/0/13545/coverbig.jpg?v=92a81c562eb3e669253ed2ccef5f987f)
For 18+ & 21+ Kirana Pratama berusia 25 tahun-driver ojol tersentak kaget saat diberitahu berapa jumlah uang untuk melakukan operasi dan biaya perawatan Malin Pratama ayahnya yang menderita radang otak. Dia mencoba meminjam dari pimpinannya, tetapi yang di dapat dia diberhentikan dari pekerjaannya karena tidak mampu membayar pinjaman terdahulu sekaligus selalu kurang setoran. Sepulang dari tempatnya bekerja, dia dihadang dua mobil berisikan beberapa pria tidak dikenal. Dia pun diculik, lantas dipertemukan dengan Rasta Emilio billionaire muda presiden direktur Emerald Company berstatus duda satu anak. Pria itu mengira dia adalah Chloe Bianco putri tunggal Karan Bianco yang pernah menghinanya di depan para pengunjung di satu club malam. Rasta lantas memperkosanya. Saat itulah pria tersebut tersadar sudah salah sasaran karena tidak menemukan tanda lahir disalah satu pergelangan tangan kanan gadis malang itu, dan juga sang gadis masih perawan. Sang presdir bergegas membawanya ke Austin Hospital karena terjadi pendarahan di liang oasenya sekaligus terluka di beberapa bagian akibat dianiayanya. Masalah tidak sampai di sana, Kirana terpaksa bekerja di rumah bordil sebagai pramusaji karena kepalang meminjam sejumlah uang ke Koh Ahong pemilik tempat tersebut yang adalah tetangganya. Saat itu dia difitnah mencuri arloji milik Hansen salah satu pengunjung yang ternyata teman satu clubnya Rasta. Dia nyaris digilir oleh Hansen dan beberapa pria setelah dicekokan minuman, tapi Rasta cepat menyelamatkannya. Namun kembali kemalangan di dapat, sebab Rasta tergoda mengintiminya, membuat kebenciannya ke pria tersebut semakin besar. Dia bertekad akan membalas dendam ke sang presdir, tapi ternyata dia mengandung benih pria tersebut. Apa yang terjadi selanjutnya?
Kirana driver ojol yang cantik menghentikan motornya di depan rumah, setelah itu dibiarkan dua penumpangnya turun dari motor tersebut. Dia telah mengantar penumpangnya dengan selamat hingga ke tujuan.
Gadis ini menekuni jasa kendaraan online hampir dua tahun, semua demi menopang hidupnya dan Malin sang ayah yang menderita radang otak sejak lima tahun silam akibat mempertahankan toko sembako milik Babah Suk tempat ayahnya bekerja selama ini.
Dia pun memutuskan berhenti kuliah, menjual rumah mereka di Payakumbuh, lantas ke Jakarta untuk membawa sang ayah berobat di rumah sakit khusus menangani masalah syaraf otak.
Uang hasil menjual rumah untuk mengontrak rumah sangat sederhana di gang sempit di kawasan Condet, membangun usaha kecil di rumah dengan berjualan nasi uduk. Hasil dari berjualan dikumpulkan untuk membeli motor second, lantas melamar menjadi driver ojol di Jakjol Company.
Dia melakukan semua ini tiada mengeluh karena menyadari perjuangan sang ayah sangat besar selama ini untuk mereka berdua. Dulu sang ayah adalah Sutradara dan pengusaha sukses. Namun kena tipu rekannya sendiri sehingga seluruh harta habis. Linda sang ibu tidak tahan, lantas kabur dengan membawa saudari kembarnya yang bernama Karina. Sejak itu dia hanya tinggal bersama sang ayah.
"Terima kasih, bu." Terdengar suaranya mengucapkan terima kasih setelah menerima pembayaran dari sang penumpang, dihitung sejenak uang yang diterimanya, lantas segera merogoh tas slempangnya bermaksud hendak mengambil uang kembalian.
"Tidak usah dikembalikan, Mbak Rana." Si penumpang yang adalah ibu paruh baya menghentikan apa yang Kirana lakukan, "Itu ekstra untuk mbak Rana."imbuhnya saat sang gadis memandangnya dengan heran.
