/0/15366/coverbig.jpg?v=535140e9d88eb66d5b2226815d9d14dd)
Semua ada hikmahnya. Belajarlah dari cerita ini agar terhindar dari berselingkuh atau diselingkuhi pasangan
Semua ada hikmahnya. Belajarlah dari cerita ini agar terhindar dari berselingkuh atau diselingkuhi pasangan
Meskipun awalnya merasa cemas, akhirnya dia dapat rileks dan menikmatinya. Saat ini Helena dan Revan sedang berdouble date bersama temannya, Farel yang bertunangn dengan Anggi.
"So, gimana ceritanya kamu dan Farel bisa saling kenal, Len?" tanya Anggi pada Helena.
"Waktu di kampus, aku dan Farel punya beberapa teman yang sama, sampai akhirnya kami bekerja di tempat yang hampir sama. Maksud aku, kantor kami masih dalam satu gedung hanya beda perusahaan. Jadinya pertemanan kami terus berlanjut." Helena mengaeang cerita seperti yang biasa dia lakukan kepada siapapun yang bertanya hal itu.
"Wah keren ya, lalu apa kalian berdua pernah kencan atau mungkin pernah punya hubungan khusus yang lain saat masih berteman dulu?" Anggi menyelidik dan tersenyum, tapi Helena bisa memperhatikan jika Anggi memegangi lengan Farel, tunanganna itu dengan sangat posesiv.
"Oh, gak pernah, hahahaha." Helena menjawab yang diiringi derai tawa, "Kami hanya berteman saja, gak lebih. Farel sepertinya seleranya bukan aku, Gi. Dia menyukai cewek lembut keiburan seperti dirimu. Terbukti kalian sekarang sudah tunangan kan? Aku turut bahagia." Helena terus berkata bohong. Walau demikian dia memang sangat menyukai Anggi yang cantik, lembut, ramah dan keibuan.
"Pastinya seru ya, soalnya kan Farel orangnya agak maksa gitu, anggaplah keras kepala hahahah," lanjut Anggi seraya menyenggolakan bahunya pada tubuh Farel.
"Sejujurnya, aku merasa sudah sangat mengenalmu, Gi. Farel terlalu banyak bercerita tentang kamu. Dia termanat menyukai semua yang ada dalam dirimu, ya, segalanya!" timpal Helena.
"Oh ya?" Anggi semringah.
"Farel sudah menceritakan semuanya, bahkan sejak dia pertama kali ketemu sama kamu." Helena pun menyikut Farel, memintanya untuk menanggapi obrolan mereka. Namun Farel tetap saja diam.
"Sejujurnya juga, Gi. Aku tak percaya kalau kamu dan Farel sudah jalan hampir dua tahun, tapi baru sekarang dia memperkenalkan kamu sama kami," ucap Helena seraya memegang lengan Revan, kekasihnya.
"Aku tahu," Farel tiba-tiba angkat bicara menanggapi ucapan Helena dengan canggung, "Anggi menetap di Semarang, sulit mendapat waktu yang tepat buat aku memperkenalkan dia sama kalian," lanjutnya sambil menatap Helena dan Revan bergantian.
"Apa kamu akan pindah ke kota ini, Anggi?" tanya Revan yang mulai masuk dalam percakapan mereka, "Atau Farel yang akan pindah ke sana?" Revan balik menatap Farel sambil sesekali memandang Anggi dalam waktu bersamaan.
"Tergantung dimana nanti Anggi magang atau kerja," jawab Farel. "Dia baru akan lulus semester ini, dan kami baru akan memutuskan segalanya nanti setelah itu," sambungnya.
"Terus, apa kalian sudah memikirkan untuk hubungan yang lebih serius lagi? Maksud aku segera bertunangan seperti kami? Aku denger dari Farel, sesungguhnya kalian sudah jauh lebih mapan dan siap untuk berumah tangga." Anggi balik menggoda Helena dan Revan.
Dengan tersenyum, Revan merengkuh Helena ke dalam pelukannya. "Sebenarnya kami juga sudah jalan hampir dua tahun, tapi masih belum seserius kalian. Segala hal bisa terjadi, mohon doanya saja, semoga kami bisa secepatnya menyusul kalian." Revan menjawab bijaksana.
"Amiin.." Helena, Farel dan Anggi kompak mengaminya.
Tak sampai dua jam kemudian mereka pun bubar. Farel mengantarkan Anggi ke bandara untuk segera terbang ke Semarang. Sementara Helena dan Revan melanjutkan kecan mereka dengan menonton bioskop, setelah itu pulang ke apartement Revan.
*^*
Tiga hari berikutnya.
Ranjang berkasur empuk itu tampak bergerak-gerak mengeluarkan suara berdecit, membalas sapa gemerisik daun yang terembus angin dan suara bintang kecil yang berisik saling bersahut-sahutan mengiringi mentari yang bersinar terang di siang itu.
Di bawah tempat berukuran sedang kamar apartemen, teronggok sebuah beha berenda warna hazzel. Tak jauh dari sana, celana dalam mini yang lebih menyerupai thong warna senada dengan bra, juga tergeletak sekenanya. Menemani celana panjang jeans chonos warna biru dongker yang bertumpuk dengan blouse wanita kantoran.
"Ummpph, Yees I like it's...." Lenguhan binal yang tertahan terdengar samar di antara pasangan yang sedang saling brpacu birahi di sana.
Di atas kasur itu sesosok gadis bertubuh padat berisi, berkulit putih bersih dalam keadaan telanjang bulat sedang beraksi meliuk-liuk erotis di atas tubuh seorang lelaki perkasa yang telentang dalam keadaan telanjang juga. Keringat mereka pun tampak membasahi tubuh keduanya.
Kedua tangan gadis itu lurus di atas kepalanya, terkadang siku tangannya pun menekuk, dan kedua telapak tangannya menguyel-uyel rambut di kepalanya sendiri dengan gerakan yang sensual, sembari mengeluarkan desisan-desisan vulgar yang sangat erotis. Menambah gairah dan kenikmatan bagi sang pejantan yang ditungganginya.
Sesekali sang gadis binal itu pun mendongakkan kepala ke atas dan mengibas-ibaskan rambut panjang nan ikalnya ke kanan dan ke kiri, sebagai ekspresi kenikmatan yang mennyusup ke setiap aliran darah dan sumsum sanubarinya.
Punggung yang terlihat mulus dan licin itu mengkilat karena keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit tubuhnya yang bugil. Dia bergoyang makin lincah bertambah erotis, ketika batang rudal yang sedang dikendarainya makin menancap jauh ke dalam tubuhnya yang dihiasi bulu-bulu yang tercukur tipis membentuk segi tiga.
"Sstth ouoow aaaaah, Yeees...!" Suara desahan wanita yang sedang memacu birahi itu terus meluncur menggenapkan suara desahan dan erangan sang lelaki. Suara-suara seksi yang bersumber dari gerakan ritmis sepasang kemaluan mereka yang berlendir karena rangsangan pun kian menambah pekatnya atmosfir mesum di kamar itu.
"Ooooh yeeees oooh sssst... kamu binal sekali, Sayaaang," lenguh sang lelaki sambil kedua telapak tangannya meremas pinggul wanitanya yang tiada henti menguleg seakan mencoba menghaluskan rudal yang sedang terperangkap dalam kehangatan lembah surgawainya.
Sang lelaki mengusap pinggang ramping itu perlahan ke atas, sampai kedua jempolnya menyentuh dinding payudara berkulit mulus yang sekel di bagian luarnya. Dan seiring remasan itu gadis cantik berkulit eksostik itu pun seketika mencondongkan tubuhnya ke belakang dengan kedua tangan lurus ke belakang bertopang pada lutut lelakinya yang terus menggenjotnya dari bawah.
Gerakan pinggul yang tadinya berupa goyang memutar itu pun berubah maju mundur dengan frekwensi yang cepat. Wajah tirus berhias bibir sensual itu memerah menahan letupan gairahnya menjadi rona yang sangat cantik nan binal menggoda.
"Aaaaah nikmaaat Sayaaang ahh...," rengek mesum gadis itu sambil memejamkan matanya. Pinggulnya masih terus merajam rudal sang lelaki dengan gerakan konstan cenderung menggencar.
Sementara itu lelaki berwajah tampan pemilik rudal besar dan panjang itu segera menegakkan tubuhnya, lalu memburu buah dada wanitanya yang terlonjak-lonjak erotis di depan wajahnya. Sepasang payudara ranum yang berhiaskan puting cokelat terang itu pun tampak sudah mengacung keras, menandakan gairah yang dialami sang pemiliknya sudah berada dalam tatanan yang paling tinggi.
Tak berapa lama, puting susu itu pun sudah terperangkap dalam kuluman nikmat sang lelaki, terbelit lembut lidah yang menjilati dan menyentilnya dengan penuh gairah.
"Ooooh sssst...." Gadis itu melenguh sambil melingkarkan kedua tangannya pada leher belakang sang lelaki. Lalu menekan kepala belakangnya itu agar terbenam diantara kedua payudaranya yang berbalutkan keringat.
"Gi.. gigiiiit aaaah putingnya, gigiiiit, Sayaaang. Aaaah iya gituu.. uughhh, Sayaang, nikmaaaat," lenguh gadis binal itu memberikan instruksi.
Sejurus kemudian gerakan pinggulnya yang tadinya maju mundur, berubah menjadi gerakan spiral naik turun mengurut rudal hitam kecoklatan itu tampak makin gagah perkasa.
"Ummpph aaaaah.. sssst!" desah lirih nan manja wanita itu terus meluncur ketika payudaranya diservice secara simultan sang lelakinya.
"Shitt!! oouugh Sayaaang, aaah kamu seksi dan makin binal, Sayaaang," desah lelaki muda perkasa itu setelah merasakan gerakan memutar badan yang tiba-tiba dari gadis yang sedang terbakar gairahnya itu, hingga dia merasakan batangnya seakan dipelintir kuat-kuat.
Sekarang, gadis berwajah cantik dengan rambut ikal yang indah terawat itu sudah memunggungi lelaki berotak brilian, dengan masih tak henti-hentinya menggoyang, memaju-mundurkan dan menaik-turunkan pinggulnya untuk menciptakan dan memberikan rasa nikmat yang terus-terusan tanpa henti.
Lelaki berbadan atletis itu mulai memposisikan tubuh gadisnya sedikit merunduk dan merangkak untuk dia berikan service doggy style. Suara hantaman batang rudalnya yang merajam celah vagina sang gadis yang masih sangat sempit dan tampak memerah itu kian keras, hingga gesekannya kian membuat keduanya gelonjotannya didera nikmat yang tiada tara.
"Aaaah mmpphhh!" lenguh nikmat mereka berdua bersahut-sahutan bagai orkestra riang, mana kala gerakan mengocok sang pejantan makin cepat
Wajah gadis itu semakin memerah, kobaran gairahnya terus melanda saat merasakan vaginanya mulai berkedut-kedut, meremas, dan menyedot rudal yang masih terus menghunjam dan menjajah vaginanya, mengail segala kenikmatan yang ada hingga sepuas-puasnya.
Sang gadis menegakkan tubuh telanjangnya ke atas dan menolehkan kepalanya ke belakang untuk melakukan hot deep kiss, 99 style berlangsung. Kedua tangannya pun melingkar di leher lelakinya. Kedua tangan lelaki itu serta merta langsung memeras, meremas bongkahan buah payudara wanitanya yang terpental-pental. Putingnya pun dipilinan dengan lembut.
Suara benturan pangkal rudal yang menghantam pantat bulat sang wanita, terdengar begitu jelas. Urat syaraf mereka sudah terpenuhi oleh pancaran gelombang penuh nikmat.
Tak lama kemudian, "Akuuuu mau sampaaai aaarh... aakh, aku gak kuu.. aaaat...." teriak sang wanita menahan sesuatu yang hampir meledak dari dalam tubuhnya.
