/0/24070/coverbig.jpg?v=8c8932cb757f7f4f39ced34eab0a5a59)
"Berikan ASImu pada putraku akan kuberikan dunia dan seisinya!" Ujar El Zibrano Elemanus. "Kau gila? Aku masih sekolah, mana mungkin bisa menyusui anakmu!" marah Lea kesal "Bisa, dengan bantuan ku!" El tanpa segan meremas benda kenyal Lea.
"Berikan ASImu pada putraku akan kuberikan dunia dan seisinya!" Ujar El Zibrano Elemanus. "Kau gila? Aku masih sekolah, mana mungkin bisa menyusui anakmu!" marah Lea kesal "Bisa, dengan bantuan ku!" El tanpa segan meremas benda kenyal Lea.
Club Casino
Terdapat El dan teman-temannya yang tengah bersenda gurau sembari menikmati koktailnya.
"Eh tahu enggak sih, kemarin ada yang dijodohin lagi sama om Wendles," sindir Glen pada Safrel.
"Udah diem," ketus Safrel yang kesal.
El tampak tertawa puas melihat wajah kesal Safrel.
"Kali ini sama cewek mana lagi?" tanya El penasaran.
Safrel menghela napas sembari menuang koktailnya sekali lagi.
"Masak sih papa mau jodohin aku sama anak temennya, mana dia udah tua lagi," dumelnya dengan kesal.
"Tua? Masak sih? Setua apa?" tanya Glen penasaran.
Safrel menghela napas gusar dan menatap jengah Glen.
"Tanya aja sama papa, atau kau aja yang gantikan aku untuk menikah dengannya," ketusnya kesal yang mana melemparkan perjodohan itu pada Glen.
"Enggak, wanitaku sangat banyak, enggak perlu dijodoh- jodohin, entar kalau udah pengin nikah tinggal pilih aja nanti," jawabnya dengan begitu gamblangnya membuat Safrel dan El tertawa keras.
Mereka yang asyik mengobrol dan bersenda gurau sontak langsung terhenti kala ada seorang perempuan mendatangi meja mereka.
"El mau enggak nikah sama aku?" sontak semua mata tertuju pada wanita itu.
Tampak terlihat wanita tinggi berdiri di depan meja mereka sembari membuka kotak berudu yang memperlihatkan cincin permata mengkilap.
"Wah, kau dilamar?" gumam Safrel berbisik.
"Berapa nyawa yang kau punya? Kau sungguh berani sekali melamar singa jantan yang sudah lapuk ini," gumam Glen membuat El berdecak kesal.
El dengan tatapan dinginnya menatap wanita tersebut.
...

...
Ziko, selaku tangan kanan serta asisten El, yang paham dengan tatapan marah tuannya tersebut sontak langsung mendekati perempuan itu untuk membawanya pergi, selagi El masih berkepala dingin.
"Jangan mengganggu waktu tuan El, kamu bisa membicarakan hal ini di lain waktu lagi," pinta Ziko yang mengusir wanita itu secara halus.
"Tolong jangan halangi aku, aku sedang melamar El," tolaknya sembari mendorong Ziko ke samping.
"El kumohon terimalah lamaranku, aku akan menerima putramu dengan baik dan akan memperlakukan ia seperti putraku sendiri," ucapnya dengan memaksa membuat El meletakkan gelasnya.
Semua wanita di sana tampak begitu penasaran dengan jawaban El.
Tapi mereka lebih penasaran dengan nasib wanita tersebut.
El Zibrano Alemannus , siapa yang tidak tahu sosok iblis berupa tampan nan rupwan itu.
Semua orang tahu sikapnya yang sangat membenci wanita dan tak segan untuk membunuhnya.
Jadi, bagi mereka para perempuan, mendekati El bagikan mengantarkan dirinya sendiri di ambang kematian.
Karena akan berakhir dengan mati di tangan El atau dipermalukan dengan segala ucapan kasarnya.
"Bagaimana jika aku menolak?" tanya El sembari menuang koktailnya.
"Aku akan melompat dari lantai atas club ini," jawabnya dengan enteng dan begitu gamblang.
El tampak manggut-manggut santai namun tidak dengan ekspresi orang-orang yang mencemaskan wanita tersebut.
El beranjak dari sofa dan mendekati wanita itu.
"Ayo ikut denganku," ajaknya membuat semua orang di sana terkejut dan begitu penasaran kemana El akan membawa perempuan itu.
"Apa mereka akan melangsungkan pernikahannya di kamar?" tanya Glen pada Safrel dan Ziko.
Bugh
"Nih otak enggak pernah dipakai yang bener, mana ada nikah di kamar yang ada eksekusi mati," jawab Safrel yang sudah tahu dengan apa yang akan El lakukan pada wanita itu.
Sedangkan di tempat yang sama namun disisi yang berbeda ada Lea yang tengah sibuk dengan ponselnya tanpa memedulikan keributan yang ada.
Ia sibuk meminjam uang ke sana kemari untuk biaya rumah sakit papanya yang saat ini tengah dirawat di rumah sakit.
Ya Cornelio terkena serangan jantung setelah mendengar perusahaannya bangkrut.
Dan mendadak semua aset ditahan oleh bank untuk membayar kerugian serta gaji karyawan yang belum terbayarkan.
Lea yang faktanya anak tunggal dan juga merupakan anak yatim, kini sedang pontang-panting ke sana kemari mencari pinjaman untuk biaya rumah sakit papanya.
Bagaimana tidak pontang-panting jika sepeserpun Lea tidak punya uang untuk biaya rumah sakit papanya.
Bahkan paman dan bibinya enggan untuk meminjami dirinya uang meski hanya untuk pengobatan papanya di rumah sakit.
Padahal dulu Cornelio lah yang membuatkan rumah untuk mereka.
"Arghh bangsat, kenapa tidak ada yang mau meminjami sepeserpun," umpatnya kala ia tak mendapatkan pinjaman dari siapapun.
Lea yang sudah merasa frustasi tapi tak putus asa, langsung menyambar koktailnya kembali.
Ia mengatur napasnya lalu menatap gelasnya.
Sudah kosong.
Lea tak ingat sudah gelas keberapa ia minum.
Dan kini ia sudah merasakan pusing yang begitu hebat.
Kringgg
Lea tersentak kaget kala ponselnya berdering.
Dari rumah sakit.
Dengan cepat Lea beranjak dari sofa dan pergi ke kamar mandi untuk mengangkat telponnya.
BRUGH
Lea yang sedikit pusing dan berjalan dengan kepala menunduk membuat ia tak sengaja menabrak seseorang.
"Apa anda baik-baik saja? Maaf saya sedang buru-buru," ucapnya yang mana ia beberapa kali menggelengkan kepalanya untuk membuat dirinya tetap sadar.
Orang itu ialah El.
Ya kalian tidak salah dengar.
Ia hanya diam dan fokus menatap mata cantik Lea yang tampak sayu namun terlihat begitu cantik, membuat El tertegun dan hanya diam saja tanpa menjawab pertanyaan Lea.
Lea yang merasa orang itu hanya diam saja sontak langsung pergi begitu saja.
Lea lalu menoleh sekilas sebelum ia masuk ke dalam lorong kamar mandi di mana tatapan mereka bertemu.

El baru tersadar kala Lea sudah menghilang dari pandangannya.
Tampak senyum devil terbit di bibir El yang entah menyiratkan apa hal itu.
Ia lalu kembali ke meja teman-temannya dengan wajah yang sedikit sumringah.
"Di mana perempuan itu?" tanya Glen ingin tahu namun seketika langsung diam kala melihat wajah El yang tampak ada percikan darah.
"Jangan bilang jika kau?" tebak Glen membuat El tersenyum tipis.
"Bukankah ia sendiri yang ingin mati? Aku hanya membantunya," jawabnya dengan gamblang membuat Glen tak habis pikir dengan hal itu.
"YAAA, apa kau pikir nyawa orang itu mainan? Bagaimana bisa kau membunuhnya kala ia menginginkannya?" marah Glen yang tak ingin El mendapatkan masalah.
El melepas jasnya dan membuka kancing kemejanya paling atas sembari menyugar rambutnya ke belakang membuat ia terlihat begitu seksi dan tampan.
"Harusnya ia lebih berhati-hati lagi, suruh siapa datang padaku," jawabnya dengan gamblang.
Ziko yang sudah hafal dengan sikap El hanya bisa menghela napas pelan dan terus merapalkan doa.
Bagaimana tidak merapalkan doa jika ia saja bekerja dengan malaikat maut seperti El.
Yang mana kapan saja ia sendiri juga bisa mati di tangan El jika melakukan sebuah kesalahan.
"Ziko ambilkan baju di mobil, aku ingin mandi dan menemui seseorang yang spesial malam ini," perintahnya pada Ziko.
Ziko langsung pergi ke mobil El untuk mengambil pakaian tuannya.
"Orang spesial? Siapa?" tanya Glen dan Safrel penasaran.
El yang melihat wajah penasaran teman-temannya kini begitu senang.
"Besok juga tahu," jawabnya sembari tersenyum devil lalu melenggang pergi ke lantai atas untuk mandi.Club Casino
Terdapat El dan teman-temannya yang tengah bersenda gurau sembari menikmati koktailnya.
"Eh tahu enggak sih, kemarin ada yang dijodohin lagi sama om Wendles," sindir Glen pada Safrel.
"Udah diem," ketus Safrel yang kesal.
El tampak tertawa puas melihat wajah kesal Safrel.
"Kali ini sama cewek mana lagi?" tanya El penasaran.
Safrel menghela napas sembari menuang koktailnya sekali lagi.
"Masak sih papa mau jodohin aku sama anak temennya, mana dia udah tua lagi," dumelnya dengan kesal.
"Tua? Masak sih? Setua apa?" tanya Glen penasaran.
Safrel menghela napas gusar dan menatap jengah Glen.
"Tanya aja sama papa, atau kau aja yang gantikan aku untuk menikah dengannya," ketusnya kesal yang mana melemparkan perjodohan itu pada Glen.
"Enggak, wanitaku sangat banyak, enggak perlu dijodoh- jodohin, entar kalau udah pengin nikah tinggal pilih aja nanti," jawabnya dengan begitu gamblangnya membuat Safrel dan El tertawa keras.
Mereka yang asyik mengobrol dan bersenda gurau sontak langsung terhenti kala ada seorang perempuan mendatangi meja mereka.
"El mau enggak nikah sama aku?" sontak semua mata tertuju pada wanita itu.
Tampak terlihat wanita tinggi berdiri di depan meja mereka sembari membuka kotak berudu yang memperlihatkan cincin permata mengkilap.
"Wah, kau dilamar?" gumam Safrel berbisik.
"Berapa nyawa yang kau punya? Kau sungguh berani sekali melamar singa jantan yang sudah lapuk ini," gumam Glen membuat El berdecak kesal.
El dengan tatapan dinginnya menatap wanita tersebut.
...

...
Ziko, selaku tangan kanan serta asisten El, yang paham dengan tatapan marah tuannya tersebut sontak langsung mendekati perempuan itu untuk membawanya pergi, selagi El masih berkepala dingin.
"Jangan mengganggu waktu tuan El, kamu bisa membicarakan hal ini di lain waktu lagi," pinta Ziko yang mengusir wanita itu secara halus.
"Tolong jangan halangi aku, aku sedang melamar El," tolaknya sembari mendorong Ziko ke samping.
"El kumohon terimalah lamaranku, aku akan menerima putramu dengan baik dan akan memperlakukan ia seperti putraku sendiri," ucapnya dengan memaksa membuat El meletakkan gelasnya.
Semua wanita di sana tampak begitu penasaran dengan jawaban El.
Tapi mereka lebih penasaran dengan nasib wanita tersebut.
El Zibrano Alemannus , siapa yang tidak tahu sosok iblis berupa tampan nan rupwan itu.
Semua orang tahu sikapnya yang sangat membenci wanita dan tak segan untuk membunuhnya.
Jadi, bagi mereka para perempuan, mendekati El bagikan mengantarkan dirinya sendiri di ambang kematian.
Karena akan berakhir dengan mati di tangan El atau dipermalukan dengan segala ucapan kasarnya.
"Bagaimana jika aku menolak?" tanya El sembari menuang koktailnya.
"Aku akan melompat dari lantai atas club ini," jawabnya dengan enteng dan begitu gamblang.
El tampak manggut-manggut santai namun tidak dengan ekspresi orang-orang yang mencemaskan wanita tersebut.
El beranjak dari sofa dan mendekati wanita itu.
"Ayo ikut denganku," ajaknya membuat semua orang di sana terkejut dan begitu penasaran kemana El akan membawa perempuan itu.
"Apa mereka akan melangsungkan pernikahannya di kamar?" tanya Glen pada Safrel dan Ziko.
Bugh
"Nih otak enggak pernah dipakai yang bener, mana ada nikah di kamar yang ada eksekusi mati," jawab Safrel yang sudah tahu dengan apa yang akan El lakukan pada wanita itu.
Sedangkan di tempat yang sama namun disisi yang berbeda ada Lea yang tengah sibuk dengan ponselnya tanpa memedulikan keributan yang ada.
Ia sibuk meminjam uang ke sana kemari untuk biaya rumah sakit papanya yang saat ini tengah dirawat di rumah sakit.
Ya Cornelio terkena serangan jantung setelah mendengar perusahaannya bangkrut.
Dan mendadak semua aset ditahan oleh bank untuk membayar kerugian serta gaji karyawan yang belum terbayarkan.
Lea yang faktanya anak tunggal dan juga merupakan anak yatim, kini sedang pontang-panting ke sana kemari mencari pinjaman untuk biaya rumah sakit papanya.
Bagaimana tidak pontang-panting jika sepeserpun Lea tidak punya uang untuk biaya rumah sakit papanya.
Bahkan paman dan bibinya enggan untuk meminjami dirinya uang meski hanya untuk pengobatan papanya di rumah sakit.
Padahal dulu Cornelio lah yang membuatkan rumah untuk mereka.
"Arghh bangsat, kenapa tidak ada yang mau meminjami sepeserpun," umpatnya kala ia tak mendapatkan pinjaman dari siapapun.
Lea yang sudah merasa frustasi tapi tak putus asa, langsung menyambar koktailnya kembali.
Ia mengatur napasnya lalu menatap gelasnya.
Sudah kosong.
Lea tak ingat sudah gelas keberapa ia minum.
Dan kini ia sudah merasakan pusing yang begitu hebat.
Kringgg
Lea tersentak kaget kala ponselnya berdering.
Dari rumah sakit.
Dengan cepat Lea beranjak dari sofa dan pergi ke kamar mandi untuk mengangkat telponnya.
BRUGH
Lea yang sedikit pusing dan berjalan dengan kepala menunduk membuat ia tak sengaja menabrak seseorang.
"Apa anda baik-baik saja? Maaf saya sedang buru-buru," ucapnya yang mana ia beberapa kali menggelengkan kepalanya untuk membuat dirinya tetap sadar.
Orang itu ialah El.
Ya kalian tidak salah dengar.
Ia hanya diam dan fokus menatap mata cantik Lea yang tampak sayu namun terlihat begitu cantik, membuat El tertegun dan hanya diam saja tanpa menjawab pertanyaan Lea.
Lea yang merasa orang itu hanya diam saja sontak langsung pergi begitu saja.
Lea lalu menoleh sekilas sebelum ia masuk ke dalam lorong kamar mandi di mana tatapan mereka bertemu.

El baru tersadar kala Lea sudah menghilang dari pandangannya.
Tampak senyum devil terbit di bibir El yang entah menyiratkan apa hal itu.