"Tapi bu, ekstranya banyak sekali." Kirana memperlihatkan sehelai uang 100 ribu yang diberikan si ibu tersebut.
"Tidak mengapa, mbak." Kekeh sang ibu, "Diterima ya mbak, meski sedikit." Imbuhnya tulus.
Ibu ini salah satu yang berlangganan ojol ke Kirana, sesekali suka melebihkan uang pembayaran karena menyukai kepribadian gadis itu yang sederhana dan pantang menyerah dalam kehidupan yang keras di Jakarta.
Di JakJol Company, bisa meminta driver yang ingin mengantarkan penumpang ke tempat tujuan. Kirana salah satu driver favorit penumpang, karena kepribadian si gadis yang baik tersebut.
Lantas cucu si ibu memberikan satu kantung plastik berisi sekotak makanan ke Kirana.
"Tante Rana." Ditegur si gadis, "Ini untuk kakek Malin dari Ikke ya." Ujarnya.
Si ibu dan cucunya sering mengobrol sama Kirana, sehingga tahu gadis ini tinggal sama sang ayah saja yang butuh berobat rutin ke rumah sakit. Ketulusan si gadis menopang kehidupan si ayah menyentuh, sehingga bukan saja suka melebihkan uang pembayaran, suka memberi makanan atau pakaian.
"Ya Tuhanku," ucap Kirana terharu, "Ikke ama nenek jadi repot terus ini." Ujarnya tidak enak hati.
"Haiyah mbak Rana ngga usah segan." Kekeh si ibu tulus, "Diterima ya mbak, karena tadi Ikke khusus minta saya belikan ayam kremes untuk pak Malin dan mbak." Imbuhnya memberitahu kalau si cucu memang minta dibelikan makanan tersebut untuk Malin dan Kirana.
"Iya bu." Kirana terpaksa menerima, "Terima kasih, bu." Dia mengucapkan terima kasih, "Terima kasih Ikke." Diucap juga terima kasih ke Ikke sambil mengusap sayang kepala bocah berusia 5 tahun ini.
Setelah itu sang gadis pamit karena harus segera ke rumah sakit tempat Malin dirawat saat ini. Dia sedikit memacu lebih cepat laju motornya di jalan raya Ibukota ini. Tidak terasa dia pun sampai di rumah sakit, bergegas memarkir motornya di parkiran basement, lantas segera masuk ke gedung rumah sakit menuju lantai 5 ruang rawat inap ICU.
Malin dirawat di sana sudah tiga hari karena jatuh pingsan di kamar mandi akibat merasa sakit luar biasa di kepalanya.
"Siang, suster Ani." Disapa ramah suster Ani yang mendapat giliran menjaga ICU saat ini.
"Siang mbak Rana." Sahut si suster ramah, "Mbak ditunggu dokter Kansil sedari pagi loh."
Kirana terdiam mendengar ini, karena saat Malin diputuskan dirawat di ICU, dokter Kansil yang selama ini menangani penyakit sang ayah sudah mengatakan si ayah segera melakukan operasi, karena ada yang tidak beres di syaraf akibat jatuh di kamar mandi. Dia belum memutuskan setuju sebab masih belum tahu berapa jumlah biaya operasi.
Suster Ani melihat ini menjadi iba karena tahu sang gadis mengalami kesulitan keuangan, lantas hingga saat ini belum juga mendapatkan kartu berobat gratis dari pemerintah, entah apa alasan dari pengurus rukum warga sampai si gadis tidak direkomendasikan untuk mendapat kartu tersebut.
"Saya temui ayah dulu, sus." Terdengar suara Kirana memutuskan menunda menemui dokter Kansil, "Terima kasih sudah menyampaikan pesan dokter Kansil ke saya." Dia juga mengucapkan terima kasih ke suster Ani, lantas mengambil sehelai seragam pengunjung ICU dari lemari di depan desk suster jaga.
