/0/17244/coverbig.jpg?v=410d268298fe64fbe66826b65da25921)
Kisah ini sengaja saya ambil dari kisah dan penggalaman pribadi saya sendiri. Bukan untuk membuka aib, tapi saya ingin mengatakan kepada dunia jika perbedaan usia, status dan jabatan bukanlah jaminan jika sebuah rumah tangga akan bahagia. Yang di butuhkan adalah saling terbuka, kejujuran dan saling sadar jika kehadiran kita untuk pasangan adalah untuk melengkapi kekurangan pasangan kita. Disini saya ingin menunjukkan bagaimana perjuangan suami saya dalam mengajarkan islam dan membantu saya memulai kehidupan yang baru. Sosok wanita yang sama sekali tidak menggenal islam bahkan nekad keluar dari islam kini sedikit lebih tahu tentang islam. Serta seberapa sabar suami saya menghadapi cemooh keluarganya tentang masa lalu saya dan bagaimana kuatnya dia bertahan merawat saya yang sedang sakit sampai saat. Semoga segala lelah dan kerja keras para suami bisa di balas dengan pahala serta kesehatan dan rejeki yang berlimpah.
"Tidak! Papa tidak akan merestui hubunganmu dan Fian, dia itu lebih pantas jadi Paman untuk mu daripada seorang suami!" bentak Arman kepada putrinya yang bernama Laras.
"Tapi Pa, Laras sangat mencintai Fian, Laras mohon restui pernikahan Laras dan Fian," ucap laras sambil merengek.
"Laras, pernikahan bukan hanya tentang cinta Nak, namun juga soal tanggung jawab sekarang kamu lihat di usianya yang hampir menginjak kepala empat saja dia hanya bekerja sebagai seorang tukang, apa kamu yakin dia bisa membahagiakanmu," jelas sang mama sambil membelai rambut Laras.
"Benar apa yang diucapkan Mama mu, dia tidak akan bisa memenuhi kewajibannya sebagai suami yang baik," timpal sang papa sambil menoleh ke arah Laras.
"Kenapa kalian harus memandang semuanya dari materi, bukankah kita juga bukan orang kaya, bahkan untuk makan saja terkadang tidak ada," tanya Laras kepada orang tuanya.
"Justru karena kita orang miskin Mama dan Papa ingin kamu bisa mendapatkan laki-laki yang kaya, agar kita bisa memperbaiki perekonomian keluarga kita," jawab Sophia kepada Laras.
Laras yang marah kepada orang tuanya langsung berjalan menuju ke arah kamar. Dia tidak menyangka orang tuanya bisa mempunyai pikiran yang jahat buat jodoh Laras di masa depan. Di ruang tamu Arman dan Sophia mulai mencari jalan keluar atas permasalahan Laras dan Fian.
"Apa yang harus kita lakukan Mas, aku yakin kita akan susah menjauhkan Laras dari Laki-laki tua itu," ucap Sophia kepada Arman.
"Besok aku akan coba menemui Fian di tempat kerjanya dan memintanya untuk menjauhi Laras," jawab Arman sambil duduk di samping sang istri.
Kehidupan Laras dan keluarganya jauh dari kata cukup. Namun, orang tua Laras ingin mendapatkan seorang menantu yang kaya agar kelak bisa merubah perekonomian mereka. Keesokan harinya Arman menemui Fian di tempat kerjanya, dengan berbekal secarik kertas yang dia dapatkan saat Fian datang ke rumahnya untuk melamar Laras.
"Permisi, apa Fian hari ini masuk kerja?" tanya Arman kepada salah satu pegawai Fian.
"Fian, ada sebentar saya panggilkan," jawab sang karyawan sambil masuk ke dalam bengkel.
"Bos ... ada yang mencari!" teriak sang karyawan saat melihat Fian berjalan di depannya.
"Bos, apa jangan-jangan ... ah tidak mungkin dia pemilik bengkel ini," batin Arman saat mendengar sang karyawan memanggil Fian dengan panggilan bos.
"Selamat siang Pak," sapa Fian dengan lembut.
"Siang, saya mau berbicara sebentar denganmu," ucap Arman dengan tegas.
"Oh iya, lebih baik kita bicara sambil makan di warung makan situ saja pak," ajak Fian sambil menunjuk ke arah sebuah warung makan.
Setelah memesan beberapa makanan untuk mereka, Arman mulai menjelaskan maksud dan tujuannya menemui Fian. Sebenarnya Fian tahu apa yang akan dibicarakan Arman kepadanya. Namun, Fian berusaha tetap tenang seolah tidak tahu maksud dan tujuan Arman.
"Saya mau kamu segera menjauhi Laras, kalau perlu kamu keluar dari pekerjaanmu dan pergi dari kota ini," ucap Arman tanpa melihat Fian.
"Memang kenapa Bapak begitu membenci saya," tanya Fian kepada Arman yang terlihat sangat membencinya.
"Kamu lupa umur kalian itu jauh berbeda, kamu lebih pantas menjadi om dari Laras bukan sebagai suaminya, dan kamu juga hanya kuli rendahan, jadi kamu tidak akan mampu membahagiakan putri saya," jawab Arman sambil berdiri dan menatap Fian.
"Kalau menurut saya harta dan usia bukan jaminan suatu kebahagiaan. Namun, kesetian dan perlakuan yang lembutlah yang membuat seseorang bahagia," jawab Fian sambil tersenyum.
"Ah ... tahu apa kamu soal cinta!" bentak Arman kepada Fian.
"Saya memang belum mengerti tentang cinta. Namun, saya jauh lebih paham dari bapak dalam memperlakukan wanita," jawab Fian sambil tersenyum.
Mendengar jawaban Fian yang terdengar seperti merendahkannya Arman pun langsung melangkahkan kakinya keluar dari warung. Fian yang melihat sikap Arman hanya bisa menggelengkan kepala. Tidak berapa lama makanan yang dipesan Fian pun datang.
"Lah, kok Bapaknya pergi ini makanannya gimana Mas," tanya seorang pelayan yang mengantar makanan.
"Bungkus dan kasih kepada pemulung itu, nanti biar saya yang bayar," jawab Fian sambil menunjuk seorang pemulung yang duduk di depan bengkel las miliknya.
"Baik Mas, Bapak tadi benar-benar tidak tahu diri, padahal Mas Fian itu kaya dan baik tapi kenapa ditolak saat mau jadi menantu. Saya saja mau jadi istri Mas Fian kalau diizinkan," ucap seorang pelayan yang memang sangat mengenal Fian.
Fian yang mendengar ucapan sang pelayan hanya tersenyum saat sang pelayan menawarkan dirinya menjadi istri Fian. Kegiatan Fian hanya ada di bengkel sambil mengawasi seluruh karyawannya. Namun, terkadang dia juga pergi ke proyek pembangunan yang sedang ditanganinya, atau terkadang melakukan pertemuan dengan para klien kerjanya.
"Halo, ada apa Ra," ucap Fian setelah mengangkat panggilan telepon dari Laras.
"Aku sekarang ada di masjid Al-Ikhlas, kamu bisa datang kesini secepatnya," jawab Laras sambil terburu-buru.
"Iya aku kesana, tapi apa yang sebenarnya terjadi sampai kamu memintaku untuk ke sana," tanya Fian penasaran.
"Lebih baik kamu kesini, nanti aku jelaskan semuanya," jawab Laras sambil menutup ponselnya.
Fian yang khawatir dengan kondisi Laras pun langsung bergegas menuju masjid Al-Ikhlas. Setelah tiba di masjid Al-Ikhlas Fian kaget saat melihat beberapa orang menunggunya termasuk Laras yang saat itu memakai sebuah baju berwarna putih lengkap dengan hijab dengan warna yang senada. Laras yang melihat kedatangan Fian langsung tersenyum sambil meminta Fian duduk disampingnya.
"Acara sudah bisa kita mulai Pak," ucap Laras kepada salah satu laki-laki yang duduk di hadapannya.
"Acara, memang ada acara apa ini," tanya Fian penasaran.
"Acara pernikahan kita," jawab Laras sambil tersenyum bahagia.
"Pernikahan kita, kamu yakin dengan apa yang kamu lakukan ini, sedangkan orang tuamu saja tidak memberikan restu kepada kita," jelas Fian kepada Laras.
"Mas, hanya ini yang bisa kita lakukan, aku yakin setelah kita sah menjadi suami istri Papa dan Mama akan memberikan restunya kepada kita," jelas Laras kepada Fian.
"Apa kamu yakin mereka akan merestui kita," tanya Fian seolah masih ragu dengan keputusan Laras.
"Aku yakin, kamu mau 'kan Mas," tanya Laras dengan tatapan penuh harap.
Fian yang mendengar penjelasan Laras tentang pernikahan secara agama yang dia siapkan hanya terdiam. Dia tidak menyangka jika gadis yang ada di hadapannya ini akan senekat itu dalam mengambil keputusan. Laras yang melihat Fian melamun langsung menepuk pundak kekasihnya dengan lembut.
"Mas, kok malah ngelamun!" teriak Laras pelan.
"Mas tidak tahu Ra, apa ini jalan yang tepat buat kita untuk bersama," jawab Fian kepada Laras.
"Kamu benar-benar mencintaiku kan Mas," tanya Laras saat dia melihat keraguan di mata Fian.
"Ya Allah apa yang harus aku lakukan sekarang, apa mungkin aku harus menikahi gadis ini walaupun tanpa restu dari orang tuanya," batin Fian sambil menatap wajah laras.
Clara Salsabila, seorang publik figure sukses, memiliki segala yang diinginkan-kecuali satu hal: seorang anak. Sementara suaminya, Bagas Pratama, CEO muda yang ambisius, sangat menginginkan keturunan untuk mewarisi perusahaan mereka kelak. Dalam ketegangan yang semakin memuncak, Clara membuat keputusan kontroversial: menyarankan Bagas untuk menikahi Maya, asisten rumah tangga mereka, agar mereka bisa memiliki anak tanpa mengorbankan karir Clara. Namun, pernikahan siri ini justru membawa konsekuensi yang tak terduga. Maya, yang hanya dipandang sebagai alat untuk memenuhi keinginan Bagas, mulai membangun kedekatan yang lebih dari sekadar hubungan suami-istri. Ketegangan semakin memanas saat Clara berusaha mempertahankan kontrol atas hidupnya, sementara Maya dan Bagas semakin sulit dipisahkan. Dalam perjuangannya untuk mempertahankan posisinya, Clara harus menghadapi kenyataan bahwa ia mungkin kehilangan lebih banyak dari yang ia kira-termasuk suami dan kedudukannya sebagai istri. Akankah Clara berhasil mengendalikan segalanya, ataukah ia akan dikhianati oleh takdir yang telah ia rancang?
Warni adalah seorang bidan yang terkenal baik dan ramah di Desa Tlogo Ungu. Akibat keramahannya itu banyak wanita hamil yang merasa nyaman memeriksakan kehamilannya di rumah bersalin yang dibuka Warni 2 tahun yang lalu. Namun, siapa sangka di balik keramahan dan kebaikan yang diberikan Warni tersimpan sebuah rahasia yang tidak diketahui orang lain. Warni yang dulunya hanya putri seorang petani miskin di desa Tlogo Ungu kerap mendapat hinaan dari warga desa. Bahkan sampai dia berhasil menjadi seorang bidan pun warga desa masih tetap menganggapnya rendah, serta menolak memeriksakan kehamilannya kepada Warni. Mereka rela berjalan jauh ke kota demi memeriksakan kandungannya, bahkan tak jarang Warga desa menghadang pasien dari luar desa yang ingin ke tempat prakteknya. Warni yang sakit hati, serta khawatir jika usaha yang di bangunnya bangkrut memutuskan untuk melakukan pesugihan siluman ular putih dengan bantuan temannya yang bernama Romlah. Siluman ular putih yang kerap dipanggil Nyai Sukma bersedia membantu Warni dalam mendapatkan pundi-pundi kekayaan. Namun, Nyi Sukma meminta Warni untuk menyiapkan satu wanita yang melahirkan pada kamis malam jumat kliwon, serta untuk tumbal pertama Warni harus bersedia menyerahkan bayi yang baru saja dilahirkannya kepada Nyai Sukma sebagai pembukaan. Bersediakah Warni menyerahkan anak pertamanya sebagai tumbal, lalu apa saja yang dialami Warni setelah menyetujui perjanjiannya dengan Siluman ular putih tersebut?
Namaku Rani aku adalah ibu sekaligus ayah untuk putri tunggalku yang bernama Luna. Luna tidak seperti anak pada umumnya. Dia memiliki gangguan pada pendengarannya sejak bayi. Semua itu terjadi karena aku sedang depresi karena perilaku kasar suamiku. Hingga membuatku nekat melakukan aborsi kepada anak yang aku kandung. Namun, Allah berkehendak lain janin yang ada di dalam kandunganku selamat dan kini menjadi seorang gadis yang sangat cantik. Mas Niko suamiku yang kasar itu meninggalkanku entah kemana. Sejak Luna lahir kedunia dia tidak pernah melihat sosok ayahnya. Kini setelah Mas Niko pergi aku harus berjuang untuk kehidupanku dan Luna di masa depan. Karena aku tidak ingin apa yang aku alami saat ini dirasakan juga oleh putri kecilku.
Semua wanita pasti berharap kehadirannya bisa diterima dengan baik oleh keluarga suami. Namun, tidak jarang banyak wanita yang mengalami nasib buruk saat berada di antara keluarga besar sang suami. Hal ini juga dialami oleh Nia seorang gadis lugu yang terlahir dari keluarga broken home dan kurang mampu. Pernikahan bahagia, serta hangatnya kasih sayang dari mertua dan saudara ipar ternyata hanyalah sebuah mimpi indah bagi Nia. Pasalnya kehadirannya Nia di tengah keluarga Riko justru hanya dianggap sebagai seorang pembantu rumah tangga. Tidak hanya itu, Riko yang seharusnya bisa menjadi suami yang menjaga dan mendidik Nia dalam segala hal justru tega menjerumuskan sang istri pada lembah maksiat. Sifat pemalu, gengsi yang besar, serta kurang sifat tanggung jawab membuat Riko memiliki banyak hutang. Hampir setiap hari rumah mereka selalu didatangi oleh dekoleptor yang ingin menagih hutang dalam jumlah yang cukup besar. Riko merasa tidak nyaman tega menjual sang istri pada laki-laki hidung belang baik secara online maupun pada temannya. Mampukah Nia melepaskan diri dari jeratan dunia malam yang diperkenalkan oleh sang suami?
Setiap wanita pasti berharap jika hanya dia yang menjadi wanita satu-satunya di hati suaminya. Begitu juga yang diharapkan Laila, seorang gadis desa yang kini telah menikah dengan Yoga seorang pria kaya dari kota. Pernikahan mereka memang terjadi karena perjodohan. Namun, Laila berharap Yoga bisa mencintainya seiring berjalannya waktu. Tetapi semua itu ternyata hanyalah sebuah mimpi bagi Laila. Yoga yang memang tidak pernah menerima perjodohan ini diam-diam telah menikah dengan Tasya seorang wanita yang bekerja sebagai resepsionis di hotel miliknya. Tidak hanya itu, Yoga pun akhirnya mengajak Tasya untuk tinggal bersama dengan Laila dalam satu atap. Mampukah Laila menjalani hidup dalam satu atap bersama madunya?
Kesuksesan sebagai seorang Desainer dan pemilik sebuah butik terkenal membuat Intan melupakan persoalan cintanya. Hingga sampai usianya menginjak 30 tahun Intan belum juga memiliki suami ataupun seorang kekasih. Hal itu membuat orang-orang menyebutnya dengan perawan tua, bahkan sang ibu kerap mendapat cibiran dari para tetangga karena status lajang Intan. Karena alasan itulah Sukma terus mendesak Intan untuk segera mencari kekasih dan segera menikah. Desakan Sukma ternyata membuat Intan tertekan, hingga dia pun menceritakan permasalahan yang dihadapinya kepada sahabat baiknya yang bernama Luna. Mendengar cerita Intan yang belum mendapat jodoh, serta sikap Intan yang cuek dan dingin terhadap lawan jenis membuat Luna berpikir jika Intan mendapat sihir dari seseorang. Bahkan Luna pun menyarankan Intan untuk mencari pengobatan alternatif untuk mengeluarkan ilmu sihir yang ada di dalam tubuhnya. Mampukah Intan menemukan jodoh terbaik untuknya, dan apa benar jika dalam tubuh Intan ada ilmu sihir yang sengaja dikirim seseorang?
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.
Kisah Daddy Dominic, putri angkatnya, Bee, dan seorang dosen tampan bernama Nathan. XXX DEWASA 1821
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
"Tanda tangani surat cerai dan keluar!" Leanna menikah untuk membayar utang, tetapi dia dikhianati oleh suaminya dan dikucilkan oleh mertuanya. Melihat usahanya sia-sia, dia setuju untuk bercerai dan mengklaim harta gono-gini yang menjadi haknya. Dengan banyak uang dari penyelesaian perceraian, Leanna menikmati kebebasan barunya. Gangguan terus-menerus dari simpanan mantan suaminya tidak pernah membuatnya takut. Dia mengambil kembali identitasnya sebagai peretas top, pembalap juara, profesor medis, dan desainer perhiasan terkenal. Kemudian seseorang menemukan rahasianya. Matthew tersenyum. "Maukah kamu memilikiku sebagai suamimu berikutnya?"
Setelah dua tahun menikah, Sophia akhirnya hamil. Dipenuhi harapan dan kegembiraan, dia terkejut ketika Nathan meminta cerai. Selama upaya pembunuhan yang gagal, Sophia mendapati dirinya terbaring di genangan darah, dengan putus asa menelepon Nathan untuk meminta suaminya itu menyelamatkannya dan bayinya. Namun, panggilannya tidak dijawab. Hancur oleh pengkhianatan Nathan, dia pergi ke luar negeri. Waktu berlalu, dan Sophia akan menikah untuk kedua kalinya. Nathan muncul dengan panik dan berlutut. "Beraninya kamu menikah dengan orang lain setelah melahirkan anakku?"