/0/19950/coverbig.jpg?v=7000264e66fac6dbe3dbeaabe830d326)
Terjadi sebuah malapetaka ketika seorang anak di lahirkan di sebuah desa yang sangat terpencil . Anak itu adalah buah hati dari pasangan Arif dan Kinanti .Awalnya sama sekali tidak ada sesuatu yang mencurigakan dari kelahiran anak tersebut ,sampai Arif kembali mencari Mbah Asih . Seorang dukun beranak yang membantu Kinanti ketika ia hendak melahirkan . Namun , ketika sampai di sana Arif mendapatkan sebuah kabar yang sangat mengejutkan . Bukan lain kabar itu sangat berkaitan dengan keanehan yang selama ini dirasakan oleh para warga desa termasuk Arif dan Kinanti sebagai orang tuanya sendiri .
Hujan turun dengan sangat deras, petir terdengar menggelegar dari segala arah , suara angin juga terdengar sangat bergemuruh .Sebuah desa yang terletak di tengah tengah sebuah hutan yang sangat jauh dari pusat kota , bisa di bilang desa itu sangat terpencil . Bahkan sebagian dari mereka masih menggunakan lampu cempor dan juga obor untuk mereka gunakan sebagai lampu penerangan . Malam itu tidak ada seorang pun warga yang berani keluar dari dalam rumahnya , mereka memilih untuk berdiam diri .
Sebagian dari mereka melantunkan aya ayat suci untuk mengusir roh jahat , karena kebetulan malam itu bertepatan dengan tanggal satu suro. Sejak dulu , di desa itu di yakini adanya salah satu roh jahat . Para warga di sana menyebutnya dengan sebutan "Nyi Larang " .Dia adalah roh jahat yang selalu datang memakan korban pada malam satu suro . Lebih tepatnya anak anak kecil dan para wanita yang sedang hamil .
Akan tetapi ,salah satu warga di desa itu sama sekali tidak menyadari bahwa malam itu merupakan malam satu suro . Ia bernama Arif , saat ini ia sedang menemani istrinya yang tengah hamil besar . Arif begitu cemas karena melihat istrinya begitu kesakitan . Sesekali tangannya meremas kain yang menyelimutinya untuk menahan rasa sakit. Sepertinya malam ini ia akan segera melahirkan .
"Mas, perutku sakit sekali . Sepertinya aku akan segera melahirkan ". ucap Kinanti dengan lirih.
"Tunggu sebentar ya Nan , Mas tidak mungkin meninggalkanmu sendiri dalam keadaan seperti ini ".
"Tapi aku sudah tidak bisa menahan rasa sakitnya Mas , cepat panggilkan Mbah Asih sekarang juga !!". teriakKinanti.
"Di luar hujannya masih sangat deras .Siapa juga yang akan menemanimu disini jika aku harus pergi ke rumah Mbah Asih ? lagi pula rumah Mbah Asih itu sangat jauh , aku tidak mungkin bisa mengendarai motor ku dalam kecepatan tinggi karena jalanannya pasti sangat licin ".
"Aku sudah tak tahan lagi, Mas. Cepat panggilkan Mbah Asih sekarang juga ".
Arif begitu terkejut ketika melihat istrinya itu telah mengeluarkan sebuah cairan yang di duga adalah air ketuban. Meski sangat khawatir , terpaksa ia harus meninggalkan istrinya seorang diri dan bergegas ke rumah Mbah Asih secepatnya .
"Baiklah kalau begitu ,aku akan panggilkan Mbah Asih sekarang juga . Kamu bertahan ya ,tunggu aku kembali , aku akan segera membawa Mbah Asih untuk membantu persalinanmu ".
"Iya , cepat Mas ".
"Iya Nan , tunggu sebentar ". ucapnya sambil mengenakkan jas hujan yang sudah terlihat robek
di beberapa bagian itu.
Kinanti masih terlihat mengerang kesakitan di atas tempat tidurnya. Sementara Arif , dengan cepat ia menyalakan motor bututnya , lalu tidak lama kemudian motor itu melaju ke arah selatan dengan sangat cepat . Ia tidak mempedulikan air hujan yang kini telah membasahi seluruh tubuhnya , ia juga tidak mempedulikan jalanan licin yang sedang di laluinya . Yang ada di dalam pikirannya hanyalah bisa sampai di rumah Mbah Asih secepatnya dan membawa Mbah Asih ke rumahnya karena anak yang selama ini di nantikannya itu akan segera lahir ke dunia .
Ya , selama lima tahun ini Arif dan juga Kinanti sangat mengharapkan seorang anak . Menurutnya , kehadiran seorang anak di tengah tengah keluarga kecilnya akan menyempurnakan kebahagiaannya .
Maka dari itu , Arif rela melaju di bawah guyuran air hujan yang membuatnya menggigil kedinginan .
Rumah Mbah Asih memang cukup jauh dari tempat tinggal Arif dan juga Kinanti . Perlu waktu sekitar setengah jam untuk sampai di sana . Selain jalanannya yang terjal , ia juga harus berjalan beberapa menit untuk sampai di sana karena jalanannya sama sekali tidak dapat di lalui oleh kendaraan ,bahkan hanya dengan kendaraan roda dua seperti yang sedang digunakan oleh Arif pada saat ini .Ia juga harus melewati sebuah makam besar yang salah satu makamnya di yakini sebagai makam keramat oleh para warga di sana .
Setelah melewati jalanan yang penuh dengan lika liku, akhirnya Arif sampai juga di depan rumah Mbah Asih . Sebuah gubuk yang terlihat besar namun sama sekali tidak terawat. Bagaimana tidak ? Mbah Asih sudah sangat tua dan ia hanya tinggal sendiri di sana. Namun, kemampuannya untuk membantu persalinan, sangat tidak di ragukan lagi . Hampir semua Ibu hamil di desa itu di bantu persalinannya di bantu oleh Mbah Asih .
Namun anehnya , Arif meliat sebuah bendera kuning yang menempel di sebuah batang pohon yang berada dekat sekali dengan rumah Mbah Asih . Akan tetapi ,perasaannya yang mencemaskan istrinya membuatnya tidak menghiraukan bendera itu sama sekali .
Arif segera mengetuk pintu rumah itu , tapi tidak ada satu orang pun yang menjawab dan membukakan pintu untuknya .
Setelah beberapa saat , ia mencoba mengetuk pintunya dengan lebih keras lagi . Namun lagi lagi tidak ada orang yang membukakan pintu rumah itu untuknya . Ia mengingat bahwa sebelum ia pergi ke rumah Mbah Asih , saat itu jam sudah menunjukkan pukul 11 malam .Pikirnya , mungkin Mbah Asih sudah tertidur pulas dan tak mendengar suaranya karena suaranya terbawa suara hujan yang begitu deras .
Ia tidak tahu apa yang harus di lakukannya jika Mbah Asih tidak berhasil ia bawa ke rumahnya . Di depan rumah itu , Arif terduduk dengan sangat lemas . "Mbah , ku mohon tolong aku . Hanya kau yang bisa membantu istriku untuk melahirkan seorang anak yang selama ini kamu tungu tunggu ". ucapnya seraya air matanya itu jatuh membasahi pipinya .
Anehnya , tiba tiba Mbah Asih datang dari belakang rumahnya .Ia berjalan dengan memegang sebuah tongkat.
"Ada apa Nak ? kenapa kau terlihat begitu sedih ?". tanya Mbah Asih dengan suaranya yang khas.
"Mbah, akhirnya Mbah datang juga . Aku sangat membutuhkan bantuan mu sekarang juga . Istriku sedang hamil besar dan sepertinya ia akan segera melahirkan . Tolong bantu saya Mbah , datanglah ke rumah ku dan bantulah persalinannya ". ucap Arif memohon .
Seketika Mbah Asih terlihat tersenyum pada Arif . Akan tetapi , ada yang beda dengan senyumannya itu . Mbah Asih tersenyum dengan sangat sinis, tapi Arif sama sekali tidak menghiraukannya . Karena baginya , bertemu dengan Mbah Asih pada malam itu adalah sesuatu yang sangat ia syukuri . Karena Mbah Asih akan membantu istrinya untuk segera melahirkan .
Bersambung....
Warning !! Cerita Dewasa 21+.. Akan banyak hal tak terduga yang membuatmu hanyut dalam suasana di dalam cerita cerita ini. Bersiaplah untuk mendapatkan fantasi yang luar biasa..
Suasana malam itu membuat Aris terhanyut dalam kenikmatan.. ia mulai menjamah bagian tubuh perempuan lain yang saat ini menjadi selingkuhannya. Suara desah mengiringi deras hujan yang turun malam itu.. Kepergian Wilona menjadi kesempatan besar untuk Flo merebut lelaki yang selama ini ia idamkan..sudah sangat lama ia menginginkan Aris menjadi miliknya seutuhnya. Namun, semua keinginan itu adalah hasrat terlarangnya, karena pria yang menjadi idamannya saat ini bukan lain adalah iparnya sendiri..
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Warning !! Cerita Dewasa 21+.. Akan banyak hal tak terduga yang membuatmu hanyut dalam suasana di dalam cerita cerita ini. Bersiaplah untuk mendapatkan fantasi yang luar biasa..