Dikenakan segera, lantas bergegas masuk ke dalam ruang dalam ICU, di dekati Malin yang terbaring lemah di mana terpasang alat elektroda di beberapa bagian kening dan kepala, serta di dada. Di hidung sang ayah terpasang selang nasal untuk membantu pernapasannya.
"Ayah." Dia pasang senyum cerah menyapa ayahandanya yang tersenyum melihat kedatangannya. "Maafin Rana ya, tidak bisa selalu disisi ayah." Ujarnya sambil duduk di kursi pengunjung menghadap sang ayah, tentengannya di taruh ke meja.
"Tidak mengapa, Rana." Sahut si ayah dengan suara pelan, "Ayah malah merasa bersalah ke kamu. Karena kejadian itu, ayah menjadi seperti ini sampai sekarang. Membuatmu terbeban berat."
"Ayah, Rana ikhlas melakukan semua ini, karena selama ini ayah pun ikhlas membesarkan Rana." Si gadis meraih tangan kanan ayahnya ini, digenggam lembut, "Ayah yang penting tetap semangat untuk pulih, jadi Rana bersemangat pula bekerja untuk kita berdua."
Si ayah tersenyum haru mendengar ini,
"Terima kasih, Rana."
Kirana hendak memberi jawaban, tapi terdengar suara deheman seorang pria dari arah belakangnya.
"Ehm!"
Si gadis menghela napas pelan tahu siapa pria tersebut yang adalah dokter Kansil. Dia menduga suster Ani menghubungi dokter tersebut yang ruangannya berada di sebelah ruang ICU ini, memberitahu kedatangannya. Sebenarnya tidak masalah karena hubungan dia dengan sang dokter sangat baik.
Yang menjadi masalah dia mengalami kesulitan keuangan. Hasil kerjanya sebagai driver ojol hanya mencukupi biaya hidup sehari-hari dan obat rutin ayahnya. Bahkan seringkali untuk mencicil pinjaman yang dipinjam untuk berobat sang ayah.
"Rana." Terdengar suara si dokter ganteng menegur Kirana. Dokter ini masih lajang, ada tersentuh hati ke si gadis, tapi menyadari sang gadis tidak menaruh hati ke dia. "Bisa kita bicara sebentar di ruangan saya?"
Kirana pelan kembali menghela napas, lantas bicara ke Malin.
"Ayah, Rana tinggal sebentar ya." Dia berpamitan ke sang ayah.
Ayahandanya menganggukan kepala, sudah tahu mengapa dokter Kansil menemuinya. Pasti mengenai kondisi pria ini yang harus segera melakukan operasi.
+++
Kirana terhenyak saat membaca beberapa dokumen persyaratan untuk ayahnya bisa di operasi. Setelah bicara dengan dokter Kansil, dia segera ke administrasi rumah sakit untuk mengetahui persyaratan pasien melakukan operasi yang sudah tentu tercantum pula rincian biaya operasi dan lainnya.
"Mbak Rana." Terdengar suara Ningrum petugas administrasi yang melayani si gadis.
"Emm," Kirana terglegap, "Mbak, apa bisa semua biaya ini dicicil?" ditanya apakah seluruh biaya tersebut bisa dibayar dengan mengangsur.
"Jika di angsur, maka mbak membayar DP dulu sebesar 5 juta." Sahut Ningrum dengan suara ramah di mana memandang iba sang gadis. "Lantas baru di angsur sebanyak 3x."
"3x, mbak?!" Kirana terperanjat mendengar ini,"Apa mengangsurnya bulanan?"
"Tidak mbak, perminggu saja."
Sang gadis kembali terhenyak mendengar ini. Uang sebesar 5 juta mungkin bisa dia usahakan. Tapi untuk mengangsur 10 juta selama 3 minggu berturut-turut, dari mana dia mengusahakannya?
"Baik mbak, saya paham." Terdengar suara gadis itu disertai helaan napasnya, lantas beranjak pergi meninggalkan loket administrasi.
Sebenarnya dokter Kansil sudah menawarkan akan membiayai seutuhnya operasi tersebut, tapi sayangnya si dokter meminta Kirana berkenan menikah dengannya. Si gadis tidak mau karena punya harga diri tinggi. Dia tidak mau menikah hanya untuk memenuhi persyaratan pemberian bantuan.
Kirana segera mengambil motornya ke parkiran sambil terus memikirkan kemana harus meminjam uang sebesar 35 juta tersebut. Akhirnya dia memutuskan menemui Suman direktur Jakjol Company. Berharap bisa kembali mendapat pinjaman untuk biaya operasi dan berobat Malin.
+++
Di dalam ruangan direktur Jakjol Company, tampak Kirana terlihat nelangsa karena Suman menolak pengajuan pinjamannya.
"Maaf Rana," desau Suman memandang si gadis, "Kali ini saya tidak bisa membantumu karena pinjamanmu yang terdahulu belum kamu kembalikan sebesar 20 juta." Ujarnya mengemukan mengapa menolak pengajuan pinjaman sang gadis.
Kirana pelan menghela napas menyadari kesalahannya yang belum mengembalikan pinjaman tersebut ke Jakjol Company akibat kebutuhan berobat Malin bertambah tinggi.
Suman kemudian mengeluarkan sebuah map berisi dokumen, diletakan ke meja tepat menghadap si gadis,
"Rana." Terdengar lagi suaranya, "Mohon maaf mulai hari ini saya memberhentikan kamu dari Jakjol Company."
Kirana terhenyak kaget mendengar ini, menatap Suman tidak percaya.
"Sebenarnya kerja kamu bagus," masih terdengar suara sang direktur, "Tapi akhir-akhir ini setoran dari kamu berkurang, mungkin karena kamu lebih banyak mengurus ayahmu, sehingga tidak mengambil orderan dari kantor ini."
Si gadis menghela napas pelan menyadari di Jakjol Company memang semua driver diberikan kewajiban harus menyetor sekian rupiah setiap hari dari fee yang diberikan penumpang. Dalam sehari pun driver diwajibkan minimal mengambil order pesanan sebanyak 20 orang.
Dia akibat mengurus Malin yang sebelumnya juga dirawat di ICU karena patah tulang pinggang akibat terjatuh pingsan gegara serangan sakit di kepala menjadi tidak memenuhi aturan tersebut.
Suman menghela napas pelan, lantas mengeluarkan satu amplop berwarna coklat, diberikan ke Kirana,
"Ini sedikit pesangon dari perusahaan untuk kamu." Ujarnya memberitahu apa yang terdapat di dalam amplop tersebut.
Kirana menerima ini dengan wajah pilu karena sumber penghasilannya ditutup dengan diberhentikan dari perusahaan. Bagaimana bisa dia mendapatkan sumber penghasilan dengan cepat? Bagaimana pula dia mengatasi masalah pembiayaan berobat Malin?
For 18+ & 21+ Wanita cantik ini bernama Ella Zen, usia 26 tahun-berpostur tubuh sintal seksi. Dia adalah petinju yang berlaga di liga Kickboxing yang diadakan beberapa negara di Asia, dan juga di liga judi olahraga tersebut. Dia sebenarnya adalah gadis cilik yang diselamatkan Damar Zen sang ayah angkat ketika diculik oleh dua pria di Bandara. Ayahandanya itu adalah pelatih Kickboxing wanita, punya sarana pelatihan olahraga tersebut. Pertemuannya dengan Steven Sanders, usia 30 tahun-berparas tampan dengan postur tubuh tinggi atletis-profesi sebagai dokter spesialis Neurologi anak di Sanders Hospital ketika sang dokter menonton dia berlaga di liga judi kick boxing di Bandung. Si dokter yang cool man alias dingin terhadap cinta kepicut cinta ke perempuan tersebut, tapi gengsi mengakuinya, tapi terus mengintili si nona. Membuat gadis itu kesal, hingga mereka jadi sering bertengkar. Satu ketika di mana sang dokter dirampok segerombol orang di jalan, si nona menolongnya hingga terluka lumayan parah. Beruntung mereka dibantu Bayu pria gagah yang kebetulan lewat tempat kejadian. Sang dokter dan Bayu membawa si nona ke rumah sakit terdekat, lantas menemukan dua kalung dengan liontin berbeda. Liontin yang satu berlambang Howart Company, lainnya berukiran nama Steven Sanders. Lantas ditemukan pula tanda lahir berbentuk bunga mawar di lengan kanan si nona. Steven langsung teringat masa kecilnya yang pernah memberikan kalung tersebut ke gadis kecil berusia 6 tahun sebelum dia dibawa pergi oleh Brylee kakak mendiang ayahnya ke Los Angeles. Dia memberikan kalung itu karena berharap kelak menikah dengan sang gadis. Sedangkan Bayu teringat ke Bella Howart putri tunggal mendiang James Howart billionaire terkemuka Amerika yang meninggal tragis dalam satu tragedi mengerikan. Bella Howart adalah pewaris sah tahta Howart Company dan seluruh kekayaan James Howart. Apa yang terjadi selanjutnya?
