/0/17164/coverbig.jpg?v=5399f2d9a3016cf695306f21f6d38fe9)
Season 2 dari cerita 'Ikhlasku dengan takdirku'. Laras yang kehilangan kedua orangtuanya dan di asuh oleh orang yang menyebabkan ibunya tiada karena ingin bertanggungjawab. Menjadi anak angkat dari keluarga kaya tidak menjadikan dirinya bahagia karena banyak rintangan yang harus ia hadapi di tambah dia harus terjerat oleh kakak angkatnya yang terobsesi pada nya. Dapatkah obsesi itu berubah menjadi cinta? Ikuti kisahnya!.
Setelah kejadian kecelakaan itu, dan Sarah mengadopsi Laras dan Saga, kini kedua anak itu sudah kembali ceria trauma nya berangsur pulih karena kegigihan keluarga baru nya itu yang memberikan kasih sayang tiada henti membuat Laras dan Saga seperti memiliki kehidupan baru.
Laras juga di sekolah kan di sekolah dasar tempat Gio sekolah, Gio saat ini sedang duduk di bangku kelas 6 dan sebentar lagi akan lulus sedang Vijar akan lanjut ke kelas dua belas. Saga juga sudah lancar berbicara anak itu kini lebih ceria karena selalu berada dalam pengawasan Sarah.
Benar-benar Laras dan Saga sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari keluarga Doni Hadiningrat keluarga yang kaya raya namun sangat baik dan rendah hati.
Hari ini Laras pergi ke sekolah bersama Gio, Laras senang bisa masuk sekolah karena dia bisa mempunyai banyak teman juga pengalaman baru, dia juga sangat aktif dan cepat menangkap bisa di katakan kalau Laras pintar meski tidak jenius.
Disekolah juga sudah tau jika Laras adalah adik angkat dari Gio, tapi meski hanya adik angkat Gio sangat menyayangi adiknya itu karena memang dia ingin sekali punya adik tetapi mamahnya sudah tidak bisa hamil lagi karena suatu kecelakaan yang menyebabkan rahimnya terluka parah saat mengandung dirinya, beruntungnya Gio selamat berikut ibunya juga namun resikonya Sarah tidak bisa hamil lagi.
Meski awalnya sedih karena tidak bisa punya anak lagi namun mereka tetap bersyukur karena anak kedua mereka selamat dari maut hingga sekarang. Jadilah Gio sangat menyayangi Laras dan Saga apalagi Laras karena dia memang menginginkan adik perempuan.
"Heh adik kecil bagi duit dong!" seorang anak laki-laki datang bersama teman-temannya menghadang Laras yang juga sedang bersama temannya.
"Duit, duit apa kak?" jawab Laras menatap kakak kelas nya sedang temannya menundukkan takut bahkan hampir ingin menangis.
Beberapa anak laki-laki itu ternyata tukang palak yang sering meminta uang pada adik kelasnya dan ternyata mereka anak kelas 6 sekelas dengan Gio.
"Maaf kak tapi... aku nggak punya uang punya nya ini". Laras menyodorkan bekal nya pada anak-anak nakal itu.
Memang Laras tidak di beri uang saku tapi dia di beri bekal yang cukup juga cemilan oleh Sarah, tetapi untuk uang saku sebenarnya langsung di masukkan ke dalam tabungan untuk masa depan Laras selama di sekolah itu. Sarah hanya tidak mau Laras jajan sembarangan karena anak sekecil Laras sudah pasti akan senang dengan aneka jajanan manis dan Laras tidak suka itu.
Tetapi jika Laras ingin dia bisa meminta pada Gio untuk membelikan nya, intinya Sarah hanya ingin yang terbaik untuk anak-anaknya.
Anak laki-laki itu langsung mengambil kotak bekal Laras dan membukanya.
"Wah... makanan enak ini, dia kayaknya orang kaya". kata teman satunya di akhiri berbisik pada teman yang mengambil bekal nya sepertinya dia ketua nya.
"Santapan empuk nih!" sambung teman satunya mereka terdiri dari tiga orang yang ketua bernama Regi dan kedua temannya bernama Edo dan Boim.
"Eh kamu nggak takut sama kita?" Regi malah bertanya karena melihat Laras yang biasa saja sedang temannya sudah gemetaran.
"Kenapa harus takut kak?, emang kakak monster". jawaban Laras membuat ketiganya melotot mereka dikatakan monster jelas mereka tidak terima.
"Eh kita ini bukan monster, pokoknya mulai sekarang kamu harus kasih kita bekal setiap hari dengan makanan yang enak-enak. Ngerti!" Regi berucap dengan suara tinggi dan mata melotot berharap lawannya takut.
"Tapi kak, kalau aku kasih setiap hari nanti aku makan apa?". Laras malah bertanya dengan wajah di buat melas tapi tidak menunjukkan ketakutan.
