/0/13241/coverbig.jpg?v=0c33f3ed2fd568742a0c360b661d746a)
Arya adalah seorang guru honorer yang di tugaskan di daerah terpencil, Arya belum menikah di usianya yang masih terbilang muda, hingga di perjalanan ke daerah terpencil itu, Arya mengalami kejadian yang tidak masuk diakal . Apakah yang di alami Arya itu ?? Simak dalam kisah ini. * Pengantinku ternyata bangsa jin*
Kabut tebal menyelimuti lereng gunung Kelong, suara binatang khas hutan pun terdengar bersahutan, di jalan setapak dibawah lereng gunung terlihat seorang pemuda menggendong tas sedang berjalan, sesekali pemuda itu bersiul nada sumbang dari mulutnya, pemuda itu beberapa kali melihat jam di tangannya
" Ah sial, sudah jam 3 sore, gara gara mobilnya lambat tadi, huh,,alamat sampai malam aku ke desa Waleri,," pemuda itu berkata sendirian.
Tiba tiba rintik hujan turun gerimis, pemuda itupun makin mempercepat langkah kakinya, sekelebat cahaya kilat pun mebersit, pertanda akan ada halilintar, pemuda itu segera menutup telinga sambil tetap melangkah makin cepat, nafasnya pun sudah tersengal senggal,
Duaaaaar,,,! Suara halilintar menggelegar..hujan lalu turun agak lebat, ,pemuda itu berlari ke arah sebuah gubuk bekas petani di lereng gunung Kelong,
" Ahh sial..hujan lagi, masih jauh pula, " gerutu pemuda itu dan mengibaskan tangan di jaketnya yang agak basah.
Sudah satu jam pemuda itu duduk di gubuk , dan terlihat melirik jam di tangannya,
" Ya ampun sudah jam 4 sore, ini gimana hujan makin gede..mana masih jauh lagi, gimana nih aku, yah nasib..nasib..begini kalau jadi orang kecil, ada pekerjaan hanya sebagai guru honorer SD, jauh pula kerjanya, apa aku harus balik lagi gitu ke kota, apakah terus saja dengan kondisi begini, ??" Bisik batin pemuda itu..
Lima belas menit berlalu, hujan mulai agak reda,, pemuda itupun mulai akan meneruskan langkahnya ..tiba tiba.
" Mas...mau kemana dan dari mana ? " Terdengar oleh pemuda itu suara lembut dari belakang gubuk..lalu munculah wanita sebayanya yang berparas cantik dengan pakaian serba kuning emas,,di kepalanya ada semacam bando yang berwarna keemasan juga, rambut panjang terurai .
Sejenak pemuda itu tertegun dan merasa heran,
" Koq ada wanita cantik ..tadi kan ga ada, apakah dia baru sampai dan sama tujuannya ke kampung Waleri? Bisik batin pemuda itu,, lalu menatap penuh heran dan bertanya balik.
" Maaf mbak dari mana ? Koq tadi saya tidak melihat..?". Tanya pemuda itu.
" Oh iya, aku dari kampung bawah mas..itu di sana, dan kehujanan tadi lari ke sini, pas sampai ada mas di sini ." Jawab wanita itu.
" Oh..ya ya..maaf saya tadi melamun mbak, jadi kurang memperhatikan..oh ya sekarang mau ke mana tujuannya mbak ?" Kembali pemuda itu bertanya.
" Aku mau pulang ke rumah mas..oh ya kenalkan namaku Azella...kalau mas siapa namanya ? Wanita itu menyodorkan tangan .
" Iy iyaa..eeeu namaku Arya..oh ya maaf di panggilnya siapa ya ? " Pemuda yang bernama Arya itu pun balik bertanya.
" Panggil saja zella mas..!" Ujar Azella.
" Ok zella.. sekarang kan makin sore nih..apa zella mau bareng ?" Ajak Arya.
" Iya mas..tapi aku nanti beda, di dekat air terjun itu aku bakal ke arah bawah, ke kampung ku " Azella menjawab.
" Ya sudah ga apa..nanti kalau kesorean, mas Arya antar ke rumahnya ya ? " Arya menawarkan diri untuk mengantar azella.
" Iya mas..boleh ..mari kita jalan mas.."'ajak zella..
Mereka pun berjalan , karena jalan hanya setapak ..zella berjalan di depan, jalan agak menanjak . Tapi zela seakan terlihat santai dan cepat cara jalannya, sedangkan Arya nafasnya mulai agak ngos-ngosan.
" Zell..koq jalannya cepat banget..apa gak cape ?" Tanya Arya sambil berhenti sebentar.
Zella menoleh ke belakang dan tersenyum.
" Udah biasa mas ..zella gak cape koq " seulas senyum masih menghias parasnya yang cantik.
