/0/17921/coverbig.jpg?v=21b5af0e75e565c8e7e20f424e5d3e20)
๐๐ธ๐, ๐ธ๐ฎ๐บ๐, ๐ฑ๐ถ ๐๐ฎ๐ป๐ฑ๐๐ป๐ด ๐ฎ๐ฌ๐ฎ๐ฎ Samuel dan Anantha telah menjalin hubungan dari kelas 10 SMA dan di tahun kedua hubungan mereka mulai rengang lantaran Samuel yang sibuk dengan organisasinya sebagai ketua OSIS sedangkan Anantha dia adalah penulis novel online, tetapi tidak ada satu pun yang tahu jika Anantha adalah penulis novel. Hubungan mereka semakin retak setelah kedatangan siswi baru yang bernama Viola yang merupakan sahabat Samuel semasa kecil. Anantha merasa Samuel lebih perduli kepada Viola dan tidak pernah memperhatikannya lagi. Bahkan Samuel tidak memiliki waktu untuknya. Lantas bagaimana dengan hubungan keduanya? Apakah Anantha memilih untuk mengakhiri hubungannya dengan Samuel atau tetap bertahan meski ia yang paling terluka?
Bukan dia tak mencintaiku, hanya saja aku yang terlalu mencintainya.
-Anantha-
****
Samuel Dirgantara, ketua OSIS SMA KARTIKA yang terkenal sangat disiplin dan kejam dalam memberikan hukuman. Samuel bahkan sering memberikan hukuman pada kekasihnya sendiri, yaitu Anantha. Siswi bandel yang sering kali bolos pelajaran.
"Samuel!" Pria dengan keringat yang banjir di wajahnya, setelah selesai bermain basket menoleh ke arah seorang gadis yang berlari kecil menghampirinya.
"Buat kamu," Anantha tersenyum manis memberikan minuman yang baru saja ia beli di kantin untuk kekasihnya.
Dengan senang hati Samuel menerimanya, meneguk air itu hingga tersisa setengah. Anantha mengeluarkan sapu tangannya mengusap keringat yang membanjiri wajah tampan kekasihnya.
"Nanti kamu jadi nganterin aku pulang?" tanyanya.
Samuel mengangguk, mengulas senyum tipis ke arah Anantha. "Tungguin di depan, gue rapat OSIS bentar!" ucap Samuel.
"Oke, jadi jalan sekalian?" tanya Anantha kembali.
"Samuel!" Atensi keduanya beralih pada Deka yang melambai agar Samuel kembali bermain.
Samuel menganggukkan kepalanya, menepuk kepala Anantha pelan. "Jadi, buruan masuk kelas jangan sampai Bu Retno hukum karena ketahuan bolos!" teriak Samuel.
Anantha menyengir lebar, Samuel tahu saja jika dia izin ke kamar mandi tapi justru pergi ke kantin hanya untuk membelikan minuman untuknya. Anantha membawa tubuhnya berbalik kembali ke kelas setelah sebelumnya sempat menatap Samuel yang tengah bermain basket.
"Samuel, jangan pernah bosan untuk jatuh cinta sama Anantha ya? Karena Anantha sudah mencintai Samuel sangat jauh."
Bukan segera kembali ke kelas, Anantha justru kembali berbelok ke kantin. Ia malas masuk ke kelas Bu Rina yang memang cukup membosankan. Selain ia harus bertemu dengan rumus kimia ia pun harus mendengarkan promosi bimbel yang tidak ada habisnya.
"Mang, bakso satu ya!" pesan Anantha.
Ia mengambil duduk yang tidak terlihat dari luar, Anantha memainkan ponselnya dan sudah banyak mendapat pesan dari temannya. Anantha tidak perduli meski ia sudah di paksa untuk masuk lantaran guru menyebalkan itu sudah menyadari kepergiannya yang terlalu lama.
"Kalau di hukum tinggal di jalanin, sekolah tinggal berapa bulan aja. Lumayan nyari kenangan!" kekeh Anantha.
Matanya berbinar saat bakso yang ia pesan sudah di antarkan. Anantha segera memakannya, tanpa dia sadari ada sorot mata tajam yang sedari tadi memperhatikannya. Di suapan terakhirnya, Anantha sampai tersedak lantaran seseorang menggebrak mejanya sangat keras.
"ANANTHA PUTRI ATMAJA, LARI 5 PUTARAN SEKARANG JUGA!" teriakan melengking itu berasal dari Pak Beni, guru piket yang mencari siswi bolos seperti Anantha.
"Pak, jahat banget sih. Anantha sampai tersedak nih!" ucap Anantha setelah menghabiskan minumannya.
Pak Beni berkacak pinggang menatap tajam ke arah siswi nakalnya satu ini. "BAPAK NGGAK PERDULI, KE LAPANGAN SEKARANG JUGA ATAU BAPAK PANGGIL PAPA KAMU KE SEKOLAH!" teriak Pak Beni.
Anantha sampai tutup telinga mendengarnya, ia menunjukkan cengiran lebarnya segera bangkit dari duduknya.
"Aduh, bapak nggak usah repot-repot manggil papa saya ke sini. Kan yang sekolah di sini saya bukan papa saya, lagian nih pak, papa saya itu orangnya sibuk tiap hari kerjaannya di kantor numpuk. Nggak kayak bapak siang-siang gini masih bisa jalan-jalan, ke kantin lagi!"
"ANANTHA!"
Anantha tertawa puas, segera kabur dari jangkauan Pak Beni. Untung saja baksonya tadi sudah ia bayar. Anantha tersenyum saat melihat Samuel dan teman-temannya masih berada di lapangan.
Anantha menguncir tinggi rambutnya sebelum berlari mendekat ke arah Samuel. Dahi pria itu berkerut saat melihat Anantha kembali bukannya masuk ke kelas. Kebingungannya terjawab sudah setelah melihat kedatangan Pak Beni dengan penggaris panjangnya.
"Halo sayang!" sapa Anantha, memberikan ciuman jauh pada Samuel.
Samuel menghela napas panjang, masih saja tidak berubah. Kenakalan Anantha justru semakin menjadi semenjak mereka kelas 12. Pak Beni yang lelah setelah mengejar Anantha duduk di dekat Samuel dan teman-temannya.
"Samuel, kamu urus siswi nakal ini! Bapak mau kembali ke ruang guru. Jangan biarin dia kabur sebelum lari lima putaran!" perintah Pak Beni.
"Baik, Pak."
Pak Beni meninggalkan lapangan, setelah memberi peringatan kembali pada Anantha. "Kalau kamu buat ulah lagi, bapak akan panggil papa kamu ke sekolahan!" ancamnya.
Anantha menjulurkan lidahnya mengejek Pak Beni setelah guru itu berbalik. Ia sudah merasa lelah meski baru dua putaran saja. Anantha beralih menatap Samuel yang memberikan tatapan tajam kepadanya. Jangan harap setelah ini ia terbebas begitu saja, Samuel pasti akan memberikan ceramah panjang lebar kepadanya.
"El, pacar lo bisa bertolak belakang gini sama sifat lo!" kekeh Deka.
Samuel menghunuskan tatapan tajamnya membuat Deka langsung terdiam. "Gue duluan, baik-baik sama pacar lo anak orang itu!" bisik Deka sebelum berlari meninggalkan Samuel.
"Semangat, Anantha!" teriak Deka, yang mendapat acungan jempol dari Anantha.
Anantha mengusap dahinya yang sudah banjir keringat, kakinya sudah tidak kuat untuk berlari lagi. Padahal masih kurang dua putaran lagi, ia yang baru makan pun tenaganya sudah terkuras habis. Memang Pak Beni menyebalkan, tidak tanggung-tanggung jika memberikan hukuman. Mana segala mengancam akan panggilan orang tua lagi.
"Samuel, capek!" teriak Anantha. Ia tidak lagi berlari, berjalan pun sudah hampir terjatuh.
Samuel melipat kedua tangannya di dada menatap tajam ke arah Anantha. "Lo yang buat salah harus berani tanggung konsekuensinya. Gue udah bilang jangan bolos kelas, Anantha!"
"Tapi aku lapar, Samuel. Masa kamu mau biarin aku mati kelaparan di kelas, lagian jamnya Bu Rina kosong hari ini!" bohong Anantha.
"Bu Rina yang bilang Pak Beni kalau lo pergi ke kamar mandi nggak balik-balik. Nggak usah buat alasan untuk menutupi kesalahan lo, Anantha!" tegas Samuel.
Anantha memajukan bibirnya kesal, Samuel tidak berpihak kepadanya. Ia menggoyangkan lengan Samuel pelan. "Udah ya hukumannya, nanti bilang aja ke Pak Beni kalau aku udah lari lima putaran. Aku udah nggak kuat Samuel, aku capek. Nanti kalau asma aku kambuh gimana!" ucap Anantha dengan wajah sedih.
Samuel memberikan air minumnya yang masih tersisa setengah kepada Anantha. Setelahnya ia berlari ke lapangan menggantikan hukuman Anantha. Gadis dengan rambut kuncir kuda itu terdiam, ia tersenyum tipis. Seperti biasanya Samuel menggantikan hukumannya.
"Ketosnya SMANKA romantis banget sih!" teriak Anantha tanpa malu.
Samuel menghembuskan napas kasar, ia menyugar rambutnya ke belakang. Menatap Anantha yang senyum-senyum sendiri. Samuel melempar handuk kecil di bahunya tepat di wajah Anantha.
"Terakhir kali gue gantiin hukuman lo, kalau sampai lo di hukum lagi. Tanggung sendiri!" cetusnya.
Anantha terkekeh, ia berjalan di sebelah Samuel menggoyangkan lengan pria itu pelan. "Dari dulu juga Samuel bilangnya gitu, tapi setiap kali Anantha di hukum Samuel masih bantu," kekehnya.
Samuel menghentikan langkahnya membuat Anantha juga berhenti. Ia mendongak menatap Samuel yang jauh lebih tinggi darinya. Tatapan Samuel masih tidak bersahabat membuat Anantha sedikit merasa takut.
"Jangan selalu bergantung sama gue, Anantha!" tekan Samuel.
"Kenapa? Samuel udah nggak cinta lagi sama Anantha? Kenapa Anantha nggak boleh bergantung sama Samuel," cecar Anantha.
Matanya menatap lekat netra abu milik Samuel. Hatinya terasa berdesir mendengar pernyataan Samuel barusan. Anantha sudah overthinking, apakah Samuel sudah tidak mencintainya lagi? Apakah Samuel mulai bosan dengan sikapnya?
"Karena kita nggak ada yang tahu, sampai kapan gue bisa ada buat lo!
Alena terpaksa meninggalkan karirnya sebagai model ternama di luar negeri lantaran ia harus memenuhi amanat mendiang orang tuanya untuk menikah dengan anak sahabat orang tuanya. Alena, tiba-tiba saja harus terikat dalam sebuah hubungan pernikahan dengan pria asing. Alena tidak menyangka jika kehidupannya berubah 180ยฐ setelah menjadi istri seorang Tuan Muda. Alena dan juga Arthur suaminya telah membuat kesepakatan, perjanjian di atas kontrak jika mereka akan menyetujui perjodohan itu dengan kontrak pernikahan satu tahun. Setelah kontrak itu selesai keduanya akan mencari alasan untuk berpisah. Namun, di pertengahan jalan Alena justru merasakan sesuatu yang berbeda. Akankah dia mulai mencintai Arthur? atau keduanya tetap berpisah sesuai dengan rencana awal mereka?
~ketika dia yang kau cinta, mencintai yang lain~ Mungkin itulah lagu yang pantas untuk kisah mereka berdua, kisah seorang Kendra dan kisah seorang gadis lugu yang pantang menyerah. Kendra cowok yang terkenal bengis dan tak punya ampun untuk orang yang berani menganggunya. Dan...... Lea, dia gadis lugu yang memiliki kecantikan dan kemanisan di atas rata-rata melebihi gula mungkin. Dia cantik, namun kenapa gadis secantik dirinya masih ada yang menolaknya? Kendra. Ya dia satu-satunya cowok yang menolak pesona Lea. "Jangan pernah jatuh cinta sama gue, karena sampai kapan pun gue nggak akan pernah suka sama lo!" "Sekuat apapun kamu menyuruh aku untuk berhenti, aku akan tetap mengejar! sampai cinta itu tumbuh di hati kamu!" "Mimpi!" **** "Gue cinta sama lo Lea, tapi waktu gue udah hampir habis!"
Entah kesialan atau sebuah keberuntungan saat disukai oleh anak bos sendiri. Namun, bagi Sella itu adalah sebuah kesialan bahkan mala petaka untuk hidupnya. Saat ia di sukai oleh anak bau kencur yang bahkan belum lulus dari bangku kuliahnya. Jatuh cinta dengan perbedaan umur yang jauh, bukankah itu suatu hal yang tak lazim di masyarakat ini. "Neng cantik, nikah yuk!" "Najis!" Tiada hari tanpa pertengkaran antara Sella dan juga Arthan yang merupakan anak dari bosnya sendiri. Entah apa yang membuat bocah ingusn tersebut sangat tergila-gila kepadanya. Lantas, apakah pada akhirnya sella akan luluh juga pada pesona seorang Arthan yang kelewat tengil tersebut? atau justru cinta Arthan selamanya hanya akan bertepuk sebelah tangan?
"Ma, Angkasa nggak mau dijodohin!" "Serius nggak mau dijodohin sama, Meisya?" Godanya. "Meisya? kalau itu Angkasa nggak nolak!" Di sekolah sok nggak kenal di rumah manjanya ngalahin bayi, siapa lagi kalau bukan Angkasa Lesmana Regan.
Merasa asing dengan keluarganya sendiri, bahkan di kucilkan setiap hari dan dianggap layaknya seorang pembantu. Ini bukanlah tentang cinderela yang hidup bersama ibu dan saudara tirinya, melainkan ini tentang Maudy, seorang gadis berhati malaikat. Kematian adiknya membuat Maudy merasakan kehidupan seperti di neraka, bagaimana dia harus menerima kebencian dari keluarganya sendiri. Maudy hampir dibuat menyerah oleh semesta yang tak pernah berpihak adil kepadanya, sampai kedatangan Devian yang mampu mewarnai kegalapan dalam hidupnya. Namun, semesta kembali tak berpihak kepadanya. Di mana dirinya harus merelakan Devian dengan saudara kembarnya, Maura. Maudy harus bertahan sendirian dengan penyakit mematikan di tubuhnya, ada harapan di hati kecilnya Maudy ingin kembali merasakan kasih sayang dari orang tuanya. Yang sekian lama tidak dapat dia rasakan, Maudy berharap di akhir hidupnya dia dapat merasakan itu semua.
Hidup Odelia seakan mendapatkan kesialan yang bertubi-tubi. Mulai dari perusahaan di mana dia bekerja berada di ambang kebangkrutan. Lalu dicampakan oleh calon suami yang memilih Wanita lebih kaya. Semua benar-benar telah menghacurkan hidup Odelia. Keputusasaan Odelia membuatnya memilih pergi ke klub malam. Namun, sayangnya lagi dan lagi kesialan menghampiri Odelia. Wanita itu mabuk berat hingga berakhir tidur dengan Noah DanzelโCEO dari perusahaan di mana dia bekerja. Lalu bagaimana kisah Odelia dan Noah, ketika mereka sudah terjebak dalam situasi rumit ini? *** Follow me on IG: abigail_kusuma95
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan โkarangan palsunyaโ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.
"Tolong hisap ASI saya pak, saya tidak kuat lagi!" Pinta Jenara Atmisly kala seragamnya basah karena air susunya keluar. โขโขโขโข Jenara Atmisly, siswi dengan prestasi tinggi yang memiliki sedikit gangguan karena kelebihan hormon galaktorea. Ia bisa mengeluarkan ASI meski belum menikah apalagi memiliki seorang bayi. Namun dengan ketidaksengajaan yang terjadi di ruang guru, menimbulkan cinta rumit antara dirinya dengan gurunya.
Setelah menikahi akhwat cantik yang lama diidam-idamkan, pria milyarder itu merasa sangat bahagia. Mereka menikmati kehidupan rumah tangga yang bahagia, meski baru seminggu. Namun, ada satu hal yang membuat sang istri merasa terganggu. Suaminya mempunyai kebiasaan yang cukup mengkhawatirkan. Hampir setiap saat, suaminya meminta jatah. Sebelum tidur, saat menyiapkan makanan, bahkan saat mereka sedang santai di ruang keluarga. Sang istri merasa kewalahan. Dia tidak pernah menyangka bahwa suaminya begitu rakus akan kepuasan duniawi. Suatu hari, ketika sang istri sedang memasak di dapur, sang suami mendekatinya dan mulai merayunya. "Sayang, ayo kita berduaan sebentar di kamar," bisik suaminya, sambil mencium leher istri. Dengan wajah merah padam, sang istri mencoba menolak. "Aku sedang memasak, nanti saja ya, Sayang," ujarnya lembut. Namun, suaminya tidak terima penolakan. Dia semakin mendesak, bahkan mulai meraba tubuh sang istri. "Aku tidak bisa menahan nafsu ini, Sayang," desahnya. Akhirnya, sang istri menyerah pada desakan suaminya. Mereka pun bergegas ke kamar untuk melampiaskan hasrat mereka. Sang istri merasa kewalahan menghadapi keperkasaan suaminya yang mencapai 27cm. Dia merasa tubuhnya terlalu lemah untuk mengimbangi nafsu suaminya yang tidak pernah habis. Setelah berhubungan intim, sang istri terkapar lemas di tempat tidur, sementara suaminya bangkit dengan senyum puas
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.