Unduh Aplikasi panas
Beranda / Miliarder / Mr. CEO's SECRET BABY
Mr. CEO's SECRET BABY

Mr. CEO's SECRET BABY

5.0
5 Bab
465 Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Maksud hati menikah untuk mendapatkan keturunan karena kekasih nya yang tidak mau melahirkan dengan alasan takut badannya melar, tapi belum sampai keinginan itu tercapai justru sudah ketahuan oleh istrinya dan menyusun rencana sendiri untuk membuat suaminya menyesal. Setelah kepergian istrinya dengan membawa janin yang berada dalam kandungannya. justru rahasia kekasih nya terbongkar yang mana kekasihnya menyimpan sebuah rahasia besar di belakangnya. Patah hati dikhianati justru menimbulkan rasa baru yang baru di sadari dan berniat mencari istrinya dan berusaha untuk mendapatkan maafnya serta memperbaiki hubungan yang sejak awal tidak baik-baik saja. Setelah pertemuan kembali dia menyembunyikan bayinya dan mengatakan dirinya keguguran untuk mengetes keseriusan lelaki yang pernah menoreh luka di hatinya.

Bab 1 Dikhianati

"Saya menikahi dia hanya untuk mendapatkan keturunan saja, bukan karena saya mencintai dia,"

Jantung Viona berdetak kencang di balik pintu saat mendengar obrolan yang dia dengar dalam ruang kerja suaminya itu.

Ternyata selama ini suaminya tidak pernah tulus akan hubungan pernikahan yang mereka jalani, hanya memiliki niat tersendiri yang menguntungkan dia saja.

"Setelah anak saya lahir, dia akan saya ceraikan,"

Lagi-lagi hati Viona semakin sakit mendengar perkataan selanjutnya.

"Kalian pasti tau siapa yang saya cintai,"

Air mata Viona berjatuhan menahan suara agar tidak ada yang tau.

"Tapi kamu akan sangat menyakiti dia jika dia tau hanya di jadikan permainan,"

Viona bertahan di sana karena ingin mendengar lebih jauh lagi rahasia apa yang di sembunyikan darinya walau sakit di dada sudah sangat terasa mencekam.

"Dunia ini memang kejam,"

Viona tersenyum getir sambil mengelus perutnya yang sudah mulai membuncit.

Usia kehamilan dia baru dua bulan.

"Jika kamu tidak mencintainya buat apa di nikahi? Lebih baik nikahi kekasih kamu itu,"

Teman Kenzo tidak habis fikir sama isi otak Kenzo.

Mereka tau jika Viona adalah wanita baik dan sangat di sayangkan jika harus di sakiti seperti ini.

"Jika kamu merasa kasihan, setelah anak itu lahir silahkan pungut dia,"

Tanpa rasa bersalah Kenzo berucap.

Menyuruh temannya memungut istri yang sejak awal tidak pernah di inginkan.

Memangnya Viona itu barang bekas yang jika sudah tidak di butuhkan bisa di buang sesuka hati.

"Kamu jangan terlalu kasar Kenzo, ingat karma itu ada,"

Teman Kenzo memperingati laki-laki itu agar tidak terlalu jauh menyakiti wanita yang tidak bersalah sama sekali.

Walaupun dia bukan orang baik, tapi untuk menyakiti wanita dia tidak berani sebab selalu ingat memiliki mama dan adik perempuan.

Takut karma perbuatan dia ke orang terdekatnya.

"Kalian jangan berlagak suci, bukannya wanita jika di kasih uang akan menurut,"

Kenzo sangat yakin sekali jika saat menceraikan Viona nanti, wanita itu akan menurut jika di beri uang yang banyak.

Bukankah wanita memang mata duitan, fikir Kenzo.

"Jika kamu tidak mencintainya buat apa menikahi hingga hamil? Kamu bisa memiliki anak bersama kekasih kamu,"

Mereka berdua tau jika Kenzo memiliki kekasih yang katanya begitu di cintai.

Jadi buat apa anak dari rahim wanita lain, dia bisa menikahi kekasihnya.

"Dia tidak ingin melahirkan apa lagi badannya sampai melar, jadi karena saya begitu mencintai dia saya akan menuruti apa mau dia,"

Teman Kenzo tidak tau apa yang harus dilakukan lagi.

Harus dengan apa memperingati temannya ini?.

Kenzo bahkan sampai tidak memikirkan perasaan istrinya sekarang dan lebih mementingkan perasaan perempuan yang masih menjadi kekasihnya padahal sebagai laki-laki dia harus bertanggung jawab bukan malah berniat menyakiti hati istrinya secara sengaja.

"Itu adalah alasan yang sangat konyol, di zaman yang serba canggih seperti ini sangat mudah untuk mengembalikan badan seperti anak gadis lagi,"

Mereka tetap tidak terima alasan yang diberikan oleh Kenzo sebab bukankah seorang wanita itu kodratnya hamil dan melahirkan serta menyusui.

Jika hanya karena takut badan melar dia bisa pergi melakukan perawatan agar bentuk tubuh tetap ideal.

"Tapi saya sangat mencintainya jadi akan melakukan apapun untuk kebahagiaan dia,"

Kenzo tetap pada pendirian dan tidak mau disalahkan.

Dia tetap menghargai keinginan kekasihnya dari pada memikirkan perasaan wanita yang sudah dia nikahi.

"Terserah kamu, semoga kamu cepat sadar dan cepat minta maaf sebelum Viona mengetahui semuanya,"

Mereka tidak bisa berkata banyak lagi.

Kenzo sudah dibutakan cinta jadi sulit untuk disadarkan.

Biar karma yang membuat dia menyadari kesalahannya.

"Atau tunggu saja saat Viona tau dan dia pergi jauh,"

Sangat menyayangkan sekali nasib Viona.

"Dia tidak akan tau jika kalian tidak buka mulut,"

Kenzo sudah lama menyimpan rahasia ini dan baru sekarang dibahas sama temannya.

Cukup lama mereka didalam dan setelah itu baru berpamitan.

Malam hari..

"Kamu lagi apa?"

Kenzo menghampiri Viona yang tampak sedang melamun sambil memegang gelas yang berisi susu ibu hamil.

"Tidak, hanya menunggu susu ini hangat,"

Viona tidak bisa mengatakan apa yang difikirkan.

Jika biasanya akan jujur tapi beda dengan sekarang.

Viona lagi memikirkan langkah apa yang akan diambil kedepan.

Setelah menguping obrolan Kenzo tadi sore membuat Viona harus pura-pura tidak tau.

"Kapan periksa kandungan lagi?"

Kenzo mengusap perut yang sudah terasa membuncit itu.

"Minggu depan,"

Sekarang Viona baru sadar jika perhatian Kenzo selama Ini karena ada tujuan, bukan tulus.

Viona merasa dibodohi selama ini.

Tapi setidaknya ini belum terlambat.

"Nanti aku akan atur jadwal lagi, aku tidak sabar untuk mengetahui jenis kelaminnya. Semoga laki-laki,"

Viona hanya memaksa senyum.

Pantas sejak tau dia hamil Kenzo sangat berharap anaknya laki-laki ternyata untuk di jadikan pewaris.

"Kalau kamu sibuk aku bisa pergi sendiri,"

Viona sudah berencana untuk menyembunyikan jenis kelamin anaknya.

Rasanya Viona tidak akan pernah rela anaknya besar ditangan orang lain.

Dia ibunya jadi harus dia juga yang menyaksikan tumbuh kembang anaknya.

"Aku bisa meluangkan waktu,"

Kenzo tetap ingin ikut.

Viona tidak bisa menolak, tapi sejak tau kebenaran tadi sore Viona sudah tidak ada rasa bahagia karena dapat perhatian dari Kenzo.

Sudah terasa hambar.

"Ayo kita tidur, ibu hamil tidak baik tidur larut malam,"

Kenzo mengajak Viona menuju kamar yang selama beberapa bulan mereka tempati bersama.

Viona tidak menolak sentuhan tangan Kenzo berikan, tidak mau membuat laki-laki itu curiga.

Viona harus bersikap biasa saja.

Di tengah malam.

"Haus sekali,"

Viona bangun dari tidurnya, lalu menoleh ke samping tempat Kenzo tidur.

"Kemana dia tengah malam begini? Mungkin kekamar mandi,"

Viona berfikir positif, mungkin Kenzo sedang buang air.

"Kok habis!"

Viona melihat gelas sudah kosong diatas meja samping tempat tidur.

Karena tidak bisa menahan Viona memilih mengambil air ke dapur.

Lampu rumah mereka sudah banyak dimatikan dan hanya di beberapa sudut masih menyala termasuk dapur.

"Baru lega,"

Viona sampai di dapur dan langsung minum.

Tidak lupa Viona membawa air karena sejak hamil dia sering minum tengah malam.

Entah apa yang Viona fikirkan dia melangkah ke arah ruang kerja Kenzo.

Hingga langkah Viona terhenti saat mendengar suara seseorang.

"Kamu tenang sayang, aku janji setelah anak kita lahir dia akan aku usir dari kehidupan kita dan kita akan segera menikah lalu menjadi keluarga yang bahagia,"

Viona menahan air mata agar tidak jatuh dan setelah bisa menguasai diri baru dia memilih kembali ke kamar.

Terlalu banyak kejutan yang dia dapatkan hari ini.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Rilis Terbaru: Bab 5 Muka Tembok   03-15 14:16
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY