Begitu pula dengan Ryan Sudono yang secara tidak terduga berhasil mendapatkan seorang istri yang begitu cantik dan memiliki tubuh yang proporsional. Hal itu sudah dibayangkan sejak Ryan duduk dibangku SMA dan mencapai puncak impiannya kala di bangku kuliah dimana Ryan selalu memimpikan dapat menikah denga wanita cantik dan menggairahkan hasratnya.
Bahkan, dikarenakan libido yang sangat tinggi sejak di SMA Ryan sudah sering bermaen sendiri alias onani sambil membayangkan hubungan suami istri apalagi setiap Ryan selesai membaca cerita dewasa di internet.
Saat memasuki bangku kuliah Ryan semakin tertarik dengan sosok wanita, apalagi ia berkuliah di perguruan tinggi yang di kampusnya lebih banyak teman wanitanya dibanding laki-laki.
Bahkan Ryan sempat beberapa kali dekat dengan beberapa diantara mereka meski baru sebatas teman jalan, teman makan, mengerjakan tugas kuliah dan lain-lain yang masih sangat wajar seperti halnya pertemanan akrab biasa.
Nah, balik lagi ke saat ini dimana Ryan baru dua hari yang lalu menikah dengan seorang wanita cantik yang bernama Tania. Padahal, sebelum menikahi Tania, Ryan harus bersaing dengan sekitar 4 laki-laki lainnya yang jelas-jelas juga mengharapkan Tania jadi istri mereka. Namun, bagai dapat durian runtuh dan bagai sebuah keajaiban kala Tania pada akhirnya menjatuhkan pilihan kepada Ryan yang saat ini sudah jadi seorang pengajar di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta.
Namun demikian ada hal yang bikin Ryan lumayan bingung dan kesal adalah sampai dengan hari kedua pernikahannya ini dia belum berhasil meniduri Tania sejak malam pertama. Padahal, otak ngeresnya sudah sampe ke ubun-ubun untuk bisa bercinta sampe puas dengan sang istri.
Entah mengapa sang istri yaitu Tania masih gamang atau sedikit takut dengan sentuhan dan rayuan dari Ryan yang jelas-jelas sudah sah menjadi suaminya. Tania sendiri punya impian yang sebenarnya setara dengan Ryan. Namun, impian Tania tentunya dari kacamata seorang perempuan yang mengharapkan dapat laki-laki yang baik perangainya dan bertanggung jawab serta penuh pengertian. Juga sebagai perempuan Tania berharap selalu disayangi dan diperhatikan oleh sang suami.
Anehnya sejak malam pertama kala mereka sudah masuk kamar pengantin Tania masih belum yakin untuk bercinta dengan Ryan, padahal Ryan sudah begitu menggebu-gebu untuk menyetubuhi istrinya yang cantik itu. Ada semacam ketakutan dari Tania jika ia mau melakukannya, bayangan Tania akan terasa sakit di bagian kewanitaannya karena memang Tania masih perawan sampe hari kedua pernikahannya dengan Ryan. Dah gitu Tania termakan info bahwa jika melakukan pertama kali kabarnya sakit sehingga Tania merasa agak ngeri-ngeri sedap gitu untuk melakukannya.
"Taniaaa..., dimana kamu sayang?" panggilan Ryan mengagetkan lamunan Tania yang sedang di dapur.
Tania yang sedang menyiapkan masakan untuk suaminya di dapur memakai daster putih motif bunga setinggi lututnya. Dasternya begitu ngepas ketat ke bodinya yang yahud itu sehinga terlihat cantik dan seksi. Belahan dadanya juga cukup terlihat sehingga dua buah gunung kembarnya seolah tidak mampu tertampung sehingga menyembul keluar sebagian. Menambah gairah Ryan yang melihatnya.
Ryan langsung mendekap mesra sang istri dari belakang sambal mencium tengkuk belakang Tania.
"Cuppp....ahhh, saya kira kamu pergi ke warung, ternyata kamu di dapur. Hehe...!"seringai Ryan
"Aihhh...mas Ryan geli tauuu..." seru Tania sambil geliat leher dan tubuhnya.
Ryan seolah tidak peduli. Dia lanjut pererat pelukannya dari belakang tubuh Tania sambil raba dua buah dada indah milik istri cantiknya itu.
"Aduh, mas Ryan akukan lagi motong bawang ini. Nanti pisaunya kena jariku gimana?" Seru Tania merajuk manja.
"Aku gak tahan sayang, belum bercinta denganmu sejak kita nikah dua hari lalu!" Ryan berbisik mesra di kuping istrinya itu.
"Nanti aja ya Mas!' sebab sekarang badan saya masih bau lagian kan mau masak untuk mas Ryan untuk makan siang nanti.
"Bener ya, kamu mau layani aku malam nanti!" Ryan seolah meminta jaminan layanan sang istri.
"Ehmmm...iyya mas..insya Alloh ya!", jawab Tania setengah ragu.
Yah koq, insya Alloh? Ya haruslah! Kan kita sudah sah jadi suami istri!" seru Ryan penasaran dengar jawaban ragu sang istri.
Tania tidak merespon omongan suaminya itu. Dia malah makin sibuk dengan bumbu dapur di tangannya itu.
"Heuhhh....!" Ryan menghela napas agak dalam melihat istrinya Nampak tidak bergairah dengan ajakan Ryan untuk bercinta malam nanti.
Perlahan Ryan melepas pelukannya dan berjalan menuju kamar untuk nonton youtube di smartphonenya di ranjang pengantin. Sebuah Ranjang yang belum pernah acak-acakan karena pertempuran sepasang suami istri.
Hari minggu ini memang liburan yang pas untuk bersantai dan berbulan madu bagi pasangan pengantin baru itu. Apalagi rumah mereka tidak terlalu berdekatan dengan tetangga di kiri kanannya. Karena kawasan rumah mereka cukup berjarak antar rumah di komplek perumahan tempat mereka tinggal. Sehingga jika mereka bermesraan sehingga Ryan terutama Tania tidak perlu merasa khawatir atau cemas untuk terdengar oleh para tetangga.
Sambil menunggu Tania yang masih sibuk di dapur, Ryan membuka-buka google dan mencari situs dewasa yang memang sudah sering ia buka dan ia tonton. Menurut Ryan kebiasaan menonton tayangan dewasa itu bisa menambah gairah untuk bercinta dan bahkan menambah pengetahuan beberapa alternatif gaya dalam berhubungan suami istri nantinya.
Tanpa terasa CD Ryan mulai basah di bagian depan karena bacaan cerita dewasa yang ia baca benar-benar menghanyutkan dirinya sekaligus seolah mewujudkan fantasi gairah seksual Ryan yang tak tertahankan lagi dua hari ini. Ryan bertekad agar malam nanti bisa menaklukkan istri cantiknya itu. Aku harus meniduri Tania sampe dia juga ketagihan. Hehe...begitulah dalam hati Ryan berbicara dengan dirinya sendiri.
"Mas Ryan..., makanan telah siappp!" Teriak Tania dari dapur.
"Iya sayangggg...!" Ryan langsung bergegas ke meja makan dimana telah tersaji beberapa menu kesukaannnya Ryan yang memang sudah dihapal oleh Tania.
"Ayo mas..dimakan. nanti keburu dingin gak enak!" seru Tania
"Iya sayang, perut mas sudah keruyukan dari tadi nih!" Jawab Ryan sambil memakan beberapa makanan yang sudah tersaji.
"Wahhh...nikmat banget ini masakanmu Tania! Makasih sayang!" Kata Ryan sambil cium kening istrinya sebagai tanda terima kasih.
Tania cuma tersenyum puas melihat sang suami makan dengan lahap semua masakannya.
"Dihabiskan ya mas!" Pinta Tania
"Ya iyalah... pasti kuhabiskan. Sebelum kuhabiskan tubuhmu malam nanti..hehe!" seru Ryan tersenyum nakal sambil memandang buas ke istrinya itu.
Tania langsung menunduk mendengar perkataan Ryan.
"Aduh..gimana yah! Nanti malam aku siap gak yah?" Gumam Tania dalam hati sambil ikut makan masakan dia sendiri.
"Hemmm..kenyanggg...! Makasih ya Sayang! Aku koq tiba-tiba mengantuk ini? Hoammm...!" seru Ryan setelah selesai menghabiskan masakan Tania.
"Ya udah, mas Ryan bobo duluan aja ya!" Seru Tania. "Aku mo beres-beres dulu di dapur!" Lanjut Tania
"Yah koq gituh? Kamu gak mau temenin mas Bobo siang?" Ryan memelas
"Bukan gak mau mas! Tapi kerjaanku masih banyak", kata Tania lagi.
"Sekali ini yuk sayang bobo siang bareng!" rayu Ryan. "Temenin aku. Aku pengen merem tapi sambil dielus-elus kamu Tania, Hehe! " kata Ryan lagi.
Tanpa persetujuan Ryan, Tania langsung angkat pantatnya dari kursi beranjak menuju dapur untuk beres-beres.
Ryan langsung menghela napas dalam-dalam. Karena untuk kesekian kalinya ia harus menelan kekecewaan terhadap sang istri.
Ryan langsung berjalan lesu menuju kamarnya kembali untuk lanjutkan rebahan.
Sesampainya di kamar Ryan langsung membuka kaos dan celana pendeknya sehingga di ranjang ia hanya bercelana dalam saja namun sebelumnya ia menutup pintu kamar dahulu.
"Tok...tok...tok...! Mas Ryan, dah bobo yah?" tiba-tiba ada suara Tania dibalik pintu.
Ryan rada kaget karena dia pikir sang istri gak akan nyusul dia ke kamar.
"Owh, belum sayang. Sini masuk temenan aku bobo," seru Ryan kegirangan.
"Buka dulu dastermu!" Pinta Ryan semangat
"Loh koq pake buka daster segala?" Tanya Tania bengong.
"Kan katanya minta ditemenin bobo?" sahut Tania lagi.
Ryan geleng-geleng kepala melihat istrinya itu yang nampak cukup lugu dalam menangkap sinyal keinginan sang suami.
"Ya sudah, sini rebahan sebelah aku sayang!" pinta Ryan
Tania langsung rebahan di sebelah suaminya sambil membuka ikatan rambutnya sehingga tergerai indah da panjang hingga melewati pundaknya.
Ryan segera memeluk sang istri namun belum bisa langsung merem karena Ryan pengen segera melancarkan aksinya. Kali-kali sang istri nanti terangsang dan mau bercinta dengannya siang-siang gini.
Sambil membelai rambut sang istri Ryan bilang "kamu cantik banget say!"
Cuppp...ahhh...sambil kecup kening sang istri
"Ayo mas segera merem aja, aku bantu usap-usap perutmu yah!" kata Tania
"Ok deh say!" kata Ryan sambil tangannya memeluk sang istri.
Namun tangan dan jari-jemari Ryan ternyata tidak diam. Melainkan malah bergerak meraba-raba dari rambut, leher, terus turun perlahan ke dada montok sang istri yang masih berdaster itu.
"Euhhh...." Tania sedikit mendesah karena diraba-raba oleh sang suami.
"Lohhh...lohh..koq malah Mas Ryan yang belai-belai aku?" seru Tania sedikit protes.
"Hmmm...gpp koq sayang aku cuma pengen merem sambil peluk dan raba-raba tubuhmu. Enak banget soale", jelas Ryan.
"Ya sudah..mas merem yahhhh...aku temani sampe mas Ryan bisa bobo siang ini", jawab Tania
Ryan pura-pura merem sambil peluk sang istri. Padahall otak mesumnya terus berjalan dan berpikir utuk bisa menaklukkan Tania di ranjang siang ini.
Ryan seperti mendapat jalan untuk terus melancarakan serangannya sedikit demi sedikit. Sesekali Ryan mencium rambut dan leher Tania. Sang istri pun mulai merasa kegelian dengan belaian dan kecupan Ryan.
"Loh mas Ryan koq malah yang aktif belai aku?" Tanya Tania
"Kan katanya mas mo bobo ditemani aku!" kata Tania lagi.
"Hmmm.....aku merem tapi masih pengen belai kamu dulu sayang!" ucap Ryan sambil pura-pura memejamkan matanya. Padahal Ryan sedang berpikir untuk terus melancarkan serangan erotisnya ke Tania agar mau bercinta dengannya saat itu juga.
Kini meski sambil merem tangan kanan Ryan mulai aktif lagi raba dada montok istrinya. Tania mulai terpancing karena rabaan Ryan begitu lincah dengan memutari dada dan sesekali menyentuh puting dadanya.
Tiba-tiba Ryan mulai membuka kancing bagian atas daster sang istri satu per satu. Tania mulai memejamkan matanya sambil melenguh perlahan.
"Euhhhh..." Desah Tania
Ryan sedikit membuka matanya ketika dengar lenguhan Tania.
"Hmmmm...mula terangsang dia..hehehe...!" gumam Ryan dalam hati.
Seketika Ryan bangun dari rebahan dengan menindih tubuh Tania yang sedang menggeliat dan mendesah itu.
Tanpa menunggu lama lagi tangan Ryan dengan cepat membuka semua kancing daster sang istri.
Terpampanglah dada indah itu dengan puting berwarna pink kecoklatan di sekelilingnya.
Tanpa babibu lagi Ryan langsung melahap buah dada Tania.
Jilatan, kecupan dan sesekali gigitan kecil di kedua puting susu sang istri membuat Tania makin belingsatan. "Emhhhh....massss....Ryan, eshhhh!" desah Tania
"Ahhh....mas Ryan koq jadi gini sih mas?" Tanya Tania tapi sambil mendesah dan memejamkan matanya.
"Kamu tenang aja sayang. Nanti kamu akan merasakan kenikmatan yang sebelumnya belum pernah kamu rasakan Tania," ucap Ryan sambil terus melanjutan serangan ke dua buah dada sang istri.
Tangan kanan Ryan mulai mejelajah bagian bawah perut Tania dengan jaria menelusup diantara CD warna pink milik Tania dan mencari serta mengusap bulu-bulu halus yang melingkari lobang goa kenikmatan milik sang istri.
Bulu-bulu halus yang biasa disebut jembut itu begitu membuat Ryan belingsatan penuh nafsu untuk segera mengarahkan mulutnya sekaligus ingiin mendapatkan aroma khas goa kenikmatan milik Tania yag sejauh ini belum pernah Ryan jamah bahkan belum pernah dimasuki kemaluan laki-laki. Masih perawan!
"Tania angkat pantatmu yah!" pinta Ryan penuh semangat.
"Mo ngapian mas?"selidik Tania.
"Itulohhh...aku mo narik CD mu supaya ga menghalangi...hehe!" kata Ryan sambil tertawa kecil.
"Tapi mas...." Belum selesai Tania berkata, tangan Ryan dengan cepat menarik CD pink itu dipelorotkan ke bagian bawah dan melewati kedua kaki Tania serta melemparnya begitu saja ke ubin kamar.
Terpampanglah bibir meki indah milik Tania berwarna coklat pink dengan kerut-kerut yang dihiasi bulu-bulu jembut hitam dan langsung tercium aroma khas goa kenikmatan itu.
"Ahhhh...indah sekali meki mu Sayang!" seru Ryan sambil menatap sang Istri yang Nampak mulai pasrah dengan apa yang sedang dilakukan sang suami.
Seketika Ryan menungging di ranjang untuk mengarahkan kepalanya ke selangkangan sang Istri.
"Hmhhhh...!"gumam Ryan begitu bibir dan hidung Ryan mulai mengarah ke jembut Tania, semakin tercium aroma khas meki sang istri berbau daun sirih.
"eshhhh...ahhh....mas Ryan mau apahhh?" Tania sedikit mendongakkan palanya kebagian bawah untuk meliihat apa yang sedang dilakukan sang suami.
"Aku takut mas!"seru Tania sambil memegang kepala dan rambut Ryan yang sedang bersiap menjulurkan lidahnya menuju bibir meki yang dikelilingi jembut halus berbau merangsang itu.
"Tenang ya sayang, tahan dan rasakkan ini, jangan takut!" Kata Ryan
Reflek kedua kaki Tania yang tadinya sebatas rebahan mulai bergerak untuk menutup bagian kewanitaannya itu. Namun, Ryan menahan dengan kedua lengannya agar dengkul Tania berposisi seperti mengangkang selayaknya seorang ibu hamil yang akan melahirkan.
"Slurrpppp...ahhhh!' Tiba-tiba lidah Ryan sudah mulai menjilat jembut halus dipinggiran meki Tania.
