/0/15183/coverbig.jpg?v=3e0d68863fb4710f22dd5e7f53d414e1)
Cerita ini mengisahkan seorang narapidana yang merasa aneh dan heran dengan situasi yang ada dipenjara, tempat dimana dia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya. Lalu, ada apa sebenarnya di penjara itu? Simak sampai tamat yah,,,,!
Jeritan
Tiba tiba aku terperanjat kaget saat sedang menikmati terlelapku menuju alam mimpi.
Karena mendengar suara jeritan kesakitan disudut lorong sebuah ruangan berjeruji besi.
" arrkh.... Sakit... Sakiiit... "rintihnya
" jangan... Jangan lakukan itu"
Teriaknya sambil menangis kesakitan.
Aku semakin kaget dan seketika itu juga rasa kantukku langsung hilang.
Aku jadi penasaran apa yang terjadi dan siapa yang menjerit jerit kesakitan itu.
Aku segera membangunkan temanku yang sedang tidur di sebelahku.
Tampaknya dia sama sekali tidak terganggu dengan suara jeritan itu,
Atau,,, seperti yang sudah bisa kuduga, dia hanya berpura-pura tidak mendengarnya.
"hei.. Hei... Bangun! Ayo bangun!." Kataku sambil menepuk nepuk kedua kakinya.
Tapi dia sama sekali tidak membuka matanya.
Aku goyangkan badannya berkali kali pun dia tetap tidak mau bangun.
"kau ini tidur atau pura-pura tidur! " Bentakku
Tapi tetep saja dia tidak mau bangun.
Akhirnya aku turun dari ranjang tempat tidurku untuk mencari tahu sendiri apa yang sedang terjadi.
" hei,,,, kau dengar tidak orang yang menjerit jerit itu?"
Tanyaku kepada orang di sebelah ruangan sel ku, yang kayaknya dia juga sedang mencari tahu apa yang sedang terjadi.
"Kurang tahu,, tapiii,, kita lihat saja besok atau lusa, paling seperti biasa"
Katanya dengan raut muka sedikit cemas tapi dia berusaha untuk tenang.
"sudah... Kau tidur lagi saja, kita tidak akan dapat informasi apa apa kalau hanya berdiri disini.
Nanti kita biasanya dapat berita ini itu kalau lagi pas kumpul kumpul,
Sudah...! Tidur lagi sana!
Lagian yang lain juga pada tidur...!" Katanya sambil naik lagi keatas ranjang tempat tidurnya.
Aku tetap penasaran apa yang sedang terjadi.
aku ingin bertanya pada orang-orang yang lainnya tapi seperti yang dibilang teman di sel sebelahku, semuanya pada tidur pulas atau lebih tepatnya seolah-olah pada tertidur pulas.
Aku semakin tidak mengerti dengan situasi ini.
kadang aku sering merasa aneh bahkan heran dengan orang-orang di penjara ini, tempat di mana aku harus mempertanggungjawabkan perbuatan ku.
karena hampir di setiap situasi, situasi apapun itu, mereka lebih memilih untuk tutup mulut, berpura-pura tidak tahu bahkan terkesan acuh.
walaupun ada di antara mereka yang teraniaya, terluka, menderita, atau bahkan jadi orang stress.
Mereka tetap bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
pernah aku melihat salah seorang dari mereka tangannya di perban dan merintih menahan kesakitan selama berhari-hari, tapi semua orang hanya acuh.
Dan jikapun ada yang melihat, dia hanya melihat sekilas lalu segera memalingkan muka dengan berpura-pura bersikap tenang dan tidak peduli.
seolah-olah raut muka mereka menggambarkan bahwa apa yang terjadi jangan sampai terjadi pada diri mereka, dan mereka akan melakukan apapun supaya mereka bisa selamat dan tidak mengalami hal yang sama seperti yang dialami teman satu penjara nya itu.
Begitulah kira-kira situasi yang kualami sekarang, sejak aku mendekam di penjara beberapa tahun yang lalu.
Memang tidak semuanya bersikap seperti itu. ada beberapa diantara mereka yang menunjukkan rasa kepedulian nya, rasa ibanya dan simpatinya.
Tapi itu pun hanya sebatas kata-kata supaya bersikap sabar dan menerima apa yang sudah terjadi sebagai bagian dari konsekuensi hidup di penjara.
yah.. penjara yang paling aneh, dan yang paling tidak kumengerti dengan situasi dan kondisi yang ada di dalamnya.
Karena hampir semua orang-orang yang mengalami penderitaan, entah itu penyiksaan, kelaparan bahkan sampai pemotongan anggota tubuh pun tidak ada yang memperdulikan nya.
dan semuanya bersikap seolah-olah tidak terjadi sesuatu apapun termasuk dengan teman satu sel ku.
Bahkan menurutku dialah yang paling acuh dan cuek diantara semuanya.
paling tidak punya kepedulian termasuk dengan diriku yang menjadi teman satu selnya.
Pernah aku bertanya kepadanya tentang sikapnya yang seperti itu, dan itu ku tanyakan berulang-ulang karena orangnya tidak juga mau menjawab.
Dan akhirnya dia mau bicara setelah aku mengancam akan membunuhnya.
"Supaya aku selamat sampai waktunya aku bebas nanti,,,, dan kuharap kau juga seperti itu." bisiknya ke telingaku.
