral penis suaminya yang berukuran ekstra besar, "Gak pernah bisa muat dimulutku pah..."
"SSSshhhh... Mulutmu memang paling nikmat mah..." Bisik Seto Maryadi (24) sambil terus memegang belakang kepala istrinya, berusaha memasukkan seluruh batang penisnya dalam-dalam.
"Gaaagg gaaagg gaaaaggg..." Suara yang keluar setiap kali penis besar Seto keluar masuk tenggorokan Anissa.
"Oooh enak banget tenggorokanmu mah..."
"Ssshhh... Entot aku sekarang yuk pah..." Pinta Anissa sambil meremas lembut batang penis suaminya. Sepertinya ia sudah tak mampu gelombang menahan birahinya.
"Hehehe... Sabar sayang..." Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat.
"Jembutmu Mah... Selalu bisa bikin aku sesak nafas..."
"Hihihi... Lebet banget ya Pah..."
"Habisan aku males nyukurnya sayang..."
"Hehehe gapapa mah... Lebet-lebet tapi enaaaakkk... Sluuurrrppp..."
Ohh... oooohh... Paaahh... Terus Ppaaah... Nniiiikmatnya jilatanmu sayang... Aaaahhhh...." Erang Anissa yang semakin merasa keenakan karena jilatan dan tusukan lidah suaminya. "Yuk Pahh... Eentttot aku sekarang..."
Seto lalu beranjak dari vagina istrinya, dan menempatkan penis besarnya dilubang kenikmatan Anissa.
"Iya pah... Cepet masukin... Entot istrimu Pah...." pinta Anissa tak sabar.
Namun Seto sepertinya ingin menggoda istrinya, melihat istrinya menggelijang-gelijang seperti cacing kepanasan, ia hanya tertawa kegirangan. Ia malah menggesek-gesekkan batang penisnya maju mundur ke lubang vagina istrinya. Membuat penis besarnya mengkilat karena lendir kenikmatan Anissa.
"Paaahhh... Kok malah main-main siiihhh... Ayooo sayang... Tusuk memek Mamah..." Raung Anissa sambil tak sabaran.
Karena Seto belum juga mau menusuk vaginanya, Anissa lalu bangun dari posisi tidurnya dan mendorong tubuh Seto hingga telentang. Dengan sigap ia lalu membuka pahanya lebar-lebar, meraih batang penis suaminya dan menempatkan kearah lubang vaginanya. Pelan tapi pasti, Anissa mulai menduduki batang penis itu dan memasukkan batang penis Seto ke lubang vaginanya. Sedikit demi sedikit ia menurunkan pinggulnya.
Walau sudah 2 tahun menikah dan hampir tiap hari Anissa melakukan seks dengan Seto, namun untuk hal penetrasi seks, vagina mungilnya masih saja merasa kesulitan untuk dapat menampung penis besar suaminya . Vaginanya terlihat penuh dan sesak.
Tak berapa lama, batang panjang milik seto penis itupun tertalan semua. Terlahap habis oleh vagina mungil Anissa. " Ohh... Paaahh.... Dalem banget... !" Oceh Anissa mulai kesetanan, "Kontolmu berasa nembus mulut rahimku... "
"Hehehe... Goyang Maahhh..."
Tanpa dipinta dua kali, Anissa segera menggerakkan pinggul semoknya naik turun.
"OOooohh... enak banget sayang..." Erang Anissa, "Tempikku terasa penuh bangeeeett..."
"Enaaak ya Maaahh... Terus sayaaanng...."
Bak penyanyi dangdut, Anissa menggoyang penis Seto dengan hebat. Tak puas bergerak naik turun, ia pun menggerakkannya maju-mundur dan berputar. Ia menggiling batang kenikmatan suaminya tanpa ampun. Tak mau kalah, Setopun meremas payudara Anissa dengan gemas sambil memainkan putingnya yang semakin keras.
"Paaahh... Aku mau keluar pah.." Erang Anissa sambil mempercepat gerakan pinggulnya.
"Cepet banget Mah...?"
