/0/15780/coverbig.jpg?v=4dceae18cd8653a26ddcb313f48d3eec)
Rey dan Alex merupakan Prajurit Kopassus jebolan Inteligen. Persahabatan yang terjalin dari kecil hingga dewasa membuat mereka seperti saudara berbagi dalam suka dan duka. Siapa sangka, mereka mencintai gadis yang sama. Hingga takdir mempermainkan mereka. Berkorban demi negara, juga berkorban demi cinta pada gadis yang sama. Pada akhirnya, siapakah yang akan menjadi pemenangnya, cinta kah atau persahabatan?
Lara, gadis cantik 23 tahun itu terkejut, ketika tiba-tiba Rey menggenggam jemarinya sambil menyodorkan sebuah kotak merah berbentuk hati.
Tampak sebuah cincin berlian berkilaun. Rey melambaikan tangannya dan memberi kode meminta mic pada seorang waitres, yang dengan segera menghampiri membawa nampan ditangannya berisi mic. Lelaki itu meraih mic, lalu menatap lekat kedua netra bening di depannya.
"Lara Angeswari ... Will you marry me?" Suara Rey menggema melalui mic yang dipegangnya, dengan tatapan penuh cinta.
"Jika kamu menerimanya, aku akan memboyong keluargaku, untuk melamarmu secara resmi di depan kedua orang tuamu."
Sontak seisi restoran yang sedang ramai pada jam istirahat makan siang itu menoleh pada mereka.
Restoran yang terletak di pusat kota itu selalu ramai dikunjungi. Selain desain interiornya yang mencuri perhatian, menu makanannya pun terbilang unik, karena menggabungkan masakan Nusantara dan Western.
Beberapa menu yang bisa dicoba diantaranya, Sandwich Oncom, Tenderloin Steak Sambal Matah, dan Spaghetti
Rawon yang merupakan favorit Lara. Seperti siang ini menu pilihan Lara Spaghetti Rawon di dampingi ice lychee tea.
Suasana restoran tiba-tiba seperti suara tawon yang berdengung. Lara terpana, hawa panas menjalari wajahnya, semburat merah merona di kedua pipinya.
Gadis cantik itu celingukkan memandang sekitarnya, dan benar saja mereka sedang menjadi pusat perhatian. Ia menjadi salah tingkah ternyata Rey melamarnya di tengah hari bolong disaksikan banyak pasang mata.
Dari awal mereka masuk memang sudah menyita perhatian pengunjung lainnya. Rey laki-laki 29 tahun berpangkat Letnan merupakan salah satu prajurit yang tergabung dalam komando pasukan khusus tempur, Kopassus.
Ia merupakan jebolan Intelegen, yang selalu berhasil dengan tugas- tugas rahasia negara. Jarang terlihat dengan seragam kebanggaannya, namun karena hari ini ada upacara Sertijab atau serah terima jabatan, setelah ceremonial Sertijab.
Rey terpaksa muncul dengan seragam kebanggaan abdi negara, di depan Lara untuk memenuhi janjinya. Sudah sering kali janji yang di buatnya gagal karena tugas yang mendadak.
Rey tahu kalau sering mengecewakan Lara, walaupun gadis itu tidak pernah mengungkapkan kekecewaannya, karena itu untuk memenuhi janjinya, terpaksa Rey memakai masker untuk menutupi wajahnya, karena waktu yang terbatas, tidak sempat untuk berganti pakaiannya.
Walaupun tertutup masker mata elang dan kening tebal yang berbaris rapi itu dapat memancarkan aura maskulin yang membuat pandangan mata semakin penasaran. Ditopang postur tubuh yang tinggi tegap, membuat semua mata yang menatap tak berkedip.
Berdampingan dengan seorang gadis yang juga tinggi semampai, kecantikan alami terpancar dari wajahnya yang terlihat babyface, dengan rambut pendeknya bak seorang Polwan. Memakai stelan berwarna kuning dipadu blazer abu-abu, seragam salah satu bank terpercaya di Indonesia.
Reynhard menatap penuh harap.
"Trima ... Trima ... trima ... " Suara riuh dari pengunjung restoran yang ikutan baper melihat pasangan yang sedang jatuh cinta itu.
"A-aku ... Yes." Lara mengangguk mengiyakan, karena tak sanggup berkata-kata lebih, tiba-tiba lidahnya terasa kelu. Sepasang mata indahnya mengerjab.
Dengan penuh perasaan Rey menyematkan cincin bertahta berlian itu ke jari manis Lara, lalu mengecup punggung tangan itu dengan lembut, walaupun tidak bersentuhan langsung dengan kulitnya karena Rey masih tetap memakai masker.
"Aku sangat mencintaimu." gumam Rey menatap intens pada manik Lara.
Terdengar siul-siul dan bisik-bisik dari pengunjung lainnya.
Lara mengusap sudut matanya, menahan gejolak di dalam dadanya. Mencoba untuk menyembunyikan perasaan karena banyak pasang mata yang memandang, namun rasa bahagia itu tetap terpancar dari wajah cantik nanp0 manis itu.
Gadis yang bekerja di sebuah bank itu sebelumnya bercita-cita berkarier dulu, tapi sejak mengenal Rey niatnya itu menguap, malah dengan anggukan cepat mengiyakan lamaran Rey. Dia telah jatuh dalam pesona Rey.
Tanpa mereka ketahui di sudut ruangan itu ada sepasang mata yang sedang memandang dengan hati yang nelangsa, menghempaskan asap rokoknya dengan kasar lalu melangkah keluar meninggalkan restoran itu.
"Kenapa terdiam?" tanya Rey sambil merapatkan kursinya ke arah Lara. Tangannya terulur mengusap sudut bibir Lara menghilangkan jejak minuman yang membuat bibir ranum itu basah. Di raihnya jemari lentik itu lalu menautkan kedua jemari mereka.
"Kamu biasanya heboh tapi kenapa sekarang membisu seperti ini?" Rey tertawa kecil dengan sikap Lara yang tak biasanya.
"Ini keputusan yang besar bagiku, dalam bayanganku ... tidak menikah muda. Aku ingin menikmati masa mudaku, aku takut tidak siap ... tidak siap untuk menghadapi permasalahan rumah tangga nanti. Takut tidak siap mendampingi seorang abdi negara. A-aku ... aku takut kamu tidak setia Mas .... " ujar Lara lirih.
Rasa yang membuncah di dalam ronggah dadanya antara bahagia namun juga terselip keraguan membuatnya tidak menyadari kalau suaranya masih bisa terdengar oleh pengunjung yang lainnya, karena mic yang tergeletak di atas meja mengarah ke arahnya.
"Ssstt ... " Rey menempelkan telunjuk di bibir Lara, jarinya bermain di sana, mengusap-usap benda kenyal itu dengan lembut. Sambil menatap kedua netra bening yang juga sedang memandangnya intens. Mereka terdiam untuk beberapa saat saling berbicara lewat tatapan mendamba penuh cinta.
"Ucapan adalah doa, kita akan memulai hidup yang baru, janganlah mengawali dengan kata-kata dan pikiran yang tidak baik," tukas Rey bijak sambil menyelipkan anakan rambut Lara dibalik telinga gadis itu.
"Jangan suruh aku untuk menunggu 2 tahun lagi sayang. Seperti yang kamu bilang akan menikah jika umurmu sudah 25 tahun. Aku membutuhkan rumah untuk pulang, aku merindukan seorang istri yang selalu menyambutku, hariku akan indah jika membuka mata di pagi hari yang pertama kulihat adalah dirimu. Jadilah Ibu dari anak-anakku."
Rey mencium punggung tangan Lara penuh cinta, di naikkan masker ke arah hidungnya, sehingga terlihat bibirnya yang seksi dengan senyumnya yang khas, di sesapnya dalam-dalam penuh perasaan lalu kembali menarik maskernya menutupi mulutnya.
Lara terpaku, hatinya menghangat. Percikan-percikan indah dapat di rasakan lewat sentuhan kecil lelaki yang sangat dicintainya itu.
"Aku tidak mempunyai Ayah dan Ibu sejak kecil, besar di Panti Asuhan. Kamu adalah cinta pertama dalam hidupku, dan aku janji akan menjadikanmu wanita terakhir dalam hidupku. Aku sampai mengambil keputusan ini karena aku yakin, pilihanku tidak salah, dan aku harap kamu pun tidak ragu padaku. Aku akan selalu setia." Lara menelisik kedua mata Rey, mencari kesungguhan di sana.
"I love you verry much ...." bisik Lara penuh cinta, hatinya berbunga-bunga.
Tak ada kata yang dapat mewakili perasaan bahagianya saat ini. Dan bisikan itu tetap masih terdengar di seluruh ruangan.
Sontak ruangan itu terdengar riuh kembali. Lara seperti dikembalikan ke dunia nyata, rona di wajahnya yang semula sudah menghilang muncul kembali.
Rey menatap intens pada mata indah itu, membawa genggaman itu di dadanya, lalu meraih mic yang sedari tadi tergeletak di atas meja.
Banyak pasang mata yang memandang ke arah mereka, terdengar bisik-bisik mereka seperti suara tawon.
Mata yang bagaikan elang itu memindai seisi ruangan, sambil memperbaiki letak masker untuk menutupi wajahnya, hari ini dia telah nekat untuk muncul di depan umum dengan seragam dinasnya, yang biasanya hanya di pakai di lingkungan markas. Hal itu karena tidak ingin melanggar janjinya lagi, entah sudah berapa kali Rey mengecewakan Lara dengan ketidak hadirannya.
"Aku juga sangat mencintaimu tapi satu hal yang harus kamu tau, dan perlu kamu pahami. Kamu hanya bisa menjadi yang kedua di hati ini." ujar Rey sambil menepuk-nepuk dadanya dengan genggaman tangan Lara, pelan.
Deg !
Suasana yang tadi mulai riuh tiba-tiba hening, berbagai macam pikiran berkecamuk dipikiran orang-orang yang ada di situ.
Mereka merasa tertohok mendengar pernyataan Rey. Kata-kata yang ditujukan untuk Lara tapi serasa mereka yang terluka. Geng cewe yang di sebelah meja serempak berdiri, seperti tak rela jika Lara dikecewakan. Tak rela jika lelaki pujaan mereka bukan tipe yang tak setia.
Apalagi Lara.
Bagaikan dihempaskan ke dasar jurang. Apa maksudnya sangat mencintai tapi hanya menjadi yang kedua? Apa maksudnya cinta pertama tapi menjadi yang kedua, Apa maksudnya menjadi wanita terakhir tapi hanya yang kedua? Apa Rey sengaja ingin mempermalukan Aku di depan orang banyak? Berbagai macam pertanyaan bergejolak di benak Lara.
Suci syok mengetahui jati dirinya, yang terlahir dari hasil perkosaan kemudian menjadi ragu menerima lamaran kekasihnya yang seorang Polisi.
CERITA DEWASA GARIS KERAS! Ketika seorang mafia yang keji menaruh dendam pada wanita yang pernah dia cintai karena sebuah penghianatan. Sebuah jerat licik dia persiapkan untuk menghancurkan keluarga kecil dari wanita yang dia cintai itu tanpa rasa iba. Akankah Amanda sanggup mengalahkan arogansi dan kekejihan seorang Dominic Rodrigues. Tanggal satu akhirnya tetap tiba, Amanda harus kembali datang menemui Dom untuk membayar hutang suaminya atau kalau tidak Dom akan kembali memotong jari suami Amanda satu-persatu. "Puaskan aku, aku tidak mau kau hanya berbaring dan tertelungkup seperti batu!" "Ini hanya se*x kita tidak bercinta!" tegas Amanda. "Terserah apa yang kau ucapkan!" Cerita ini akan mengandung banyak misteri, dendam, kebencian dan plot yang kupastikan tidak akan bisa ditebak oleh pembaca. Rasakan sensasi membaca cerita roman dewasa yang lebih menantang. Siapkan jantung yang sehat! (Aku hanya akan menulis cerita dengan karakter wanita-wanita yang tangguh, karena aku ingin semua wanita menjadi hebat!)
Pada hari Livia mengetahui bahwa dia hamil, dia memergoki tunangannya berselingkuh. Tunangannya yang tanpa belas kasihan dan simpanannya itu hampir membunuhnya. Livia melarikan diri demi nyawanya. Ketika dia kembali ke kampung halamannya lima tahun kemudian, dia kebetulan menyelamatkan nyawa seorang anak laki-laki. Ayah anak laki-laki itu ternyata adalah orang terkaya di dunia. Semuanya berubah untuk Livia sejak saat itu. Pria itu tidak membiarkannya mengalami ketidaknyamanan. Ketika mantan tunangannya menindasnya, pria tersebut menghancurkan keluarga bajingan itu dan juga menyewa seluruh pulau hanya untuk memberi Livia istirahat dari semua drama. Sang pria juga memberi pelajaran pada ayah Livia yang penuh kebencian. Pria itu menghancurkan semua musuhnya bahkan sebelum dia bertanya. Ketika saudari Livia yang keji melemparkan dirinya ke arahnya, pria itu menunjukkan buku nikah dan berkata, "Aku sudah menikah dengan bahagia dan istriku jauh lebih cantik daripada kamu!" Livia kaget. "Kapan kita pernah menikah? Setahuku, aku masih lajang." Dengan senyum jahat, dia berkata, "Sayang, kita sudah menikah selama lima tahun. Bukankah sudah waktunya kita punya anak lagi bersama?" Livia menganga. Apa sih yang pria ini bicarakan?
"Silla, kamu mau 'kan jadi maduku?" Seperti petir yang menyambar di tengah hari, Silla terkejut mendengar permintaan tak terduga dari Elsa–sahabatnya, yang selama ini dianggapnya sebagai saudara. Selembar kertas hasil pemeriksaan dokter menunjukkan jika dia tidak subur, Elsa akhirnya meminta Silla untuk menjadi madunya. Hanya sebentar, hanya sampai Silla berhasil melahirkan keturunan untuk suami Elsa. Awalnya, Silla menolak dengan tegas. Namun, desakan terus menerus membuatnya akhirnya setuju. Lalu, bagaimana jika dirinya terjebak dalam lingkaran pernikahan itu? Apalagi, sedari dulu hingga sekarang, Silla rupanya masih memendam rasa kepada Nathan—suami dari Elsa. Akankah semaunya berjalan semestinya? Atau, Silla justru tak ingin lepas dari Nathan?
Cerita Khusus Dewasa... Banyak sekali adegan panas di konten ini. Mohon Bijak dalam Membaca. Basah, Tegang, bukan Tanggung Jawab Autor. Menceritakan seorang pria tampan, bekerja sebagai sopir, hingga akhirnya, seorang majikan dan anaknya terlibat perang diatas ranjang.
(Cerita mengandung FULL adegan dewasa tiap Babnya Rated 21++) Bertemu di kapal pesiar membuat dua pasangan muda mudi memiliki ketertarikan satu sama lain. Marc dan Valerie menemukan sosok yang berbeda pada pasangan suami istri yang mereka temui secara tidak sengaja di kapal pesiar. Begitu pula dengan Dylan dan Laura merasakan hal yang sama kepada Marc dan Valerie. Hingga sebuah ide tercetus di pikiran mereka karena rasa penasaran yang begitu besar. “Sayang, hanya satu hari, haruskah kita bertukar pasangan dengan Valerie dan Marc?” ucap Dylan menatap sang istri. Bagaimanakah kelanjutan kisah mereka? Apakah perselingkuhan ini akan berakhir atau membawa sebuah misteri kehidupan baru bagi kedua pasangan ini...
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!