/0/14551/coverbig.jpg?v=597103180d752b35e36bda0bc8d9369f)
Daniel adalah Sang Dewa Perang>>> Demi biscuit yang diberikan seorang gadis kecil saat dia kelaparan di masa remajanya, maka Daniel kembali ke kotanya untuk melindungi gadis kecil yang kini sudah menjelma menjadi gadis muda nan cantik jelita
Daniel adalah Sang Dewa Perang>>> Demi biscuit yang diberikan seorang gadis kecil saat dia kelaparan di masa remajanya, maka Daniel kembali ke kotanya untuk melindungi gadis kecil yang kini sudah menjelma menjadi gadis muda nan cantik jelita
Hari ini, ada penyambutan besar-besaran untuk sang dewa perang di kota Auburn. Kisah dari sang dewa perang berjuluk Raven, memang sangat luar biasa dan menjadi buah bibir di negara Hawking selama berbulan-bulan.
Raven pernah memimpin seratus ribu prajurit Negara Hawking untuk melawan dan menghancurkan musuh dari negara Fandor yang berjumlah satu juta prajurit dengan perlengkapan perang yang canggih.
Kemenangan besar dan gilang gemilang itu, adalah kemenangan yang menjadi cikal bakal kekalahan Negara Fandor atas Negara Hawking sehingga negara besar yang selama ratusan tahun ditakuti oleh Negara Hawking, tiba-tiba telah menjadi jajahan Negara Hawking dan itu semua karena kehebatan dan kebesaran nama Raven, sang dewa perang.
Raven yang selalu tampil dengan baju perang dan helm perang di tengah medan pertempuran yang menutupi seluruh wajahnya, membuat wajahnya tidak dikenal oleh para pengagumnya. Dan hari ini, untuk pertama kalinya Raven akan turun dari pesawat militer untuk menyapa rakyatnya.
Kehebatan Raven di medan perang, membuat namanya melambung tinggi, melebihi sosok presiden di negara Hawking ini. Dan ini membuat ada banyak sekali pasang mata yang menyerbu bandara untuk sekedar melihat Jenderal Raven, sang dewa perang.
**
Sementara itu, sebuah pesawat baru saja mendarat di bandara Kota Auburn, yang merupakan kota terbesar kedua di Negara Hawking.
Seorang pemuda berusia dua puluh lima tahun sudah mengambil sebuah helm yang dia pakai untuk langsung menutupi wajah tampannya.
Seorang pria berumur 40 tahunan mentap heran pada pemuda itu. "Jenderal Besar Raven. mengapa kamu menutup wajahmu?"
"Auburn adalah kota kelahiranku. Aku putuskan untuk masih merahasiakan diriku dari semua orang yang mengenalku di kota ini," tandas Raven.
"Bolehkah aku tahu alasannya? Karena mendengar cerita masa kecil jenderal disini yang direndahkan dan dianiya hingga hampir tewas di kota ini, justru kemunculan jenderal pada hari ini, akan membuat semua mata terbuka, mulut menganga, lutut bertekuk melihat transformasi yang jenderal alami selama 3 tahun ini, jenderal."
"Tidak, Brigjen Bryan Dick. Aku putuskan untuk datang ke kota ini sebagai sosok yang tidak jauh berbeda dengan lima tahun yang lalu. Aku ingin melihat, siapa yang bisa menerimaku dan siapa yang tidak. Aku ingin melihat, siapa yang membelaku dan siapa yang tidak. Kalau dulu, aku tidak berdaya, sekarang ini, aku bisa merubah hidup mereka. Yang kejam padaku, akan aku perlakukan lebih kejam. Yang baik padaku, maka aku juga akan jauh lebih baik padanya."
"Aku mengerti, Jenderal. Oh iya, Sebentar lagi walikota Auburn dan juga gubernur Nagara bagian Auburn akan naik ke atas pesawat ini. Jadi, apa yang akan aku katakan pada mereka berhubung penyambutan untuk Jenderal Besar Raven sudah mereka siapkan?"
"Bilang saja kalau Jenderal Raven tiba-tiba putuskan untuk tidak menemui mereka."
Bertepatan dengan kata-kata Jenderal Raven itu, tiba-tiba pramugari pesawat mengumumkan kalau pintu pesawat akan segera dibuka.
Raven putuskan untuk menanggalkan helm perangnya dan membuka jubah kebesarannya. saat ini, dengan memakai baju sederhana, Raven putuskan untuk turun dari pesawat.
Dengan memakai baju sederhana, Jenderal Raven berpapasan dengan Gubernur dan Walikota Auburn yang baru saja hendak naik ke atas pesawat.
Dua orang petinggi di Auburn ini yang sejak beberapa hari terakhir ini telah mempersiapkan pesta penyambutan untuk Jenderal Besar Raven, kini melewati orang yang sangat mereka hormati itu tanpa mereka tahu kalau orang itu telah berpapasan dengan mereka.
Jenderal Raven meneruskan perjalanannya dengan tenang, melewati lautan manusia yang terus mengelu-elukan namanya.
"HIDUP JENDERAL BESAR RAVEN. HIDUP SANG JENDERAL BESAR RAVEN. JAYALAH NEGARA HAWKING DI DALAM PERLINDUNGAN JENDERAL RAVEN YANG PERKASA."
"SEMOGA JENDERAL BESAR RAVEN DIKARUNIAI UMUR PANJANG. SEMOGA JENDERAL RAVEN TERUS BERJAYA."
"BRAVO JENDERAL BESAR RAVEN."
Itulah sebagian kata-kata dari para rakyat dan pejabat di kota Auburn ini yang saat ini terus didengar oleh Jenderal Raven saat Jenderal Raven melewati mereka. Tidak ada seorang pun yang menyadari kalau sosok yang sedang mereka elu-elukan itu adalah sosok pemuda berpakaian sederhana yang saat ini sedang melewati mereka.
"Jenderal-jenderal negeri kita di masa lalu cuma sanggup memukul mundur ribuan musuh tapi Jenderal Raven sanggup menghancurkan jutaan musuh. Jenderal di masa lalu cuma sanggup mempertahankan negara dari negara penjajah tapi Jenderal Raven sanggup mengalahkan dan menguasai negara musuh. Jenderal Raven benar-benar luar biasa." Itulah nyanyian yang mulai dinyanyikan para warga yang menyemut di bandara ini.
Tapi, Jenderal Raven memilih untuk melewati mereka dan bergerak menuju keluar bandara.
Dua orang tergopoh-gopoh mengejar Raven. Seorang di antaranya sudah melewati Jenderal Raven dan berkata, "Brigjen Bryan meminta kami berdua untuk membantumu jen ..."
"Ssssttt. Jangan menyebut namaku." Buru-buru Jenderal Raven sudah menaruh telunjuknya di bibirnya.
"Baik."
"Kalau kalian ingin membantuku, panggil aku dengan nama asliku. Daniel. Aku suka karena kalian memakai baju sipil. Karena itu, aku bolehkan kalian berdua mengikutiku."
"Baik, jen ... e ... Daniel. Aku kapten Thomas dan ini Sersan Juno, siap bertugas," bisik Thomas.
"Iya. Jangan terlalu banyak peradatan. Aku tahu siapa kalian. Kalian pernah bahu membahu denganku di Medan perang, jadi, aku tahu siapa kalian."
"Terimakasih." Thomas tidak kuasa menahan haru karena ternyata jenderal kebanggaannya tahu siapa dirinya.
"Ada transportasi militer yang sudah disediakan untuk kita, jenderal," timpal Juno.
"Jangan. Tinggalkan semua itu. Kita pakai taksi online." Daniel menyebutkan alamat yang dia ingin tuju.
"Baik, jen ... e ... Daniel." Thomas segera meminta Juno untuk memesan taksi. Thomas dan Juno sangat bangga karena bisa menjadi ajudan dari jenderal yang sangat mereka kagumi itu.