"Ya kalo dientot ama kontol sebesar punyamu.. Aku pasti cepet keluarnya sayang... OOooohhh.... " Jelas Anissa, "Isep tetekku sayang..."
Melihat istrinya akan mendapatkan orgasmenya, Seto lalu menuruti permintaan Anissa. Dalam posisi duduk ia lalu menjilati payudara istrinya.
"Paah.. paaahh.. Aku keluaaaarrrr..." Jerit Anissa histeris. Seolah seperti naik kuda, Anissa menghajar batang penis Seto keras-keras. Menghempas-hempaskan vaginanya kearah kemaluan suaminya, "Paaaahhh.... Enak baaaaaannngggeeeettttt..."
Saking enaknya, mata Anissa sampai terbalik, mulutnya menganga dan tubuhnya melengkung kebelakang. Sejenak, Seto mendiamkan Anissa. Ia membiarkan istrinya untuk menikmati kedutan enak di vaginanya.
"Hehehe... Enak banget ya Mah..." bisik Seto.
"Hiya Paaah... Nyut-nyutnya nyenengin..." Balas Anissa sambil tersenyum puas.
"Yuk lanjut sayang... "Ajak Seto. Tanpa melepas penisnya yang masih tertancap dalam vagina Anissa, ia lalu merebahkan istrinya.
"Kamu aja dl yang gerak ya pah... Aku capek... Hihihi..."
Melihat istrinya yang sudah siap kembali, Seto lalu mulai menggerakkan penisnya maju mundur.
"Sempitnya tempikmu maaah.... Wuuueeeenak banget sayang..." Desah Seto sambil mulai mempercepat sodokannya. Walau vagina Anissa baru saja orgasme dan mengeluarkan cairan kenikmatan yang licin, tetap saja penis Seto merasa kesulitan untuk keluar masuk dengan mudah. Vagina mungil Anissa benar-benar terasa menjepit.
"Kontolmu juga enak pah..." Balas Anissa, " Sodok yang kenceng... Entotin tempikku sayang... Oooohhh ennaaakkk... "
"Kata-katamu membuatku semakin nafsu sayang..." Puji Seto sambil mengecupi bibir Anissa, "Mirip pelacur murahan... Tapi aku suka.."
"Hihihi... Kamu suka ya sayang..." Goda Anissa, "Entotin aku Pah... Entotin pelacur binalmu ini..."
"Kamu memang nakal mah... Nakal banget..."
Dengan nafsu yang menggebu-gebu, Seto semakin mempercepat sodokan penisnya.
PLOK... PLOK... PLOK...
Suara tumbukan kelamin mereka berdua.
"Aaaauuuuhhh.... Sodok yang keras pah.. Sodok terus..." Racau Anissa lantang, "Entotin lebih keras lagi sayang...."
PLOK... PLOK... PLOK...
Seto menggerakkan pinggulnya dengan brutal, tusukan demi tusukan penisnya terhujam ke vagina Anissa dalam-dalam. Membuat tubuh mungil wanita cantik itu terdorong kedepan, hingga menabrak sandaran tempat tidur.
"Ohhh Iya begitu sayang.... Terus... Entot yang keras...Ohhh... Ohhh Nikmatnya kontolmu Paaahh..."
"Balik badan mah... Aku ingin ngentotim tempikmu dari belakang..."
Dengan nafsu yang menggebu-gebu, Anissa segera bangun dan memposisikan dirinya seperti anjing. Istri Seto ini membuka lebar kedua pahanya dan menunggingkan pantatnya tinggi-tinggi. Dengan satu tangan, ia menyibakkan bibir vaginanya lebar-lebar, memamerkan lubang kenikmatannya yang sudah berwarna merah dan berlendir.
"Entot tempikku pah..." pinta Anissa sambil mulai menusuk-tusukkan jemari tangannya ke dalam vagina.
"Woaahh... Seksi banget kamu sayang..." Puji Seto, "Benar-benar mirip pelacur... Aku suka istri lonteku..."
PLAK... PLAK.. Tangan Seto lalu menampar kedua pantat semok Anissa dengan keras.
"Aaahhh... Sakit pahhh...." Erang Anissa.
PLAK... PLAK.. PLAK... PLAK..
