/0/20310/coverbig.jpg?v=e5d5d1b3faf97ac501f5aaaa78e8e9cf)
Vivian tidak pernah tahu bahwa menikahi Maximilian Windsor akan menjadi mimpi paling buruk baginya. Setiap hari mendapat penyiksaan fisik dan batin membuat Vivian harus menahan trauma berat. Sampai suatu masa dalam kehidupan yang begitu menyiksa, datanglah sosok pria yang mampu membangkitkan semangat Vivian untuk tetap hidup. Dia adalah River, pria lembut yang datang bagai sosok malaikat dan penyelamat, namun disamping itu pula akibat ketertarikan Max yang semakin menggila, sebuah kejadian tak terduga malah membuat Vivian harus mengandung benih dari pria yang paling dia benci selama hidupnya. Manakah yang akan dipilih? Apakah River pemenangnya ataukah Max sebagai ayah kandung anaknya? Kita akan menemukan jawabannya dalam kisah ini.
"Tolong ceraikan aku!" pinta Vivian.
"Bercerai? Hahaha...kau milikku sayang," balasan yang terdengar renyah tersebut terlontar dari bibir Maximilian Windsor, seorang aktor sekaligus suami di depannya.
Max menatap bola mata coklat yang selalu terlihat membara. Sementara Vivian beberapa kali menelan Saliva, kesal karena tubuhnya terus dihimpit disudut yang sempit.
"Sudah kukatakan lepaskan aku! Tidakkah kau sadar sikap obsesimu itu hampir membunuhku!"
"Membunuh? Kau tidak boleh terbunuh, permainannya akan jadi membosankan tanpamu."
Vivian benar-benar emosi, pikirannya berkali-kali menyuruhnya untuk memberi tamparan pada suaminya.
Disamping itu jari-jemari Max perlahan meraba ujung kening Vivian, sembari menggerakkan ibu jari dengan pandangan yang saling terkunci.
"Dengarkan aku baik-baik, malam ini dan seterusnya, kau akan terus bersamaku. Jika kau mencoba kabur, tunggu saja hadiah apa yang akan ku berikan padamu."
Deg
Mendengar ancaman itu, dada Vivian terasa di dobrak. Pikirannya tiba-tiba melintasi waktu, teringat saat-saat dimana rencana pernikahan disampaikan padanya.
Tiga setengah bulan yang lalu...
Malam ini, setelah mengikat rambut dengan tali, Vivian berniat mengerjakan tugas kuliah sambil menikmati secangkir kopi. Namun saat gadis itu hendak membuka laptop, tiba-tiba pintu kamar terbuka. Di sana, sang ibu muncul dengan wajah tertunduk lesu.
"An, papa mau bicara sebentar, tidak apa-apa?" tanya Evelyn dengan selendang yang melingkar dipundaknya.
"Tidak ma, sebentar, aku akan segera kesana," jawab Vivian, dia langsung menutup kembali laptopnya secepat kilat.
Di ruang tengah, William duduk dengan wajah serius. Vivian mendekati kedua orang tuanya yang sedang menunggu, lalu duduk dihadapan mereka.
Terlihat William mengusap beberapa kali wajahnya, ada kekhawatiran dan ketidakmampuan yang tergambar dalam raut wajah sang ayah.
"An, kamu ingin cuti kuliah tidak?" tanya William.
"Enggak pa, memangnya kenapa?" Vivian secara bergantian melihat ayah dan ibunya.
"Sebelumnya Papa minta maaf, Papa bukan sengaja membuatmu menderita atau apapun itu, Papa hanya..." William tak kuat meneruskan kalimatnya. Evelyn lantas mengusap tangan sang suami untuk menguatkan.
"Pah, mah ada apa?" Alis Vivian berkerut bingung.
William mengusap kedua ujung matanya beberapa kali, terlihat berusaha kuat.
"Papa mendapat perintah untuk menjadikanmu menantu seseorang," ucap William dengan berat hati.
"Apa?" Sontak mendengar ucapan tersebut, bola mata gadis itu membulat sempurna.
"Tapi aku kan sedang kuliah pah, kenapa Papah tidak menolaknya saja?" Tanpa sadar Vivian meninggikan suara.
"Sayang, hanya dua sampai tiga bulan saja, setelah itu kamu bisa bebas sesukamu." Evelyn menambahkan.
"Papa mempunyai utang kepadanya untuk pengobatan Van dahulu, Papa jadi tidak bisa menolaknya sembarangan, jika seandainya kamu tidak mau, untuk sementara Papa akan meminjam dulu dari teman papa yang lain untuk melunasinya."
Lagi-lagi pinjaman, Vivian tak setuju dengan solusi itu. "Memang berapa jumlah utang Papa? aku punya sedikit tabungan di rekeningku, mungkin cukup untuk melunasinya."
"Cukup besar, mungkin kita bisa membayarnya hanya dengan menjual rumah ini."
Mendengar hal itu Vivian langsung termenung, jelas tabungannya tak akan mampu menutupi utang itu.
"Sudahlah ini memang tidak masuk akal, Papa akan bicarakan lagi dengan atasan Papa."
"Pah, apakah dengan aku menikah, utang papa akan lunas?"
"Hanya setengah utang papa yang akan lunas, sisanya Papa akan mencicil semampu Papa, Papa akan bekerja keras untuk meningkatkan produk perusahaan kita, Papa hanya membutuhkan sedikit waktu saja." Suara William terdengar pasrah.
Setelah berpikir sejenak, Vivian telah mengambil keputusan.
"Papa aku akan menikah saja, tapi apakah Papa bisa berjanji padaku satu hal?"
William mengangguk, dia tak berani memandang putrinya.
"Jangan berutang lagi, Papa bisa berjanji satu hal itu kan?" Vivian menodongkan jari kelingkingnya, sama seperti dulu saat Vivian membuat janji dengan setiap anggota keluarga.
William membalas jari kelingking tersebut dengan wajah penuh haru. "Papa janji."
Sementara Evelyn telah berada di samping Vivian bersiap untuk memeluk putrinya. Sambil meraih tubuh kecil Vivian, Evelyn berbisik pelan.
"An, tunggulah sampai dua atau tiga bulan, jika kamu tidak menyukai pria itu, langsung ceraikan saja dia, Mama akan selalu mendukungmu apapun keputusanmu, tapi tolong untuk dua bulan setidaknya kamu harus bertahan, kami disini akan berusaha membebaskan mu," ucap Evelyn sambil mengusap rambut putrinya.
"Ya, aku akan melakukan sesuai kemauanku, jangan berutang lagi!" tegas Vivian kembali sembari membalas pelukan sang ibu.
"Besok, kita akan menemui calon suamimu, tidurlah sekarang kamu pasti lelah."
Vivian mengangguk, lalu meninggalkan kedua orang tuanya menuju kamar.
Setelah malam penuh kebimbangan itu berlalu, di ruang kamar, Vivian sedang memikirkan rencana mendadak untuk menyelamatkan hidupnya.
"Menikah."
Dalam pikiran Vivian, pernikahan hanyalah sebuah ikatan antara seorang laki-laki dan perempuan, tak lebih dari itu. Rencana awal yang sempat Vivian pikirkan ketika menjalin hubungan dengan calon suaminya adalah usaha untuk menjalin kerja sama yang akan menguntungkan kedua belah pihak. Lantas Vivian mengambil pena lalu mencoret kertas dalam bentuk poin-poin berisi rangkaian rencana yang akan dia lakukan nanti.
"Sempurna, esok akan ku jalankan rencana ini."
Hidup bersama dalam satu atap dengan orang yang kita suka, apakah bisa? Bagai cerita, hal ini terjadi pada gadis SMA bernama Heira Attaya, kematian kedua orang tuanya yang terbilang mengenaskan menjadi salah satu penyebab utama, yang menimbulkan kepribadian ganda terhadap gadis SMA itu. Apakah Heira bisa bertahan setelah mengetahui sebab di balik kematian orang tuanya yang berkaitan dengan orang yang dia suka? Entahlah yang pasti sebuah peristiwa telah mengubah segalanya, gadis itu tiba-tiba menghilang, benar-benar menghilang tanpa meninggalkan sedikitpun pesan.
Kehidupan rumah tangga Vee dan Damar harus berakhir ketika dirinya mengetahui perselingkuhan suaminya dengan asisten rumah tangga mereka. Bercerai dengan Damar bukan berarti permasalahan telah selesai. Vee mendapatkan teror dari istri baru suaminya dan mengakibatkan dia harus kehilangan orang yang paling disayang. Vee tidak tinggal diam. Dibantu sahabatnya, dia mengungkap kejahatan istri baru mantan suaminya hingga membuat Damar yang tadinya tidak mempercayai ucapan Vee menjadi berbalik percaya. Bagaimana cara Vee mengungkap semua kejahatan mantan asisten rumah tangga yang kini telah menjadi istri Damar? Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Damar saat mengetahui kebenarannya?
Warning konten pemersatu bangsa area 21+ pilihlah bacaan dengan bijak, tanggung jawab ada pada diri masing2. Penulis hanya berusaha menyajikan bacaan yang ringan dan menghibur. 🙏🏻 Hai saya Aldi 35 tahun yang saat ini bekerja sebagai arsitek dan design consultant. Sebagai persiapan masa pensiun, saya membangun sebuah bangunan kos yang juga sekaligus rumah saya di sebuah lokasi yang sangat bagus. Berisi 30 kamar yang dikhususkan untuk wanita kini semua kamar tersebut sudah penuh oleh penyewa. Saya berhubungan baik dengan semua gadis-gadis penghuni kos, bahkan sangat baik sehingga saya seringkali dengan ikhlas membantu masalah terbesar mereka. Seperti kata petuah jika kau memberi dengan ikhlas maka niscaya kau akan menerima balasannya 10 kali lipat bahkan berlipat-lipat. Mungkin itu yang saya rasakan sejak mereka semua mulai memperhatikan dan memenuhi kebutuhan hidup saya sehari-hari. Termasuk kebutuhan yang tidak bisa saya penuhi sendiri, yaitu kebutuhan di atas ranjang. Ini perjalanan saya, Aldi Reynaldi.
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
Warning!!!!! 21++ Aku datang ke rumah mereka dengan niat yang tersembunyi. Dengan identitas yang kupalsukan, aku menjadi seorang pembantu, hanyalah bayang-bayang di antara kemewahan keluarga Hartanta. Mereka tidak pernah tahu siapa aku sebenarnya, dan itulah kekuatanku. Aku tak peduli dengan hinaan, tak peduli dengan tatapan merendahkan. Yang aku inginkan hanya satu: merebut kembali tahta yang seharusnya menjadi milikku. Devan, suami Talitha, melihatku dengan mata penuh hasrat, tak menyadari bahwa aku adalah ancaman bagi dunianya. Talitha, istri yang begitu anggun, justru menyimpan ketertarikan yang tak pernah kubayangkan. Dan Gavin, adik Devan yang kembali dari luar negeri, menyeretku lebih jauh ke dalam pusaran ini dengan cinta dan gairah yang akhirnya membuatku mengandung anaknya. Tapi semua ini bukan karena cinta, bukan karena nafsu. Ini tentang kekuasaan. Tentang balas dendam. Aku relakan tubuhku untuk mendapatkan kembali apa yang telah diambil dariku. Mereka mengira aku lemah, mengira aku hanya bagian dari permainan mereka, tapi mereka salah. Akulah yang mengendalikan permainan ini. Namun, semakin aku terjebak dalam tipu daya ini, satu pertanyaan terus menghantui: Setelah semua ini-setelah aku mencapai tahta-apakah aku masih memiliki diriku sendiri? Atau semuanya akan hancur bersama rahasia yang kubawa?
Novel Cinta dan Gairah 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, CEO, kuli bangunan, manager, para suami dan lain-lain .Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!