Arya pun agak heran dan kagum.
" Wah gila ..aku kalah sama gadis itu..dia kan biasa di kampung .kalau aku kan dari kota " bergumam Arya dalam hatinya.
Mereka pun lanjut berjalan, dan tibalah di persimpangan , Azella kemudian menoleh dan berkata
" mas ..aku ke bawah itu..di sana kampung ku..sudah dekat, sebaikanya mas ikut ke rumahku, kalau mas meneruskan perjalanan akan gelap nanti di jalan..mas ikut dulu yuk..besok saja ke sana nya " zella pun mengajak Arya yang terlihat agak kebingungan.
" Ya udah deh..tapi gimana nanti orang tua zella ?" Apa ga akan keberatan ada mas Arya ?" Ujar Arya menatap zella.
" Oh iya, orang tuaku sedang tidak ada mas..santai saja.kalaupun ada mereka ga akan apa apa. Yuk !" Ajak zella dan menatap dengan tatapan yang tajam dan Arya pun mengangguk .
lalu ikut ke arah bawah tebing..tiba di dekat pohon dan air terjun..Arya tiba tiba di pegang tangannya oleh zella..dan zella pun melangkah ..Arya pun mengikuti langkah zella.
Sejurus kemudian terlihat oleh Arya ada gerbang desa yang asri,rumah rumah begitu tertata rapi dengan bentuk seperti kerucut kerucut tapi besar besar dan warnanya sama kuning emas.
Suasana yang tadinya agak gelap..tiba tiba agak terang seperti ada sinar bulan, suhu udaranya pun jadi hangat dan juga agak wangi dupa. Tidak terlihat orang terlihat di tempat itu.
Genggaman tangan Azella pun mulai di lepaskan oleh Azella.
" Yuk mas..ini rumahku,," ajak Azella dan masuk ke sebuah rumah dengan pintu yang indah juga berwarna keemasan.
Arya hanya mengangguk dan seperti mulai bingung ..kemudian zella membuka pintu dan masuk duluan .
Arya masih tertegun, pikirannya antara mimpi dan nyata.
" Mas ..sini masuk..ga ada siapa siapa koq..ayo zella nanti bikin minum ya " ajak Azella dan menarik tangan Arya lalu melangkah ke arah kursi yang seperti terbuat dari besi , tapi mengkilat kekuningan,,namun pas Arya duduk terasa empuk dan nyaman.
" Bentar ya mas.. zella mau mengambil minum , " tanpa menunggu jawaban, zella masuk ke ruangan dalam.
Arya melihat sekeliling, dalam hidupnya baru pertama kali melihat rumah bagus seperti itu, dinding rumah terlihat ada kilauan kilauan yang sangat artistik, tidak ada gambar atau lukisan apapun, dan tidak terlihat ada lampu atau listrik, tapi suasana jelas terlihat terang walau agak samar.
Di sudut ruangan, ada patung berbentuk ular dan berwarna emas juga.arya memandang meja yang mengkilap seperti air dan menyentuhnya, terasa licin dan keras.
Sesaat kemudian Azella pun datang membawa nampan yang ada gelasnya juga makanan.
" Ayo mas..ini di minum..ini ada makanan juga.." zella menawarkan ke Arya yang masih kelihatan kagum dan bingung.
" Oh iya iya zell..euu.maaf zell ini nama desa apa ya, maklum mas Arya kan baru pertama ke sini.." tanya Arya melirik zella yang tersenyum menatap Arya.
" Oh ini desa barjalasa mas.,eh kalau mas Arya sudah punya istri atau belum ?" Azella pun bertanya status ke Arya.
" Belum zell, boro boro punya istri, kerja juga cuma guru honorer, belum punya penghasilan yang cukup." Jawab Arya dan melirik Azella yang menatapnya dengan lembut.
Pandangan mereka pun beradu, terasa oleh Arya ada perasaan yang lain di hatinya ketika bertatapan dengan Azella.
Azella pun tersenyum dan berkata.
" Kan nanti kalau nikah bakal ada rezeki mas .." ujar zella dan duduknya di samping Arya.
" Iya zell..tapi siapa juga yang mau, mas Arya belum punya pacar juga." Arya terlihat bicara polos dan jujur.
" Hemm..gitu ya..tapi kalau ada yang mau ke mas Arya gimana tuh ?" Tanya zella.menatap lagi ke wajah Arya.
" Ya kalau ada ga apa..mungkin jodoh mas Arya .." jawab Arya dan menunduk.
Azella pun tersenyum . Lalu..
****
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Harap bijak dalam membaca... Bisa mengantar dalam halusinasi untuk berhubungan badan!
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
ADULT HOT STORY 🔞🔞 Kumpulan cerpen un·ho·ly /ˌənˈhōlē/ adjective sinful; wicked. *** ***