Bukannya menghentikan tamparan tangannya, Seto malah berulangkali menapari pantat putih itu hingga berubah menjadi merah.
"Paaaahh... Saaaakiiiittttt..."
"Nungging yang tinggi mah... Aku udah nggak tahan..
Dengan kecepatan tinggi, Seto lalu menusukkan penisnya dengan kuat. Saking kuatnya, tubuh Anissa sampai terhempas menabrak sandaran tempat tidur.
"Aauuwww... Pahh... Sakiittt...
Mendengar rintihan istrinya, semakin membuat Seto kalap. Dengan sekuat tenaga Seto malah semakin menghajar vagina istrinya dengan lebih brutal lagi. Sekuat tenaga Seto menusukkan batang panjang penisnya dalam-dalam.
"Terima ini mah.... Lonte seperti dirimu memang pantasnya disiksa seperti ini.... " Teriak Seto sambil menarik rambut Anissa dari belakang, mirip seperti joki ketika memacu kudanya. "Lonte sepertimu pantasnya disodok keras-keras..".
DUK...DUK...DUK...
Suara yang ditimbulkan oleh persetubuhan Anissa dan Istrinya.
"Iyaaah.... iyaaahh... enak Paaah.... Enak banget" Anissa meracau tak karuan. "Siksa aku paaahh... Siksa terus lontemu ini..." Tambahnya mesum.
Anissa sebenarnya adalah wanita baik-baik, seorang istri penurut dan juga pendiam. Namun semenjak ia menikah dengan Seto, perubahan mulai terjadi padanya. Terlebih ketika ia sedang bercinta, sisi lain darinya pun muncul dan menguasai pribadi kalemnya. Ketika bercinta, Anissa berubah menjadi seperti seorang pelacur murahan.
"Teruss paaahh.... Entot tempikku teruss.." Desah Anissa yang mulai menikmati perannya sebagai pelacur. Tangannya pun mulai meremasi kedua payudaranya yang bergantungan secara bergantian.
Melihat Anissa merasa keenakan, Seto mendadak menarik batang penisnya hingga terlepas keluar. Mendiamkannya sesaat, lalu menusukkan kembali dalam-dalam
"AAARRRGGGGHHHH... Paaaahhh..." Jerit Anissa
"Rasakan ini mah... Rasakan kontol kerasku..." Lagi-lagi Seto mencabut batang penisnya, lalu menusukkannya dengan keras ke vagina Anissa.
"Oooohhh.... Iyaaa pah.... Terusss.... Lebih kenceng lagi nusuknya... Lebih kenceng lagi sayaaang..." Pinta Anissa, alih-alih merasa kesakitan, Istri Seto ini malah keenakan
Tiba-tiba, ketika Anissa sedang merasakan kenikmatan, Seto memasukkan jempol tangannya ke dalam lubang anus istrinya.
"Woooohhh.... Paaah kamu ngapain... " Rintih Anissa sambil menengok kearah suaminya yang terus memompa penisnya, "Jangan kobel anusku sayaang... Joroookkk..."
"Jorok apanya? Wong rasanya enak begini kok jorok..." Ucap Seto sambil menjilati jempol yang bekas ditusukkan ke anus Anissa, "Aku jadi pengen nyodok bo'olmu Mah..."
"Iya sayang... Sodok ajaaaahhh... OOoohhh..." Racau Anissa, terlena akan kenikmatan baru, "Aaarrhhhh... Sayaaangg....Ennaaaak baaangeeeettt..."
"Tapi nggak sekarang yaaaa... Besok-besok saja..."
"Hoo'ooh sayaaang...." Jerit Anissa yang menjadi semakin liar
"Sempit banget tempikmu maaah...Legiitt..."
PLAAAK... PLAAAK... PLAAAKKK...
Lagi lagi Seto menampari pantat putih istrinya
"OOOhhhhh paahh... Aampuuunnn..." rintih Anissa "Aku bener-bener mau keluar..."
"Tahan sayaaang... kita keluar bareeeng...."
"Ayooo paaahh Aku sudah nggak kuat lagi..." Erang Anissa yang tak kuat lagi gelombang orgasmenya yang akan datang. Dengan mencengkeram payudaranya keras-keras istri Seto itu pun akhirnya berteriak lantang
" Aaku keeluuuar Paaahhh..."
Bersambung
Kepala ku mulai naik turun mengoral penis nya yang membuatku selalu terbayang. Sementara tangan kiri ku ikut mengocok naik turun. "Oooohhhh.... Cinta Stop...! Nanti keluaarrr! Aaaahhhh.....", lenguh Robi meminta ku berhenti mengoral penisnya. Aku berhenti dan kemudian berbalik badan, kami kembali saling pandang tanpa bicara satu kata pun. Lalu tiba-tiba tubuhku dipeluknya dan segera dibaliknya hingga kini posisi kami berganti menjadi Robi diatas tubuh ku dalam posisi missionary. Robi memandang tajam mata ku bebrapa saat seakan meminta ijin pada ku, aku hanya mengangguk dan berkata. "Pelan-pelan, ya!". Robi membelai pipi ku dan sesaat kemudian ia mencium kembali bibir ku agak lama dan setelah itu ia bicara dengan suara bergetar. "Jika sakit ngomong, ya. Ini juga yang pertama bagi ku, yang!". Aku hanya memejamkan mata saat kurasakan penisnya sudah berada di depan bibir vagina ku, di gesek-gesekannya sejenak supaya aku kembali bisa mengeluarkan cairan lubrikasi ku. Sambil terus menggesekkan penisnya di bibir vaginaku, Robi kemudian menggenggam penis nya dan mengarahkan serta menuntunnya ke bibir vagina ku. "Aawww....", pekik ku sambil meringis kesakitan saat kepala penis nya mulai membuka jalan, menuju vagina ku, 1/4 batangnya sudah memenuhi vagina ku yang kurasakan sesak dan penuh. "Sakit, Rob!", keluh ku. Robi yang melihatku meringis kesakitan kemudian ia mendiamkan sejenak sambil ia mengelus rambut dan mendaratkan ciumannya ke kening ku. Aku seperti merasa nyaman dengan perlakuannya barusan, sambil tersenyum aku berbisik pada nya. "Ambillah sayang, aku ikhlas menyerahkan untuk mu". Aku kembali memejamkan mata dan berusaha pasrah dan rileks, aku tahu ini bakalan sangat sakit dan merupakan kebanggan bagi kaum perempuan tapi rasa sayang ku menutup kesadaran ku saat itu, aku menanti dengan berdebar menyerahkan kehormatan ku pada lelaki yang sudah menaklukan hati ku. Melihat aku dengan pasrah di bawah membuat Robi mantap untuk memasukkan penis nya lebih dalam lagi hingga bisa merobek selaput darah ku. Lalu ia menghentakkan pinggulnya dengan keras sehingga membuat ku menjerit kembali. "Aaaaaawwwww..... Aduh.....! Aaaaaahhhhkkkk....".
"Ada apa?" tanya Thalib. "Sepertinya suamiku tahu kita selingkuh," jawab Jannah yang saat itu sudah berada di guyuran shower. "Ya bagus dong." "Bagus bagaimana? Dia tahu kita selingkuh!" "Artinya dia sudah tidak mempedulikanmu. Kalau dia tahu kita selingkuh, kenapa dia tidak memperjuangkanmu? Kenapa dia diam saja seolah-olah membiarkan istri yang dicintainya ini dimiliki oleh orang lain?" Jannah memijat kepalanya. Thalib pun mendekati perempuan itu, lalu menaikkan dagunya. Mereka berciuman di bawah guyuran shower. "Mas, kita harus mikirin masalah ini," ucap Jannah. "Tak usah khawatir. Apa yang kau inginkan selama ini akan aku beri. Apapun. Kau tak perlu memikirkan suamimu yang tidak berguna itu," kata Thalib sambil kembali memagut Jannah. Tangan kasarnya kembali meremas payudara Jannah dengan lembut. Jannah pun akhirnya terbuai birahi saat bibir Thalib mulai mengecupi leher. "Ohhh... jangan Mas ustadz...ahh...!" desah Jannah lirih. Terlambat, kaki Jannah telah dinaikkan, lalu batang besar berurat mulai menyeruak masuk lagi ke dalam liang surgawinya. Jannah tersentak lalu memeluk leher ustadz tersebut. Mereka pun berciuman sambil bergoyang di bawah guyuran shower. Sekali lagi desirah nafsu terlarang pun direngkuh dua insan ini lagi. Jannah sudah hilang pikiran, dia tak tahu lagi harus bagaimana dengan keadaan ini. Memang ada benarnya apa yang dikatakan ustadz Thalib. Kalau memang Arief mencintainya setidaknya akan memperjuangkan dirinya, bukan malah membiarkan. Arief sudah tidak mencintainya lagi. Kedua insan lain jenis ini kembali merengkuh letupan-letupan birahi, berpacu untuk bisa merengkuh tetesan-tetesan kenikmatan. Thalib memeluk erat istri orang ini dengan pinggulnya yang terus menusuk dengan kecepatan tinggi. Sungguh tidak ada yang bisa lebih memabukkan selain tubuh Jannah. Tubuh perempuan yang sudah dia idam-idamkan semenjak kuliah dulu.
