/0/24070/coverbig.jpg?v=8c8932cb757f7f4f39ced34eab0a5a59)
"Berikan ASImu pada putraku akan kuberikan dunia dan seisinya!" Ujar El Zibrano Elemanus. "Kau gila? Aku masih sekolah, mana mungkin bisa menyusui anakmu!" marah Lea kesal "Bisa, dengan bantuan ku!" El tanpa segan meremas benda kenyal Lea.
Club Casino
Terdapat El dan teman-temannya yang tengah bersenda gurau sembari menikmati koktailnya.
"Eh tahu enggak sih, kemarin ada yang dijodohin lagi sama om Wendles," sindir Glen pada Safrel.
"Udah diem," ketus Safrel yang kesal.
El tampak tertawa puas melihat wajah kesal Safrel.
"Kali ini sama cewek mana lagi?" tanya El penasaran.
Safrel menghela napas sembari menuang koktailnya sekali lagi.
"Masak sih papa mau jodohin aku sama anak temennya, mana dia udah tua lagi," dumelnya dengan kesal.
"Tua? Masak sih? Setua apa?" tanya Glen penasaran.
Safrel menghela napas gusar dan menatap jengah Glen.
"Tanya aja sama papa, atau kau aja yang gantikan aku untuk menikah dengannya," ketusnya kesal yang mana melemparkan perjodohan itu pada Glen.
"Enggak, wanitaku sangat banyak, enggak perlu dijodoh- jodohin, entar kalau udah pengin nikah tinggal pilih aja nanti," jawabnya dengan begitu gamblangnya membuat Safrel dan El tertawa keras.
Mereka yang asyik mengobrol dan bersenda gurau sontak langsung terhenti kala ada seorang perempuan mendatangi meja mereka.
"El mau enggak nikah sama aku?" sontak semua mata tertuju pada wanita itu.
Tampak terlihat wanita tinggi berdiri di depan meja mereka sembari membuka kotak berudu yang memperlihatkan cincin permata mengkilap.
"Wah, kau dilamar?" gumam Safrel berbisik.
"Berapa nyawa yang kau punya? Kau sungguh berani sekali melamar singa jantan yang sudah lapuk ini," gumam Glen membuat El berdecak kesal.
El dengan tatapan dinginnya menatap wanita tersebut.
...

...
Ziko, selaku tangan kanan serta asisten El, yang paham dengan tatapan marah tuannya tersebut sontak langsung mendekati perempuan itu untuk membawanya pergi, selagi El masih berkepala dingin.
"Jangan mengganggu waktu tuan El, kamu bisa membicarakan hal ini di lain waktu lagi," pinta Ziko yang mengusir wanita itu secara halus.
"Tolong jangan halangi aku, aku sedang melamar El," tolaknya sembari mendorong Ziko ke samping.
"El kumohon terimalah lamaranku, aku akan menerima putramu dengan baik dan akan memperlakukan ia seperti putraku sendiri," ucapnya dengan memaksa membuat El meletakkan gelasnya.
Semua wanita di sana tampak begitu penasaran dengan jawaban El.
Tapi mereka lebih penasaran dengan nasib wanita tersebut.
El Zibrano Alemannus , siapa yang tidak tahu sosok iblis berupa tampan nan rupwan itu.
Semua orang tahu sikapnya yang sangat membenci wanita dan tak segan untuk membunuhnya.
Jadi, bagi mereka para perempuan, mendekati El bagikan mengantarkan dirinya sendiri di ambang kematian.
Karena akan berakhir dengan mati di tangan El atau dipermalukan dengan segala ucapan kasarnya.
"Bagaimana jika aku menolak?" tanya El sembari menuang koktailnya.
"Aku akan melompat dari lantai atas club ini," jawabnya dengan enteng dan begitu gamblang.
El tampak manggut-manggut santai namun tidak dengan ekspresi orang-orang yang mencemaskan wanita tersebut.
El beranjak dari sofa dan mendekati wanita itu.
"Ayo ikut denganku," ajaknya membuat semua orang di sana terkejut dan begitu penasaran kemana El akan membawa perempuan itu.
"Apa mereka akan melangsungkan pernikahannya di kamar?" tanya Glen pada Safrel dan Ziko.
Bugh
"Nih otak enggak pernah dipakai yang bener, mana ada nikah di kamar yang ada eksekusi mati," jawab Safrel yang sudah tahu dengan apa yang akan El lakukan pada wanita itu.
