/0/13831/coverbig.jpg?v=83b5babe054d5e45caa619544604e536)
Elang Rahardian 28 tahun mengalami kecelakaan fatal yang mengakibatkan dirinya buta dan lumpuh disebabkan oleh seseorang yang ingin membunuhnya dan merebut hartanya yang melimpah. Hafsa Aulia seorang gadis yang baru lulus SMA yang sedang mencari pekerjaan untuk keluarganya, ibu serta adik tiri perempuan yang selalu memaki dan memarahinya dan ayahnya yang seorang penjudi dan suka mabuk-mabukan menyuruhnya bekerja untuk mereka. Dan ketika tawaran pekerjaan datang padanya dia antusias menerima pekerjaan itu tak tau kalau dia harus mengasuh tuan muda yang buta dan lumpuh selain itu tuan muda juga terkenal dingin dan kejam. Apakah Hafsa bisa mengasuh pria dewasa itu atau dia akan menyerah. Ikuti kisahnya! selamat membaca
"Hafsaaa.....!" teriak Sesil dikamarnya yang mengundang ibunya mendatangi kamarnya.
"Sesil, ada apa? kenapa teriak-teriak?" tanya ibunya yang bernama Rahma.
"Ini Bu, baju aku bolong ini pasti ulah si Hafsa!" Sesil merengek memperlihatkan bajunya yang berlubang ditengahnya.
"Hahh... Sesil ini kan baju mahal!" Rahma melotot melihat baju anaknya.
"Iya Bu, padahal baju itu mau aku pake buat ikutan casting artis. huhu"
"Kurang ajar anak itu. Hafsaaa.....!" Sesil tersenyum melihat ibunya marah yang berarti akan memarahi Hafsa saudari tirinya.
"Iya Bu, ada apa?" Hafsa datang tergopoh-gopoh dirinya sedang memasak tapi sudah dikagetkan dengan suara ibunya sampai-sampai harus meninggalkan masakannya.
"Heh! lihat ini pekerjaanmu!" Rahma melempar baju Sesil ke wajah Hafsa.
Hafsa mengambilnya dan melihat kalau baju Sesil berlubang ditengahnya.
"Eh, kenapa bisa berlubang." Hafsa berfikir.
"Ya ampun maaf Sil, aku tidak sengaja!".
"Tidak sengaja kau bilang, ini baju mahal tau, mamah lihat tuh!" Sesil lagi-lagi merengek membuat Hafsa mendesis.
"Heh...!" Rahma menarik rambut Hafsa dengan erat sehingga membuat Hafsa kesakitan.
"Aduh sakit mah, jangan ditarik!" kata Hafsa meringis memegang ujung rambutnya supaya tidak ikut terbawa.
"Enak banget kamu yah! pokoknya kamu harus ganti baju Sesil, mamah tidak mau tau."
"Tapi mah ganti gimana? aku tidak punya baju dress yang seperti Sesil."
"Mangkanya kerja sana jangan merepotkan mulu huh." Sesil bersungut pada Hafsa.
"Aku juga sedang mencari pekerjaan, mah tolong lepaskan mah, ini sakit!" ucap Hafsa memohon dan Rahma langsung melepaskannya dengan kasar.
"Dasar anak tidak berguna sama seperti ayahmu tidak berguna."
Tiba-tiba tercium bau angus gosong didapur dengan asap yang mengepul mereka menciumnya.
"Hem.. mah bau apa ini?" ucap Sesil menutup hidungnya.
Hafsa baru teringat jika dia sedang menggoreng ikan dia pun langsung berlari panik kedapur diikuti Rahma dan Sesil.
Saat didapur ternyata ikannya gosong bahkan warnanya sangat hitam dan mengeluarkan asap yang beraroma gosong. Hafsa segera mematikan kompor dan mengangkat ikan itu yang sudah berubah warna menjadi hitam.
"Hah gosong." panik Hafsa.
"Benar-benar kau anak tidak berguna.!" Rahma marah besar hendak memukul tapi dihalang oleh Sesil.
Sesil membisikkan sesuatu pada mamahnya kemudian mereka tersenyum smirk.
"Bagus juga idemu!" Sesil mengacungkan jempolnya.
Rahma kembali kasar, "Heh karena kau sudah membuat ikanku gosong maka hukumanmu adalah kau harus memakan ikan gosong itu sampai habis tanpa nasi."