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
Memang benar perkataan adrian tentang dirinya, dia wanita yang sangat cantik nan rupawan, aroma tubuhnya sampai tercium meskipun jarak di antara kita cukup jauh. tubuhnya juga sangat terawat, pantatnya yang besar dan nampak sekel, dan lagi payudara miliknya nampak begitu bulat berisi. "Ehmm... dia itu yaa wanita yang mendapat IP tertinggi sekampus ini !", gumamku. "Cantik, kaya dan pintar.. dia seperti mutiara di kampus ini !", lanjut gumamku.
Ujang menatap tajam ke lawannya tersebut "Datok lo harus tau seberapa greget nya gue?!" "Gue baru 20 tahun, terus kontol gue cuman dipake kencing doang" "Tisu Magic mode", Ujang bersiap kembali kali ini semua badannya sudah berlapis baja , ilmu pamungkas pun sudah diaktivkan, "TELO RASA MEKi" sang datok pun bersiap dengan ilmu pamungkasnya terlihat semua badannya mengeluarkan uap panas Dan keduanya bagai petir melesat dengan kecepatan tak kasat mata mengeluarkan ajian pamungkasss "BOOOOOMMMMMMMMMM"
Ava menarik nafas panjang sebelum melepas penutup terakhir tubuhnya. Dan kali ini, yang hadir hanyalah ketelanjangan yang membebaskan, ketelanjangan yang membebaskannya dari pakaian kepalsuan yang menutupinya selama ini. Ava memejamkan mata, menikmati udara sore dan dingin air yang mengalir membasahi tubuhnya. Sore itu ia merasa menyatu dengan alam.
Pada hari pernikahannya, saudari Khloe berkomplot dengan pengantin prianya, menjebaknya atas kejahatan yang tidak dilakukannya. Dia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara, di mana dia menanggung banyak penderitaan. Ketika Khloe akhirnya dibebaskan, saudarinya yang jahat menggunakan ibu mereka untuk memaksa Khloe melakukan hubungan tidak senonoh dengan seorang pria tua. Seperti sudah ditakdirkan, Khloe bertemu dengan Henrik, mafia gagah tetapi kejam yang berusaha mengubah jalan hidupnya. Meskipun Henrik berpenampilan dingin, dia sangat menyayangi Khloe. Dia membantunya menerima balasan dari para penyiksanya dan mencegahnya diintimidasi lagi.
Kayla Herdian kembali ke masa lalu dan terlahir kembali. Sebelumnya, dia ditipu oleh suaminya yang tidak setia, dituduh secara salah oleh seorang wanita simpanan, dan ditindas oleh mertuanya, yang membuat keluarganya bangkrut dan membuatnya menggila! Pada akhirnya, saat hamil sembilan bulan, dia meninggal dalam kecelakaan mobil, sementara pelakunya menjalani hidup bahagia. Kini, terlahir kembali, Kayla bertekad untuk membalas dendam, berharap semua musuhnya masuk neraka! Dia menyingkirkan pria yang tidak setia dan wanita simpanannya, membangun kembali kejayaan keluarganya sendirian, membawa Keluarga Herdian ke puncak dunia bisnis. Namun, dia tidak menyangka bahwa pria yang dingin dan tidak terjangkau di kehidupan sebelumnya akan mengambil inisiatif untuk merayunya: "Kayla, aku tidak punya kesempatan di pernikahan pertamamu, sekarang giliranku di pernikahan kedua, oke?"
Tanpa membantah sedikit pun, aku berlutut di antara sepasang paha mulus yang tetap direnggangkan itu, sambil meletakkan moncong patokku di mulut kenikmatan Mamie yang sudah ternganga kemerahan itu. Lalu dengan sekuat tenaga kudorong batang kenikmatanku. Dan …. langsung amblas semuanya …. bleeesssssssssssskkkkkk … ! Setelah Mamie dua kali melahirkan, memang aku merasa dimudahkan, karena patokku bisa langsung amblas hanya dengan sekali dorong … tanpa harus bersusah payah lagi. Mamie pun menyambut kehadiran patokku di dalam liang kewanitaannya, dengan pelukan dan bisikan, “Sam Sayang … kalau mamie belum menikah dengan Papa, pasti mamie akan merengek padamu … agar kamu mau mengawini mamie sebagai istri sahmu. “ “Jangan mikir serumit itu Mam. Meski pun kita tidak menikah, kan kita sudah diijinkan oleh Papa untuk berbuat sekehendak hati kita. Emwuaaaaah …. “ sahutku yang kuakhiri dengan ciuman hangat di bibir sensual Mamie Tercinta. Lalu aku mulai menggenjotnya dengan gerakan agak cepat, sehingga Mamie mulai menggeliat dan merintih, “Dudududuuuuuh …. Saaaam …
Semua orang terkejut ketika tersiar berita bahwa Raivan Bertolius telah bertunangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa pengantin wanita yang beruntung itu dikatakan hanyalah seorang gadis biasa yang dibesarkan di pedesaan dan tidak dikenal. Suatu malam, wanita iru muncul di sebuah pesta dan mengejutkan semua orang yang hadir. "Astaga, dia terlalu cantik!" Semua pria meneteskan air liur dan para wanita cemburu. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa wanita yang dikenal sebagai gadis desa itu sebenarnya adalah pewaris kekayaan triliunan. Tak lama kemudian, rahasia wanita itu terungkap satu per satu. Para elit membicarakannya tanpa henti. "Ya tuhan! Jadi ayahnya adalah orang terkaya di dunia? "Dia juga seorang desainer yang hebat dan misterius, dikagumi banyak orang!" Meskipun begitu, tetap banyak orang tidak percaya bahwa Raivan bisa jatuh cinta padanya. Namun, mereka terkejut lagi. Raivan membungkam semua penentangnya dengan pernyataan, "Saya sangat mencintai tunangan saya yang cantik dan kami akan segera menikah." Ada dua pertanyaan di benak semua orang: mengapa gadis itu menyembunyikan identitasnya? Mengapa Raivan tiba-tiba jatuh cinta padanya?
Sebelum nikah, Sanny Chandra mengira dirinya adalah pajangan yang diletakkan di rumah. Ketika masa kontrak sudah habis, dia pun bisa bercerai. Setelah nikah, Jordan Wijaya yang dingin dan abstinen menjadi penggila cinta istri, ingin memanjakannya hingga ke langit. Akhirnya Sanny Chandra menyadari bahwa mudah untuk naik namun susah untuk turun! Sepakat untuk tidak menyentuhnya adalah palsu! Tidak hanya meminta dia melaksanakan kewajiban sebagai istri, juga bersikeras meminta dia melahirkan keturunan pewaris untuknya? Setelah hamil, Sanny Chandra frustasi, "Sudah sepakat kelak akan cerai, kenapa buat aku hamil anakmu? Kenapa kamu robek kontraknya?" Jordan Wijaya berkata dengan serius, "Istri yang aku nikahi dengan kemampuan sendiri, kenapa harus cerai?"