Sebuah jawaban yang menurutku sangat menyebalkan, egois, sebuah jawaban yang menggambarkan sifat yang hanya mementingkan diri sendiri dan keselamatannya.
Sebuah sikap yang menurutku tidak pantas dimiliki seseorang walaupun dia hidup sebuah masyarakat dan alam bebas.
Apalagi di dalam sebuah penjara yang kehidupannya jauh berbeda dibandingkan dengan kehidupan yang lainnya.
Sungguh sikap dan pendirian teman satu sel ku itu jauh berbeda dengan prinsip hidupku. dimana kerja sama, solidaritas yang tinggi, serta kejujuran adalah kunci utama dalam setiap pencapaian hidup, bahkan pencapaian dalam menggulingkan sebuah kekerasan tirani sekalipun.
Dengan wajah yang masih cemberut karena berusaha menahan emosi, aku bertanya lagi pada teman satu sekolah itu.
"lalu, apa yang sebenarnya sedang terjadi ditempat ini ?" Tanyaku dengan berbisik pelan.
"tidak ada apa apa ! " bisiknya lagi.
Mataku terbelalak mendengar kata kata yang keluar dari mulutnya.
Rasa keheranan bercampur dengan emosi yang bergemuruh dalam dadaku ini, hampir saja membuatku hilang kendali.
Bagaimana bisa dia berkata seperti itu.
Dengan semua kejadian yang kulihat dan Ku dengar dengan mata dan telinga ku sendiri. orang orang yang kondisi badannya baik baik saja tiba tiba keesokan harinya harus diamputasi dengan alasan mengalami kecelakaan.
orang orang dengan kondisi yang waras saat datang ke penjara ini tiba tiba menjadi orang yang linglung dan menjadi setengah gila, dan ketika ditanyakan alasannya pihak pihak pengelola penjara serta sipir sipirnya hanya mengatakan bahwa mereka tidak terbiasa dengan linkungan barunya,
mentalnya lemah, psikisnya sudah bermasalah sebelum dia dipenjara, dan alasan alasan yang lainnya.
bagaimana bisa dia berkata seperti itu,bagaimana bisa?
emosiku sudah tidak tertahankan lagi.
aku mendekati teman satu selku itu,
lalu menjambak bajunya dan dengan kepalan tanganku, aku sudah siap untuk menghajar mukanya.
tapi seperti biasa, dia tidak menanggapi emosi serta tindakanku itu.
malah dengan senyumannya yang lembut, serta tulus itu,
dan yang kuyakini, bahwa itu bukanlah sebuah kepura puraan, dia melepaskan genggaman tangaku, lalu dia naik keatas ranjang, tidur miring dengan membelakangiku.
sebuah sikap yang sama dan selalu berulang ulang,
jika diantara kami sedang bentrok atau beradu argumen. teman satu selku selalu lebih memilih mengalah dan tidak menanggapi luapan emosiku.
sikap yang menurutku memang lebih dewasa tapi juga sangat mengecewakan, apalagi menyangkut hal hal yang sedang kami bicarakan tadi.
dengan emosi yang masih tertahan, aku mendekati teman satu selku itu dan berbisik pelan ditelinganya
"kau manusia paling egois...! bisikku
dan aku tidak mendapatkan tanggapan apa apa darinya, melainkan hanya sebuah anggukan kecil.
"Usir wanita ini keluar!" "Lempar wanita ini ke laut!" Saat dia tidak mengetahui identitas Dewi Nayaka yang sebenarnya, Kusuma Hadi mengabaikan wanita tersebut. Sekretaris Kusuma mengingatkan"Tuan Hadi, wanita itu adalah istri Anda,". Mendengar hal itu, Kusuma memberinya tatapan dingin dan mengeluh, "Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya?" Sejak saat itu, Kusuma sangat memanjakannya. Semua orang tidak menyangka bahwa mereka akan bercerai.
Rubby sudah merasakan berbagai jenis cinta, sekaligus berbagai jenis ranjang dan desahan, namun akhirnya dia tersudut pada sebuah cinta buta dan tuli yang menjungkir balikkan kewarasan dia, meski itu artinya... TABU, karena seseorang yang dia cintai, adalah sesorang yang tidak seharusnya dia kejar. Ruby hanyalah gadis di pertengahan tiga puluh tahun. Meski begitu, tubuhnya masih terawat dengan baik. Pinggangnya masih ramping tersambung oleh lengkungan indah pinggul yang tidak berlebihan meski kentara jelas.
WARNING 21+ HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN! AREA DEWASA! *** Saat kencan buta, Maia Vandini dijebak. Pria teman kencan butanya memberikan obat perangsang pada minuman Maia. Gadis yang baru lulus SMA ini berusaha untuk melarikan diri. Hingga ia bertemu dengan seorang pria asing yang ternyata seorang CEO. "Akh... panas! Tolong aku, Om.... " "Jangan salahkan aku! Kau yang memulai menggodaku!"
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, "Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai."
Novel ini berisi kumpulan beberapa kisah dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan panas dari beberapa tokoh dan karakter yang memiliki latar belakang keluarga dan lingkungan rumah, tempat kerja, profesi yang berbeda-beda serta berbagai kejadian yang diaalami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dan bergaul dengan cara yang unik dan berbeda satu sama lainnya. Suka dan duka dari tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ini baik yang protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerita dewasa yang ada pada novel kumpulan kisah dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!