/0/12558/coverbig.jpg?v=ae17dcbf5cd6e013b16fba32ce250661)
Pernikahan tak terduga kini dialami oleh Ariq Al Ahnaf dengan perempuan tercupu di kampusnya, Fayzia Khumairah. Semua itu terjadi karena bibir keduanya tidak sengaja bersentuhan di depan orang banyak. Ketidaksengajaan itulah membuat Ariq dan Zia harus bertanggung jawab dengan cara menikah. Ariq yang belum ingin menikah pun membuat perjanjian dengan Zia, di mana pernikahan mereka akan berakhir di tahun pertama. Nah, loh, kok gitu? Mampukah Zia bertahan dalam pernikahan tanpa Cinta selama satu tahun? Mungkinkah akan ada cinta di antara keduanya? Penasaran? Yok baca aja kisah selengkapnya.
Fayzia Khumairah dipaksa sang ayah--Faiz--untuk menghadiri acara 4 bulanan anak dari sahabatnya. Sebenarnya Zia paling malas dengan acara-acara yang melibatkan banyak orang, tapi demi sang ayah akhirnya ikut juga.
Zia sendiri adalah seorang mahasiswa semester empat yang menyendiri. Di kampus pun tak banyak yang kenal dengan gadis berkacamata besar itu. Dia lebih senang menyendiri, bahkan di kampus banyak yang menyebut dirinya Mrs. Nerd karena penampilannya yang terlihat cupu.
Siang itu dengan menggunakan taksi online akhirnya Zia dan Faiz pun sampai di kediaman sahabat sang ayah. Di sana terlihat sudah ramai mulai dari pekarangan rumah sampai ke dalam. Zia turun lebih dulu disusul Faiz dari belakang.
"Bah, ini beneran rumahnya?" tanya Zia seraya mengedarkan pandangan ke segela penjuru halaman luas tersebut.
"Muhun, Neng. Ini rumahnya Queri, sahabat Abah waktu kuliah sama kerja," jawab Faiz semringah.
Sebenarnya Zia paling malas bertemu orang banyak. Apalagi di tempat umum. Dia akan memilih mendekam di kamar dengan tumpukan buku dibandingkan beramah tamah dengan puluhan orang. Zia menarik napas pelan sebelum mengikuti langkah abahnya.
"Neng, ayo atuh. Masuk! Masa di luar doang," tegur Faiz yang melihat putrinya malah terdiam begitu saja di ambang gerbang.
"I-iya, Bah. Ini mau betulin sepatu dulu," jawab Zia asal sambil pura-pura berjongkok.
Justru hal tersebut jadi perhatian abahnya. Bagaimana tidak, Zia mengenakan flatshoes yang mana tidak mungkin ada kendala lepas tali sepatu, kan? Faiz menggeleng pelan. Sikap Zia sejak dulu tidak pernah berubah.
Lelaki dengan jambang lebat itu mendekati anak gadisnya, lantas menggandeng lengan Zia layaknya seorang putri.
"Gak usah grogi gitu kali, Neng. Biasa aja. Kalau nggak nyaman anggap orang-orang di sekitar kamu itu patung," celetuk Faiz sembari menuntun Zia untuk masih terdiam ke area yang lebih dalam.
"Si-siapa yang grogi. Huuh ... Abah sok tempe, nih."
Tak mau berdebat lagi, keduanya pun melenggang mendekati kerumunan. Faiz yang humble langsung menyalami satu per satu tamu di sana. Walaupun tidak kenal. Tentu saja membuat Zia harus mengikutinya dengan perasaan yang tidak menentu.
Sampai di depan pintu. Faiz disambut seorang lelaki yang mungkin seumuran dengannya. Tanpa rasa malu sama sekali keduanya pun berpelukan layaknya teletubsi. Terlihat sangat lucu.
"Duh, Iz gue kangen banget sama elu," ucap lelaki yang memeluk ayah Zia.
"Sama atuh. Lama banget ya kita teh nggak ketemu. Ampun, makin tamvan saja dirimu," balas Faiz.
"Dih, yang lebih tamvan malah membalikkan fakta," timpal Sahabatnya.
Zia yang berada di tengah aki-aki yang sedikit berumur itu rasanya ingin muntah. Dia baru tahu jika di lingkungan lelaki pun ada hal semacam itu.
Zia terdiam sambil memperhatikan lantai yang berselimut permadani.
"Ehem. Bini yang keberape, mude bener," sindir Queri seraya melirik ke arah Zia.
"Sembaranga aja. It is my princess." Faiz yang tidak terima malah menggeplak kepala sahabatnya.
Bukannya marah, Queri malah terbahak. Detik berikutnya lelaki dengan kumis lebat itu menghentikan tawanya, melihat ke sekeliling yang tengah memperhatikannya. Dia berdehem sebentar dan lelaki berwibawanya pun kembali.
"Ehem, sorry gue kalap kalau liat elu, Iz," ungkap Queri sambil menahan tawanya.
"Iya gue juga ngerti. Mana nih prasmanannya. Gue laper nih. Dari Bogor ke kota sengaja nggak makan dulu biar bisa makan di sini. Biasanya kan makanan ala kota lebih nendang."
Zia yang mendengar ucapan abahnya serasa ingin tenggelam. Kenapa juga lelaki bangkotan itu suka nyablak. Zia menempuk dahinya pelan.
"Neng, ini sahabat Abah. Namanya Pak Queri." Faiz memperkenalkan lelaki di dekatnya itu pada Zia.
"Halo, Om. Aku Fayzia." Zia mengulurkan tangannya. Kemudian mengecup tangan Sahabat abahnya itu.
"Oh, ini si Fayfay? Wah, udah besar banget dulu waktu ke sini masih ingusan ke samping," kenang Query terkekeh.
"Hooh, cantik kan? Siapa dulu emaknya. Ah, gue nggak salah pilih nyari emaknya, kan." Faiz menaik turunkan alisnya.
Queri menaikkan dua jempolnya. "Setuju banget. Kalau mirip elu. Udeh pasti ancur bener."
Queri tertawa, pun dengan Faiz. Mereka berdua tidak memperdulikan para tamu yang memperhatikan obrolan mereka.
"Eh, gimana kalau kamu jadi mantu Om ... eh ralat. Kamu jadi mantu Ayah aja mau?"
***
Bersambung
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono
Semua orang terkejut ketika tersiar berita bahwa Raivan Bertolius telah bertunangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa pengantin wanita yang beruntung itu dikatakan hanyalah seorang gadis biasa yang dibesarkan di pedesaan dan tidak dikenal. Suatu malam, wanita iru muncul di sebuah pesta dan mengejutkan semua orang yang hadir. "Astaga, dia terlalu cantik!" Semua pria meneteskan air liur dan para wanita cemburu. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa wanita yang dikenal sebagai gadis desa itu sebenarnya adalah pewaris kekayaan triliunan. Tak lama kemudian, rahasia wanita itu terungkap satu per satu. Para elit membicarakannya tanpa henti. "Ya tuhan! Jadi ayahnya adalah orang terkaya di dunia? "Dia juga seorang desainer yang hebat dan misterius, dikagumi banyak orang!" Meskipun begitu, tetap banyak orang tidak percaya bahwa Raivan bisa jatuh cinta padanya. Namun, mereka terkejut lagi. Raivan membungkam semua penentangnya dengan pernyataan, "Saya sangat mencintai tunangan saya yang cantik dan kami akan segera menikah." Ada dua pertanyaan di benak semua orang: mengapa gadis itu menyembunyikan identitasnya? Mengapa Raivan tiba-tiba jatuh cinta padanya?
Tessa Willson dan Leonil Scoth telah menikah hampir dua tahun lamanya. Kesibukan Leo membuat Tessa merasa kesepian. Apa lagi akhir-akhir ini Leo tak pernah membuatnya puas di atas ranjang. Akibatnya Tessa sangat kecewa. Sampai akhirnya Arnold Caldwell datang di kehidupan Tessa dan Leo. Arnold adalah ayah sambung Leo. Arnold datang ke kota New York tadinya untuk urusan bisnis. Namun siapa sangka justru Arnold malah tertarik pada pesona Tessa. Keduanya pun berselingkuh di belakang Leo. Arnold memberikan apa yang tidak Tessa dapatkan dari Leo. Tessa merasakan gairahnya lagi bersama Arnold. Namun di saat Tessa ingin mengakhiri semuanya, dirinya justru malah terjebak dalam permainan licik Arnold. Mampukah Tessa terlepas dari cengkeraman gairah Arnold, dan mempertahankan pernikahannya dengan Leo?
"Ada apa?" tanya Thalib. "Sepertinya suamiku tahu kita selingkuh," jawab Jannah yang saat itu sudah berada di guyuran shower. "Ya bagus dong." "Bagus bagaimana? Dia tahu kita selingkuh!" "Artinya dia sudah tidak mempedulikanmu. Kalau dia tahu kita selingkuh, kenapa dia tidak memperjuangkanmu? Kenapa dia diam saja seolah-olah membiarkan istri yang dicintainya ini dimiliki oleh orang lain?" Jannah memijat kepalanya. Thalib pun mendekati perempuan itu, lalu menaikkan dagunya. Mereka berciuman di bawah guyuran shower. "Mas, kita harus mikirin masalah ini," ucap Jannah. "Tak usah khawatir. Apa yang kau inginkan selama ini akan aku beri. Apapun. Kau tak perlu memikirkan suamimu yang tidak berguna itu," kata Thalib sambil kembali memagut Jannah. Tangan kasarnya kembali meremas payudara Jannah dengan lembut. Jannah pun akhirnya terbuai birahi saat bibir Thalib mulai mengecupi leher. "Ohhh... jangan Mas ustadz...ahh...!" desah Jannah lirih. Terlambat, kaki Jannah telah dinaikkan, lalu batang besar berurat mulai menyeruak masuk lagi ke dalam liang surgawinya. Jannah tersentak lalu memeluk leher ustadz tersebut. Mereka pun berciuman sambil bergoyang di bawah guyuran shower. Sekali lagi desirah nafsu terlarang pun direngkuh dua insan ini lagi. Jannah sudah hilang pikiran, dia tak tahu lagi harus bagaimana dengan keadaan ini. Memang ada benarnya apa yang dikatakan ustadz Thalib. Kalau memang Arief mencintainya setidaknya akan memperjuangkan dirinya, bukan malah membiarkan. Arief sudah tidak mencintainya lagi. Kedua insan lain jenis ini kembali merengkuh letupan-letupan birahi, berpacu untuk bisa merengkuh tetesan-tetesan kenikmatan. Thalib memeluk erat istri orang ini dengan pinggulnya yang terus menusuk dengan kecepatan tinggi. Sungguh tidak ada yang bisa lebih memabukkan selain tubuh Jannah. Tubuh perempuan yang sudah dia idam-idamkan semenjak kuliah dulu.
Lenny adalah orang terkaya di ibu kota. Ia memiliki seorang istri, tetapi pernikahan mereka tanpa cinta. Suatu malam, ia secara tidak sengaja melakukan cinta satu malam dengan seorang wanita asing, jadi ia memutuskan untuk menceraikan istrinya dan mencari wanita yang ditidurinya. Dia bersumpah untuk menikahinya. Berbulan-bulan setelah perceraian, dia menemukan bahwa mantan istrinya sedang hamil tujuh bulan. Apakah mantan istrinya pernah berselingkuh sebelumnya?