/0/16783/coverbig.jpg?v=6f5af9220dd74d8a2e32f1388e982978)
Aurel Salsabila memutuskan untuk menikah dengan sang kekasih Reno Sebastian. Berharap dirinya akan bahagia setelah menikah dengan lelaki yang selama dua tahun berpacaran denganya. Namun siapa sangka, di umur pernikahan yang baru tiga bulan lamanya, sebuah kenyataan baru terungkap. Suami yang sangat di cintainya ternyata diam-diam sudah menikah lagi dengan mantan kekasihnya yang bernama Ayunda. Akankah Aurel bertahan dengan pernikahan yang tidak sehat ini atau justru memilih mundur saat mengetahui kalau suaminya selama ini sama sekali tidak mencintainya dan hanya menjadikan Aurel sebagai pelarian?
Seorang wanita yang tengah sibuk menata beberapa menu makan malam, ia tersenyum puas saat melihat beberapa hasil masakanya yang tertata rapi di atas meja.
"Sempurna." Gumamnya dengan senyum mengembang.
"Aku yakin Mas Reno akan menyukainya, apalagi dengan kabar yang akan dia terima nanti." gumamnya sambil memegang hasil laporan dari sebuah rumah sakit.
Ya, malam ini ia akan memberikan sebuah kejutan untuk sang suami. Tepat ke tiga bulan pernikahannya, Aurel di nyatakan hamil.
Tentu saja hal ini membuat Aurel bahagia, dia ingin memberitahukan suaminya saat makan malam bersama nanti.
Bahkan untuk merayakan kehamilannya, ia sengaja membuat berbagai menu kesukaan sang suami untuk makan malam nanti.
Ia berharap dengan kabar kehamilannya, suaminya akan semakin mencintai dan menyayanginya.
Ia sangat berharap pernikahannya akan semakin bahagia dengan hadirnya seorang malaikat kecil di keluarga kecilnya ini.
Setelah yakin semuanya nampak sempurna, Aurel memutuskan untuk membersihkan diri lalu setelah itu ia akan menunggu sang suami pulang dari bekerja.
Rasanya sungguh tidak sabar melihat bagaimana reaksi sang suami kala mendengar kabar kehamilannya.
Beberapa menit sudah berlalu, kini Aurel sudah nampak cantik dengan dres bewarna putih. Rambutnya yang panjang dan lurus sengaja ia gerai, menambah kadar kecantikannya.
Aurel mengambil ponselnya ingin menghubungi sang suami. Ia ingin menanyakan pukul berapa suaminya akan pulang.
"Halo mas? kapan kamu pulang?" tanya Aurel sesaat panggilannya tersambung.
"Maaf Dek, malam ini Mas tidak bisa pulang! karena Mas harus pergi ke Bandung sekarang juga!" jawab Reno dengan nada menyesal.
"Kenapa mendadak sekali Mas?" ucap Aurel dengan nada Kecewa.
"Maafkan Mas, Dek, Restauran kita yang berada di cabang Bandung mengalami masalah. Mas harus kesana sekarang juga! Mas janji akan segera pulang!"
Aurel terdiam, rasa kecewa menyelimuti hatinya. Rencana untuk memberi kejutan kepada sang suami gagal total, karena suaminya harus pergi ke Bandung.
"Halo Dek, kenapa diam? kamu marah? maafkan aku sayang, setelah urusan selesai aku akan segera pulang!" janji Reno.
"Baiklah Mas, hati-hati di jalan!"
"Kamu marah Dek? sekali lagi Mas minta maaf, karena Mas pergi ke luar kota mendadak seperti ini." Sesalnya.
"Tidak Mas, aku tidak marah! Mas hati-hati di jalan, jika sudah sampai Mas kabari aku ya." Ucap Aurel menenangkan sang suami.
Dia tidak ingin Reno menjadi tidak fokus karena memikirkan dirinya yang sedang marah. Memang Aurel sedikit kecewa dan marah, tetapi mau bagaimana lagi? itu sudah menjadi tanggung jawab sang suami, sebagai pemilik sebuah restauran yang cukup terkenal di dalam bahkan di di luar kota ini.
"Baiklah kalau begitu Mas tutup telponya, kamu hati-hati di rumah, jika terjadi sesuatu maka hubungi Mas secepatnya!" ucap Reno mengakhiri panggilan telpon.
Aurel mendesah kecewa, rencana yang sudah ia susun sedemikian rupa harus gagal karena sang suami tidak bisa pulang.
Ini bukan pertama kalinya Reno tidak pulang kerumah, dalam satu bulan terakhir sudah terhitung lima kali ini suaminya tidak pulang.
Entah masalah apa yang sedang di alami restauran suaminya itu. Suaminya tidak pernah bercerita tentang masalah pekerjaan denganya.
Aurel pernah bertanya, kenapa Reno tidak pernah membahas masalah restauran denganya.
Reno hanya menjawab ia tak ingin membebani masalah pekerjaan kepadanya, jadi biarlah Reno yang memikirkanya.
Reno hanya meminta kepada Aurel untuk selalu mendukungnya. Tentu saja Aurel menyanggupi permintaan sang suami.
"Sayang maafkan Mama, karena belum bisa memberitahu keberadaan mu ke papamu. Tetapi kamu tak perlu kawatir, masih ada waktu esok untuk memberitahu papamu! jangan sedih ya sayang!" gumam Aurel sambil mengelus lembut perutnya yang masih terlihat rata itu.
_____
Aurel perlahan membuka matanya saat cahaya matahari masuk lewat celah tirai dan mengenai matanya.
Ia mengusap pelan matanya yang terasa sangat perih karena masih mengantuk. Entah pukul berapa dirinya bisa tertidur?
Dengan malas ia menyibak selimut lalu turun dari pembaringanya. Dia harus segera bangun dan segera berangkat bekerja.
Ya, Aurel bekerja sebagai guru di salah satu taman Kanak-kanak yang tak jauh dari rumahnya.
Aurel sangat menyukai anak-anak, jadi dia memutuskan untuk menjadi guru TK. Karena baginya berada di dekat anak-anak membuatnya merasa tidak kesepian.
Apalagi di saat seperti ini, suaminya yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya membuatnya merasa kesepian, dan anak-anak didiknya lah yang membuatnya merasa jauh lebih baik.
"Aku harus cepat, aku tak ingin murid-muridku menunggu terlalu lama!" gumam Aurel saat melihat jam di atas nakas sudah menunjukkan pukul 06.30.
Tak butuh waktu lama untuk Aurel membersihkan diri, kini dirinya sudah siap dengan kemeja berwarna cream berlengan panjang yang di lipat sampai sebatas siku di padu dengan celana kain panjang bewarna hitam.
Tak lupa ia memakai kaca matanya yang selama ini menemaninya, karena matanya mengalami mata minus jarak jauh.
Aurel terlihat sangat sederhana namun tak mengurangi kecantikanya. Tak perlu menunggu lama, ia langsung berjalan keluar dan segera menarik sepeda motor matic kesayangannya.
perlahan Aurel menjalankan sepeda motornya dan membelah jalanan ibu kota di pagi hari ini. Aurel memberhentikan motor yang di kendarainya saat lampu jalan menunjukkan warna merah.
Saat sedang asik menunggu lampu merah menjadi warna hijau, netra Aurel tak sengaja melihat sebuah mobil mewah yang nampak tak asing baginya.
Bahkan untuk memastikannya, ia melihat plat nomor mobil itu. Ternyata benar dugaanya, mobil mewah yang berwarna hitam itu adalah milik suaminya.
"Itukan mobil Mas Reno? kok ada disini? bukanya mas Reno masih di Bandung ya?" gumamnya.
Tin....
Suara klakson berhasil membuyarkan lamunan Aurel. karena penasaran, akhirnya Aurel mengikuti mobil yang ia duga milik suaminya.
Ia hanya ingin memastikan kalau orang yang berada di mobil itu adalah suaminya, jika benar itu suaminya kenapa Reno tak memberi kabar kalau dia sudah kembali dari Bandung.
Kedua alis Aurel saling menaut saat mobil itu berbelok di sebuah perumahan. Karena sangat penasaran Aurel terus mengikuti mobil itu, hingga akhirnya mobil itu masuk ke dalam sebuah rumah yang cukup besar dan mewah dan berpagar tinggi.
Aurel berhenti di luar pagar rumah itu. Aurel manatap Mobil yang berhenti, dan perlahan pintu mobil itu terbuka lalu muncul sosok laki-laki yang sangat ia kenali.
Aurel masih setia melihat lelaki yang sangat ia cintai keluar dari mobil lalu memutari mobil dan membuka pintu mobil untuk seseorang.
Aurel bisa melihat binar bahagia dan pancaran cinta yang terlihat jelas di wajah sang suami. Ada binar bahagia saat Reno menatap wajah cantik sang wanita.
Selama dua tahun berpacaran dan selama tiga bulan menikah dengan Reno, Aurel tidak pernah melihat wajah binar dan tatapan cinta yang begitu dalam di pancaran mata Reno kepadanya.
"Siapa dia Mas? kenapa kau terlihat begitu bahagia saat bersamanya?" gumam Aurel dalam hati.
Kisah Wili dan Intan, jika ingin nyambung diharapkan untuk membaca Mutiara Istri Yang Dijual. Pernikahan yang diharapan akan membawa kebahagiaan, nyatanya hanya memberikan luka bagi Intan. Ternyata, Wili menikahinya hanya untuk pelarian semata. Bagaimana kelanjutan kisah mereka? apakah Intan lebih memilih mundur saat mengetahui, kalau wili tidak mencintainya?
Tiara menikah dengan Andre lelaki yang dua tahun ini menjadi kekasihnya.Tapi tak di sangka Andre malah menjualnya pada rekan bisnisnya yang bernama Dewa demi membayar semua hutang hutangnya.tapi setelah lama Tiara hidup bersama dewa semakin hari cintanya semakin tumbuh.Tapi disaat Tiara sedang mengandung anak Dewa,dia malah di buang oleh Dewa karena kekasih lelaki itu telah kembali. Tiara tak berputus asa dia tidak akan menggugurkan bayinya dia berjanji akan membesarkan bayinya sendiri.Disaat Tiara merasa hidupnya sudah mulai tenang dan usianya memasuki bulan ke7 tiba tiba dewa datang dan menginginya kembali.tetapi Tiara bertekad untuk tidak kembali dengan Dewa.ternyata tidak semudah yang dibayangkan Dewa untuk mendapatkan Tiara kembali.
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..
"Ada apa?" tanya Thalib. "Sepertinya suamiku tahu kita selingkuh," jawab Jannah yang saat itu sudah berada di guyuran shower. "Ya bagus dong." "Bagus bagaimana? Dia tahu kita selingkuh!" "Artinya dia sudah tidak mempedulikanmu. Kalau dia tahu kita selingkuh, kenapa dia tidak memperjuangkanmu? Kenapa dia diam saja seolah-olah membiarkan istri yang dicintainya ini dimiliki oleh orang lain?" Jannah memijat kepalanya. Thalib pun mendekati perempuan itu, lalu menaikkan dagunya. Mereka berciuman di bawah guyuran shower. "Mas, kita harus mikirin masalah ini," ucap Jannah. "Tak usah khawatir. Apa yang kau inginkan selama ini akan aku beri. Apapun. Kau tak perlu memikirkan suamimu yang tidak berguna itu," kata Thalib sambil kembali memagut Jannah. Tangan kasarnya kembali meremas payudara Jannah dengan lembut. Jannah pun akhirnya terbuai birahi saat bibir Thalib mulai mengecupi leher. "Ohhh... jangan Mas ustadz...ahh...!" desah Jannah lirih. Terlambat, kaki Jannah telah dinaikkan, lalu batang besar berurat mulai menyeruak masuk lagi ke dalam liang surgawinya. Jannah tersentak lalu memeluk leher ustadz tersebut. Mereka pun berciuman sambil bergoyang di bawah guyuran shower. Sekali lagi desirah nafsu terlarang pun direngkuh dua insan ini lagi. Jannah sudah hilang pikiran, dia tak tahu lagi harus bagaimana dengan keadaan ini. Memang ada benarnya apa yang dikatakan ustadz Thalib. Kalau memang Arief mencintainya setidaknya akan memperjuangkan dirinya, bukan malah membiarkan. Arief sudah tidak mencintainya lagi. Kedua insan lain jenis ini kembali merengkuh letupan-letupan birahi, berpacu untuk bisa merengkuh tetesan-tetesan kenikmatan. Thalib memeluk erat istri orang ini dengan pinggulnya yang terus menusuk dengan kecepatan tinggi. Sungguh tidak ada yang bisa lebih memabukkan selain tubuh Jannah. Tubuh perempuan yang sudah dia idam-idamkan semenjak kuliah dulu.
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.