Ia lalu kembali ke meja teman-temannya dengan wajah yang sedikit sumringah.
"Di mana perempuan itu?" tanya Glen ingin tahu namun seketika langsung diam kala melihat wajah El yang tampak ada percikan darah.
"Jangan bilang jika kau?" tebak Glen membuat El tersenyum tipis.
"Bukankah ia sendiri yang ingin mati? Aku hanya membantunya," jawabnya dengan gamblang membuat Glen tak habis pikir dengan hal itu.
"YAAA, apa kau pikir nyawa orang itu mainan? Bagaimana bisa kau membunuhnya kala ia menginginkannya?" marah Glen yang tak ingin El mendapatkan masalah.
El melepas jasnya dan membuka kancing kemejanya paling atas sembari menyugar rambutnya ke belakang membuat ia terlihat begitu seksi dan tampan.
"Harusnya ia lebih berhati-hati lagi, suruh siapa datang padaku," jawabnya dengan gamblang.
Ziko yang sudah hafal dengan sikap El hanya bisa menghela napas pelan dan terus merapalkan doa.
Bagaimana tidak merapalkan doa jika ia saja bekerja dengan malaikat maut seperti El.
Yang mana kapan saja ia sendiri juga bisa mati di tangan El jika melakukan sebuah kesalahan.
"Ziko ambilkan baju di mobil, aku ingin mandi dan menemui seseorang yang spesial malam ini," perintahnya pada Ziko.
Ziko langsung pergi ke mobil El untuk mengambil pakaian tuannya.
"Orang spesial? Siapa?" tanya Glen dan Safrel penasaran.
El yang melihat wajah penasaran teman-temannya kini begitu senang.
"Besok juga tahu," jawabnya sembari tersenyum devil lalu melenggang pergi ke lantai atas untuk mandi.
"Dapatkan wanita itu untukku. Malam ini dia akan menjadi milikku!" ujar Leo De Vana kala mata glasialnya menangkap mangsa yang menarik malam ini. ••• Leo De Vana ketua mafia Cosa Nostra yang terkenal bengis dan kejam akan musuh- musuhnya. Menduda selama 5 tahun tidak membuat Leo merasa kesepian. Dia sangat anti dan benci dengan sesuatu yang berurusan dengan wanita. Hingga Leo merasakan jatuh cinta kali pandangan pertama pada gadis SMA yang mampu meluluhlantahkan hatinya yang sudah lama mati sejak perselingkuhan istri dan sahabatnya. Demi bisa mendapatkan gadis tersebut, Leo merebut kehormatannya demi bisa menjerat gadis tersebut untuk menjadi milik Leo De Vana seutuhnya.
"Tolong hisap ASI saya pak, saya tidak kuat lagi!" Pinta Jenara Atmisly kala seragamnya basah karena air susunya keluar. •••• Jenara Atmisly, siswi dengan prestasi tinggi yang memiliki sedikit gangguan karena kelebihan hormon galaktorea. Ia bisa mengeluarkan ASI meski belum menikah apalagi memiliki seorang bayi. Namun dengan ketidaksengajaan yang terjadi di ruang guru, menimbulkan cinta rumit antara dirinya dengan gurunya.
"Selain menjadi ART, kamu harus melayani saya di ranjang dan berikan ASI mu pada saya setiap saat, kau bisa menulis berapun nominal gajimu!" perintah Slater Jagger.
"Paman akhh sakit enghh," rintih Selva saat Mark memaksa dan terus mendorong miliknya ke dalam sana. Mark mengerang dan terus mendorong miliknya sembari berbisik, "Pelankan desahanmu sayang, ayah ibumu bisa bangun."