Delano Kenrich pria gagah berusia 28 tahun berstatus duda tanpa anak-presiden direktur Golden Pearl berusaha menemukan Devan Kenrich berusia 28 tahun adik kembarnya di Jakarta, tapi siapa sangka kepicut cinta ke Abella Bianco berusia 20 tahun mahasiswi cantik fakultas Psikologi di sebuah Universitas swasta. Berawal dari dia menolong perempuan tersebut saat hendak diculik Elfito kakak dari Elroy yang dikirim ke alam abadi oleh Devan akibat hendak memperkosa Abella. Siapa sangka pula perempuan itu istri adik kembar yang dicarinya selama 3 tahun. Namun semua pertemuan tersebut berakibat fatal bagi sang ipar, karena si adik yang berkelainan jiwa terbakar cemburu dan malu akibat ketahuan masih punya keluarga, menganiaya iparnya hingga keguguran dan koma. Dari sana dia tahu rumah tangga Devan dan Abella begitu kelam, membuatnya berani merebut sang adik ipar dari adiknya tersebut, di mana mengobati semua luka fisik dan psikis iparnya tersebut dengan tulus, termasuk memenjarakan si adik yang melakukan KDRT. Ketulusannya membuat Abella tersentuh hati. Namun sayang Abella masih berstatus istri sah Devan, sehingga perempuan itu terpaksa kembali ke sang suami, menjauhi Delano. Sang duda tidak menyerah karena dia yakin mencintai perempuan tersebut, lantas dia tidak mau wanita cantik tersebut terus mengalami penganiayaan Devan yang kelainan jiwa. Apa yang terjadi selanjutnya?
Berkisah mengenai gadis cantik bernama Keily Winata berusia 20 tahun yang sedari lahir tidak pernah melihat dunia luar, tumbuh besar di pondok yang berada di belakang wilayah asrama calon perawat milik almarhumah Maria. Dia pun tidak pernah tahu siapa ayah dan ibunya. Hanya tahu diasuh oleh 3 perempuan dan satu pria, yang mana mereka itu orang kepercayaan Maria. Satu ketika Tuhan memberinya kehidupan di luar pondok, tinggal bersama Ethan Collins pria tampan berusia 28 tahun berprofesi sebagai dokter spesialis internist dan deputi satu presiden direktur Collins Company. Tidak disangka olehnya, sejak itu dicintai sang dokter dan Samuel kakak pria itu, di mana menjadi rebutan kedua pria itu. Selain itu kehidupan di dunia nyata ternyata tidak seindah yang dipikirkannya selama ini, dia mendapat intimidasi dari Santana sepupu sang dokter yang berambisi menjadi istri pria itu akibat cemburu. Bukan hanya itu saja, saat identitasnya sebagai putri dari Maria terbuka, Laura istri tertua Issac ayahanda Ethan dan Samuel, selalu mencelakainya karena Laura mendendam ke Maria yang ternyata mantan selir Issac. Lantas dia yang tidak pernah jatuh cinta akibat Maria menanam sebuah daun di dalam tubuhnya, tersentuh cinta ke Ethan yang nekat mengambil mahkotanya agar menggagalkan pertunangannya dengan Samuel yang sudah di atur oleh Laura dan Santana. Apa yang terjadi selanjutnya?
Mengisahkan seorang wanita cantik bernama Ella Zen, usia 26 tahun-berparas cantik dengan postur tubuh sintal seksi. Dia adalah petinju yang berlaga di liga kick boxing yang diadakan beberapa negara di Asia, dan juga di liga judi olahraga tersebut. Dia sebenarnya adalah gadis cilik yang diselamatkan Damar Zen sang ayah angkat ketika diculik oleh dua pria di Bandara. Ayahandanya itu adalah pelatih kick boxing wanita, punya sarana pelatihan olahraga tersebut. Pertemuannya dengan Steven Sanders, usia 30 tahun-berparas tampan dengan postur tubuh tinggi atletis-profesi sebagai dokter spesialis Neurologi anak di Sanders Hospital ketika sang dokter menonton dia berlaga di liga judi kick boxing di Bandung. Si dokter yang cool man alias dingin terhadap cinta kepicut cinta ke perempuan tersebut, tapi gengsi mengakuinya, tapi terus mengintili si nona. Membuat gadis itu kesal, hingga mereka jadi sering bertengkar. Satu ketika di mana sang dokter dirampok segerombol orang di jalan, si nona menolongnya hingga terluka lumayan parah. Beruntung mereka dibantu Bayu pria gagah yang kebetulan lewat tempat kejadian. Dia dan Bayu membawa si nona ke rumah sakit terdekat, lantas menemukan dua kalung dengan liontin berbeda. Liontin yang satu berlambang Howart Company, lainnya berukiran nama Steven Sanders. Lantas ditemukan pula tanda lahir berbentuk bunga mawar di lengan kanan si nona. Steven langsung teringat masa kecilnya yang pernah memberikan kalung tersebut ke gadis kecil berusia 6 tahun sebelum dia dibawa pergi oleh Brylee kakak mendiang ayahnya ke Los Angeles. Dia memberikan kalung itu karena berharap kelak menikah dengan sang gadis. Sedangkan Bayu teringat ke Bella Howart putri tunggal mendiang James Howart billionaire terkemuka Amerika yang meninggal tragis dalam satu tragedi mengerikan. Bella Howart adalah pewaris sah tahta Howart Company dan seluruh kekayaan James Howart. Apa yang terjadi selanjutnya?
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono
Keseruan tiada banding. Banyak kejutan yang bisa jadi belum pernah ditemukan dalam cerita lain sebelumnya.
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
Nafas Dokter Mirza kian memburu saat aku mulai memainkan bagian bawah. Ya, aku sudah berhasil melepaskan rok sekalian dengan celana dalam yang juga berwarna hitam itu. Aku sedikit tak menyangka dengan bentuk vaginanya. Tembem dan dipenuhi bulu yang cukup lebat, meski tertata rapi. Seringkali aku berhasil membuat istriku orgasme dengan keahlihanku memainkan vaginanya. Semoga saja ini juga berhasil pada Dokter Mirza. Vagina ini basah sekali. Aku memainkan lidahku dengan hati-hati, mencari di mana letak klitorisnya. Karena bentuknya tadi, aku cukup kesulitan. Dan, ah. Aku berhasil. Ia mengerang saat kusentuh bagian itu. "Ahhhh..." Suara erangan yang cukup panjang. Ia mulai membekap kepalaku makin dalam. Parahnya, aku akan kesulitan bernafas dengan posisi seperti ini. Kalau ini kuhentikan atau mengubah posisi akan mengganggu kenikmatan yang Ia dapatkan. Maka pilihannya adalah segera selesaikan. Kupacu kecepatan lidahku dalam memainkan klitorisnya. Jilat ke atas, sapu ke bawah, lalu putar. Dan aku mulai memainkan jari-jariku untuk mengerjai vaginanya. Cara ini cukup efektif. Ia makin meronta, bukan mendesah lagi. "Mas Bayuu, oh,"