/0/13796/coverbig.jpg?v=765f05098ad2f17240cd2d05ad8e064d)
"Tuan, ku mohon jangan-" "Hussst! Diam! Sudah ku bilang kau milik ku mulai sekarang!" "Saya tidak mau!" teriak Bella. "Aku tidak menerima penolakan!"
"Tuan, ku mohon jangan-" "Hussst! Diam! Sudah ku bilang kau milik ku mulai sekarang!" "Saya tidak mau!" teriak Bella. "Aku tidak menerima penolakan!"
"Usir dia!" teriak seorang wanita paruh baya dengan lipstick merah menyala di bibirnya.
"Bu, jangan gitu lah, walau bagaimana pun dia adalah keponakan kita, dia sama seperti Ana." Seorang lelaki yang lebih tua dari wanita itu mencoba membujuk sang wanita yang tak lain dan tak bukan adalah istrinya sendiri, agar tak mengusir keponakannya Arabella, Arabella adalah anak dari Kakaknya yang telah meningggal dunia bersama sang istri, akibat insiden kecelakaan pesawat yang kala itu menewaskan banyak orang, termasuk kedua orang tua Arabella.
"Paman hiks ... Tante ... saya tidak mencurinya, saya berani bersumpah."Lirih gadis berparas cantik dengan rambut panjang berwarna hitam dan kulit bersih bak susu.
"Alah bohng aja!! Maling mana ada mau ngaku!" Sahut seorang gadis bernama Ana, yang merupakan adik sepupunya.
"Ana! Jaga sopan santun kamu, dia kakak mu!'' bentak lelaki yang kini duduk di kursi roda. Usman, paman Arabella itu dua tahun yang lalu mengalami insiden kecelakaan kerja, yang mengakibatkan kelumpuhan pada lelaki itu.
"Kamu diam Mas! Atau kamu mau ikut bersama dia! Oke silahkan pergi! Aku juga sudah lelah mengurus mu yag tidak berguna!" sarkas wanita yang merupakan istri dari Usman, namanya Alina.
"Jangan Tante, Bella mohon jangan usir Paman, Paman tidak bersalah." Mohon Arabella bertekuk lutut di hadapan Ibu dan anak yang berdiri dengan angkuhnya di hadapan pintu rumah kayu sederhana.
"Bagus! Kalau kamu gak mau paman kamu ini di usir juga, sebaiknya kamu pergi dari sini! Cepat! Saya sudah muak melihat wajah mu itu!! Dasar pencuri!"
Dengan air mata yang berlinang, Bella mengambil tas-tas berisi baju miliknya yang sebelumnya di lemprakan oleh Ana dengan kasar.
"Cepat pergi dong! Selamat menikmati hidup menjadi gembel!" girang Ana, gadis yang umurnya tak jauh berbeda dengan Arabella.
Arabella menjulurkan tangannya pada sang Paman yang kini juga sudah berlinang air mata. "Maafkan Paman Bella, maafkan Paman." Lirih Usman menangis sesenggukan, ia sungguh merasa bersalah karena tak dapat melakukan apa-apa untuk Bella, keadaannya sekarang sungguh tak berdaya.
"Tidak apa-apa Paman, Bella pamit pergi, jaga diri Paman baik-baik ya, " Gadis itu berusaha tegar di depan sang paman, ia tak ingin Pamannya itu tersiksa karena dirinya. Setelah berpamitan pada sang aman, Arabella muai melangkahkan kakinya pergi dari perkarangan rumah sederhana itu.
"Bye calon gembel, eh maksudnya gembel." Ledek Ana sembari cekikikkan tertawa. Begitupun dengan Alina yang juga ikut tetawa mengejek. Ibu dan Anak itu benar-benar kejam tak berperasaan, keduanya sengaja memfitnah Arabella hanya untuk mengusir gadis belia itu.
***
Arabella terus melangkah dengan membawa tas berisi baju-bajunya, gadis belia itu menapaki jalanan dengan air mata yang terus mengalir.
'Tuhan , ke mana Bella harus melangkah?' lirhnya di dalam hati , saat ini ia tidak tau harus pergi kemana, karena ia tak memiliki siapa pun selain Pamannya, Usman.