"Nih bocah mau ngelawan, kamu nggak tau siapa kita, gue bisa aja buat bikin Lo .."
"Bikin dia kenapa?". sebuah suara menghentikan mereka.
Mereka menoleh bersamaan dan terkejut saat tau bahwa Gio lah yang menyela.
"Gio.. ngapain kamu kesini?" tanya Regi bingung, pasalnya selama dia memalak Gio tak pernah ikut campur tapi kali ini dia malah ada di depan nya seperti tengah membela.
"Ngapain? kamu yang ngapain. Balikin lagi bekal dia". kata Gio menatap Regi tajam versi anak SD.
"Ngga, dia sendiri yang ngasih karena dia bilang dia ngga punya uang". balas Regi acuh.
"Lagian kamu ngapain ikut campur biasanya juga cuek aja udah sana pergi ganggu orang aja". usir Regi karena Gio menghambat waktunya.
Gio menggeram marah, dia tidak tau bahwa anak perempuan yang sedang jadi target palak nya adalah adiknya.
"Jangan sekali-kali kamu ganggu dia". tekan Gio.
"Eh apa urusannya sama kamu?". tanya Edo tak terima.
"Iya, kenapa kamu sewot? biasanya juga cuek aja". tambah Boim. Kesal juga karena Gio sungguh sangat menggangu.
"Dia adik saya". jawab Gio akhirnya. Tentu saja hal itu membuat mereka terkejut pasalnya yang mereka tau Gio ini anak bungsu tidak punya adik.
"Adik...". ulang Regi tak percaya.
"Tapi bukannya kamu ngga punya adik". lanjut nya bingung di ikuti dua teman lainnya.
"Itu dulu sekarang saya punya adik, dan dia adalah adik saya jadi kalian janggu dia lagi. Ngerti!". Gio menegaskan sekali lagi.
Mereka terdiam sejenak lalu bersuara.
"Oke, maaf". hanya itu saja yang keluar dari mulut Regi karena dia tidak ingin berurusan dengan Gio karena kalau sudah berurusan maka masalah nya akan semakin rumit.
Laras tersenyum melihat Gio yang membelanya namun kembali mengernyit mendengar jawaban dari ketua palak itu.
"Eh tunggu!". Laras menyela sepertinya kurang puas dengan jawaban Regi.
"Kenapa?". tanya Gio mewakili geng palak dari penasarannya.
"Kalian juga jangan mengganggu anak murid yang lain intinya kalian jangan meminta uang lagi pada adik-adik kelas". kata Laras sambil tersenyum tipis.
"Benar juga, kalian jangan ganggu semua anak-anak di sekolah ini lagi, apa lagi kalian selalu meminta uang pada mereka dan melawan yang lemah". sahut Gio.
"Tapi..."
"Nggak ada tapi-tapi, lagian kalian juga salah perbuatan itu tidak baik apa kalian mau tidak lulus sekolah karena suka malak". lanjut Laras seperti tidak ada takut-takut nya.
"Bener kata adikku, mulai sekarang kalian jangan pernah memalak ataupun mengganggu adik kelas kita, kalau saya masih melihat siap-siap aja kalian terkena masalah". ujar Gio menyeringai membuat ke tiga orang menciut nyalinya.
Karena selama ini Gio memang tidak pernah ikut campur urusan nya namun kali ini jika Gio yang ikut menyela sudah dapat di pastikan ini tidak main-main.
"Oke-oke santai, saya kalah saya akan berhenti puas Lo". kata Regi sengit lalu menatap Laras dengan tajam kemudian pergi meninggalkan mereka.
"Ka Gio makasih udah mau bela aku". ucap Laras tersenyum.
"Sama-sama. Lain kali jangan mau kalau ada yang mau nindas kamu, kamu harus lawan, oke!". sahut Gio tersenyum.
"Kamu mau makan?". tanya Gio lagi.
"Iya kak!"
"Ya udah ayu kita makan bareng biar kakak traktir". kata Gio semangat.
"Asik makasih kak Gio, Sasa ayo kita makan mumpung di traktir sama Kak Gio". ucap Laras pada Sasa temannya yang sejak tadi diam saja.
"Eh, emang boleh?". tanya Sasa.
Laras bukannya menjawab malah bertanya pada Gio, "Boleh kan kak aku ajak dia". tanya nya lirih.
"Iya boleh". jawab Gio merasa tidak tega menatap mata berbinar adik angkatnya itu.
"Yey makasih kak. Ayo Sasa"!. Laras menggandeng tangan Sasa untuk berjalan mendahulu Gio.