**
Beberapa saat kemudian, dengan menumpang taksi online, Daniel atau Jenderal Raven sudah duduk di jok belakang bersama dengan Thomas sementara Juno duduk di depan bersama dengan supir taksi online.
"Kita akan kemana, Daniel?" tanya Thomas sesaat setelah mobil mulai berjalan.
"Aku ingin pergi ke rumah pujaan hatiku. Mudah-mudahan dia masih mengenalku."
"Dia pasti mengenalmu, Daniel."
"Maksudku, mudah-mudahan dia belum jadi milik orang lain. 3 tahun sudah berlalu. Aku tidak tahu akan apa yang terjadi padanya."
**
Mobil berhenti di depan sebuah rumah mewah. Tapi, ada banyak sekali mobil yang terparkir dan ada banyak sekali hiasan di depan rumah ini.
"Nampaknya ada sebuah pesta pernikahan, Daniel. Ya. Tak salah lagi. Ini adalah sebuah pesta pernikahan."
"Iya. Kamu betul, Thomas. Ini adalah sebuah pesta pernikahan." Daniel langsung turun dari mobil dan melangkah ke arah pintu masuk utama dari rumah yang sedang menyelenggarakan acara nikah itu.
Seorang satpam bertubuh gempal nampak mendekati Daniel. "Heh! Kenapa sepertinya aku mengenalmu. Hah! Apakah kamu bocah penyakitan itu!"
"Ini memang aku, Kelo." Daniel menatap satpam itu. Dia teringat akan perlakuan satpam ini yang pernah memukulnya dan bahkan sempat menginjak-injak tubuhnya saat dia sudah tidak berdaya lagi.
Chen Long rela dihina, ditindas, dan dianiaya>>> Saat dia belajar Kungfu di Perguruan Tong Lam Pai. Dia rela dihina, agar bisa menjadi murid dari Empat Sesepuh. Hanya Xiao Liong Li, salah satu gurunya, yang selalu membelanya. Saat empat sesepuh keluar dari pertapaan mereka, ternyata tidak ada yang mau mengambil Chen Long sebagai murid. Dan hanya seorang koki tua yang terlihat lemah yang mau mengambil Chen Long jadi murid. Chen Long baru sadar kemudian kalau koki tua itu adalah seorang tokoh tingkat tinggi yang jauh melebihi empat sesepuh. Kisah cinta Chen Long dengan Xiao Liong Li, dipenuhi dengan banyak masalah. Dan bahkan Chen Long harus menunggu 15 tahun demi bisa bertemu kembali dengan kekasihnya. Dalam petualangannya mencari Xiao Liong Li, ada banyak rintangan yang menghadang, dan ada banyak gadis yang jatuh cinta padanya. Tapi hatinya hanya untuk Xiao Liong Li seorang
Haris dan Lidya sedang berada di ranjang tempat mereka akan menghabiskan sisa malam ini. Tubuh mereka sudah telanjang, tak berbalut apapun. Lidya berbaring pasrah dengan kedua kaki terbuka lebar. Kepala Haris berada disana, sedang dengan rakusnya menciumi dan menjilati selangkangan Lidya, yang bibir vaginanya kini sudah sangat becek. Lidah Haris terus menyapu bibir itu, dan sesekali menyentil biji kecil yang membuat Lidya menggelinjang tak karuan. “Sayaaang, aku keluar laghiiii…” Tubuh Lidya mengejang hebat, orgasme kedua yang dia dapatkan dari mulut Haris malam ini. Tubuhnya langsung melemas, tapi bibirnya tersenyum, tanda senang dan puas dengan apa yang dilakukan Haris. Harispun tersenyum, berhasil memuaskan teman tapi mesumnya itu. “Lanjut yank?”
