Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / THE HERA'S KING
THE  HERA'S KING

THE HERA'S KING

5.0
146 Bab
46.4K Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Seorang pemuda berumur dua puluh tujuh tahun bernama King, jatuh cinta kepada seorang gadis lugu dan baik hati bernama Hera. Awalnya King membenci Hera karena keluguannya membuat King selalu emosional. Mampukah King menghadirkan cinta di hati gadis lugu itu? Penasaran kisahnya? Yuk silakan dibaca ya! Plagiarisme melanggar undang-undang hak cipta nomor 28 tahun 2014.

Bab 1 CEO BARU

Matahari pagi memancarkan sinarnya begitu berkilau hari ini. Seorang pemuda bertubuh tegap dan berwajah tampan sedang memasuki kawasan perkantoran yang salah satu dari gedung itu adalah miliknya. Pria itu bernama King Elwood, yang biasa dipanggil King, seorang pria blasteran Amerika Indonesia berumur 27 tahun.Hari ini adalah hari penobatannya menjadi CEO baru di perusahaan milik ayahnya yang saat ini menjadi owner di perusahaan itu.

Ia langsung menuju sebuah aula luas yang sudah dipenuhi beberapa petinggi perusahaan yang menjadi saksi dinobatkannya King menjadi CEO di Quality TBK.Kata sambutan dimulai oleh Mr. Roland Elwood selaku owner dan sekaligus ayahnya King. Sambutan tepuk tangan silih berganti riuh di ruangan itu. Tidak lupa papan bunga mulai bermunculan sebagai ucapan selamat bagi King, yang berdatangan dari setiap kolega Quality TBK.Namun bagi King itu semua serasa membosankan, ia ingin cepat-cepat kabur dari tempat itu. Sebenarnya King tidak menginginkan jabatan ini, ia ingin bebas dan tidak mau disibukkan dengan urusan perusahaan tetapi karena perintah ayahnya yang tidak dapat dibantahkan akhirnya mau tidak mau ia harus menerimanya.Setelah acara peresmian dirinya menjadi CEO, ia segera memasuki ruangannya. Terlihat King sedang tidur-tiduran di sofa sambil bermain game di ponselnya. Di sampingnya berdiri seorang pemuda yang sebaya dengannya bernama Juyan yang berperan sebagai pengawal pribadi King."Man, kasitau gue, jika si Roland datang kesini," ujarnya kepada Juyan. "Baik, tuan muda," jawab Juyan tegas. Namun tanpa keduanya sadari, tiba-tiba tuan Roland masuk ke ruangan CEO."King, Apa yang kamu lakukan!" King seketika kaget dan langsung terduduk di sofa. Ia menatap tajam kepada Juyan yang seketika pias."Papi mengangkatmu menjadi CEO agar perusahaan kita semakin maju bukan malah membuatnya makin kacau, kapan kamu bisa dewasa?" Seru tuan Roland marah. Namun king hanya nyegir kuda, sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Kamu tau susahnya mendiang kakekmu membesarkan perusahaan ini. Tolong kamu fokus, cukup sudah kamu bermainnya. Ingat, umurmu sudah hampir kepala tiga," serunya lagi."Ya ampun papi, anakmu ini masih dua puluh tujuh tahun. Masih ada tiga tahun lagi menuju ke tiga puluh tahun, yang benar dong papi ngomongnya," ujar King sekenanya."Diam kamu!" Ujar tuan Roland emosi. Tiba tiba dering ponsel King berbunyi terlihat dilayar hp jika maminya yang menelpon. Ia segera mengangkat panggilan itu."Halo mamiku sayang, Ia mam, papi aja yang heboh sendiri, beres mam, okay mam, love you so much." King mematikan panggilan itu. Walaupun sifat King yang ugal-ugalan seperti itu namun ia sangat menyayangi ibunya, dan menuruti setiap perkataan ibunya, nyonya Yesi.Sepeninggal tuan Roland dari kantornya, ia mulai berkeliling ruangan itu. Lalu berkata, "Juyan, lo atur ulang interior ruangan ini, sungguh jadul banget, gue mau interior yang lebih ke gaya gue, you know lah, kan kita ini masih berjiwa muda."Juyan segera menyodorkan beberapa gambar interior ruangan yang mewah kepada King, namun tak satupun yang menarik perhatiannya."Kok semua jadul banget sih, nggak gue banget deh!" Ujarnya kesal. "Tuan muda, mau yang bagaimana? ujar Juyan bingung. "Gue mau interior kantor gue ini adalah interior satu satunya di muka bumi ini, jadi lo buat iklan di media online seluas-luasnya, mencari design interior yang bisa mengubah suasana ruangan ini.""Suruh mereka menyertakan hasil design mereka, dan tawarkan harga tertinggi bagi pemenang." Ujar King panjang lebar."Baik tuan muda," seru Juyan dan segera menjalankan perintah King.Juyan mulai membuat iklan di media online dan langsung menyebarkannya. Belum lima menit, iklan tersebut sudah dilihat hampir satu juta orang dan ada beberapa yang mulai mengirimkan hasil design mereka.Saat ini King sedang istirahat di sebuah ruangan yang mirip apartemen tetapi tampilannya lebih mini yang ada di dalam kantor itu yang terhubung langsung dengan ruangan CEO. Ruangan itu cukup luas dengan satu kamar, satu kamar mandi, ada ruang makan, ruang tamu, pantry kecil untuk menghidangkan suatu masakan juga tersedia disitu.Terdengar teriakannya dari dalam mini apartemen itu "Juyan!" Mendengar teriakan bossnya, Juyan segera masuk ke dalam ruangan itu. "Siap pak boss!" ujarnya."Ini, rumah ataukah kandang ayam? berantakan banget. Ruangan ini juga di design ulang, tawarkan harga setinggi langit.""Siap, Laksanakan tuan muda," ujarnya lagi. King membuka tirai jendela kaca transparan, terlihat penampakan pemandangan kota jakarta yang sibuk siang ini. Kebetulan ruangan CEO terletak di lantai paling atas."Gue mau tidur dulu, jika ada yang nyari gue, cari alasan yang tepat, Gue lagi malas kerja. Jika ada yang penting suruh si Wina untuk menghandlenya dulu.""Siap pak boss laksanakan!" Ujarnya lantang.Juyan keluar dari mini apartemen itu menuju ke ruang CEO, dia mulai menambahkan kembali apa yang di minta oleh King, lalu menuliskannya di media online. Kemudian ia menghubungi Wina untuk masuk ke ruangan CEO. Ruangan ini cukup luas terdiri dari dua meja kerja. Satu untuk King dan satunya lagi untuknya.King tidak menyukai orang lain satu ruangan dengannya kecuali Juyan sahabatnya sekaligus pengawal pribadinya. Itu sudah menjadi syarat mutlak sebelum ayahnya ingin menjadikannya seorang CEO. Sedangkan Wina bertindak sebagai sekretaris Juyan, setiap apapun yang berhubungan dengan King harus melalui Juyan, tidak boleh langsung kepada King."Selamat siang pak Juyan," terdengar suara Wina. "Masuklah," ujarnya. Wina masuk ke ruang CEO dan celingak-celingukkan mencari keberadaan King. Diam-diam Wina terpesona dengan ketampanan King. Juyan mengetahui perangai Wina itu dan langsung mengingatkannya. "Bu Wina, tolong anda fokus kerja disini dan jangan mengharapkan lebih, jika anda mau berumur panjang bekerja di kantor ini," ujarnya tajam sambil menatap Wina.Wina seketika terpesona dengan Juyan, ia berkata dalam hati, "nggak boleh gangguin pak bos, tapi boleh dong gue gangguin pengawalnya," lalu ia tersenyum ke arah Juyan dan berkata, i"ya pengalawal Juyan"Juyan seketika bergidik, ternyata jika Wina tersenyum sungguh sangat mematikan. "Ih.., dasar janda genit," ujarnya dari dalam hatinya. Ia segera memerintahkannya untuk keluar dari ruangan itu.Wina keluar dari ruangan itu dengan hati deg-degan, sebenarnya ia tidak seberani itu menggoda laki laki, namun itu harus ia lakukan untuk melindungi dirinya sendiri sebagai seorang janda. Jika ia dikenal genit, pasti tidak ada yang mau dengannya, itulah pemikiran Wina si janda anak satu yang ditinggal pergi oleh suaminya yang selingkuh.King masih terjaga dalam tidurnya, tiba-tiba ia mengigau dan menyebut nama seorang wanita, ia merasa kesakitan yang sangat dalam, tubuhnya mulai mengeluarkan keringat dingin."Gladis.., jangan tinggalkan aku.., ku mohon.., Gladis.., beri aku kesempatan untuk merubah segalanya.., Gladis.., tidak.. jangan pergi..." Juyan yang sedang sibuk berkutat di depan laptop dengan segera masuk ke dalam apartemen mini setelah mendengar teriakan menyayat dari mulut King.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Rilis Terbaru: Bab 146 The Last   05-13 11:28
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY