/0/16236/coverbig.jpg?v=b9c251e67144798f96c613d0b10927ab)
TERDAPAT ADEGAN HOT 21+ Amira seorang gadis berusia 17 tahun diperlukan tidak baik oleh ayah tirinya. Dia dipaksa menjadi budak nafsu demi mendapatkan banyak uang. Akan kah Amira bisa melepaskan diri dari situasi buruk itu? Sedangkan ayah tirinya orang yang kejam. Lantas bagaimana nasib Amira? Yuk baca cerita selengkapnya di sini !
Amira gadis yang masih berusia 17 tahun itu harus mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari ayah tirinya. Meninggalnya sang ibu membuat kehidupannya berantakan, Amira menyangka ayah tirinya itu akan mengurusinya beserta adiknya dengan baik. Tapi nyatanya semua itu tidak seperti yang diharapkan Amira.
Amira harus rela tidak melanjutkan sekolahnya setelah lulus SMP. Ekonomi keluarganya sangat lah tidak baik, apalagi Amira yang juga harus mengurusi adiknya yang bernama Yeni. Gadis kecil yang masih duduk di bangku kelas 2 SD, tentunya membutuhkan perhatian dan biaya sekolahnya juga. Yang akhirnya Amira bekerja di sebuah toko sembako yang berada tidak jauh dari rumahnya. Semua itu dilakukannya karena ayah tirinya tidak pernah menafkahinya dan seolah tidak perduli.
Pak Wanto yang gemar ber mabuk-mabukan, gemar berjudi, dia juga bersikap keras kepala. Sikapnya berubah setelah istrinya meninggal. Dia sering kali memarahi Amira dan adiknya, dua orang anak yang seharunya disayangi, justru diperlukan tidak baik di rumah itu.
Malam itu sekitar pukul 19:00 Amira yang baru saja pulang kerja, dia kaget ketika masuk kedalam rumahnya mendapati sang Ayah tengah meminum minuman beralkohol. Di meja itu terdapat beberapa botol minuman keras. Sontak Amira kaget, dia perlahan-lahan melangkah kakinya untuk segera menghampiri adiknya di kamar.
Namun seketika ayahnya itu memanggil,"Amira"
Dengan cepat Amira menghentikan langkahnya, dia menoleh ke arah ayah tirinya itu dengan muka tegang.
"Kenapa kamu jam segini baru pulang?" Pak Wanto bertanya dengan nada yang terdengar keras.
"Maaf, Pak. Tadi toko tempat aku kerja agak telat tutupnya karena banyak yang beli," jawab Amira dengan gugup.
"Alesan aja kamu! Sudah sini, pijitin bapak!" bentaknya.
Amira hanya bisa menghela nafas dalam-dalam, dia sebenarnya sangat kecapekan karena memang baru saja pulang kerja. Tapi karena takut. ayah tirinya itu bertindak kasar, yang akhirnya Amira berjalan mendekatinya lalau duduk di sebelah ayah tirinya itu yang terlihat sedang mabuk.
Aroma dari alkohol itu begitu menyengat, hal itu membuat Amira meras tidak nyaman berada di dekat ayah tirinya. Tapi mau gimana lagi, Amira tidak bisa berbuat banyak selain harus menuruti apa yang dikatakannya. Jika tidak dia akan berlaku kasar.
"Cepat pijat pundak bapak!" Pak Wanto lagi-lagi memerintahkan.
"Iya, Pak."
Tanpa banyak bicara lagi, Amira hanya menurutinya, dia meminta pundak ayah tirinya itu. Amira merasa tidak nyaman dengan aroma alkohol di ruangan itu, apalagi ayah tirinya itu tidak henti-hentinya menenggak minuman keras itu. Walaupun kondisinya sudah mabuk, tetapi dia tetap saja ingin menghabiskan semua minuman yang ada di atas meja.
Amira hanya bisa diam dengan mata yang berkaca-kaca, bagaimana tidak. Ayah tirinya itu yang bersikap sangat baik dan sangat perhatian, namun setelah sang istri meninggal, sifatnya berubah menjadi orang yang gampang marah. Tak sampai disitu, ayah tirinya itu juga selalu mabuk dan ingin selalu berjudi, sehingga Amira kadang tidak bisa menyimpan uang hasil dirinya bekerja, karena ayah tirinya selalu meminta uang untuk digunakan berjudi. Jika tidak dikasih, maka dia akan mengamuk dan tidak segan-segan melukai Amira serta adiknya.
"Pijat yang kencang!" bentaknya yang seketika membuat Amira terperanjat kaget.
"Iya, Pak," jawab Amira dengan gemetaran karena saking takutnya.
Perlakuan kasar dan sikap ayah tirinya yang berubah membuat Amira ingin keluar dari rumah itu dan kembali ke keluarganya yang ada di kota Surabaya. Tapi itu sangatlah sulit dilakukan, karena setiap kali Amira mendapatkan gaji, dia tidak bisa mengumpulkan uang itu, karena memang untuk kebutuhan keluarganya, belum lagi ayahnya yang selalu meminta uangnya untuk berjudi dan membeli minuman keras, sehingga Amira hanya bisa berharap ada seseorang yang bisa membantunya untuk keluar dari ruang itu dan pulang kembali ke keluarganya yang jauh di sana.
Amira sempat ingin kabur membawa adiknya, namun gagal karena ayah tirinya itu memergokinya, dan kejadian itu juga lah yang membuat ayah tirinya semakin bertidak kasar dan sering memukul. Sehingga mau tidak mau Amira harus tetap tinggal di rumah itu, walaupun sebenarnya sudah tidak kuat dengan penderitaan yang dirasakannya setiap hari.
"Pak ... Bisa enggak bapak jangan minum-minum itu lagi? Kasihan aku sama Yeni, Pak." Amira berusaha membuat ayah tirinya sadar.
Namun nyatanya ucapan Amira malah membuat ayah tirinya itu marah.
"Heh. Kamu ini tahu apa? Hah! Masih kecil udah banyak omong!"
Amira kaget ketika ayah tirinya membentak seperti itu, yang akhirnya dia memilih untuk diam dengan mata yang berkaca-kaca. Batinnya serasa remuk mendapati perlakuan ayah tirinya yang benar-benar sudah tidak seperti dulu lagi. Sosok ayah yang menurut Amira akan bisa menggantikan ayahnya yang sudah meninggal, tapi malah berprilaku buruk, dan tidak seperti dulu sewaktu ibunya masih hidup.
"Eh, mana uang kamu," pinta pak Wanto dengan nada yang sengau.
"Pak, aku belum gajian." Amira terlihat gugup dan ketakutan.
"Emangnya bapak tidak tahu kamu gajian tanggal berapa?! Jangan bohong kamu! Mana uang kamu!" bentaknya lagi. Suaranya semakin keras.
Amira gemetaran, karena memang kenyataan dia belum mendapatkan gaji dari hasil kerjanya karena bos pemilik toko sedang berada di luar kota.
"Sumpah, Pak ... Aku belum gajian, bos aku masih di luar kota, entah besok atau hari apa pulangnya aku juga engga tahu, Pak," ucap Amira yang sudah tidak bisa membendung air matanya.
Bukanya diam ketika Amira berkata seperti itu, pak Wanto semakin menjadi-jadi. Dia marah dan menampar anak tirinya itu.
PLAK!
Sontak Amira hanya bisa menangis dengan perlakuan kasar ayah tirinya. Sambil memegangi pipinya Amira berusaha menjauhi ayahnya itu karena takut dia akan terus memukulnya.
"Mana uang kamu, cepat!" bentak pak Wanto. Matanya menata tajam.
"Pak ... Sumpah aku belum gajian, ada juga itu buat biaya makan, Pak," ucap Amira disela tangisnya.
"Makan apa? Udah sini cepat, ambil!"
Karena ayahnya semakin teriak-teriak dan terlihat sangat marah, Amira juga merasa tidak enak dengan tetangga rumahnya, yang akhirnya dia melangkahkan kakinya, ia bergegas masuk kamar. Sambil menangis dia membuka lemari untuk mengambil uang simpanannya untuk belanja sehari-hari, dan itu pun hanya tinggal seratus ribu.
Amira enggak tahu lagi besok harus bagaimana mencari biaya untuk makan. Dia melirik kearah adiknya yang sudah terlelap di atas tempat tidur. Hati Amira benar-benar sakit.
"Amira!"
Suara teriakan itu mengagetkannya, yang akhirnya Amira buru-buru keluar menghampiri ayah tirinya dengan membawa selembar uang pecahan seratus ribuan. Tanpa bicara lagi pak Wanto langsung meraih uang itu dari tangan anak tirinya.
"Cuma segini?"
"Iya, Pak. Enggak ada lagi," jawab Amira sambil menangis.
"Kamu pasti bohong. Ambil lagi capat!"
"Enggak ada, Pak. Sumpah enggak ada lagi." Amira berusaha meyakinkan ayah tirinya.
Melihat Amira yang sudah menangis seperti itu, Pak Wanto akhirnya dengan muka masam dia langsung melangkahkan kakinya dengan sedikit sempoyongan. Sedangkan Amira hanya bisa menatapnya sambil terus menangis melihat kelakuan ayah tirinya itu.
"Awas aja jika besok kamu tidak bisa ngasih uang sama bapak!"
Pak Wanto tiba-tiba aja mengancam, matanya terlihat tajam menatap Amira.
*****
BANYAK ADEGAN DEWASA ++ Niat mencari pemandangan indah di kampung neneknya, Bayu justru terpikat janda muda yang cantik dan molek. Meski sudah mempunyai pasangan di kota, Bayu tak bis menahan hasratnya terhadap Lina. Lantas bagaimana akhirnya? BACA SELENGKAPNYA
BERISI ADEGAN HOT++ Seorang duda sekaligus seorang guru, demi menyalurkan hasratnya pak Bowo merayu murid-muridnya yang cantik dan menurutnya menggoda, untuk bisa menjadi budak seksual. Jangan lama-lama lagi. BACA SAMPAI SELESAI!!
BERISI ADEGAN HOT++ Leo pria tampan dihadapan dengan situasi sulit, calon mertuanya yang merupakan janda meminta syarat agar Leo memberikan kenikmatan untuknya. Begitu juga dengan Dinda, tanpa sepengetahuan Leo, ternyata ayahnya memberikan persyaratan yang membuat Dinda kaget. Pak Bram yang juga seorang duda merasa tergoda dengan Dinda calon menantunya. Lantas, bagaimana dengan mereka berdua? Apakah mereka akan menerima semua itu, hidup saling mengkhianati di belakang? Atau bagaimana? CERITA INI SERU BANGET... WAJIB KAMU KOLEKSI DAN MEMBACANYA SAMPAI SELESAI !!
BERISI ADEGAN HOT ++ Capten Adrian, lelaki berwajah tampan dengan usia 35 tahun dan sudah mempunyai 1 anak. Kesibukannya di dunia penerbangan yang selalu bergaul dengan pramugari yang cantik-cantik, tentunya Capten Adrian merasa senang. Dengan didorong hawa nafsu Capten Adrian berambisi untuk menyalurkan hasratnya ke setiap rekan kerjanya. Lantas bagaimana dengan rumah tangganya? Apakah Dewi yang menjadi istrinya akan diam saja? *Ikutin ceritanya sampai selesai!!
Bangkitnya Yen Liao membuat gaduh dan membuat masyarakat desa ketakutan, terlebih lagi tuan Jimin Yu yang memang menginginkan kekuasaan hingga membuat Yen Liao meregang nyawa. Apa yang akan terjadi dengan bangkitnya Yen Liao? Ikuti kisahnya sampai selesai !
BERISI ADEGAN HOT21+ Aldi yang ditinggal istrinya bekerja di luar negri, membuat dirinya sulit untuk bisa menyalurkan syahwatnya. Godaan datang dari ibu mertuanya yang memiliki paras cantik dan tubuh yang menggoda. Apa yang akan terjadi dengan mereka? Apakah Aldi mampu menahan godaan itu?
Warning !! Cerita Dewasa 21+.. Akan banyak hal tak terduga yang membuatmu hanyut dalam suasana di dalam cerita cerita ini. Bersiaplah untuk mendapatkan fantasi yang luar biasa..
Novel Cinta dan Gairah 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, CEO, kuli bangunan, manager, para suami dan lain-lain .Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
21+ !!! Harap bijak memilih bacaan HANYA UNTUK DEWASA. Untuk menguji kesetiaan pasangan masing-masing akhirnya Arga dan rekan-rekan sekantornya menyetujui tantangan gila Dako yang mengusulkan untuk membolehkan saling merayu dan menggoda pasangan rekan yang lain selama liburan di pulau nanti. Tanpa amarah dan tanpa cemburu. Semua sah di lakukan selama masih berada di pulau dan tantangan akan berakhir ketika mereka meninggalkan pulau. Dan itu lah awal dari semua permainan gila yang menantang ini di mulai...
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.