Aku, Sonia, seorang wanita berusia 23 tahun, terjebak dalam masalah keuangan yang parah akibat hutang pengobatan anakku yang mengidap Thalassemia dan harus menjalani perawatan medis yang sangat mahal dan berkelanjutan. Hidupku yang penuh kesulitan berubah drastis ketika aku bekerja dengan Mr. Wei, seorang CEO sukses berusia 45 tahun. Di tengah kemelut keuangan dan tekanan emosional, aku menemukan pelarian dalam pelukan Mr. Wei. Kehangatan dan dukungan yang dia berikan membuatku merasa dihargai dan dicintai, sesuatu yang telah lama hilang dalam pernikahanku. Namun, kebahagiaan kami tidak lepas dari konflik; suamiku mulai curiga dan berbagai rintangan muncul, menguji keteguhan hati kami. Cerita ini menggambarkan dinamika cinta yang penuh gairah dan sakit hati, pengkhianatan yang menyakitkan, serta pencarian jati diri dan pengampunan. Dengan latar belakang kehidupan kami yang kontras, aku dan Mr. Wei harus menghadapi pilihan-pilihan sulit dan mempertanyakan nilai-nilai yang kami anut. Akankah cinta kami mampu mengatasi semua rintangan? atau akankah kami terperangkap dalam lingkaran drama dan penderitaan?
Vanya adalah seorang ladyboy, langsing, berkulit putih mulus, dan sangat sexy. Keberadaannya selalu menjadi ancaman bagi wanita tulen karena pesonanya yang terlalu mematikan. Setiap pria yang melihat Vanya akan mendambakan sentuhannya. Suatu malam dia hangout di night club bersama teman-teman wanitanya. Vanya bertemu dengan Ricardo Esteban, pria bule bermata biru yang hot as hell. Hal yang ingin dia lakukan adalah melemparkan dirinya ke pria ganteng itu. Sayangnya ... apakah Richie akan menerima kondisi Vanya yang tak sempurna? Pesona Vanya saat berjoget sebagai sexy dancer di atas panggung membuat Peter Hallmark, crazy rich properti asal New York tergila-gila kepadanya. Kenyataan bahwa Vanya seorang ladyboy, justru membuat Peter semakin terobsesi mengejar Vanya. Don Salvatore Mazzerano, penguasa dari keluarga mafioso Italia paling berpengaruh di New York melihat dan terperangkap dalam aura kejelitaan Vanya. Akankah hasrat untuk menjadikan Vanya sebagai wanita seutuhnya bisa diwujudkan oleh sang Godfather? Talentanya sebagai make up artist profesional membawa petualangan Vanya melintasi berbagai kota-kota pusat mode di dunia, menjadi korban human trafficking, menjalani masa-masa gelap perbudakan, dan berjuang untuk bertahan hidup. Mampukah Vanya menemukan cinta sejatinya?
ADULT HOT STORY 🔞🔞 Kumpulan cerpen un·ho·ly /ˌənˈhōlē/ adjective sinful; wicked. *** ***
//Mature conten 21+// Meghan Crafson, mantan model majalah dewasa. Di usianya yang sudah menginjak 30 tahun dia masih kelihatan cantik dan seksi layaknya remaja 20 tahunan. Dinikahi seorang Crazy Rich asal New York hanya membuatnya bahagia dari segi financial saja. Namun dia tak mendapatkan kepuasan sex dari suaminya yang sudah berusia 50 tahun itu. Sampai akhirnya kedatangan Hardin merubah segalanya. Hardin Willbowrn, pria tampan dengan postur tubuh atletis menyerupai aktor Hollywood itu adalah putera tunggal suaminya. Gejolak nafsu liar Meghan menginginkan anak tirinya itu. Dia pun berusaha menggoda Hardin di belakang suaminya. Sebagai pria normal, tentu Hardin kesulitan menolak gelombang gairah liar yang ibu tirinya tawarkan. Bagaimanakah kisah selanjutnya? Akankah Hardin menolak gairah liar ibu tirinya itu? Atau dia malah terjun dalam kenikmatan salah yang ditawarkan Meghan?
Ketika mereka masih kecil, Deddy menyelamatkan nyawa Nayla. Bertahun-tahun kemudian, setelah Deddy berakhir dalam keadaan koma akibat kecelakaan mobil, Nayla menikah dengannya tanpa berpikir dua kali dan bahkan menggunakan pengetahuan medisnya untuk menyembuhkannya. Selama dua tahun, Nayla setia, mencari kasih sayangnya dan ingin melunasi utang budinya yang menyelamatkan nyawanya. Akan tetapi ketika cinta pertama Deddy kembali, Nayla, yang dihadapkan dengan perceraian, tidak ragu untuk menandatangani surat perceraian. Meskipun dicap sebagai barang bekas, hanya sedikit yang tahu bakatnya yang sebenarnya. Dia adalah seorang pengemudi mobil balap, seorang desainer terkenal, seorang peretas jenius, dan seorang dokter ahli. Menyesali keputusannya, Deddy memohon pengampunannya. Pada saat ini, seorang CEO yang menawan turun tangan, memeluk Nayla dan menyatakan, "Enyah! Dia adalah istriku!" Terkejut, Nayla berseru, "Apa katamu?"
Aku semakin semangat untuk membuat dia bertekuk lutut, sengaja aku tidak meminta nya untuk membuka pakaian, tanganku masuk kedalam kaosnya dan mencari buah dada yang sering aku curi pandang tetapi aku melepaskan terlebih dulu pengait bh nya Aku elus pelan dari pangkal sampai ujung, aku putar dan sedikit remasan nampak ci jeny mulai menggigit bibir bawahnya.. Terus aku berikan rangsang an dan ketika jari tanganku memilin dan menekan punting nya pelan "Ohhsss... Hemm.. Din.. Desahannya dan kedua kakinya ditekuk dilipat kan dan kedua tangan nya memeluk ku Sekarang sudah terlihat ci jeny terangsang dan nafsu. Tangan kiri ku turun ke bawah melewati perutnya yang masih datar dan halus sampai menemukan bukit yang spertinya lebat ditumbuhi bulu jembut. Jari jariku masih mengelus dan bermain di bulu jembutnya kadang ku tarik Saat aku teruskan kebawah kedalam celah vaginanya.. Yes sudah basah. Aku segera masukan jariku kedalam nya dan kini bibirku sudah menciumi buah dadanya yang montok putih.. " Dinn... Dino... Hhmmm sssttt.. Ohhsss.... Kamu iniii ah sss... Desahannya panjang " Kenapa Ci.. Ga enak ya.. Kataku menghentikan aktifitas tanganku di lobang vaginanya... " Akhhs jangan berhenti begitu katanya dengan mengangkat pinggul nya... " Mau lebih dari ini ga.. Tanyaku " Hemmm.. Terserah kamu saja katanya sepertinya malu " Buka pakaian enci sekarang.. Dan pakaian yang saya pake juga sambil aku kocokan lebih dalam dan aku sedot punting susu nya " Aoww... Dinnnn kamu bikin aku jadi seperti ini.. Sambil bangun ke tika aku udahin aktifitas ku dan dengan cepat dia melepaskan pakaian nya sampai tersisa celana dalamnya Dan setelah itu ci jeny melepaskan pakaian ku dan menyisakan celana dalamnya Aku diam terpaku melihat tubuh nya cantik pasti,putih dan mulus, body nya yang montok.. Aku ga menyangka bisa menikmati tubuh itu " Hai.. Malah diem saja, apa aku cuma jadi bahan tonton nan saja,bukannya ini jadi hayalanmu selama ini. Katanya membuyarkan lamunanku " Pastinya Ci..kenapa celana dalamnya ga di lepas sekalian.. Tanyaku " Kamu saja yang melepaskannya.. Kata dia sambil duduk di sofa bed. Aku lepaskan celana dalamku dan penislku yang sudah berdiri keras mengangguk angguk di depannya. Aku lihat di sempat kagett melihat punyaku untuk ukuran biasa saja dengan panjang 18cm diameter 4cm, setelah aku dekatkan ke wajahnya. Ada rasa ragu ragu " Memang selama ini belum pernah Ci melakukan oral? Tanyaku dan dia menggelengkan kepala
© 2018-now Bakisah
TOP