Sedangkan di tempat yang sama namun disisi yang berbeda ada Lea yang tengah sibuk dengan ponselnya tanpa memedulikan keributan yang ada.
Ia sibuk meminjam uang ke sana kemari untuk biaya rumah sakit papanya yang saat ini tengah dirawat di rumah sakit.
Ya Cornelio terkena serangan jantung setelah mendengar perusahaannya bangkrut.
Dan mendadak semua aset ditahan oleh bank untuk membayar kerugian serta gaji karyawan yang belum terbayarkan.
Lea yang faktanya anak tunggal dan juga merupakan anak yatim, kini sedang pontang-panting ke sana kemari mencari pinjaman untuk biaya rumah sakit papanya.
Bagaimana tidak pontang-panting jika sepeserpun Lea tidak punya uang untuk biaya rumah sakit papanya.
Bahkan paman dan bibinya enggan untuk meminjami dirinya uang meski hanya untuk pengobatan papanya di rumah sakit.
Padahal dulu Cornelio lah yang membuatkan rumah untuk mereka.
"Arghh bangsat, kenapa tidak ada yang mau meminjami sepeserpun," umpatnya kala ia tak mendapatkan pinjaman dari siapapun.
Lea yang sudah merasa frustasi tapi tak putus asa, langsung menyambar koktailnya kembali.
Ia mengatur napasnya lalu menatap gelasnya.
Sudah kosong.
Lea tak ingat sudah gelas keberapa ia minum.
Dan kini ia sudah merasakan pusing yang begitu hebat.
Kringgg
Lea tersentak kaget kala ponselnya berdering.
Dari rumah sakit.
Dengan cepat Lea beranjak dari sofa dan pergi ke kamar mandi untuk mengangkat telponnya.
BRUGH
Lea yang sedikit pusing dan berjalan dengan kepala menunduk membuat ia tak sengaja menabrak seseorang.
"Apa anda baik-baik saja? Maaf saya sedang buru-buru," ucapnya yang mana ia beberapa kali menggelengkan kepalanya untuk membuat dirinya tetap sadar.
Orang itu ialah El.
Ya kalian tidak salah dengar.
Ia hanya diam dan fokus menatap mata cantik Lea yang tampak sayu namun terlihat begitu cantik, membuat El tertegun dan hanya diam saja tanpa menjawab pertanyaan Lea.
Lea yang merasa orang itu hanya diam saja sontak langsung pergi begitu saja.
Lea lalu menoleh sekilas sebelum ia masuk ke dalam lorong kamar mandi di mana tatapan mereka bertemu.

El baru tersadar kala Lea sudah menghilang dari pandangannya.
Tampak senyum devil terbit di bibir El yang entah menyiratkan apa hal itu.
Ia lalu kembali ke meja teman-temannya dengan wajah yang sedikit sumringah.
"Di mana perempuan itu?" tanya Glen ingin tahu namun seketika langsung diam kala melihat wajah El yang tampak ada percikan darah.
"Jangan bilang jika kau?" tebak Glen membuat El tersenyum tipis.
"Bukankah ia sendiri yang ingin mati? Aku hanya membantunya," jawabnya dengan gamblang membuat Glen tak habis pikir dengan hal itu.
"YAAA, apa kau pikir nyawa orang itu mainan? Bagaimana bisa kau membunuhnya kala ia menginginkannya?" marah Glen yang tak ingin El mendapatkan masalah.
El melepas jasnya dan membuka kancing kemejanya paling atas sembari menyugar rambutnya ke belakang membuat ia terlihat begitu seksi dan tampan.
"Harusnya ia lebih berhati-hati lagi, suruh siapa datang padaku," jawabnya dengan gamblang.
Ziko yang sudah hafal dengan sikap El hanya bisa menghela napas pelan dan terus merapalkan doa.
Bagaimana tidak merapalkan doa jika ia saja bekerja dengan malaikat maut seperti El.
Yang mana kapan saja ia sendiri juga bisa mati di tangan El jika melakukan sebuah kesalahan.
"Ziko ambilkan baju di mobil, aku ingin mandi dan menemui seseorang yang spesial malam ini," perintahnya pada Ziko.
Ziko langsung pergi ke mobil El untuk mengambil pakaian tuannya.
"Orang spesial? Siapa?" tanya Glen dan Safrel penasaran.