Hafsa membulat seketika tidak mungkin dia bisa memakan ikan gosong yang pasti rasanya pahit.
"Ayo cepat!" Rahma menarik Hafsa ke meja makan dan mendudukkannya paksa beserta ikan yang sudah didepannya.
"Cepat makan!" tambah Sesil membentak.
Hafsa masih tak bergerak dia tidak mau memakan ikan gosong itu dia sudah mual melihatnya saja.
"Cepat, kalau kau tidak mau makan maka malam ini kau harus tidur diluar! ayo cepat makan." ancam Rahma dan Sesil hanya tertawa sinis.
Karena Hafsa tidak mau merespon maka Rahma memaksanya memasukan ikan itu kedalam mulutnya yang tertutup rapat.
"Nih cepat makan!" Rahma terus memaksa dibantu Sesil membuka mulut Hafsa sehingga mau tidak mau ikan pahit itu masuk juga ke mulutnya dan mereka membekap mulut Hafsa, supaya dia tidak memuntahkan ikannya jadilah Hafsa menelannya langsung tidak dikunyah demi menghindari rasa mual dilidahnya.
Hafsa memberontak pun percuma karena mereka sangat kuat meskipun badan mereka langsing beda lagi dengan. Hafsa yang bertubuh mungil dan kekuatan fisiknya dibawah rata-rata.
Setelah Hafsa menelannya baru mereka melepaskan bekapannya, mereka tertawa terbahak-bahak sedangkan Hafsa mengap-mengap seperti ikan yang kehabisan oksigen.
"Kalian kenapa tega sekali denganku?" Lirih Hafsa menatap mereka yang masih tertawa.
Mereka tidak peduli, "Mangkanya bilang sama bapakmu yang tidak berguna itu untuk mencari uang yang banyak supaya kau tidak tersakiti." Rahma melirik sinis.
"Sudah Mah ayo mendingan kita pergi saja, kita belanja beli baju baru untuk aku casting besok." kata Sesil tersenyum menyeringai.
"Belanja, memangnya kamu punya uang." tanya Rahma setahunya putrinya itu tidak pernah punya uang meski simpanan sekalipun.
"Punya dong, aku simpan di lemari yang didalam kaleng." jawab Sesil tersenyum.
Hafsa langsung menengok panik, uang yang dilemari didalam kaleng. Hafsa langsung berlari ke kamarnya dan memeriksa lemarinya, ternyata lemarinya langsung terbuka dengan kunci yang sudah menggantung dan kaleng yang berisi uang tabungannya tandas tak bersisa. Kemana uangnya? apa uang yang dibilang Sesil itu uangnya.
Hafsa langsung berlari ibu tiri dan saudari tirinya yang kini sedang tersenyum menikmati kepanikannya.
"Sesil, yang kamu ambil itu uangku kembalikan." Hafsa mengguncang bahu Sesil tapi Sesil segera menepisnya.
"Heh, itu sudah jadi uangku karena aku melihatnya.
Dan apapun yang aku lihat didepan mataku itu berarti adalah milikku." kata Sesil tak tau diri.
"Sesil itu uang tabunganku untuk kuliahku." Hafsa terus memohon hingga Rahma mendorongnya kasar hingga terjatuh.
"Heh, kau pelit sekali ingat yah punya mu berarti punya Sesil juga. Lagian ini juga uang untuk ganti rugi bajunya Sesil yang kau rusak.!" sentaknya pada Hafsa yang sudah menangis.
"Eh lagian kau tidak perlu sekolah lagi cari saja uang yang banyak untuk kami.!"
"tapi mah...!"
"Sudahlah mah mendingan kita belanja sekarang tidak usah meladeni dia." kata Sesil menarik tangan ibunya.
Ibunya menurut saja sambil tersenyum meledek.
"Jangan Sil, mah mamah." Hafsa menangis karena uang tabungannya direbut oleh Sesil dan sekarang dia tidak punya uang lagi.
Memang seperti itu hidup Hafsa hidup bersama dengan ayah dan ibu serta adik tirinya bagai hidup dineraka.
Sebelum ibunya meninggal hidupnya sangat bahagia dan ayahnya tidak pernah main judi dan mabuk-mabukkan usaha ayahnya juga maju pesat sebagi juragan beras.