Season 1 Sebuah kisah perjalanan hidup seorang wanita yang harus rela melihat sebuah pengkhianatan dari seorang lelaki yang dicintainya. Beban hidup yang begitu berat ditengah kesusahan Ekonomi juga menjaga buah hati. Cinta yang tulus serta perjuangan yang ikhlas akan membawa kita pada kedamaian yang indah. Berserah diri pada Allah sang pencipta alam. Season 2 Menceritakan perjuangan seorang gadis dalam mewujudkan impiannya, namun malah di pertemukan dengan jodohnya dengan cara yang tidak terduga. Kisah ini menceritakan bagaimana perjuangan dua insan dan menemukan arti sebuah pelajaran hidup yang sesungguhnya untuk mereka setelah pengkhianatan itu terjadi. Arti dari sebuah kesabaran dan keikhlasan yang menjunjung tinggi nilai keagamaan. Silahkan simak kisahnya, dan kalian akan ikut terenyuh dengan kisahnya.
Elang Rahardian 28 tahun mengalami kecelakaan fatal yang mengakibatkan dirinya buta dan lumpuh disebabkan oleh seseorang yang ingin membunuhnya dan merebut hartanya yang melimpah. Hafsa Aulia seorang gadis yang baru lulus SMA yang sedang mencari pekerjaan untuk keluarganya, ibu serta adik tiri perempuan yang selalu memaki dan memarahinya dan ayahnya yang seorang penjudi dan suka mabuk-mabukan menyuruhnya bekerja untuk mereka. Dan ketika tawaran pekerjaan datang padanya dia antusias menerima pekerjaan itu tak tau kalau dia harus mengasuh tuan muda yang buta dan lumpuh selain itu tuan muda juga terkenal dingin dan kejam. Apakah Hafsa bisa mengasuh pria dewasa itu atau dia akan menyerah. Ikuti kisahnya! selamat membaca
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, "Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai."
Rumornya, Laskar menikah dengan wanita tidak menarik yang tidak memiliki latar belakang apa pun. Selama tiga tahun mereka bersama, dia tetap bersikap dingin dan menjauhi Bella, yang bertahan dalam diam. Cintanya pada Laskar memaksanya untuk mengorbankan harga diri dan mimpinya. Ketika cinta sejati Laskar muncul kembali, Bella menyadari bahwa pernikahan mereka sejak awal hanyalah tipuan, sebuah taktik untuk menyelamatkan nyawa wanita lain. Dia menandatangani surat perjanjian perceraian dan pergi. Tiga tahun kemudian, Bella kembali sebagai ahli bedah dan maestro piano. Merasa menyesal, Laskar mengejarnya di tengah hujan dan memeluknya dengan erat. "Kamu milikku, Bella."
Yuvina, pewaris sah yang telah lama terlupakan, kembali ke keluarganya, mencurahkan isi hatinya untuk memenangkan hati mereka. Namun, dia harus melepaskan identitasnya, prestasi akademisnya, dan karya kreatifnya kepada saudara perempuan angkatnya. Sebagai imbalan atas pengorbanannya, dia tidak menemukan kehangatan, hanya pengabaian yang lebih dalam. Dengan tegas, Yuvina bersumpah akan memutus semua ikatan emosional. Berubah, dia sekarang berdiri sebagai ahli seni bela diri, mahir dalam delapan bahasa, seorang ahli medis yang terhormat, dan seorang desainer terkenal. Dengan tekad yang baru ditemukan, dia menyatakan, "Mulai hari ini dan seterusnya, tidak ada seorang pun di keluarga ini yang boleh menyinggungku."
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono
Bianca tumbuh bersama seorang ketua mafia besar dan kejam bernama Emanuel Carlos! Bianca bisa hidup atas belas kasihan Emanuel pada saat itu, padahal seluruh anggota keluarganya dihabisi oleh Emanuel beserta Ayahnya. Akan tetapi Bianca ternyata tumbuh dengan baik dia menjelma menjadi sosok gadis yang sangat cantik dan menggemaskan. Semakin dewasa Bianca justru selalu protes pada Emanuel yang sangat acuh dan tidak pernah mengurusnya, padahal yang Bianca tau Emanuel adalah Papa kandungnya, tapi sikap keras Emanuel tidak pernah berubah walaupun Bianca terus protes dan berusaha merebut perhatian Emanuel. Seiring berjalannya waktu, Bianca justru merasakan perasaan yang tak biasa terhadap Emanuel, apalagi ketika Bianca mengetahui kenyataan pahit jika ternyata dirinya hanyalah seorang putri angkat, perasaan Bianca terhadap Emanuel semakin tidak dapat lagi ditahan. Meskipun Emanuel masih bersikap masa bodo terhadapnya namun Bianca kekeh menginginkan laki-laki bertubuh kekar, berwajah tampan yang biasa dia panggil Papa itu, untuk menjadi miliknya.
Warning! Banyak adegan dewasa 21+++ Khusus untuk orang dewasa, bocil dilarang buka!