/0/16609/coverbig.jpg?v=66b37eb8b1c7502e6e58caeab2c07925)
Warning area dewasa (21+) Bijaklah memilih bacaan! ~~~ "Jika kau mau aku akan membantumu. Membiayai seluruh operasi ayahmu yang terkena kanker paru-paru. Setahuku, biaya pasien yang terkena kanker paru-paru itu tidak sedikit. Jumlahnya bahkan lebih dari lima puluh ribu dolar. Tentu, jika kau mau menerima tawaran dariku." Gwen bergeming. Mencerna semua pernyataan Nich barusan. Tetapi, belum selesai Gwen mencernanya, Nich kembali berkata, "Jadilah istriku, Gwen." "A-apa?" "Menikahlah denganku, Gwen. Aku mohon ...." Gwen nampak berpikir sejenak, sambil menjilat sisa-sisa jejak bibir Nich. Beberapa saat kemudian dia mengangguk. "Aku mau menerima tawaranmu, asal kau juga mau menerima syarat dariku, Nich." Sebelah alis Nich terangkat. "Apa?" sambil mengusapkan ibu jari di bibir Gwen. "Kita menikah kontrak. Hanya sebatas itu, Nich." *** Gwen Florine terpaksa menerima tawaran mantan kekasih sekaligus pria yang telah menorehkan luka di hatinya sejak 10 tahun yang lalu, lantaran pergi tanpa pamit. Demi sang ayah yang membutuhkan biaya besar untuk operasi. Lantas, apakah Gwen akan terjerat oleh pesona seorang Nicholas Kennedy kembali, di saat hatinya telah membeku? Lalu, apa sebenarnya alasan Nicholas pergi meninggalkan Gwen 10 tahun yang lalu? ### Simak yuk!
Birmingham-Inggris.
***
"Gwen Florine!"
Seorang perempuan berpakaian minim bahan yang baru saja masuk ke ruang ganti khusus perempuan itu, memanggil penghuninya.
Merasa dipanggil namanya, Gwen yang masih sibuk memulas riasan di wajahnya pun lantas menjawab, "Ya."
Manik Gwen menatap perempuan bertubuh hampir sama sepertinya dengan seksama, biasanya jika dia ke sini itu berarti ada sesuatu yang penting yang perlu disampaikan.
"Kau diminta ke ruangan VIP oleh Daniel. Ada tamu istimewa yang akan menonton pertunjukanmu malam ini." Perempuan berambut pirang itu berkata dengan logat Inggris yang kental, terdengar seperti sebuah perintah yang harus segera dilaksanakan oleh Gwen saat ini juga.
"Baik. Tapi aku ingin memastikan penampilanku sekali lagi. Kau bisa pergi lebih dulu. Sebelumnya terima kasih, Sam." Gwen tersenyum, yang segera dibalas anggukan oleh perempuan bernama Samantha itu.
"Oke. Kau jangan terlalu lama. Kalau tidak mau Daniel memotong gajimu." Samantha lantas pergi dari ruangan tersebut, setelah melontarkan kalimat peringatan terlebih dahulu.
"Aku bahkan tidak bisa menolak perintah si brengsek itu. Ck!" Gwen terlihat menggerutu, dan bergegas menyelesaikan ritual persiapan sebelum tampil di depan para tamu.
"Tamu istimewa? Apa dia teman Daniel?"
Dengan gerakan cepat, Gwen memoleskan lipstik merah bata ke bibirnya yang penuh, hingga nampak menggiurkan bagi siapa saja yang menatapnya.
"Kapan aku berhenti dari pekerjaan sialan ini? Aku lelah, tetapi aku pun tidak berdaya. Karena Ayah masih membutuhkan pengobatan."
Gwen Florine-seorang penari striptis di sebuah Bar cukup ternama di kota Birmingham-Inggris. Sebuah profesi yang harus dia jalani selama hampir lima tahun terakhir, semenjak dia memutuskan datang ke kota besar ini.
Biaya hidup yang tinggi menjadi salah satu faktor utama dalam keputusan Gwen mengambil langkah ini. Bosan dengan hidup yang serba kekurangan, membuat seorang Gwen jadi berakal sempit. Tak hanya biaya hidup yang harus dia tanggung, Gwen juga harus membiayai biaya pengobatan sang ayah yang terkena sakit kanker paru-paru.
Gwen lelah, tetapi dia sendiri tidak bisa berhenti dari pekerjaan menjanjikan ini. Honor yang dia terima sebagai penari tentu jauh lebih besar dari honor sebagai pelayan pramusaji di Restoran cepat saji.
Gwen berlenggak lenggok di depan cermin berbentuk kotak yang setiap sudutnya terdapat lampu-lampu. Mematut penampilannya sekali lagi sebelum dia memulai aksinya di atas panggung. Tak lupa menyemprotkan parfum favoritnya ke setiap titik sensitifnya. Aroma bunga mawar yang berpadu dengan buah-buahan segar seketika menguar di seluruh ruangan, semakin menambah kepercayaan diri seorang Gwen.
Tak ada satu pun lelaki yang mampu menolak pesona si penari yang sering mendapat julukan Queen Flo itu. Kemolekan tubuhnya menjadi daya tarik tersendiri bagi Gwen untuk mendapatkan keuntungan dari profesinya.
Namun, ada hal yang tidak bisa didapatkan oleh setiap para pria yang menontonnya, yakni mencicipi tubuhnya. Gwen tidak membuka jasa semacam itu, meski tuntutan hidup yang kian menghimpit.
Kaki jenjang Gwen melangkah keluar dari ruang ganti yang hanya dikhususkan untuknya, menuju ke ruang VIP yang berada di lantai atas dengan menggunakan lift khusus.
Gwen menekan tombol angka 4, dan ruang berjalan itu segera membawanya ke tempat di mana dia akan memulai pertunjukan. Sekitar 30 detik pintu lift pun terbuka, Gwen keluar dengan gayanya yang khas, berjalan menyusuri lorong, sampai tiba di sebuah pintu bertuliskan VIP Rooms Class No.1.
Dia masuk lewat pintu belakang, lalu segera disambut oleh Samantha-perempuan yang tadi menemui Gwen di ruang ganti. Samantha yang akan menjadi partner Gwen menari malam ini.
"Apa aku terlambat?" tanya Gwen, yang mendapat gelengan dari Samantha.
"Tidak. Kau tepat waktu. Tamu kita baru saja tiba." Samantha pun segera berdiri, melemaskan otot-otot tubuhnya terlebih dulu, melakukan pemanasan.
Gwen melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Samantha. Perempuan yang rambutnya diikat tinggi dan memakai lingerie model potongan underwear itu, nampak menghela napas lega. "Syukurlah. Jadi Daniel tidak punya alasan untuk memotong gajiku."
Sudut bibir Samantha tertarik ke samping. "Malam ini kita akan menguras kantong temannya Daniel. Kau sudah siap?"
Gwen mengangguk yakin. "Aku selalu siap, Sam."
"Aku dulu yang keluar, baru kau, Gwen."
"Oke."
Samantha keluar terlebih dahulu, melalui pintu yang hanya tertutup tirai berwarna merah darah, seiring musik dari penyanyi ternama Robin Thicke yang berjudul-Sex Therapy seketika mengalun otomatis, menggema di seluruh ruangan yang hanya berhias lampu kelap-kelip.
Aroma minuman berupa whiskey, red wine, dan semacamnya menguar ke seluruh penjuru ruangan. Berbeda dengan ruang pertunjukan yang ada di lantai dasar, ruangan ini cukup privasi, jadi tidak terlalu berisik, dan bebas dari pengunjung yang sering kali bersikap kurang ajar.
Samantha naik ke atas panggung, dan memulai aksinya dengan lihai dan erotis. Ada sekitar delapan pasang mata yang menyaksikan aksinya, salah satunya adalah Daniel-yang tak lain pemilik dari Flight Club' tersebut.
Tiga pria lainnya adalah tamu Daniel yang sengaja diundang ke tempat ini. Mereka cukup menikmati tontonan panas yang disajikan oleh Samantha, setiap pergerakan tubuh perempuan berambut pirang itu seakan membangkitkan sisi lain dari seorang pejantan.
Liukan pinggul seksi Samantha yang bak gitar spanyol sukses menarik perhatian, begitu lincah dan pas dengan alunan musik beritme mendayu. Ini bahkan masih permulaan, belum pada suguhan utama yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap penontonnya.
"Bagaimana, kau suka, Nich?" tanya Daniel, pada teman lamanya yang duduk dalam diam sembari menikmati segelas whiskey di genggaman.
"Lumayan."
Harusnya Safira tidak menerima kesepakatan yang ditawarkan calon adik iparnya yang bernama Kai. Harusnya dia bisa menjaga hati dan cintanya hanya untuk sang calon suami—Arkana. Hingga tanpa sadar, Safira pun telah melanggar batas yang tidak seharusnya dia lewati. Membiarkan Kai—calon adik iparnya mengusik ketenangan hatinya dan membuatnya goyah. Dosa Termanis antara Safira dan Kai pun tak bisa terelakkan. Bahkan, sampai menumbuhkan benih di rahim sang gadis yang berstatus sebagai calon istri pria lain. Akankah Safira bahagia dengan kesalahan fatal yang sengaja dia lakukan? Siapakah di antara Kai dan Arkana, yang pada akhirnya akan menjadi pelabuhan terakhir Safira? Simak kisahnya di sini!
Raffa Anggara (23 tahun) menjadi seorang lelaki penghibur paling dicari oleh para wanita kesepian yang haus belaian di sebuah klub malam ternama di Jakarta. Kelihaiannya dalam menyenangkan kliennya yang seksi, kaya, dan haus akan kepuasan, membuat Raffa jadi rebutan. Penawaran jadi suami simpanan sampai suami resmi selalu berdatangan ke Raffa. Namun, semua itu ditolak oleh sang Casanova yang tidak percaya cinta dan benci komitmen. Suatu hari, Raffa dipertemukan dengan klien baru yang benar-benar sangat berbeda dari yang lainnya. Sosok wanita kesepian itu berhasil membuat sang Casanova itu bertekuk lutut, hingga bersedia memberikan seluruh hidupnya bahkan nyawanya sekali pun. Siapakah dia?
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
Warning! Banyak adegan dewasa 21+++ Khusus untuk orang dewasa, bocil dilarang buka!
"Jadilah pasanganku, tapi jangan pakai hati." Menjadi seorang sugar baby adalah suatu hal yang tidak pernah dibayangkan sama sekali oleh Joanna. Namun karena himpitan ekonomi, Joanna pun akhirnya menerima tawaran Regan untuk menjadi sugar baby-nya. Dibalik sikap baik Regan, ternyata pria itu menyimpqn suatu rahasia yang di dengar Joanna dari teman-teman Regan. Apa rahasia itu benar adanya? Akankah Joanna bertahan menjadi sugar baby Regan? Mungkinkah cinta hadir di antara mereka?
Warning!!! Khusus 18+++ Di bawah 18+++ alangkah baiknya jangan dicoba-coba.
Papa mertuanya yang berbuat, Riana yang dipaksa ikut bertanggung jawab. Namun yang lebih mengherankan adalah sikap orang tua Riana. Hmm … sepertinya ada persekongkolan yang sengaja mereka rencanakan, tetapi apa ya?
//Mature conten 21+// Meghan Crafson, mantan model majalah dewasa. Di usianya yang sudah menginjak 30 tahun dia masih kelihatan cantik dan seksi layaknya remaja 20 tahunan. Dinikahi seorang Crazy Rich asal New York hanya membuatnya bahagia dari segi financial saja. Namun dia tak mendapatkan kepuasan sex dari suaminya yang sudah berusia 50 tahun itu. Sampai akhirnya kedatangan Hardin merubah segalanya. Hardin Willbowrn, pria tampan dengan postur tubuh atletis menyerupai aktor Hollywood itu adalah putera tunggal suaminya. Gejolak nafsu liar Meghan menginginkan anak tirinya itu. Dia pun berusaha menggoda Hardin di belakang suaminya. Sebagai pria normal, tentu Hardin kesulitan menolak gelombang gairah liar yang ibu tirinya tawarkan. Bagaimanakah kisah selanjutnya? Akankah Hardin menolak gairah liar ibu tirinya itu? Atau dia malah terjun dalam kenikmatan salah yang ditawarkan Meghan?