'Eshhh...massss....geli masss....ahhhh....!" seru Tania sambil menggerakkan pantatnya ke kanan dan kekiri begitu juga kepalanya sambil memejamkan matanya Tania mulai merasakan hal aneh dan merasa rada takut tapi koq nikmat? Dalam hati Tania berpikir demikian.
"Slurrppp....slurppp....sleppppp...!" Lidah Ryan makin aktif bekerja menjamah setiap jengkal meki dan paha serta pantat Tania yang makin blingsatan bergerak menahan geli.
"Ahhhh...mas Ryan...aku geliiii!" seru Tania sambil mendesah pelan
Tanpa di duga tiba-tiba kepala Ryan berpindah ke atas untuk kembali menjamah dan menciumi, menjilat dan mengecup serta kadang menggigit kecil puting dada montok sang istri.
Sementara jari jemari kanan Ryan tetap menjamah wilayah bawah Tania dengan menggelitik dan meraba jembut bulu-bulu halus Tania. Sambil terkadang menyentil sedikit bagian tengah meski terutama di bagian kacang kecil atau itil sang istri.
Hal itu membuat sang istri mendesah berteriak kecil.
"Auwww...mas Ryan..eshhhh...aahhhh, geli masss...!" seru Tania
Belum selesai Tania mendesah bibir Ryan sudah melumat bibir Tania.
"Mmmppphhh...muahhh...ahhh...cuppp!" Bibir Ryan mencium bibir Tania dengan penuh nafsu dan cinta.
Awalnya bibir Tania terasa kaku menerima ciuman sang suami. Karena kelihaian Ryan yang juga memainkan lidahnya saat berpagutan. Lama-lama Tania mulai ikut memainkan lidahnya.
Tanpa sadar kedua tangan Tania mulai memeluk tubuh sang suami sedangkan kedua kakinya sedikit terangkat ke atas sambil menjepit pinggang dan pantat Ryan yang sedang menindihnya.
Rudal Ryan yang masih terbungkus CD berwarna biru gelap itu mulai berontak seolah ingin mencuat keluar dari sangkarnya. Sejenak Ryan melepaskan tindihannya pada tubuh sang istri. Ryan merangkak mundur diatas ranjang untuk selanjutnya dengan bergegas berdiri di pinggir ranjang.
Tangan Ryan dengan secepat kilat memelorotkan CD birunya dengan sigap melewati kedua kakinya dan melemparnya ke pinggir ranjang sehingga tergeletak di ubin kamar.
Rudal besar ngaceng berurat sudah tegak berdiri dan bergerak-gerak atau berkedut-kedut pelan tanda nasfu Ryan sudah tak tertahankan lagi.
Tania mendongkakkan kepalanya melihat ke pinggir kasur melihat Ryan mulai merayap naik keranjang lagi ke arahnya dan cukup kaget melihat Rudal sang suami yang sudah tegak berdiri dan bergerak-gerak itu.
"Aduh..mas Ryan...koq gede banget ya mas?" gemetar suara Tania bertanya.
"Aku takut mas....!" Kata Tania lagi
"Buka Dastermu sayang!" pinta Ryan ke istrinya
Tania bangun dan duduk di Kasur sambil tangannya membuka daster yang sudah tersingkap di bagian dadanya tadi. Seketika daster terlepas dan langsung diambl Ryan dan dilemparnya ke ubin kamar.
Kini tubuh Tania dan Ryan sudah sama-sama telanjang bulat.
Ryan sudah lama menantikan momen indah ini bersama istrinya yang cantik dan montok itu.
Secepat kilat Ryan langsung menindih lagi tubuh Tania langsung menyerang bibir sang istri.
Tania yang mulai terbiasa menerima ciuman sang suami mulai melayani permainan bibir Ryan.
"Mmmphhhh.....slurppp...mmmuach...ahhhh" keduanya mendesah sambil terus berpagutan memainkan bibir dan lidah mereka berdua.
Tangan Ryan aktif meraba buah dada sang istri. Sementara kedua tangan Tania memeluk Ryan yang sedang menindihnya.
Rudal besar milik Ryan bergesekan dengan perut bagian puser Tania. Terasa begitu hangat bagi Tania
Sambil berpikir dalam hati apakah Tania mampu menerima Rudal besar milik sang suami untuk memasuki liang surgawi miliknya?