WARNING !!! Cerita ini mengandung konten dewasa..
WARNING !!! Cerita ini mengandung konten dewasa..
"Kamu bisa cari perempuan lain yang lebih baik dari perempuan itu, Rafi !".
" Tapi kenapa, Pah ? tolong kasih aku satu alasan kenapa Papa ngga suka sama Celine. Karena sebelumnya Papa ngga pernah kayak gini ".
" Dia itu bukan perempuan baik baik , kamu harus tau itu ! ".
" Maksud Papa ? ".
Malam itu menjadi malam terakhir aku berbicara dengan Rafi, anak satu satunya yang ku punya dari pernikahan ku bersama mendiang istriku .
Ya, semua berawal ketika ia mengenalkan calon istrinya padaku . Aku tidak pernah menyangka bahwa wanita pilihan anak ku itu adalah seorang perempuan yang selama ini ku cari .
Namanya Celine. Aku mengenalnya ketika ia datang padaku untuk mencari pekerjaan . Aku menerimanya sebagai sekertaris pribadiku . Karena dia memiliki penampilan yang menarik dan pendidikan yang cukup tinggi . Hanya saja , beberapa tahun setelah kejadian itu dia menghilang entah kemana . Aku sempat mencarinya namun tak pernah ku temukan .Hingga akhirnya kami bertemu kembali ketika ia datang sebagai wanita pilihan anak ku, calon mantuku .
Tapi bagaimana bisa aku menerimanya sebagai mantu ku , dia pernah tidur denganku dan menghabiskan malam denganku .
Sore itu hujan turun dengan derasnya .Di salah satu sudut ruanganku ,Celine masih bergelut dengan pekerjaannya .Wajahnya terlihat begitu cantik dengan pakaiannya yang selalu modis.
Sampai larut malam, hujan masih belum berhenti. Suasana kantor pun sudah mulai sepi . Sebagian dari mereka memilih untuk tetap pulang di bawah guyuran hujan. Berbeda dengan kami ,menyelesaikan beberapa pekerjaan sambil menunggu hingga hujan berhenti .
"Sudah malam , kamu mau pulang sekarang ? ".
" Hmm saya tunggu sebentar lagi aja Pak , hujannya masih belum reda . Kalau Bapak mau duluan juga ngga apa apa , saya tunggu sampai hujannya reda . Soalnya kalau hujan deras kayak gini, jarang ada ojek online yang mau terima orderan ". jawab Celine .
" Tapi ini udah larut malam , mau nunggu sampai kapan ? mendingan kamu ikut pulang bareng saya aja gimana ? rumah kita searah kan ? ".
" Iya Pak searah, tapi ngga enak kalau saya ikut pulang sama bapak. Nanti.... ".
" Udah ngga apa apa ,saya tunggu kamu 10 menit lagi ya ".
" Baik, Pak". jawab Celine sambil menganggukkan kepalanya , raut wajahnya terlihat senang .
15 menit kemudian kami berdua sampai di lobby depan . Lalu kami berjalan bersamaan menuju parkiran , karena kebetulan saat itu hanya ada satu payung yang tersisa di lobby . Jadi kami memutuskan untuk berjalan bersama sama .
Celine sempat memegang tanganku ketika suara petir menggelegar dengan kerasnya .Dan di saat itulah perasaanku mulai tak karuan .Bagaimana tidak ? 3 tahun setelah kepergian istriku, aku tidak pernah merasakan sentuhan dari wanita lain . Selama ini aku selalu menutup diriku dan aku sendiri juga tidak mengerti kenapa aku bisa membuka hati ku untuk Celine . Lagi pula saat itu aku tidak berharap banyak pada Celine , mana mungkin Celine mau pada ku . Aku hanya seorang duda yang sudah cukup tua untuknya .
Kami berdua masuk ke dalam mobil pun dalam keadaan basah, satu payung besar ternyata tidak bisa melindungi kami dari guyuran hujan itu .
