Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / Gelora Panas Sekretaris Seksi
Gelora Panas Sekretaris Seksi

Gelora Panas Sekretaris Seksi

5.0
47 Bab
13.1K Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Sakit hati karena ditinggal pergi oleh kekasihnya, Kayla akhirnya membalaskan dendamnya karena ulah Miranda lah ia dan Bisma harus berpisah. Jason, pria tampan dengan sejuta pesona berhasil terpikat oleh wajah cantik dan seksi Kayla yang melamar kerja sebagai sekretaris pribadinya. Dengan tambahan Kayla akan memuaskan hasrat Jason yang bisa ia lakukan lebih dari Miranda.

Bab 1 Akulah Pelakornya!

"Tubuh indah ini bahkan membuatku melupakan segalanya. Permainanmu sungguh membuatku semakin menjadi."

Suara raungan Tom Jason—pria berusia tiga puluh lima tahun. Seorang pemimpin perusahaan International Global, yang sedari tadi menghantam tubuh Kayla dengan penuh gairah. Menjadi suatu kebanggaan tersendiri baginya karena bisa mendapatkan sekretaris cantik dengan tubuh sintal dan juga seksi.

Bukan hanya itu saja. Kayla Milani—sekretaris yang baru bekerja dengannya beberapa minggu ini dengan senang hati memberikan tubuhnya kepada Tom Jason. Bukan tanpa sebab, Kayla menjadikan dirinya sebagai budak nafsu Jason yang terpaut usia sepuluh tahun dengannya. Sebab sakit hatinya lantaran sudah dikhianati oleh Bisma—mantan kekasih yang kini telah menikah dan sedang berada di luar negeri bersama istrinya—Risa. Ia menikah dengan perempuan itu atas perintah Miranda—istri Jason yang tak lain adalah kakaknya Bisma.

Ia hendak membalas dendam. Memberikan bukti jika Jason telah mengkhianati Miranda. Dengan menawarkan diri sebagai pemuas nafsu Jason. Dengan begitu, ia sangat yakin jika rumah tangga mereka akan hancur.

Kayla menerbitkan senyum menyeringai. "Asalkan kamu puas, aku akan memainkan apa yang kamu inginkan," ucapnya dengan suara menggoda.

Pria itu lantas melahap bibir Kayla dengan ganas. Panggulnya bergerak dengan sangat cepat. Erangan dan desahan semakin menjadi di antara permainan yang semakin malam semakin panas.

"Oh, Jason! You make me crazy. Shitt!" pekik Kayla sembari meremas punggung Jason.

Perempuan berusia dua puluh lima tahun itu terlihat begitu antusias. Matanya menatap penuh gairah yang tak tertahankan. Bukan menyerah, ia malah menggoda pria itu dengan melumati bibirnya kemudian tersenyum menyeringai.

"You! Damn! Jangan perlihatkan itu di depanku. Aku tidak bisa menghentikannya jika kamu melakukan itu kepadaku," ucap Jason dengan tangan terus meremas gumpalan daging milik wanitanya itu.

Lagi, perempuan itu menyunggingkan senyum. "Aku tidak akan berhenti sebelum kamu berkata berhenti, Tuan Jason!" ucapnya dengan suara penuh hasrat.

"Arrrgghh! Jangan menyesal jika aku akan menghantammu sampai pagi!"

Perempuan itu lantas tertawa mendengar ucapan Jason. "Silakan saja, Tuan Jason. Kamu sudah membayarku dengan harga mahal. Meskipun aku bukan wanita panggilan, tapi kamu memberiku harga yang sangat fantastis. And ... jangan sungkan untuk memintaku lagi." Kayla kembali menyunggingkan senyum.

Jason meraup bibir Kayla lagi. Gerakan itu semakin cepat dan tak terkendali. Suara irama di bawah sana bahkan terdengar dengan nyaring.

Kayla memekik. Jason semakin menjadi dan membuatnya frustasi. Kemudian membalikkan tubuh perempuan itu dan mulai menghantamkannya lagi.

"Apa yang sudah membuatmu bersedia menjadi pemuas nafsuku?" tanya Jason di sela-sela pacuan yang dia lakukan kepada perempuan itu.

"Karena aku menginginkanmu," ucapnya bohong. Padahal, ia tengah merekam adegan tersebut untuk diberikan kepada Miranda.

Ia benar-benar marah kepada istri Jason itu. Karena telah memisahkan dia dengan Bisma.

'Bukan. Bukan karena aku menginginkanmu. Tapi, aku marah pada istrimu yang sudah menikahkan Bisma dengan perempuan pilihannya. Aku ingin menghancurkan kalian!' ucapnya dalam hati.

'Dan Bisma. Tunggu sampai kalian kembali ke Indonesia. Kalian akan mendapatkan pembalasan dariku!' sumpahnya kemudian.

"Arrggghh!" pekik Kayla

"Kalau begitu, jadilah pemuas nafsuku. Menjadi wanita simpananku. Uang akan terus mengalir padamu," bisik Jason kemudian.

Kayla tersenyum miring. "Tentu, Sayang. Seperti yang aku tawarkan padamu tadi. Pakai aku, selagi kamu mau."

"Oouhh! Thank you, Honey!"

Kayla kembali tersenyum menyeringai. 'Rupanya, Jason bukan suami setia! Dia berani mengkhianati istrinya dengan bermain di belakang perempuan itu. Hhh! Kasihan sekali kamu, Miranda."

"Euuh, Tuan Jason. Bagaimana dengan istrimu? Kalau dia mengetahui semuanya, apa yang akan dia lakukan padaku?" tanyanya seolah takut ketahuan oleh Miranda.

"Don't worry. Istriku sedang berada di luar negeri bersama adiknya. Selama satu bulan di sana. Kita bisa bebas melakukan ini, kapan pun dan di mana pun," bisiknya dengan suara parau.

Kayla tersenyum miring lagi. "Lalu, kalau dia sudah kembali ke Indonesia, apakah kamu akan menghentikan semuanya?"

Tentu saja pria itu menggeleng. "No, Honey. Kita akan tetap melakukannya walau Miranda sudah kembali. Dia tidak sepertimu. Terlalu banyak mengeluh dan cepat becek."

Kayla menahan tawanya mendengar ucapan Jason. "Akankah aku dikatai seperti itu, kepada wanita yang sedang kamu gagahi, heum?" ucapnya sembari menahan desahannya.

Jason menyesap rambut wanitanya itu. "No! Bahkan, aku baru mengkhianati istriku. Sebenarnya aku suami setia. Tapi, karena rayuan mautmu yang memperlihatkan tubuh sintal kamu, membuatku harus mengkhianati istriku," jawabnya jujur.

Jason memang tidak pernah mengkhianati Miranda. Namun, Kayla berhasil menghancurkan kesetiaan Jason.

'Baguslah. Akulah pelakor sesungguhnya. Karena sudah membuat Jason mengkhianati istrinya.' Kayla tersenyum miring setelah berucap dalam hatinya.

Hingga permainan itu selesai dilakukan. Setelah hampir dua jam lamanya, Jason menggagahi tubuh Kayla. Kini, keduanya tengah sama-sama merebahkan tubuh di atas tempat tidur. Mengembalikan tenaga yang sudah terkuras habis karena permainan dua jam nonstop. Hanya berhenti kala mengganti posisi.

"Sudah cukup, Tuan Jason? Masih ingin, atau sudah menyerah?" tanyanya sembari mengelus dada bidang Jason.

Pria itu menolehkan kepalanya dengan pelan kepada Kayla. "Belum. Kita akan melakukannya lagi setelah makan malam. Kamu harus mengembalikan tenagamu agar kuat menopang tubuhku," bisiknya kemudian meremas gumpalan daging itu dengan lembut.

"Heeumm! Kamu benar-benar akan mengantamku lagi?" tanyanya dengan suara menggoda.

Jason mengangguk. Setelahnya, suara ketukan pintu hotel itu membuat Jason harus beranjak dari tempat tidur. Hanya mengenakan handuk kimono, ia membuka pintu tersebut.

Beberapa makanan dibawa oleh pelayan hotel di sana. "Selamat makan, Pak!" ucapnya kemudian kembali keluar.

Jason kemudian menggendong tubuh Kayla yang belum mengenakan apa pun. Masih polos bahkan sangat berantakan.

"Isi perutmu. Aku belum puas menghajarmu malam ini, Honey! Kamu terlalu menggoda. Aku tak kuasa menahan semuanya," bisiknya kemudian meremas gumpalan daging Kayla.

Perempuan itu melenguh pelan. Sorot matanya fokus menatap Jason penuh dengan kelembutan. Ia kemudian membuang muka.

'Apa maksud dari tatapan itu? Kenapa misterius sekali,' ucapnya dalam hatinya.

Kemudian melahap makanan yang sudah dipesan oleh Jason.

"Siapa yang sudah merenggut kesucianmu?" Pertanyaan tak terduga dari Jason membuat Kayla menghentikan acara makan malamnya.

Ia kemudian menoleh kepada Jason dan menatap mata lelaki itu dengan penuh. "Kenapa, ingin tahu tentang siapa yang sudah merenggut kesucianku?" Kayla balik bertanya.

Jason menghela napasnya. "Hanya ingin tahu saja. Kamu kan, belum menikah. Tapi, sudah bukan gadis lagi. Aku hanya ingin tahu, siapa yang sudah merenggut kesucian kamu." Jason menatap Kayla dengan tatapan dalam.

Kayla tersenyum getir. Ia kembali melahap makanan yang belum habis itu. "Tidak perlu tahu. Nanti kamu shock!"

Jason terkekeh pelan. "Kenapa harus shock? Memangnya aku kenal, pada orang yang sudah mengambil kesucian kamu?"

Kayla kembali tersenyum. Kemudian menggelengkan kepalanya dan kembali melahap makanan miliknya.

"Aku hanya penasaran, Honey!"

Kayla menatap Jason dengan lekat. "Siapa lagi, kalau bukan mantan kekasihku, Tuan Jason!"

"Oh, Honey! Jangan panggil aku dengan sebutan itu!"

Kayla lantas mengerutkan keningnya. "Maksudmu?" tanyanya bingung.

Jason menghela napas panjang. "Seperti yang aku katakan tadi. Permainanmu, membuatku melupakan segalanya. Aku ... mencintai kamu, Kayla!"

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY