/0/16931/coverbig.jpg?v=66b37eb8b1c7502e6e58caeab2c07925)
Sandra adalah wanita berusia 29 tahun. Dia sudah menikah dengan Rayhan dan memiliki dua orang anak. Namun suaminya yang tempramental, membuat Sandra sering merasa depresi. "Luka yang tertoreh pada tubuh akan segera sembuh. Namun luka yang ada di dalam hati, bahkan waktu pun belum tentu dapat menyembuhkannya." Hingga suatu ketika, Sandra bertemu dengan Arya. Partner bisnis suaminya. Arya diam diam memberikan perhatian lebih kepada Sandra. Pertemuan pertama mereka sudah membuat Sandra terkesan pada Arya. Apakah Sandra akan jatuh ke dalam pelukan Arya? Apakah rumah tangga Sandra dan Rayhan mampu bertahan dari kemelut orang ketiga?
Pagi itu cuaca sangat cerah, Sandra menyisir rambut panjangnya. Mengenakan gaun berwarna putih dan menyemprotkan parfum favoritnya.
"Dandan yang cantik. Kamu harus tampil sempurna hari ini. Aku ingin mengenalkanmu kepada temanku," ucap Rayhan sambil menoleh kearah istrinya.
"Bukankah kita akan pergi ke danau, untuk bersantai bersama anak - anak?" tanya Sandra keheranan.
Rayhan menggelengkan kepala, seraya menjawab, "tidak... kita akan mampir sebentar ke rumah temanku. Setelah dari sana, baru kita bisa pergi ke danau."
"Tapi Mas.... aku malu. Untuk apa aku berkenalan dengan temanmu?" bantah perempuan berparas cantik tersebut.
"Kamu selalu mengajak aku berdebat! Dan membuatku marah! Aku hanya ingin mengenalkanmu saja, kepada temanku! Biar dia tahu, kalau aku memiliki istri yang cantik di rumah! " Rayhan bicara dengan nada meninggi.
"Memamerkan istrimu sendiri?" gerutu Sandra.
"Aku ini istrimu Mas... Tapi kamu memperlakukan aku seperti barang yang dapat dibayar dengan selembar uang." Sandra bicara dalam hatinya.
Sandra menghela nafas panjang. Ia melanjutkan berdandan dan mewarnai bibirnya.
Selesai bersiap, mereka sekeluarga berangkat ke rumah Arya. Sepanjang perjalanan Sandra dan Rayhan tidak saling bicara. Hanya sesekali terdengar suara kedua anak mereka, sedang bersenda gurau.
Di rumah Arya, ia sendiri yang menyiapkan beberapa macam makanan untuk menjamu Rayhan dan keluarganya.
Arya adalah seorang duda, tampan, mapan dan terkenal royal. Umurnya 37 tahun, 3 tahun lebih tua dari Rayhan.
Di rumah, ia hanya tinggal sendirian saja. Jadi semua kegiatan membersihkan rumah, ataupun memasak ia lakukan sendiri.
"Ting! Tong!"
Suara bel pintu berbunyi. Arya bergegas membukakan pintu.
"Hai apa kabar? Ayo silahkan masuk."
"Aku menunggu di mobil saja ya." Sandra enggan turun dari mobil.
Rayhan tak menjawab, ia hanya melotot kepada istrinya. Sandra yang paham, kalau Rayhan tidak sependapat dengannya, hanya mampu mengikutinya dari belakang.
"Ayo mari silahkan duduk. Maaf rumah saya, masih kurang rapi. Maklum duda merana jadi ya beginilah," gurau Arya, disambut gelak tawa bebarengan oleh kedua sahabat itu.
"Ya makanya, ayo segera menikah! Enak ada yang menemani di rumah. Ada yang ngurus rumah juga," ujar Rayhan sambil melirik ke arah istrinya.
"Oh iya, kenalin ini istri aku," kata Rayhan.
"Sandra!"
"Arya!"
Mereka berdua bersalaman. Dan saling memandang cukup lama.
"Mau aku buatkan teh hangat atau apa?" Arya bertanya kepada Sandra.
"Terserah saja Mas," jawab Sandra sembari tersenyum manis.
"Semua wanita itu istimewa dengan kata terserahnya. Karena terserah bisa berarti banyak hal berbeda."
Kata - kata Arya itu membuat Sandra tersipu-sipu.
"Aku akan buatkan teh manis dengan sedikit es ya? Dan untuk anak anak, aku sudah siapkan ice cream coklat." Arya melanjutkan kata katanya.
Sandra hanya mengangguk seraya tersenyum.
Wajah Sandra yang penuh senyuman, membuat Rayhan kesal.
"Kamu kenapa sih? Senyum senyum terus. Kamu salah tingkah ya?"
"Apa sih Mas? Salah tingkah seperti apa? Teman kamu menawarkan aku minum. Apa aku harus cemberut, saat ia bertanya padaku? " Sandra mengelak.
Tak butuh waktu lama, Arya kembali dengan membawa banyak makanan dan minuman.
"Wah banyak sekali yang dibawa kesini?" tanya Rayhan.
"Banyak? Ah nggak lah... ini hanya sedikit. Cemilan untuk anak anak. Dan untuk kita bertiga."
"Saat ada sesuatu yang istimewa menghampiri, jangan abaikan ataupun di sia - siakan. Sebab kesempatan kedua, mungkin saja tidak akan ada lagi. "
Ucap Arya sembari menyodorkan segelas teh mawar kepada Sandra.
"Silahkan..."
"Terimakasih," ucap Sandra.
Jari jemari mereka yang tak sengaja bersentuhan, membuat kedua orang tersebut seperti merasa tersengat listrik. Keduanya menundukkan wajah dengan pipi yang memerah.
"Pa... Lihat itu! Ana menumpahkan es nya. Bajunya kotor! " Kata Levin sambil memegang tangan Sang Ayah.
Rayhan mengambil tissue dan langsung membersihkan baju putrinya yang kotor.
"Arya... Aku pinjam toilet sebentar. Ini, baju Ana kotor," ucap Rayhan.
"Tentu saja. Letak toilet ada di ujung kamar pertama sebelah kanan. Sebentar aku siapkan handuk," jawab Arya penuh perhatian.
"Ma... Levin lapar Ma... Om Arya nggak ada mie goreng atau nasi goreng gitu?" Si kecil berbisik.
"Nanti saja kita makan di luar. Om Arya sibuk. Jangan membuatnya bertambah sibuk," jawab Sandra kepada anak sulungnya.
Arya yang mendengar ini, langsung menawarkan mereka untuk makan siang.
"Sebentar ya Levin. Om Arya sudah siapkan makan siang, untuk kita semua."
Sandra melirik tajam ke arah putra sulungnya, "Levin jangan minta macam - macam lah."
Arya dan Sandra sering mencuri pandang. Saat mereka saling menatap, keduanya tersipu malu. Di mata Arya, Sandra adalah wanita yang sangat cantik.
"Kecantikan tidak hanya bicara tentang penampilan fisik tapi juga tentang hati dan perilaku. Kesederhanaan Arya sungguh mempesona." Arya bicara dalam hati.
"Akhirnya selesai. Tapi tertinggal warna coklat di baju Ana. " Rayhan menggendong Ana berjalan menuju tempat Arya dan Sandra duduk.
"Tidak masalah Mas, besok biar aku cuci menggunakan pemutih," jawab Sandra.
Arya menimpali, "Ah iya benar. Besok cuci baju itu, dengan pemutih pasti nodanya menghilang."
"Kecuali luka di dalam hati, meninggalkan bekas yang entah kapan akan menghilang," gumam Sandra dalam hati.
"Ya sudah.. Ayo kita makan siang bersama."
"Makan siang? Siapa yang memasak?" tanya Rayhan dengan nada mengejek.
"Aku membelinya di warung depan rumah. Rasanya mantap kok."
"Tapi jika dibandingkan dengan masakan rumahmu mungkin rasanya sedikit berbeda." Arya meneruskan kata katanya.
"Ah tentu saja. Istriku pandai memasak. Dia membuat menu yang berbeda setiap harinya. Kami tak pernah makan di luar. Karena itu boros," ucap Rayhan dengan bangganya.
"Jika istrimu sakit? Apakah ia akan tetap memasak untuk kalian?" tanya Arya penasaran.
Rayhan menjawab dengan wajah serius, "ya itu kan sudah kewajibannya. Awas saja jika dia berani membantah. "
"Kewajiban wanita itu mendidik anak anaknya untuk memastikan akhlak dan perilaku setiap anaknya baik dimata dunia dan Sang Pencipta," celetuk Arya.
"Kalau hanya soal makan, beli juga bisa." Arya bicara lagi.
Jawaban Arya membuat Rayhan geram.
"Ya terserah akulah. Sandra itu istriku."
Sandra yang merasa tidak enak hati, mencoba mencairkan suasana yang tampak memanas.
"Sudah - sudah jadi makan atau mau berdebat? Itu lihat lalatnya mulai makan lebih dulu."
Mereka bertiga menuju ke ruang makan diikuti oleh Levin dan Ana
Levin mengambil ayam goreng kesukaannya. Sedangkan Rayhan makan sambil menyuapi putrinya.
"Sini Mas... Biar aku saja yang menyuapi Ana," ucap Sandra.
"Tidak! Kamu makan saja. Biar aku yang menyuapi putriku."
Meskipun tempramental dan suka memukuli istrinya, Rayhan adalah sosok Ayah yang penyayang bagi kedua anaknya. Wajahnya tampan namun garang, ia angkuh dan senang memerintah. Itulah watak Rayhan yang membuat Sandra tidak nyaman menyandang status sebagai 'Nyonya Sandra Rayhan Wijaya'.
Senja Malini adalah seorang janda yang memiliki dua orang anak perempuan. Begitu kerasnya kehidupan seorang janda, sudah Senja lewati. Ia bekerja keras agar dapat menghidupi kedua buah hatinya. Setelah setahun menjanda, Senja dinikahi oleh Dafa Suryaningrat. Seorang pria kaya pengusaha properti. Pernikahannya dengan Dafa, membuat kehidupan finansial Senja berubah drastis. Terlebih lagi, kedua orang tua Dafa menerima Senja dengan tangan terbuka. Namun kebahagiaan mereka tak berlangsung lama, karena kebohongan Dafa mulai terkuak. Dafa ternyata mencintai perempuan lain, bernama Lily. Problematika orang ketiga membuat hubungan Dafa dan Senja di ambang kehancuran. Pada saat yang rawan seperti ini, Bagas sang Kakak ipar justru menaruh hati kepada Senja. Apakah Senja bisa mempertahankan rumah tangganya? Atau malah lebih memilih menikah dengan sang kakak ipar?
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
"Ada apa?" tanya Thalib. "Sepertinya suamiku tahu kita selingkuh," jawab Jannah yang saat itu sudah berada di guyuran shower. "Ya bagus dong." "Bagus bagaimana? Dia tahu kita selingkuh!" "Artinya dia sudah tidak mempedulikanmu. Kalau dia tahu kita selingkuh, kenapa dia tidak memperjuangkanmu? Kenapa dia diam saja seolah-olah membiarkan istri yang dicintainya ini dimiliki oleh orang lain?" Jannah memijat kepalanya. Thalib pun mendekati perempuan itu, lalu menaikkan dagunya. Mereka berciuman di bawah guyuran shower. "Mas, kita harus mikirin masalah ini," ucap Jannah. "Tak usah khawatir. Apa yang kau inginkan selama ini akan aku beri. Apapun. Kau tak perlu memikirkan suamimu yang tidak berguna itu," kata Thalib sambil kembali memagut Jannah. Tangan kasarnya kembali meremas payudara Jannah dengan lembut. Jannah pun akhirnya terbuai birahi saat bibir Thalib mulai mengecupi leher. "Ohhh... jangan Mas ustadz...ahh...!" desah Jannah lirih. Terlambat, kaki Jannah telah dinaikkan, lalu batang besar berurat mulai menyeruak masuk lagi ke dalam liang surgawinya. Jannah tersentak lalu memeluk leher ustadz tersebut. Mereka pun berciuman sambil bergoyang di bawah guyuran shower. Sekali lagi desirah nafsu terlarang pun direngkuh dua insan ini lagi. Jannah sudah hilang pikiran, dia tak tahu lagi harus bagaimana dengan keadaan ini. Memang ada benarnya apa yang dikatakan ustadz Thalib. Kalau memang Arief mencintainya setidaknya akan memperjuangkan dirinya, bukan malah membiarkan. Arief sudah tidak mencintainya lagi. Kedua insan lain jenis ini kembali merengkuh letupan-letupan birahi, berpacu untuk bisa merengkuh tetesan-tetesan kenikmatan. Thalib memeluk erat istri orang ini dengan pinggulnya yang terus menusuk dengan kecepatan tinggi. Sungguh tidak ada yang bisa lebih memabukkan selain tubuh Jannah. Tubuh perempuan yang sudah dia idam-idamkan semenjak kuliah dulu.
Novel Cinta dan Gairah 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, CEO, kuli bangunan, manager, para suami dan lain-lain .Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Livia ditinggalkan oleh calon suaminya yang kabur dengan wanita lain. Marah, dia menarik orang asing dan berkata, "Ayo menikah!" Dia bertindak berdasarkan dorongan hati, terlambat menyadari bahwa suami barunya adalah si bajingan terkenal, Kiran. Publik menertawakannya, dan bahkan mantannya yang melarikan diri menawarkan untuk berbaikan. Namun Livia mengejeknya. "Suamiku dan aku saling mencintai!" Semua orang mengira dia sedang berkhayal. Kemudian Kiran terungkap sebagai orang terkaya di dunia.Di depan semua orang, dia berlutut dan mengangkat cincin berlian yang menakjubkan. "Aku menantikan kehidupan kita selamanya, Sayang."
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?