Gadis yang bernama Mulan itu berkata pada Master Sun, "Guru, ijinkan kami mengikuti dan melayani anda saja, Guru..."
"Benar, Guru. Biar kami ikut dengan anda saja, sejak bayi kami hanya mengenal anda saja. Sekarang biar kami berbakti pada anda saja, Guru!" sahut Mulan, gadis yang satu lagi.
Master menatap mereka lalu berkata, "Dua puluh tahun sudah aku membesarkan dan mendidik kalian. Waktu itu aku sedang lewat di tepi sungai. Aku melihat seorang wanita muda yang menggendong dua orang bayi sedang dikejar - kejar kawanan perampok. Aku menyelamatkan wanita itu dan membawa dia ke atas gunung. Sayangnya karena lukanya terlalu parah, wanita itu meninggal. Sebelum dia meninggal, dia memintaku membesarkan ke dua bayi itu dan berpesan, 20 tahun kemudian ke dua anak ini harus mencari ayah mereka yang bernama Randi Ye."
Ke dua gadis itu melihat guru mereka dengan berlinang air mata. Wulan yang pertama kali bertanya pada Master Sun, "Apa maksud Guru...ke dua bayi itu adalah kami?"
Master Sun menganggukkan kepala dan menjawab, "Benar! Untuk itu sekarang tugas kalian untuk memenuhi permintaan mendiang ibu kalian. Di dalam cincin dimensi itu ada surat yang ditinggalkan ibu kalian. Bacalah ketika kalian sudah sampai di dunia."
Setelah menyampaikan pesan itu, Master Sun mengibaskan lengan bajunya ke arah ke dua gadis itu dan berkata, "Pergilah! Saat waktunya tiba, kita akan bertemu lagi!"
Wush...!
"Tidak...Guru..!"
Dalam sekejap, cahaya yang menyilaukan mata menuju ke arah mereka dan membuat mereka menghilang.
Master Sun menghela napas dan berkata dalam hatinya, "Sampai jumpa dua gadis kecilku...!" Setelah itu dia juga menghilang dalam bentuk butiran cahaya keemasan yang membumbung ke atas.
----------------
Kota Sanhe, tahun 2020.
Begitu membuka matanya, Wulan melihat sekelilingnya yang didominasi warna serba putih. Dia bertanya - tanya dalam hatinya, "Di mana ini? Apa aku sedang bermimpi?"
Tiba - tiba dia ingat dengan adiknya. Dia berteriak memanggilnya. "Mulan...di mana kamu?" serunya dengan cemas.
Saking kerasnya teriakan Wulan, seorang perawat yang berjaga di meja jaga jadi terkejut. Dengan tergopoh - gopoh perawat itu masuk dan menegur Wulan, "Nona harap tenang. Jangan teriak - teriak! Di sini rumah sakit!"
Wulan melihat ke arah perawat itu dan bertanya, "Di mana adikku? Mulan, di mana dia?"
Perawat itu menjadi takut melihat Wulan. Dia menarik napas panjang dan menjawab pertanyaan Wulan. "Maksud anda, gadis yang datang bersama anda itu?" tanya perawat itu dengan hati - hati.
Wulan langsung meradang.Dia juga mencengkeram tangan perawat itu dan mengancamnya, "Katakan di mana dia sekarang, atau kupatahkan tanganmu kalau dia kenapa - napa!"
Perawat yang bernama Yenny itu gemetar mendengar ancaman Wulan. Dengan terbata - bata dia menjawab, "ICU..di ruang ICU, Nona. Dia datang bersama anda dalam keadaan tidak sadarkan diri, sehingga Dokter memasukkan dia ke ruang ICU."
"Apa !! Di mana itu? Antarkan aku ke sana!" sahut Wulan sambil bergegas bangun dari ranjang.
Saking tergesa - gesanya dia lupa mencabut jarum infus yang menancap di tangannya. Ketika perawat itu mau mengingatkannya, Wulan langsung menyentakkan tangannya.
TEKK !!
Selang yang menempel di botol infus langsung putus. Dia melihat ke arah perawat itu sambil menghardiknya, "Tunggu apa lagi! Cepat antarkan aku ke sana !"
Perawat itu bergegas mengantar Wulan ke ruang ICU. Begitu sampai, Wulan melihat dari kaca , Mulan yang terbaring di ranjang dengan respirator terpasang di hidungnya.
Dia bertanya pada perawat itu dengan nada geram."Katakan, kenapa adikku jadi begini? Siapa yang melakukannya?" tanya Wulan.
Tiba - tiba suhu di ruang itu menjadi sedingin es. Yenny yang berdiri di samping Wulan sampai menggigil karena kedinginan.
Dengan tubuh gemetar, Dia berkata pada Wulan,
"A-anu...anu Nona, ba..gaimana kalau saya panggilkan Dokter Chen, barangkali dia yang tahu keadaan adik nona."
Wulan mendengar usul perawat itu masuk akal, dia segera berkata, "Tolong kamu panggilkan dia, ada beberapa pertanyaan yang ingin kutanyakan pada dia."
"Baik Nona, saya akan mencari Dokter Chen sekarang..." jawab Yenny lalu cepat - cepat dia keluar dari ruangan itu.
Wulan mengamati sekujur tubuh Mulan dengan teliti. "Mulan, bangun! Kakak ada di sini, Lan, Ceritakan pada kakak, kamu kenapa?" gumamnya.
Tak lama kemudian, suara langkah kaki terdengar ramai di luar. Kemudian tiga orang memakai seragam dokter masuk ke dalam ruangan. Salah seorang laki - laki yang paling muda membentak Wulan dengan keras, " Siapa kamu? Ini ruang ICU, tidak semua orang bisa masuk ke sini. Keluar..!"