![ANGKASA [Perjodohan]](https://cos-idres.cdreader.com/site-414(new)/0/17928/coverbig.jpg?v=f00bbf1722485bf630a82541561bd2b6)
"Ma, Angkasa nggak mau dijodohin!" "Serius nggak mau dijodohin sama, Meisya?" Godanya. "Meisya? kalau itu Angkasa nggak nolak!" Di sekolah sok nggak kenal di rumah manjanya ngalahin bayi, siapa lagi kalau bukan Angkasa Lesmana Regan.
"Ma, Angkasa nggak mau dijodohin!" "Serius nggak mau dijodohin sama, Meisya?" Godanya. "Meisya? kalau itu Angkasa nggak nolak!" Di sekolah sok nggak kenal di rumah manjanya ngalahin bayi, siapa lagi kalau bukan Angkasa Lesmana Regan.
Meisya berlari kecil menuju lapangan basket, setelah pertandingan selesai matanya berbinar dengan sebotol air di tangannya.
"Angkasa!" Panggilnya.
Hal itu membuat Angkasa beserta teman-temannya menoleh. Pria itu menatapnya datar dengan satu alis terangkat.
Sedangkan Meisya dengan senang hati memberikan minuman itu kepada Angkasa. "Buat kamu!" ucapnya.
"Cie aku kamu, neng geulis siapa namanya atuh?" Goda Gara, mengedipkan satu matanya kepada Meisya.
Gadis itu melotot tajam, berkacak pinggang menatap tak suka ke arah Gara.
"Jauh-jauh, Meisya alergi orang jelek!" ucapnya, membuat mereka semua meledakkan tawa.
Angkasa tersenyum tipis melihatnya, namun dia hanya diam tak ada tanda-tanda jika dia akan mengambil botol air itu.
"Ayo Angkasa, ambil!" Meisya menarik tangan Angkasa lalu memberikan botol air mineral itu.
"Sorry, gue alergi air putih apalagi dari tangan cewek cebol kayak lo!" ucap Angkasa lalu pergi.
Mereka semua tertawa mengejek, bukan dari teman-teman Angkasa melainkan dari para siswa-siswi yang lain.
"Makanya jadi cewek gak usah ganjen, sok kecakepan banget sih!"
"Tau, emang enak dikatain cebol sama Angkasa, haha!"
Meisya hanya diam, bibirnya mengerucut sebal merasa kesal dengan ucapan Angkasa. "Awas aja, aku aduin mami."
****
"HUWAAA, MAMIIII!" Meisya menghentakkan kakinya kesal, masuk ke dalam rumah besar nan mewah.
"Sayang, kenapa?" Seorang wanita cantik, turun dari tangga terlihat panik saat melihat putri kesayangannya pulang sembari menangis.
"Mami Angkasa jahat, hiks!" Meisya memeluk erat tubuh maminya.
Nara tersenyum tipis mendengar ucapan putrinya. Sudah biasa jika Meisya selalu menangis jika tentang Angkasa.
"Angkasa kenapa lagi, hm?" Nara mengusap kepala putrinya sayang, sembari memberi kecupan singkat.
"Angkasa---"
"Assalamualaikum, Tante." Mereka berdua menoleh saat melihat kedatangan Angkasa, yang sudah memakai baju bebas.
"Ngapain ke sini, pulang sana Meisya nggak mau ketemu sama Angkasa!" Gadis itu berkacak pinggang.
Matanya yang bulat dan berkaca-kaca terlihat begitu menggemaskan di mata Angkasa. "Gemes!"
Angkasa malah mencubit pipi gadis itu pelan, membuat Meisya semakin kesal. Dia menepis tangan Angkasa agar menjauh dari tubuhnya, kembali menempel pada tubuh maminya.
"Mami usir dia, Meisya nggak mau ketemu sama Angkasa lagi. Dia nyebelin!" omelnya.
Angkasa terkekeh mendengarnya, duduk di sebelah gadis itu mengacak rambutnya gemas. "Tante, bilangin sama Meisya kalau Angkasa minta maaf!"
"Mami, bilang sama Angkasa kalau Meisya nggak mau maafin dia. Habisnya Angkasa nyebelin, buat Meisya kesel mulu!"
"Tante, bilangin ke Meisya kalau Angkasa ngelakuin semua itu buat dia. Karena Angkasa nggak mau calon istri Angkasa kenapa-napa."
Nara bergeleng pelan, bisa-bisanya dia dijadikan perantara di saat keduanya duduk bersampingan.
"ANGKASA!" teriak Meisya kesal.
"Apa sayang?"
*****
"Udah ngambeknya!" Angkasa mencubit pipi bulat Meisya namun gadis itu hanya diam. Masih merasa kesal!
Satu setengah jam Angkasa membujuknya namun tetap saja Meisya masih kesal kepadanya, hal itu membuat dia frustasi.
"AAA SAYANG UDAH DONG JANGAN NGAMBEK TERUS, MAU PELUKKK!" rengek Angkasa.
Angkasa membawa tubuh kecil Meisya ke dalam pelukannya, memeluknya begitu erat. Sampai gadis itu susah nafas.
"Lepas! ngapain peluk-peluk Meisya. Bukanya Angkasa alergi sama Meisya yaudah pulang sana ngapain masih di rumah Meisya!" Usirnya.
Angkasa memeluk tubuh gadis itu dari samping menjatuhkan kepalanya pada bahunya, menghirup dalam-dalam aroma wangi dari tubuh Meisya.
"Itu berlaku buat di sekolah aja, di rumah nggak. Di sekolah kita nggak kenal, kalau di rumah Meisya punya Angkasa!" ucapnya.
"Kenapa? Angkasa malu kalau deketan sama Meisya?" tanyanya sedih.
"Bukan gitu sayang, udah ah nggak usah di bahas lagi." Angkasa memeluk tubuh Meisya semakin erat, terdengar helaan nafas panjang dari Meisya.
"Angkasa sekarang pulang, Meisya mau bobo." Angkasa menggeleng, menatap lekat mata gadis itu.
"Mau bobo bareng!" ucapnya.
Mata Meisya melotot galak, mendorong tubuh Angkasa begitu saja sampai dia terjatuh ke bawah.
"NGGAK BOLEH, MAU AKU ADUIN MAMI! MA----"
"Shut! bercanda sayang." Buru-buru Angkasa membekap mulut Meisya jika sampai dia mengadu bisa panjang urusannya.
Angkasa menatap lekat mata Meisya lalu perlahan melepas bekapannya. Kedua tangannya mengusap pipi Meisya pelan.
Cup
"Mat bobo, cebol kesayangan Angkasa!" ucapnya, membuat Meisya kesal, meski begitu Meisya tak bisa menyembunyikan senyuman di wajahnya.
Setelah pulang dari rumah Meisya, Angkasa menyusul teman-temannya di tongkrongan warung Mang Jajang.
"Woi, dari mana lo?" Gara yang tengah asyik memakan mie ayam favoritnya menoleh saat melihat kedatangan Angkasa.
"Rumah," balas Angkasa singkat. Dia mendudukkan tubuhnya di kursi berhadapan dengan Gara.
"Sa, entar malam ada balapan motor. Hadiahnya 10 juta, lo mau ikut nggak?" tanya Bagas.
Angkasa terdiam beberapa saat, dia tidak ada jadwal ke rumah Meisya. Bolehlah dari pada gabut di rumah.
"Gue ikut!" Semua teman-temannya bersorak pastinya mereka sangat senang.
Di saat Angkasa turun ke arena balap. Siapapun lawannya pastinya Angkasa lah pemenangnya, dan yang paling membahagiakan lagi adalah hadiah balap motor itu Angkasa berikan kepada mereka semua. Pesta kemenangan!
"Btw, cewek yang kasih lo minum tadi siapa?" tanya Gara mulai penasaran.
Angkasa menggedikan bahunya acuh, asyik bermain ponselnya melihat foto-foto Meisya yang terlihat sangat cantik dan menggemaskan.
"Cantik sih, tapi galak bener euy!" kekehnya. Bagas ikut tertawa terlebih saat mengingat ucapan Meisya tadi.
"Kalau gak salah dia anak XII IPA 3 tetangga kelas kita." Gara menatap intens ke arahnya, membuat Bagas waspada.
"Apa lo?"
"Kok lo tahu? jangan-jangan dia mantan gebetan lo ya?"
Plak!
"Bacot!" Angkasa menggeplak kepala Gara membuat laki-laki itu menatapnya aneh sembari mengusap kepalanya yang terasa nyut-nyutan.
"Aku salah opo to Mas?" ucap Gara dengan ekspresi yang di buat-buat membuat Bagas begitu jijik saat melihatnya begitu juga Angkasa.
Bagas memainkan ponselnya melihat satu foto yang menempel di galerinya. Dia tersenyum tipis, entah kenapa dia merasa rindu kala melihat foto gadis itu kembali.
"Masih gamon? Kenapa nggak coba lo cari keberadaa dia?" tanya Angkasa.
"Udah, gue tetep nggak ketemu kemana Kara pergi. Dia benar-benar menghindar dari gue, gue juga yang salah seharusnya gue nggak pernah ngungkapin perasaan gue ke dia!" lirih Bagas.
Angkasa menepuk bahu Bagas pelan. "Lo nggak salah, jatuh cinta sama seseorang itu bukan sebuah kesalahan. Dengan lo ngungkapin perasaan lo ke dia justru buat lo sadar kalau dia terima artinya kalian saling mencintai tapi kalau dia nolak artinya lo harus berhenti dan lupain dia dari hidup lo!" jelas Angkasa.
Bagas tersenyum miris. "Bodohnya gue udah di tolak tapi masih berharap. Gue kangen banget sama dia, harusnya dia nolak gue nggak perlu ninggalin gue kayak gini."
"Kara itu cewek polos wajar kalau dia kabur dari lo secara dia di cintai sama om-om!" celetuk Raga.
Alena terpaksa meninggalkan karirnya sebagai model ternama di luar negeri lantaran ia harus memenuhi amanat mendiang orang tuanya untuk menikah dengan anak sahabat orang tuanya. Alena, tiba-tiba saja harus terikat dalam sebuah hubungan pernikahan dengan pria asing. Alena tidak menyangka jika kehidupannya berubah 180° setelah menjadi istri seorang Tuan Muda. Alena dan juga Arthur suaminya telah membuat kesepakatan, perjanjian di atas kontrak jika mereka akan menyetujui perjodohan itu dengan kontrak pernikahan satu tahun. Setelah kontrak itu selesai keduanya akan mencari alasan untuk berpisah. Namun, di pertengahan jalan Alena justru merasakan sesuatu yang berbeda. Akankah dia mulai mencintai Arthur? atau keduanya tetap berpisah sesuai dengan rencana awal mereka?
~ketika dia yang kau cinta, mencintai yang lain~ Mungkin itulah lagu yang pantas untuk kisah mereka berdua, kisah seorang Kendra dan kisah seorang gadis lugu yang pantang menyerah. Kendra cowok yang terkenal bengis dan tak punya ampun untuk orang yang berani menganggunya. Dan...... Lea, dia gadis lugu yang memiliki kecantikan dan kemanisan di atas rata-rata melebihi gula mungkin. Dia cantik, namun kenapa gadis secantik dirinya masih ada yang menolaknya? Kendra. Ya dia satu-satunya cowok yang menolak pesona Lea. "Jangan pernah jatuh cinta sama gue, karena sampai kapan pun gue nggak akan pernah suka sama lo!" "Sekuat apapun kamu menyuruh aku untuk berhenti, aku akan tetap mengejar! sampai cinta itu tumbuh di hati kamu!" "Mimpi!" **** "Gue cinta sama lo Lea, tapi waktu gue udah hampir habis!"
Entah kesialan atau sebuah keberuntungan saat disukai oleh anak bos sendiri. Namun, bagi Sella itu adalah sebuah kesialan bahkan mala petaka untuk hidupnya. Saat ia di sukai oleh anak bau kencur yang bahkan belum lulus dari bangku kuliahnya. Jatuh cinta dengan perbedaan umur yang jauh, bukankah itu suatu hal yang tak lazim di masyarakat ini. "Neng cantik, nikah yuk!" "Najis!" Tiada hari tanpa pertengkaran antara Sella dan juga Arthan yang merupakan anak dari bosnya sendiri. Entah apa yang membuat bocah ingusn tersebut sangat tergila-gila kepadanya. Lantas, apakah pada akhirnya sella akan luluh juga pada pesona seorang Arthan yang kelewat tengil tersebut? atau justru cinta Arthan selamanya hanya akan bertepuk sebelah tangan?
𝗔𝗸𝘂, 𝗸𝗮𝗺𝘂, 𝗱𝗶 𝗕𝗮𝗻𝗱𝘂𝗻𝗴 𝟮𝟬𝟮𝟮 Samuel dan Anantha telah menjalin hubungan dari kelas 10 SMA dan di tahun kedua hubungan mereka mulai rengang lantaran Samuel yang sibuk dengan organisasinya sebagai ketua OSIS sedangkan Anantha dia adalah penulis novel online, tetapi tidak ada satu pun yang tahu jika Anantha adalah penulis novel. Hubungan mereka semakin retak setelah kedatangan siswi baru yang bernama Viola yang merupakan sahabat Samuel semasa kecil. Anantha merasa Samuel lebih perduli kepada Viola dan tidak pernah memperhatikannya lagi. Bahkan Samuel tidak memiliki waktu untuknya. Lantas bagaimana dengan hubungan keduanya? Apakah Anantha memilih untuk mengakhiri hubungannya dengan Samuel atau tetap bertahan meski ia yang paling terluka?
Merasa asing dengan keluarganya sendiri, bahkan di kucilkan setiap hari dan dianggap layaknya seorang pembantu. Ini bukanlah tentang cinderela yang hidup bersama ibu dan saudara tirinya, melainkan ini tentang Maudy, seorang gadis berhati malaikat. Kematian adiknya membuat Maudy merasakan kehidupan seperti di neraka, bagaimana dia harus menerima kebencian dari keluarganya sendiri. Maudy hampir dibuat menyerah oleh semesta yang tak pernah berpihak adil kepadanya, sampai kedatangan Devian yang mampu mewarnai kegalapan dalam hidupnya. Namun, semesta kembali tak berpihak kepadanya. Di mana dirinya harus merelakan Devian dengan saudara kembarnya, Maura. Maudy harus bertahan sendirian dengan penyakit mematikan di tubuhnya, ada harapan di hati kecilnya Maudy ingin kembali merasakan kasih sayang dari orang tuanya. Yang sekian lama tidak dapat dia rasakan, Maudy berharap di akhir hidupnya dia dapat merasakan itu semua.
BERISI ADEGAN HOT++ Leo pria tampan dihadapan dengan situasi sulit, calon mertuanya yang merupakan janda meminta syarat agar Leo memberikan kenikmatan untuknya. Begitu juga dengan Dinda, tanpa sepengetahuan Leo, ternyata ayahnya memberikan persyaratan yang membuat Dinda kaget. Pak Bram yang juga seorang duda merasa tergoda dengan Dinda calon menantunya. Lantas, bagaimana dengan mereka berdua? Apakah mereka akan menerima semua itu, hidup saling mengkhianati di belakang? Atau bagaimana? CERITA INI SERU BANGET... WAJIB KAMU KOLEKSI DAN MEMBACANYA SAMPAI SELESAI !!
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Blurb : Adult 21+ Orang bilang cinta itu indah tetapi akankah tetap indah kalau merasakan cinta terhadap milik orang lain. Milik seseorang yang kita sayangi
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.
Dua tahun lalu, Nina menikah dengan pria yang belum pernah ditemuinya. Dia tidak tahu namanya atau usianya; dia tidak tahu apa-apa tentang orang yang dinikahinya ini. Pernikahan mereka tidak lebih dari sebuah kontrak dengan kondisi, dan salah satu klausulnya adalah bahwa dia tidak boleh tidur dengan pria lain. Namun, Nina kehilangan keperawanannya kepada orang asing ketika dia mengetuk pintu yang salah pada suatu malam. Dengan kompensasi yang harus dia bayar membebaninya, dia memutuskan untuk membuat perjanjian perceraian sendiri. Ketika dia akhirnya bertemu suaminya untuk menyerahkan surat-surat itu, dia terkejut menemukan bahwa suaminya tidak lain adalah pria yang telah "selingkuh" dengannya!
Livia ditinggalkan oleh calon suaminya yang kabur dengan wanita lain. Marah, dia menarik orang asing dan berkata, "Ayo menikah!" Dia bertindak berdasarkan dorongan hati, terlambat menyadari bahwa suami barunya adalah si bajingan terkenal, Kiran. Publik menertawakannya, dan bahkan mantannya yang melarikan diri menawarkan untuk berbaikan. Namun Livia mengejeknya. "Suamiku dan aku saling mencintai!" Semua orang mengira dia sedang berkhayal. Kemudian Kiran terungkap sebagai orang terkaya di dunia.Di depan semua orang, dia berlutut dan mengangkat cincin berlian yang menakjubkan. "Aku menantikan kehidupan kita selamanya, Sayang."
© 2018-now Bakisah
TOP