"Keluarin, tuntasin ssemuaaaa aaaah... rasakan nik....niikmatnyaa, Sayaaaang..." jawab lelakinya seraya tetap menghunjam-hujamkan rudalnya semakin cepat dan sedalam-dalamnya membelah vagina yang terlihat mencengkeram rudalnya dengan sangat kuat.
"I'm cumming uugh yees aaaaah ssst mmph!" teriak gadis hypersex itu melepaskan gairah binal yang bersemayam dalam jiwanya.
Gadis itu menggigit bibirnya sendiri, ketika tubuhnya menggelinjang tergodam badai orgasmenya. Kedua tangannya menancapkan kuku-kuku di paha belakang sang lelaki yang tetep tak berhenti menusuk-nusukan batang rudalnya ketika puncak klimaks sedang melanda sang wanita.
"Aku mau sampaaaaai Helenaaaa... aaaah..." lenguh lelaki itu tiba-tiba.
"Oh, jangan dikeluarkan di dalam, Farel!" teriak Helena sambil menarik tubuhnya ke depan, hingga rudal Farel terlepas dari tubuhnya. Kemudian Helena telentang menghadap Farel yang berdiri di atas kasur dengan kedua lututnya.
"Oh ya?" Farel mendesis geram penuh ancaman. "Terus aku keluarkan di mana?" desaknya sambil dengan kasar menjambak rambut Helena, dan meanriknya hingga Helena tersentak kesakitan saat Farel menarik kepalanya mendekat selangkangannya.
"Gimana kalau di wajahmu aja?" geram Farel sembari mengarahkan ujung rudalnya yang besar dan panjang itu ke wajah cantik Helena. Tangganya pun dengan sagat kencang mengocok batang rudalnya yang sudah sangat licin dengan cairan vagina Helena itu.
"Jangan, jangan, Fareeeel, aku...." tolak Helena namun semua terlambat.
"Oooooh yeeeees!" Diiringi dengan suara geraman kuat, Farel menyemproti wajah Helena dengan cairan kenikmatan yang menyembur dari lobang kencingnya.
"Shiiiit!" Helena memaki namun tak bisa menolaknya.
Tak lama kemudian keduanya ambruk di atas ranjang, terekapar dalam kelelahan dan nikmat yang tak terperi. Nyaris tak ada gerakan selain naik turun dada keduanya yang mengatur degup jantung dan napasnya masing-masing.
"Thank you, Helena," bisik Farel, dengan mata yang tetap terpejam.
Tak ada jawaban dari Helena. Suasana kamar itu terasa hening dan sunyi untuk beberapa saat.
"Hasrat Ayah Tiri Perkasa" Di balik wajah teduhnya, Om Farhat menyimpan bara hasrat yang tak pernah ia ungkap. Sebagai suami baru ibunya, kehadirannya di rumah seharusnya menjadi pelindung bagi Naya, gadis remaja yang masih mencari jati diri. Namun, batas-batas kesopanan mulai kabur ketika perhatian kecil berubah menjadi tatapan berbeda, sentuhan ringan menjadi godaan terlarang. Naya terjebak dalam pusaran perasaan yang membingungkan-antara benci, penasaran, dan ketertarikan yang tak bisa ia sangkal. Sementara Pak Bram, dengan wibawa dan kekuatan yang dimilikinya, terus bermain di ambang dosa dan kehormatan. Mampukah mereka mengendalikan hasrat yang semakin membara? Ataukah mereka akan terjerumus dalam hubungan yang mengancam kehancuran keluarga?
"Aku kehilangan istri, anak, dan harga diriku. Tapi malam itu... aku menemukan kembali siapa diriku sebenarnya." Ketika sebuah surat menghancurkan hidupnya, Jovan terseret ke dalam pusaran kenangan, dendam, dan nafsu. Dalam pelariannya mencari jawaban, ia justru menemukan kekuatan untuk bangkit-dan jejak bayang istri yang telah menghancurkan segalanya. Pemburu Nafsu – Jejak Bayang Istri yang Kabur Sebuah kisah lelaki yang terjerat masa lalu, dan perjuangannya untuk menemukan kebenaran... walau harus menantang batas dirinya sendiri.