El yang melihat wajah penasaran teman-temannya kini begitu senang.
"Besok juga tahu," jawabnya sembari tersenyum devil lalu melenggang pergi ke lantai atas untuk mandi.Club Casino
Terdapat El dan teman-temannya yang tengah bersenda gurau sembari menikmati koktailnya.
"Eh tahu enggak sih, kemarin ada yang dijodohin lagi sama om Wendles," sindir Glen pada Safrel.
"Udah diem," ketus Safrel yang kesal.
El tampak tertawa puas melihat wajah kesal Safrel.
"Kali ini sama cewek mana lagi?" tanya El penasaran.
Safrel menghela napas sembari menuang koktailnya sekali lagi.
"Masak sih papa mau jodohin aku sama anak temennya, mana dia udah tua lagi," dumelnya dengan kesal.
"Tua? Masak sih? Setua apa?" tanya Glen penasaran.
Safrel menghela napas gusar dan menatap jengah Glen.
"Tanya aja sama papa, atau kau aja yang gantikan aku untuk menikah dengannya," ketusnya kesal yang mana melemparkan perjodohan itu pada Glen.
"Enggak, wanitaku sangat banyak, enggak perlu dijodoh- jodohin, entar kalau udah pengin nikah tinggal pilih aja nanti," jawabnya dengan begitu gamblangnya membuat Safrel dan El tertawa keras.
Mereka yang asyik mengobrol dan bersenda gurau sontak langsung terhenti kala ada seorang perempuan mendatangi meja mereka.
"El mau enggak nikah sama aku?" sontak semua mata tertuju pada wanita itu.
Tampak terlihat wanita tinggi berdiri di depan meja mereka sembari membuka kotak berudu yang memperlihatkan cincin permata mengkilap.
"Wah, kau dilamar?" gumam Safrel berbisik.
"Berapa nyawa yang kau punya? Kau sungguh berani sekali melamar singa jantan yang sudah lapuk ini," gumam Glen membuat El berdecak kesal.
El dengan tatapan dinginnya menatap wanita tersebut.
...

...
Ziko, selaku tangan kanan serta asisten El, yang paham dengan tatapan marah tuannya tersebut sontak langsung mendekati perempuan itu untuk membawanya pergi, selagi El masih berkepala dingin.
"Jangan mengganggu waktu tuan El, kamu bisa membicarakan hal ini di lain waktu lagi," pinta Ziko yang mengusir wanita itu secara halus.
"Tolong jangan halangi aku, aku sedang melamar El," tolaknya sembari mendorong Ziko ke samping.
"El kumohon terimalah lamaranku, aku akan menerima putramu dengan baik dan akan memperlakukan ia seperti putraku sendiri," ucapnya dengan memaksa membuat El meletakkan gelasnya.
Semua wanita di sana tampak begitu penasaran dengan jawaban El.
Tapi mereka lebih penasaran dengan nasib wanita tersebut.
El Zibrano Alemannus , siapa yang tidak tahu sosok iblis berupa tampan nan rupwan itu.
Semua orang tahu sikapnya yang sangat membenci wanita dan tak segan untuk membunuhnya.
Jadi, bagi mereka para perempuan, mendekati El bagikan mengantarkan dirinya sendiri di ambang kematian.
Karena akan berakhir dengan mati di tangan El atau dipermalukan dengan segala ucapan kasarnya.
"Bagaimana jika aku menolak?" tanya El sembari menuang koktailnya.
"Aku akan melompat dari lantai atas club ini," jawabnya dengan enteng dan begitu gamblang.
El tampak manggut-manggut santai namun tidak dengan ekspresi orang-orang yang mencemaskan wanita tersebut.
El beranjak dari sofa dan mendekati wanita itu.
"Ayo ikut denganku," ajaknya membuat semua orang di sana terkejut dan begitu penasaran kemana El akan membawa perempuan itu.
"Apa mereka akan melangsungkan pernikahannya di kamar?" tanya Glen pada Safrel dan Ziko.
Bugh
"Nih otak enggak pernah dipakai yang bener, mana ada nikah di kamar yang ada eksekusi mati," jawab Safrel yang sudah tahu dengan apa yang akan El lakukan pada wanita itu.
Sedangkan di tempat yang sama namun disisi yang berbeda ada Lea yang tengah sibuk dengan ponselnya tanpa memedulikan keributan yang ada.
Ia sibuk meminjam uang ke sana kemari untuk biaya rumah sakit papanya yang saat ini tengah dirawat di rumah sakit.
Ya Cornelio terkena serangan jantung setelah mendengar perusahaannya bangkrut.
Dan mendadak semua aset ditahan oleh bank untuk membayar kerugian serta gaji karyawan yang belum terbayarkan.
Lea yang faktanya anak tunggal dan juga merupakan anak yatim, kini sedang pontang-panting ke sana kemari mencari pinjaman untuk biaya rumah sakit papanya.
Bagaimana tidak pontang-panting jika sepeserpun Lea tidak punya uang untuk biaya rumah sakit papanya.
Bahkan paman dan bibinya enggan untuk meminjami dirinya uang meski hanya untuk pengobatan papanya di rumah sakit.
Padahal dulu Cornelio lah yang membuatkan rumah untuk mereka.
"Arghh bangsat, kenapa tidak ada yang mau meminjami sepeserpun," umpatnya kala ia tak mendapatkan pinjaman dari siapapun.
Lea yang sudah merasa frustasi tapi tak putus asa, langsung menyambar koktailnya kembali.
Ia mengatur napasnya lalu menatap gelasnya.
Sudah kosong.
Lea tak ingat sudah gelas keberapa ia minum.
Dan kini ia sudah merasakan pusing yang begitu hebat.
Kringgg
Lea tersentak kaget kala ponselnya berdering.
Dari rumah sakit.
Dengan cepat Lea beranjak dari sofa dan pergi ke kamar mandi untuk mengangkat telponnya.
BRUGH
Lea yang sedikit pusing dan berjalan dengan kepala menunduk membuat ia tak sengaja menabrak seseorang.
"Apa anda baik-baik saja? Maaf saya sedang buru-buru," ucapnya yang mana ia beberapa kali menggelengkan kepalanya untuk membuat dirinya tetap sadar.
Orang itu ialah El.
Ya kalian tidak salah dengar.
Ia hanya diam dan fokus menatap mata cantik Lea yang tampak sayu namun terlihat begitu cantik, membuat El tertegun dan hanya diam saja tanpa menjawab pertanyaan Lea.
Lea yang merasa orang itu hanya diam saja sontak langsung pergi begitu saja.
Lea lalu menoleh sekilas sebelum ia masuk ke dalam lorong kamar mandi di mana tatapan mereka bertemu.

El baru tersadar kala Lea sudah menghilang dari pandangannya.
Tampak senyum devil terbit di bibir El yang entah menyiratkan apa hal itu.
Ia lalu kembali ke meja teman-temannya dengan wajah yang sedikit sumringah.
"Di mana perempuan itu?" tanya Glen ingin tahu namun seketika langsung diam kala melihat wajah El yang tampak ada percikan darah.
"Jangan bilang jika kau?" tebak Glen membuat El tersenyum tipis.
"Bukankah ia sendiri yang ingin mati? Aku hanya membantunya," jawabnya dengan gamblang membuat Glen tak habis pikir dengan hal itu.
"YAAA, apa kau pikir nyawa orang itu mainan? Bagaimana bisa kau membunuhnya kala ia menginginkannya?" marah Glen yang tak ingin El mendapatkan masalah.
El melepas jasnya dan membuka kancing kemejanya paling atas sembari menyugar rambutnya ke belakang membuat ia terlihat begitu seksi dan tampan.
"Harusnya ia lebih berhati-hati lagi, suruh siapa datang padaku," jawabnya dengan gamblang.
Ziko yang sudah hafal dengan sikap El hanya bisa menghela napas pelan dan terus merapalkan doa.
Bagaimana tidak merapalkan doa jika ia saja bekerja dengan malaikat maut seperti El.
Yang mana kapan saja ia sendiri juga bisa mati di tangan El jika melakukan sebuah kesalahan.
"Ziko ambilkan baju di mobil, aku ingin mandi dan menemui seseorang yang spesial malam ini," perintahnya pada Ziko.
Ziko langsung pergi ke mobil El untuk mengambil pakaian tuannya.
"Orang spesial? Siapa?" tanya Glen dan Safrel penasaran.
El yang melihat wajah penasaran teman-temannya kini begitu senang.
"Besok juga tahu," jawabnya sembari tersenyum devil lalu melenggang pergi ke lantai atas untuk mandi.
"Selain menjadi ART, kamu harus melayani saya di ranjang dan berikan ASI mu pada saya setiap saat, kau bisa menulis berapun nominal gajimu!" perintah Slater Jagger.
"Paman akhh sakit enghh," rintih Selva saat Mark memaksa dan terus mendorong miliknya ke dalam sana. Mark mengerang dan terus mendorong miliknya sembari berbisik, "Pelankan desahanmu sayang, ayah ibumu bisa bangun."
"Dapatkan wanita itu untukku. Malam ini dia akan menjadi milikku!" ujar Leo De Vana kala mata glasialnya menangkap mangsa yang menarik malam ini. ••• Leo De Vana ketua mafia Cosa Nostra yang terkenal bengis dan kejam akan musuh- musuhnya. Menduda selama 5 tahun tidak membuat Leo merasa kesepian. Dia sangat anti dan benci dengan sesuatu yang berurusan dengan wanita. Hingga Leo merasakan jatuh cinta kali pandangan pertama pada gadis SMA yang mampu meluluhlantahkan hatinya yang sudah lama mati sejak perselingkuhan istri dan sahabatnya. Demi bisa mendapatkan gadis tersebut, Leo merebut kehormatannya demi bisa menjerat gadis tersebut untuk menjadi milik Leo De Vana seutuhnya.
"Paman enghh sakit hmppp," rintih Shila saat Sam mulai menghujam dirinya. "Sssttt pelankan suaramu sayang, ayah dan ibumu akan dengar!" bisik Sam lirih.
"Kau sedang mengintip? Bagaimana jika kuajari secara langsung?" Tawari Hunter Oragle kala menangkap basah putri tirinya mengintip dirinya yang tengah bergumul panas dengan ibunya. •••• Perasaan dan hubungan tabu itu menjadi rumit saat fakta dan kebenaran mencuat.
"Tolong hisap ASI saya pak, saya tidak kuat lagi!" Pinta Jenara Atmisly kala seragamnya basah karena air susunya keluar. •••• Jenara Atmisly, siswi dengan prestasi tinggi yang memiliki sedikit gangguan karena kelebihan hormon galaktorea. Ia bisa mengeluarkan ASI meski belum menikah apalagi memiliki seorang bayi. Namun dengan ketidaksengajaan yang terjadi di ruang guru, menimbulkan cinta rumit antara dirinya dengan gurunya.
Livia ditinggalkan oleh calon suaminya yang kabur dengan wanita lain. Marah, dia menarik orang asing dan berkata, "Ayo menikah!" Dia bertindak berdasarkan dorongan hati, terlambat menyadari bahwa suami barunya adalah si bajingan terkenal, Kiran. Publik menertawakannya, dan bahkan mantannya yang melarikan diri menawarkan untuk berbaikan. Namun Livia mengejeknya. "Suamiku dan aku saling mencintai!" Semua orang mengira dia sedang berkhayal. Kemudian Kiran terungkap sebagai orang terkaya di dunia.Di depan semua orang, dia berlutut dan mengangkat cincin berlian yang menakjubkan. "Aku menantikan kehidupan kita selamanya, Sayang."
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, "Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai."
Wanita bertubuh ideal tidak terlalu tinggi, badan padat terisi agak menonjol ke depan istilah kata postur Shopie itu bungkuk udang. Menjadi ciri khas bahwa memiliki gelora asmara menggebu-gebu jika saat memadu kasih dengan pasangannya. Membalikkan badan hendak melangkah ke arah pintu, perlahan berjalan sampai ke bibir pintu. Lalu tiba-tiba ada tangan meraih pundak agak kasar. Tangan itu mendorong tubuh Sophia hingga bagian depan tubuh hangat menempel di dinding samping pintu kamar. "Aahh!" Mulutnya langsung di sumpal...
Setelah dua tahun menikah, Sophia akhirnya hamil. Dipenuhi harapan dan kegembiraan, dia terkejut ketika Nathan meminta cerai. Selama upaya pembunuhan yang gagal, Sophia mendapati dirinya terbaring di genangan darah, dengan putus asa menelepon Nathan untuk meminta suaminya itu menyelamatkannya dan bayinya. Namun, panggilannya tidak dijawab. Hancur oleh pengkhianatan Nathan, dia pergi ke luar negeri. Waktu berlalu, dan Sophia akan menikah untuk kedua kalinya. Nathan muncul dengan panik dan berlutut. "Beraninya kamu menikah dengan orang lain setelah melahirkan anakku?"
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!