Arabella adalah gadis belia yang masih berusia delapan belas tahun, ia di tinggal oleh kedua orang tuanya di saat ia masih berusia lima tahun, dan sejak kepergian orang tuanya itu lah, Arabella di besarkan oleh Paman dan Tantenya. Alina sendiri sebelumnya tidak seperti ini, mungkin karena Usman yang masih sehat membuatnya takut jika berulah. Semuanya seketika berubah setelah kejadian naas menimpa sang Paman. Semenjak Usman lumpuh, Alina menjadi semena-mena terhadap Arabella, bahkan sekolah Arabella terpakasa terhenti karena sang Tante yang tak mau mebiayainya lagi.
Sang Paman, Usman sering kali membela Arabella, namun semenjak kelumpuhannya itu, keberadaan Usman seakan tak di anggap oleh Alina, wanita itu tak mendengarkan perkataan sang suami.
Hingga tiba hari ini, Arabella di fitnah mencuri cincin emas milik Ana, padahal Ana sendirilah yang sengaja menaruhnya di dalam kamar Bella hanya untuk mefitnah. Dan terjadilah seperti saat ini, Arabella harus angkat kaki dari rumah itu akibat fitnahan yang telah di rencanakan oleh Anak dan Ibu itu.
Hari mulai gelap, matahari mulai menyembunyikan dirinya, membuat keadaan yang tadinya terang perlahan meredup. Sementara gadis cantik , dengan postur tubuh yang ideal itu masih setia menyusuri jalan tanpa arah tujuan. Arabella terlahir dengan keadaan fisik yang sempurna, ia berparas cantik dengan badan yang begitu indah, hal itulah membuat Ana iri hati pada Bella, karena fisik Bella yang jauh lebih unggul darinya.
Bruk! Sepertinya saat ini nasibnya benar-benar buruk , anggap saja dewi Fortuna sedang tidak berpihak padanya. Lihat saja sudah di usir sekarang malah terjatuh.
'Hiks ... Tuhan, apa salah Bella? Kenapa Bella mendapatkan kehidupan yang begitu kejam?' lirihnya, baru saja ia hendak bangkit, sandal jepit yang ia gunakan sebagai alas untuk menapaki jalan yang begitu pajang itu, malah putus, dan terpaksa ia harus berjalan tanpa alas kaki. Lengkap sudah penderitaan Arabella bukan? Padahal usianya masih sangat muda, tapi hidup yang di jalaninya bukan lah takaran untuk usianya, itu menutnya, namun apa daya? Ingin protes kemana? Pada Tuhan? Sudah, hal itu selalu ia lakukan di setiap malamnya. Selalu berkeluh kesah mengenai hidupnya yang sangat menyedihkan.
Arabella kembali melanjutkan langkahnya yang tanpa alas, menyusuri jalan yang mulai gelap, bahkan sekarang malah turun hujan, membuat Arabella kelabakan mencari tempat untuk berteduh, hingga matanya menangkap sebuah toko yang telah tutup setengah pintunya, ia pun memutuskan untuk berteduh di sana, dengan cepat ia berlari kearah toko itu. Namun baru ia sampai, suara menggelegar menghentikannya."Heh! Pergi pergi sana! Toko saya bukan tempat untuk berteduh." Usir pemilik toko yang tiba-tba keluar.
Dan dengan berat hati Bella kembali menerobos hujan yang begitu lebat, meskipun badannya sudah terasa membeku, akibat hujan yang tak juga berhenti, namun Arabella tetap melangkahkan kakinya terus, meskipun ia sendiri tidak tahu kemana ia akan melangkah.
Di bawah guyuran air hujan, air mata gadis itu ikut membasahi pipinya. 'Hiks ..' badannya bergetar menangis terisak meratapi keadaanya saat ini.
'Tuhan Bella capek, boleh tidak jemput saja Bella, agar Bella bertemu Ayah dan Ibu, Bella lelah seperti ini Tuhan.' lirihnya pandangannya mulai menggelap dan...
Bruk!
Tubuh lemahnya ambruk tak sadarkan diri. Sialnya ia terjatuh pingsan ketika hendak menyeberang jalan, hingga saat ini posisinya tergeletak di tengah jalan, beruntung keadaan hujan membuat jalan sepi.
*
Ciiiit!
"Rigel! Kau ingin membawa ku mati!" hardik lelaki tampan, bak aktor china yang kini duduk di bangku belakang mobil mewah.
"Vi, ada orang pingan di tengah jalan!'' histeris lelaki yang di panggil Rigel itu.
"Ck! Mengganggu saja."
Lelaki yang menyetir mobil itu pun mengambil payung bersiap untuk keluar.
"Eh mau kemana!?"
"Ya bantu orang itu lah, kau ini tidak punya hati sekali, membiarkan wanita cantik itu tergelatak sendiri di tengah jalan dalam keadaan hujan begini." Rigel tetap keluar dengan payungnya, dan berlari menghampiri tubuh Bella yang tak sadarkan diri.
"Mbak, Mbak, masih hidup kan?" tanya Rigel mencoba menyadarkan Bella.
"Astaga ni orang pingsan apa mati sih? mana cakep bener dah, tapi ni orang waras apa orang gila yak?" heran Rigel melihat penampilan Bella yang amburadul, di tambah kakinya yang tak memakai alas.Namun mata Rigel terpaku ke bagian Dada Bella yang nerawang akibat baju basahnya.
Glek!
'Buset gede banget.' Namun dengan cepat ia menggelengkan kepalanya mengusir pikiran kotornya itu.
"Woi! Cepat!" teriak Xavier lelaki berdarah China itu ikut turun dengan payung di tangannya.
"Vie, bantu bawa ni cewek ke mobil, kasihan cuy."
"Ck! Merepotkan!" decak lelaki yang memiliki wajah tampan bak actor itu. Keduanya mengangkat tubuh Bella dengan susah payah bahkan keduanya harus melepaskan payung masing-masing, hingga kini tubuh keduanya pun ikut basah.
***
"Sekarang mau kau bawa ke mana?"
"Ya kerumah sakit lah, kasihan banget cuy, mana cakep banget lagi." Sahut Rigel, sesekali melirik ke arah belakang di mana Bella masih tak sadarkan diri.
Tak seberapa mobil mewah itu telah tiba di depan gedung rumah sakit, keduanya kembali mengangkat tubuh tak sadarkan Bella, dan mebawanya masuk ke dalam gedung rumah sakit itu. Dan Bella pun kini sedang di tangani oleh para Dokter.
Drrrt! Lelaki berwajah tampan, itu langsung merogoh saku celananya, "Halo Boy, kenapa hm?" sahutnya dengan suara yang lembut.
"Daddy kapan puyang? Boy dali tadi cudah tunggu Daddy." Ucap bocah lelaki cadel di seberang telepon sana.
"Sabar Son, Daddy sedang di rumah sakit, sebentar lagi Dddy pulang."
"Huh! menyebalkan!"
Tut!
Xavier hanya bisa menghembuskan nafas berat dan kembali menyimpan ponselnya. Lelaki itu adalah Xavier Andara Yin Yue, lelaki muda dan sukses merupakan direktur utama hotel bintang lima, jika kalian mengiranya lelaki yang sudah beristri? Jawabannya salah, ia lelaki lajang namun sudah memiliki seorang anak lelaki, bukan anak kandungnya lebih tepatanya keponakan.
Bocah lelaki yang tadi menelponnya adalah Boy Andara Yin Yue anak dari sang Kakak yang meninggal di saat usia bocah itu baru satu tahun, sebuah kecelakaan maut merenggut nyawa sang Kakak dan Kakak iparnya, alhasil sekarang ia lah yang menjadi Ayah bagi bocah lelaki itu.
"Boy yang nelpon?" tanya Rigel, Rigel sendiri adalah sahabat sekaligus asistennya di perusahaan.
"Hm, biasa dia sudah nunggu di rumah."
"Permisi, apa di sini ada keluarganya?" tanya Dokter yang baru keluar dri ruang UGD.
Namaku Jullyana, namun orang memanggil bento, wkwk tidak-tidak aku bercanda. Orang orang kerap memanggil ku dengan sebutan Sang penggoda. Yups! Mereka menganggapku wanita penggoda. Tidak bisa ku sangkal juga, julukan mereka ada benarnya, karena aku terpaksa menjadi seorang wanita penghibur di club malam. Jangan tanya kenapa dan mengapa? Tentu saja karena tuntutan ekonomi yang sulit. Bagaimana kisah ku? Ayo baca selengkapnya di bawah yaa;)
Pelita Abadisyara terpaksa menikah dengan calon Kakak iparnya. Semua berawal dari kecelakaan yang menimpa Anggun_kakak tirinya. Pelita di paksa menggantikan Anggun menikahi lelaki bernama Bramasta Prayoga.