Kemudian Andre membuka atasannya memperlihatkan dada-nya yang bidang, nafasku makin memburu. Kuraba dada-nya itu dari atas sampah kebawah melawati perut, dah sampailah di selangkangannya. Sambil kuraba dan remas gemas selangkangannya “Ini yang bikin tante tadi penasaran sejak di toko Albert”. “Ini menjadi milik-mu malam ini, atau bahkan seterusnya kalau tante mau” “Buka ya sayang, tante pengen lihat punya-mu” pintuku memelas. Yang ada dia membuka celananya secara perlahan untuk menggodaku. Tak sabar aku pun jongkok membantunya biar cepat. Sekarang kepalaku sejajar dengan pinggangnya, “Hehehe gak sabar banget nih tan?” ejeknya kepadaku. Tak kupedulikan itu, yang hanya ada di dalam kepalaku adalah penis-nya yang telah membuat penasaran seharian ini. *Srettttt……
18+, hampir tiap bab memiliki unsur kedewasaan, jadi tidak di peruntukan pembaca di bawah 18 tahun ke bawah. Cerita ini berlatar belakang seorang mahasiswa yang memiliki prestasi cukup lumayan. Iapun hanya seorang pria yang memiliki perekonomian yang tidak terlalu mendukung, namun bisa melanjutkan pendidikannya di salah satu kampus ternama, di karenakan ia memiliki kecerdasan hingga dia bisa mendapatkan beasiswa. Awalnya ia tak pernah menyangka kalau dirinya akan menjadi pria yang di lirik banyak wanita, berhubung parasnya tidak terlalu mendukung. Namun sepeninggalnya sahabat terbaiknya, di saat itulah dia mendapatkan semuanya.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Semua orang terkejut ketika tersiar berita bahwa Raivan Bertolius telah bertunangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa pengantin wanita yang beruntung itu dikatakan hanyalah seorang gadis biasa yang dibesarkan di pedesaan dan tidak dikenal. Suatu malam, wanita iru muncul di sebuah pesta dan mengejutkan semua orang yang hadir. "Astaga, dia terlalu cantik!" Semua pria meneteskan air liur dan para wanita cemburu. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa wanita yang dikenal sebagai gadis desa itu sebenarnya adalah pewaris kekayaan triliunan. Tak lama kemudian, rahasia wanita itu terungkap satu per satu. Para elit membicarakannya tanpa henti. "Ya tuhan! Jadi ayahnya adalah orang terkaya di dunia? "Dia juga seorang desainer yang hebat dan misterius, dikagumi banyak orang!" Meskipun begitu, tetap banyak orang tidak percaya bahwa Raivan bisa jatuh cinta padanya. Namun, mereka terkejut lagi. Raivan membungkam semua penentangnya dengan pernyataan, "Saya sangat mencintai tunangan saya yang cantik dan kami akan segera menikah." Ada dua pertanyaan di benak semua orang: mengapa gadis itu menyembunyikan identitasnya? Mengapa Raivan tiba-tiba jatuh cinta padanya?
Bianca tumbuh bersama seorang ketua mafia besar dan kejam bernama Emanuel Carlos! Bianca bisa hidup atas belas kasihan Emanuel pada saat itu, padahal seluruh anggota keluarganya dihabisi oleh Emanuel beserta Ayahnya. Akan tetapi Bianca ternyata tumbuh dengan baik dia menjelma menjadi sosok gadis yang sangat cantik dan menggemaskan. Semakin dewasa Bianca justru selalu protes pada Emanuel yang sangat acuh dan tidak pernah mengurusnya, padahal yang Bianca tau Emanuel adalah Papa kandungnya, tapi sikap keras Emanuel tidak pernah berubah walaupun Bianca terus protes dan berusaha merebut perhatian Emanuel. Seiring berjalannya waktu, Bianca justru merasakan perasaan yang tak biasa terhadap Emanuel, apalagi ketika Bianca mengetahui kenyataan pahit jika ternyata dirinya hanyalah seorang putri angkat, perasaan Bianca terhadap Emanuel semakin tidak dapat lagi ditahan. Meskipun Emanuel masih bersikap masa bodo terhadapnya namun Bianca kekeh menginginkan laki-laki bertubuh kekar, berwajah tampan yang biasa dia panggil Papa itu, untuk menjadi miliknya.
© 2018-now Bakisah
TOP