Godaan Liar Sang Ustazah ini memuat unsur kedewasaan yang cukup eksplisit dan ditujukan khusus untuk pembaca berusia 21 tahun ke atas. Bukan untuk mengajak pada dosa, bukan pula untuk menghakimi siapa pun. Cerita ini hadir sebagai bentuk refleksi dan hiburan, menyentuh realita-realita yang mungkin jarang dibicarakan, namun nyata dalam kehidupan. Karena tak semua kisah hidup berjalan lurus dan suci seperti yang kita bayangkan. Di balik senyum, ada luka. Di balik keputusan, ada dilema. Dan di balik romansa, ada rindu yang tak selalu sederhana. Romantika hidup ini terlalu berharga untuk sekadar diabaikan. Kadang, justru dari cerita-cerita yang kita anggap "gelap" itulah, kita bisa menemukan cahaya: tentang siapa kita sebenarnya, dan apa yang sedang kita cari di dunia ini. Selamat membaca. Semoga ada yang bisa dipahami... dan barangkali juga ada banyak manfaatnya dari hanya sekedar hiburan semata. Mohon maaf jika banyak hal yang masih kurang nyaman untuk dibaca. Terima kasih.
“Good, kamu juga bisa mengelaborasi tugas itu, yang penting misi utama tidak terabaikan. Ingat kita hanya waktu maksimal tujuh bulan!” “Siap komandan!” “Kamu mesti tahu bahwa Madam Elva tidak sembarangan ngambil anak buah. Dia bukan germo kelas bawah yang menipu anak gadis di kampung buat dijual di kota. Ya, mungkin dia pernah atau masih juga begitu sih, dengar-dengar jaringannya menyediakan buat semua pangsa pasar.” Nikita masih terdiam menyimak. “Itu nanti kamu cari tahu saja. Yang jelas banyak anak buahnya itu high class, dan punya profesi utama bukan hanya sebagai pelacur: Ada yang masih mahasiswi, wartawan, sekretaris, perawat, atau malah istri orang yang diabaikan suaminya. Kamu bisa paham kan tipe seperti apa orang-orang yang bekerja sama dengan kamu nantinya.” Kompol Rudy menambahkan,
Ciumannya kini turun ke perut yang mulus dan rata, lidahnya bermain di pusarnya, dan tangannya lalu menurunkan celana dalam yang jadi kain terakhir yang menempel ditubuh Endah, dan wanita itu mengangkat pantatnya agar Asaln dengan leluasa membuka celana dalamnya. Rimbunan semak belukar hitam menyapa tatapan Aslan, dan mata yang malu terlihat diatas sana agak samar dirundung birahi, apalagi saat dengan lembut Aslan membuka lebar pahanya, sehingga aroma kewanitaan yang segar dan alami pun menyeruak membuat nafsu kelakilakian seorang Aslan semakin membara Dengan lembut bibirnya mencium gundukan bukit rimbun dan hitam itu….. Belahannya kemudian terlihat memerah mengintip, serta bagian daging kecil yang memancing bibir Aslan untuk menyentuhnya “Auhg,,,,,, abang…..”
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Cerita ini banyak adegan panas, Mohon Bijak dalam membaca. ‼️ Menceritakan seorang majikan yang tergoda oleh kecantikan pembantunya, hingga akhirnya mereka berdua bertukar keringat.
Blurb : Adult 21+ Orang bilang cinta itu indah tetapi akankah tetap indah kalau merasakan cinta terhadap milik orang lain. Milik seseorang yang kita sayangi
"Tolong hisap ASI saya pak, saya tidak kuat lagi!" Pinta Jenara Atmisly kala seragamnya basah karena air susunya keluar. •••• Jenara Atmisly, siswi dengan prestasi tinggi yang memiliki sedikit gangguan karena kelebihan hormon galaktorea. Ia bisa mengeluarkan ASI meski belum menikah apalagi memiliki seorang bayi. Namun dengan ketidaksengajaan yang terjadi di ruang guru, menimbulkan cinta rumit antara dirinya dengan gurunya.
© 2018-now Bakisah
TOP