Warning: 18+ (harap bijak memilih bacaan!) Ini kisah tentang wanita berparas cantik namun memiliki nasib yang sangat buruk, namanya Aletta casandra, gadis cantik dengan postur tubuh perfect yang harus rela di jadikan penebus hutang oleh sang Paman, yang merawatnya sedarai kecil. Kehidupan remajanya di renggut paksa, mau tidak mau harus manjadi budak seks seorang lelaki tampan nan kaya yang merupakan seorang pengusaha muda yang di segani dan ternama, bernama Leonardo Pradungganegara. Lelaki keturunan sultan namun memiliki sifat dan hati yang sangat kejam.
“Om Singa ini kenapa sih, Baby itu serius Ayo pacaran sama Baby, Baby belum pernah pacaran tau, Baby sangat penasaran seperti apa pacaran itu.” ~Kharisma Baby Arganda~ “Baby pacaran itu di dasari rasa sayang dan cinta, bukan main-main, lagi pula kamu masih sekolah.” ~Rega Pradipta~ “Baby sayang kok sama Om Singa, Baby juga cinta, kata Luna kalau jantung Baby berdebar setiap dekat dengan Om Singa itu karena Baby cinta sama Om Singa.” Rega benar-benar tak habis pikir dengan adik temannya itu. Bagaimana bisa dia memacari Baby yang masih berstatus pelajar. “Baby, perbedaan usia kita sangat jauh, kamu juga masih sekolah.” “Oh ayolah Om, umur hanyalah angka.”
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Menjalani sepuluh kehidupan di dunia fana dan melewati bencana cinta adalah hukuman yang diterima Aranjo, dewi muda yang juga keturunan suku iblis. Aranjo dibesarkan di alam langit dan dirinya dikucilkan, karena darah iblis yang mengaliri tubuhnya. Ibu tiri dan dua saudarinya selalu menjebaknya, berharap Aranjo akan diusir selama-lamanya dari alam langit. Namun, dibalik hukuman yang diterima Aranjo dari Sang Kaisar, ternyata memiliki tujuan tersendiri. Sang Kaisar yang selalu mendampingi Aranjo tumbuh dewasa, ingin agar dewi itu tumbuh menjadi Dewi Agung tanpa perasaan. Yang mana, tanpa perasaan akan memberikan kekuatan absolut yang tidak terbayangkan. Seperti dirinya! Apakah hal berjalan lancar seperti kehendak Sang Kaisar? Atau...
BACAAN KHSUSU DEWASA (21++) Namaku Pras. Umurku delapan belas. Dan aku suka wanita yang usianya dua kali lipat dariku. Mereka elegan, tenang, berpengalaman... dan jauh dari drama anak sekolah. Aku pikir ini hanya fase. Ternyata aku ketagihan. Tapi hidup nggak segampang fantasi. Ketika rasa suka berubah jadi candu, dan kenyataan tidak seindah khayalan, aku mulai bertanya-apa aku hanya mencari pelarian, atau... sesuatu yang selama ini tidak pernah aku dapatkan dari rumah? "Ketagihan STW" adalah cerita tentang nafsu, kehilangan, dan pertumbuhan-diceritakan dari sudut pandang remaja yang terlalu cepat dewasa.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
Pernikahan itu seharusnya dilakukan demi kenyamanan, tapi Carrie melakukan kesalahan dengan jatuh cinta pada Kristopher. Ketika tiba saatnya dia sangat membutuhkannya, suaminya itu menemani wanita lain. Cukup sudah. Carrie memilih menceraikan Kristopher dan melanjutkan hidupnya. Hanya ketika dia pergi barulah Kristopher menyadari betapa pentingnya wanita itu baginya. Di hadapan para pengagum mantan istrinya yang tak terhitung jumlahnya, Kristopher menawarinya 40 miliar rupiah dan mengusulkan kesepakatan baru. "Ayo menikah lagi."
© 2018-now Bakisah
TOP