Namun semenjak ibunya meninggal dia langsung memutuskan menikah dengan Rahma karena sudah mengenal Rahma bahkan ketika ibunya masih hidup tapi ayahnya tidak berselingkuh hanya tertarik saja tapi ternyata setelah istrinya meninggal dia langsung menikahinya setelah 40 hari.
Rahma adalah janda beranak satu yang ditinggal oleh suaminya yang selingkuh dia mengincar Anton karena dia kaya raya waktu itu.
Tapi setelah Rahma memasuki kehidupan Anton semua berubah. Rahma dan anaknya Sesil yang boros membuat usahanya lambat laun merosot hingga bangkrut.
Anton pun frustasi dia jadi sering lari ke bar, mabuk-mabukkan dan bermain judi tidak peduli pada anak kandungnya yang sering disiksa oleh istri dan anak tirinya. Karena semenjak Anton jatuh bangkrut mereka jadi tidak bisa berbelanja lagi sehingga imbasnya kepada Hafsa yang tidak bersalah sama sekali.
Tapi itu semua sudah terlambat nasi sudah menjadi bubur dan Hafsa harus menerimanya hanya saja dia menyayangkan ayahnya yang telah berubah drastis dan dia selalu berdoa supaya ayahnya bisa kembali seperti dulu lagi.
Season 2 dari cerita 'Ikhlasku dengan takdirku'. Laras yang kehilangan kedua orangtuanya dan di asuh oleh orang yang menyebabkan ibunya tiada karena ingin bertanggungjawab. Menjadi anak angkat dari keluarga kaya tidak menjadikan dirinya bahagia karena banyak rintangan yang harus ia hadapi di tambah dia harus terjerat oleh kakak angkatnya yang terobsesi pada nya. Dapatkah obsesi itu berubah menjadi cinta? Ikuti kisahnya!.
Season 1 Sebuah kisah perjalanan hidup seorang wanita yang harus rela melihat sebuah pengkhianatan dari seorang lelaki yang dicintainya. Beban hidup yang begitu berat ditengah kesusahan Ekonomi juga menjaga buah hati. Cinta yang tulus serta perjuangan yang ikhlas akan membawa kita pada kedamaian yang indah. Berserah diri pada Allah sang pencipta alam. Season 2 Menceritakan perjuangan seorang gadis dalam mewujudkan impiannya, namun malah di pertemukan dengan jodohnya dengan cara yang tidak terduga. Kisah ini menceritakan bagaimana perjuangan dua insan dan menemukan arti sebuah pelajaran hidup yang sesungguhnya untuk mereka setelah pengkhianatan itu terjadi. Arti dari sebuah kesabaran dan keikhlasan yang menjunjung tinggi nilai keagamaan. Silahkan simak kisahnya, dan kalian akan ikut terenyuh dengan kisahnya.
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono
Yolanda mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Setelah mengetahui taktik mereka untuk memperdagangkannya sebagai pion dalam kesepakatan bisnis, dia dikirim ke tempat kelahirannya yang tandus. Di sana, dia menemukan asal usulnya yang sebenarnya, seorang keturunan keluarga kaya yang bersejarah. Keluarga aslinya menghujaninya dengan cinta dan kekaguman. Dalam menghadapi rasa iri adik perempuannya, Yolanda menaklukkan setiap kesulitan dan membalas dendam, sambil menunjukkan bakatnya. Dia segera menarik perhatian bujangan paling memenuhi syarat di kota itu. Sang pria menyudutkan Yolanda dan menjepitnya ke dinding. "Sudah waktunya untuk mengungkapkan identitas aslimu, Sayang."
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
BERISI ADEGAN HOT++ Leo pria tampan dihadapan dengan situasi sulit, calon mertuanya yang merupakan janda meminta syarat agar Leo memberikan kenikmatan untuknya. Begitu juga dengan Dinda, tanpa sepengetahuan Leo, ternyata ayahnya memberikan persyaratan yang membuat Dinda kaget. Pak Bram yang juga seorang duda merasa tergoda dengan Dinda calon menantunya. Lantas, bagaimana dengan mereka berdua? Apakah mereka akan menerima semua itu, hidup saling mengkhianati di belakang? Atau bagaimana? CERITA INI SERU BANGET... WAJIB KAMU KOLEKSI DAN MEMBACANYA SAMPAI SELESAI !!
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..