"Maaf ya Pak saya merepotkan ". ucap Celine ketika ia menerima sebuah handuk dari ku.
" Santai aja ". jawabku singkat.
" Hmmm memangnya ngga apa apa kalau saya ikut pulang bareng Bapak ? ".tanya Celine setelah beberapa saat .
" Yaa ngga apa apa , memangnya kenapa ? ".
" Ya kali aja ada yang marah Pak ".
" Memangnya siapa yang mau marah ? kamu kan tau kalau selama ini saya itu sendiri . Istri saya kan sudah meninggal . Sejak saat itu saya sendiri , jadi mau siapa yang marah ? ".
" Hmm saya kira Bapak sudah punya penggantinya Ibu, ehh maaf Pak saya jadi ngelantur nanyanya ".
"Ngga apa apa ko, santai aja ".
Sejenak setelah obrolan itu kami berdua sama sama diam . Kami hanya memperhatikan situasi jalanan malam itu, dan... paha mulus Celine yang saat itu terlihat sangat jelas terpampang di sebelahku.
" Rumah kamu masih jauh ? ".
" Lumayan Pak, kost an saya masih agak jauh. Sebenarnya sih dekat komplek rumah Bapak ".
" Oh ya ? jadi selama ini kamu tinggal di kamar kost ? ".
" Iya Pak , orang tua saya tinggal di Jawa. Jadi saya datang ke sini merantau, saya ngga punya tempat tinggal tetap di sini ".
" Ooh begitu..kenapa kamu ngga pernah cerita ? kita kan bisa pulang pergi kerja sama sama ".
" Ngga enak Pak kalau sering ikut Bapak ".
" Loh , di bikin enak aja apa susahnya ".
" Bapak ini bisa aja ". jawab Celine sambil tertawa kecil .
Obrolan kami sudah mulai mencair , sejak saat itu juga kami menjadi lebih akrab dari sebelumnya . Hampir setiap hari kami pulang pergi kerja bersama sama .Apalagi ketika suatu malam di perjalanan , Celine menanyakan hal yang membuatku begitu terkejut .
"Sudah 3 tahun Bapak di tinggal oleh Istri Bapak , memangnya Bapak tidak merasa kesepian ? ".
" Yaa namanya juga sendiri , pasti kesepian . Apalagi anak saya kan tinggal sama neneknya .Jadi saya di rumah memang benar benar sendiri . Paling ada Mbok yang temenin saya di rumah . Tapi dia kan seharian kerja di dapur, tetap aja saya merasa kesepian ".
" Hmmm maaf nih Pak, kalau Bapak lagi pengen.. gimana dong ? ".
Degup jantung ku terasa berdetak begitu kencangnya ketika Celine menanyakan hal itu . Saya benar benar kaget, selama ini saya mengenal Celine cukup baik . Tapi kenapa dia bisa menanyakan hal yang saya kira cukup nakal .
" Maksud kamu ? ". jawabku terbata .
" Ahh Bapak suka pura pura deh..itu loh Pak, kalau Bapak lagi pengen anu , gimana ? ".
" Anu apa ? ".
" Kalau Bapak lagi sange..gimana ? ". kali ini Celine berbisik tepat di telingaku . Membuat seluruh badanku merinding .Dan seketika burung perkutut ku berdiri tegak dan begitu kencang.
" Ka... kamu... ".
Celine tertawa kecil sambil menutup bibir dengan kedua tangannya . Wajahnya memerah , menertawakan ku yang terlihat bodoh di hadapannya .
*****
Bersambung..
lanjut Part 2
Warning !! Cerita Dewasa 21+.. Akan banyak hal tak terduga yang membuatmu hanyut dalam suasana di dalam cerita cerita ini. Bersiaplah untuk mendapatkan fantasi yang luar biasa..
Suasana malam itu membuat Aris terhanyut dalam kenikmatan.. ia mulai menjamah bagian tubuh perempuan lain yang saat ini menjadi selingkuhannya. Suara desah mengiringi deras hujan yang turun malam itu.. Kepergian Wilona menjadi kesempatan besar untuk Flo merebut lelaki yang selama ini ia idamkan..sudah sangat lama ia menginginkan Aris menjadi miliknya seutuhnya. Namun, semua keinginan itu adalah hasrat terlarangnya, karena pria yang menjadi idamannya saat ini bukan lain adalah iparnya sendiri..
21+ Dia lupa siapa dirinya, dia lupa siapa pria ini dan bahkan statusnya sebagai calon istri pria lain, yang dia tahu ialah inilah momen yang paling dia tunggu dan idamkan selama ini, bisa berduaan dan bercinta dengan pria yang sangat dia kagumi dan sayangi. Matanya semakin tenggelam saat lidah nakal itu bermain di lembah basah dan bukit berhutam rimba hitam, yang bau khasnya selalu membuat pria mabuk dan lupa diri, seperti yang dirasakan oleh Aslan saat lidahnya bermain di parit kemerahan yang kontras sekali dengan kulit putihnya, dan rambut hitammnya yang menghiasi keseluruhan bukit indah vagina sang gadis. Tekanan ke kepalanya Aslan diiringi rintihan kencang memenuhi kamar, menandakan orgasme pertama dirinya tanpa dia bisa tahan, akibat nakalnya lidah sang predator yang dari tadi bukan hanya menjilat puncak dadanya, tapi juga perut mulusnya dan bahkan pangkal pahanya yang indah dan sangat rentan jika disentuh oleh lidah pria itu. Remasan dan sentuhan lembut tangan Endah ke urat kejantanan sang pria yang sudah kencang dan siap untuk beradu, diiringi ciuman dan kecupan bibir mereka yang turun dan naik saling menyapa, seakan tidak ingin terlepaskan dari bibir pasangannya. Paha yang putih mulus dan ada bulu-bulu halus indah menghiasi membuat siapapun pria yang melihat sulit untuk tidak memlingkan wajah memandang keindahan itu. Ciuman dan cumbuan ke sang pejantan seperti isyarat darinya untuk segera melanjutkan pertandingan ini. Kini kedua pahanya terbuka lebar, gairahnya yang sempat dihempaskan ke pulau kenikmatan oleh sapuan lidah Aslan, kini kembali berkobar, dan seakan meminta untuk segera dituntaskan dengan sebuah ritual indah yang dia pasrahkan hari ini untuk sang pujaan hatinya. Pejaman mata, rintihan kecil serta pekikan tanda kaget membuat Aslan sangat berhati hati dalam bermanuver diatas tubuh Endah yang sudah pasrah. Dia tahu menghadapi wanita tanpa pengalaman ini, haruslah sedikit lebih sabar. "sakit....???"
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
BACAAN KHUSUS DEWASA Siapapun tidak akan pernah tahu, apa sesungguhnya yang dipikirkan oleh seseorang tentang sensasi nikmatnya bercinta. Sama seperti Andre dan Nadia istrinya. Banyak yang tidak tahu dan tidak menyadari. Atau memang sengaja tidak pernah mau tahu dan tidak pernah mencari tahu tentang sensasi bercinta dirinya sendiri. Seseorang bukan tidak punya fantasi dan sensasi bercinta. Bahkan yang paling liar sekalipun. Namun norma, aturan dan tata susila yang berlaku di sekitranya dan sudah tertanam sejak lama, telah mengkungkungnya. Padahal sesungguhnya imajinasi bisa tanpa batas. Siapapun bisa menjadi orang lain dan menyembunyikan segala imajinasi dan sensasinya di balik aturan itu. Namun ketika kesempatan untuk mengeksplornya tiba, maka di sana akan terlihat apa sesungguhnya sensasi yang didambanya. Kisah ini akan menceritakan betapa banyak orang-orang yang telah berhasil membebaskan dirinya dari kungkungan dogma yang mengikat dan membatasi ruang imajinasi itu dengan tetap berpegang pada batasan-batasan susila
Alea Marisa Herlambang adalah gadis 19 tahun yang cantik dan cerdas. Gadis yang selalu patuh pada orang tua dan tidak pernah macam-macam. Setelah ayahnya terlibat kasus korupsi besar yang banyak merugikan negara, Alea bukan hanya ikut menjadi bahan bully semua orang di penjuru negeri, dia juga harus terpaksa berhenti dari kuliahnya dan kehilangan masa depan. Harta keluarganya dibekukan negara, ibunya mendadak struk karena suaminya yang tertangkap bersama wanita muda di sebuah hotel. Alea sudah tidak memiliki apa-apa dan tidak mungkin dia mengharap belas kasihan keluarga paman serta bibinya terus-menerus. Selain itu juga tidak ada yang mau memperkerjakan anak seorang koruptor, semua orang mencaci dan membencinya, bahkan memberi doa buruk untuk mereka. Untuk bisa mengurus ibunya Alea terpaksa menikah dengan seorang duda beranak satu yang anak laki-lakinya juga merupakan teman Alea di kampus. Apakah Alea akan tahan menjalani pernikahan dengan pria yang terlihat lebih pantas menjadi ayahnya? sementara anak laki-laki dari suaminya itu juga mencintai Alea sejak lama dan tidak pernah berhenti mengganggunya.
Namaku Alina Wijaya, seorang dokter residen yang akhirnya bertemu kembali dengan keluarga kaya raya yang telah kehilangan aku sejak kecil. Aku punya orang tua yang menyayangiku dan tunangan yang tampan dan sukses. Aku aman. Aku dicintai. Semua itu adalah kebohongan yang sempurna dan rapuh. Kebohongan itu hancur berkeping-keping pada hari Selasa, saat aku menemukan tunanganku, Ivan, tidak sedang rapat dewan direksi, melainkan berada di sebuah mansion megah bersama Kiara Anindita, wanita yang katanya mengalami gangguan jiwa lima tahun lalu setelah mencoba menjebakku. Dia tidak terpuruk; dia tampak bersinar, menggendong seorang anak laki-laki, Leo, yang tertawa riang dalam pelukan Ivan. Aku tak sengaja mendengar percakapan mereka: Leo adalah putra mereka, dan aku hanyalah "pengganti sementara", sebuah alat untuk mencapai tujuan sampai Ivan tidak lagi membutuhkan koneksi keluargaku. Orang tuaku, keluarga Wijaya, juga terlibat dalam sandiwara ini, mendanai kehidupan mewah Kiara dan keluarga rahasia mereka. Seluruh realitasku—orang tua yang penuh kasih, tunangan yang setia, keamanan yang kukira telah kutemukan—ternyata adalah sebuah panggung yang dibangun dengan cermat, dan aku adalah si bodoh yang memainkan peran utama. Kebohongan santai yang Ivan kirimkan lewat pesan, "Baru selesai rapat. Capek banget. Kangen kamu. Sampai ketemu di rumah," saat dia berdiri di samping keluarga aslinya, adalah pukulan terakhir. Mereka pikir aku menyedihkan. Mereka pikir aku bodoh. Mereka akan segera tahu betapa salahnya mereka.
Cerita bermula, ketika Adam harus mengambil keputusan tinggal untuk sementara di rumah orang tuanya, berhubung Adam baru saja di PHK dari tempat ia bekerja sebelumnya. "Dek, kalau misalnya dek Ayu mau pergi, ngga papa kok. " "Mas, bagaimanapun keadaan kamu, aku akan tetap sama mas, jadi kemanapun mas pergi, Aku akan ikut !" jawab Ayu tegas, namun dengan nada yang membuat hati kecil Adam begitu terenyuh.
© 2018-now Bakisah
TOP
GOOGLE PLAY