/0/21124/coverbig.jpg?v=130894b6783bfec0039e6167a9f5263d)
"Mau menjadi wanita simpananku?" "Apa keuntungannya?" "Aku akan menikahimu jika sudah berhasil mencintaimu." "Kau gila? Kau masih memiliki istri." "Dia memang istriku, tapi hubungan kita hanya sebatas status saja. Aku tidak pernah mencintainya, dan tidak pernah sekalipun menyentuhnya." Damian Athalaric, seorang Miliarder tampan yang menjabat sebagai Presdir QT Group itu memiliki rahasia yang sangat kelam. Ia terpaksa menikah dengan wanita pilihan ayahnya demi kepentingan bisnisnya. Lima tahun, Damian dan istrinya menjalani pernikahan sandiwara itu. Mereka tidak saling mencintai, bahkan istrinya sudah memiliki hubungan gelap dengan pria lain. Hingga kini, takdir tiba-tiba mempertemukannya dengan seorang gadis cantik yang mampu menggoyahkan hati dinginnya.
Hiks ... hiks ...
Dengan langkahnya yang gagah dan penuh kharisma, Damian mendekati sumber suara yang berasal dari sudut ruangan. Ia meletakkan sebotol red winenya di atas meja yang ditempati oleh gadis yang sedang menangis itu. Lalu tanpa meminta izin, ia menarik kursi dan duduk di hadapan gadis tersebut.
"Mau minum denganku?" tawarnya. Membuat gadis itu langsung mengangkat kepalanya dan menatapnya dengan wajah yang sembab.
Gadis itu hanya menggeleng sebagai jawaban. Kemudian Damian bertanya lagi, "Apa yang membuatmu menangis?"
"Aku kehilangan pekerjaanku," jawabnya sambil mengusap air matanya.
"Itu bukan masalah yang besar. Kau masih bisa mencari pekerjaan di tempat lain. Tidak perlu menangis sampai pergi ke Klub malam seperti ini."
Ya, mereka memang sedang berada di Klub malam saat ini. Damian datang ke sini untuk menghibur dirinya setelah seharian bekerja, sementara gadis itu berada di sini karena sedang menghadapi masalah dengan pekerjaannya.
"Tidak semudah itu mencari pekerjaan. Aku hanya lulusan SMA dan belum punya banyak pengalaman."
"Berapa umurmu?"
Gadis itu menatap Damian lagi. "18 tahun," jawabnya.
Damian mengangguk-anggukkan kepalanya. "Kenapa harus bekerja? Kenapa tidak melanjutkan sekolah?" tanyanya.
Gadis itu menghela napas. "Aku orang miskin," jawabnya singkat.
"Oh." Hanya itu saja tanggapan Damian. Kemudian ia menuang red winenya ke dalam gelas kecil, lalu meminumnya dalam sekali tegukan.
Gadis itu menatapnya tak suka, mungkin merasa risih melihat pria matang seperti Damian yang asyik meminum alkohol di hadapannya.
"Apa kau pernah meminum alkohol?" tanya Damian.
Gadis itu menggelengkan kepala. Ia sontak memundurkan kepalanya ke belakang, saat Damian tiba-tiba mendekatkan wajahnya.
"Lalu kenapa datang ke Klub ini? Di sini tidak ada yang menjual es teh manis, Nona."
"Temanku bekerja di sini. Aku datang ke sini untuk menemuinya, bukan untuk meminum alkohol."
"Oh, ya? Lalu di mana temanmu?"
Gadis itu menunjuk salah satu Bartender yang sedang melayani pelanggan. Sedangkan Damian hanya mengangguk-anggukkan kepalanya sebagai balasan.
"Kenapa kau tidak bekerja di sini saja?"
Gadis itu menghela napasnya lagi. "Di sini sedang tidak membuka lowongan. Aku butuh pekerjaan secepatnya untuk membayar tagihan hutang. Setiap hari, aku seperti teroris yang dikejar-kejar rentenir," ucapnya bercerita.
"Wow, kau cukup berani. Di usiamu yang masih muda, kau sudah berani berurusan dengan lintah darat."
"Mau bagaimana lagi? Aku terpaksa melakukan itu untuk membantu biaya pengobatan bibiku."
Damian mengerutkan keningnya. "Bibi?" tanyanya bingung.
Gadis itu mengangguk. "Ya, aku tinggal dengan bibiku sejak kecil. Sebagai balasan atas kebaikannya selama ini, aku rela berurusan dengan rentenir-rentenir sialan."
Damian tertawa kecil. "Kenapa tidak mencoba melakukan pekerjaan yang sedikit ekstrim?" tanyanya.
Gadis itu mengerutkan keningnya bingung. "Maksudmu? Aku harus jadi perampok gitu?" tanyanya.
Damian mendekatkan wajahnya lagi. Membuat gadis itu kembali memundurkan kepalanya ke belakang.
"Menjadi sugar baby," bisiknya.
"Kau gila?!" pekik gadis itu dengan mata yang melotot tajam.
Damian tersenyum. "Aku bisa menjadi sugar daddymu kalau kau mau," tawarnya sambil menaik turunkan sebelas alisnya.
Gadis itu berdecih. "Kau pikir aku wanita murahan? Sampai kucing beranak kambing pun, aku tidak akan menjual diriku sendiri," ucapnya ketus.
Damian tertawa menggelegar. Merasa terhibur dengan ucapan gadis itu.
"Ini bukan tentang menjual dirimu, Baby. Ini tentang mendapatkan keuntungan dari situasi yang mendesak. Kau sendiri yang bilang, mencari pekerjaan itu bukan hal mudah."
"Lebih baik aku menjadi buronan rentenir seumur hidup, daripada melakukan hal yang tidak bermoral," balas gadis itu dengan tegas.
Damian menaik turunkan alisnya. "Kau yakin?" tanyanya.
Gadis itu mendengus kesal seraya memalingkan wajahnya ke arah lain. "Aku tidak serendah itu, sampai harus menjual tubuhku ke pria mesum seperti dirimu."
"Baiklah, aku hanya menawarkan opsi. Tidak ada paksaan di sini. Tapi ingat, dunia ini keras dan penuh dengan pilihan sulit."
Gadis itu terdiam, matanya menatap Damian dengan tatapan sinis.
"Bagaimana kalau one night stand? Aku akan memberimu uang berapapun yang kau butuhkan," tawar Damian lagi sambil tersenyum miring.
"Kenapa kau memaksa sekali? Kalau kau butuh belaian, carilah wanita lain. Aku bukan targetmu," kesal gadis itu.
Damian terkekeh. "Kalau kau berubah pikiran, kau bisa menghubungiku di sini," ucapnya sambil berdiri dan meletakkan sebuah name card di depan gadis itu.
Gadis itu menatap kepergian Damian sambil mendesis kesal. Kemudian ia meremas name card tersebut, lalu ia masukkan ke dalam tasnya.
*****
Setibanya di mansion mewahnya, Damian langsung melangkah masuk dan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya yang berada di lantai dua.
Sekilas ia berpapasan dengan istrinya. Namun mereka tidak bertegur sapa karena hubungan mereka tidak sehangat pasangan suami istri lainnya.
"Tuan Damian, kalau sudah selesai mandi, langsung turunlah. Bibi sudah menyiapkan sup hangat untukmu!" teriak sang Pembantu yang melihatnya berjalan menaiki tangga.
"Ya!" sahut Damian dengan suara keras.
Sesampainya di kamar, Damian langsung melempar jasnya ke atas kasur. Ia membuka kemejanya dan melangkah ke kamar mandi dengan bertelanjang dada.
Damian memiliki bentuk tubuh yang sangat bagus, dengan dada yang bidang dan perut yang rata. Tak heran jika banyak wanita di luar sana yang menyukainya, karena selain tampan dan menawan, ia juga memiliki tubuh yang atletis.
Beberapa menit kemudian, Damian selesai mandi. Ia mengenakan pakaian santainya sebelum menuju ke ruang makan.
Setelah memakai parfum dan menyisir rambutnya, Damian segera turun ke bawah untuk makan malam. Di meja makan, ia melihat sang istri yang sudah berada di sana, menikmati makanannya sambil berbicara dengan seseorang di telepon.
"Malam, Bi," sapa Damian pada sang Pembantu.
Wanita paruh baya itu tersenyum. "Malam juga, Tuan," balasnya.
Damian langsung menyantap makanan yang sudah disiapkan oleh bibinya. Meskipun duduk berhadapan dengan istrinya, ia tidak memiliki keinginan untuk menatapnya.
"Baiklah, nanti aku hubungi lagi. Love you, Dear."
Damian meliriknya sekilas. Setiap hari, ia sudah terbiasa disuguhi pemandangan seperti ini. Awalnya kesal, tapi lama-lama sudah terbiasa.
"Besok aku pergi ke Bali," ucap wanita itu.
"Hmm," sahut Damian acuh.
"Kirimkan uang ke rekeningku. Aku butuh sepuluh juta."
Damian tersenyum sinis. "Bukankah uang di rekeningmu masih banyak?" tanyanya.
"Tidak. Hanya tersisa 50 juta."
"Kau bisa memakai kartu kreditmu."
"Kartu kreditku diblokir Papa."
Damian mendengus kesal. "Apa kau tidak malu, meminta uang kepadaku untuk berkencan dengan kekasihmu?"
"Kirimkan saja dan jangan banyak bicara. Telingaku gatal mendengar suaramu," ucapnya ketus.
Damian kembali tersenyum sinis. Karena saldo di rekeningnya terlalu banyak, ia sama sekali tidak keberatan mengeluarkan uang sebanyak itu.
Selesai mentransfer, ia pun lantas menunjukkan buktinya pada sang istri sambil berkata, "Pergilah dan jangan pernah kembali. Aku muak melihat wajahmu."
Ardan menceraikan Luna setelah dia mengira bahwa anak yang dikandung Luna bukanlah darah dagingnya, melainkan anak dari laki-laki lain. Lima tahun kemudian, Ardan dan Luna kembali di pertemukan lagi. Ardan yang dulu menjadi pengusaha besar, kini beralih menjadi Dosen di kampus tempat Luna belajar. "Setelah lima tahun, saya pikir kamu sudah hancur, ternyata masih belum. Entah apa alasannya, Tuhan masih memberi nyawa ke tubuh pengkhianat."- Ardan Willy Kusuma. "Aku curiga sama kamu deh, Mas. Dari tadi ngikutin aku mulu. Kamu masih suka sama aku?"- Drucia Luna.
"50 juta perbulan kalau kamu mau menjadi Ibu susu untuk anak saya." Mata Kaluna membulat lebar. Sebagai Mahasiswa semester akhir yang membutuhkan banyak uang, Kaluna tentu saja tergiur. Lagipula, ini bukanlah hal yang sulit baginya, ia masih bisa menghasilkan ASI setelah melahirkan anak di luar nikah yang kini ia titipkan di panti asuhan. Niat awal hanya ingin menjadi Ibu susu bagi anak Liam, namun justru terperangkap dalam kehidupan duda tampan yang sangat menggoda itu.
Warning konten pemersatu bangsa area 21+ pilihlah bacaan dengan bijak, tanggung jawab ada pada diri masing2. Penulis hanya berusaha menyajikan bacaan yang ringan dan menghibur. 🙏🏻 Hai saya Aldi 35 tahun yang saat ini bekerja sebagai arsitek dan design consultant. Sebagai persiapan masa pensiun, saya membangun sebuah bangunan kos yang juga sekaligus rumah saya di sebuah lokasi yang sangat bagus. Berisi 30 kamar yang dikhususkan untuk wanita kini semua kamar tersebut sudah penuh oleh penyewa. Saya berhubungan baik dengan semua gadis-gadis penghuni kos, bahkan sangat baik sehingga saya seringkali dengan ikhlas membantu masalah terbesar mereka. Seperti kata petuah jika kau memberi dengan ikhlas maka niscaya kau akan menerima balasannya 10 kali lipat bahkan berlipat-lipat. Mungkin itu yang saya rasakan sejak mereka semua mulai memperhatikan dan memenuhi kebutuhan hidup saya sehari-hari. Termasuk kebutuhan yang tidak bisa saya penuhi sendiri, yaitu kebutuhan di atas ranjang. Ini perjalanan saya, Aldi Reynaldi.
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
Lenny adalah orang terkaya di ibu kota. Ia memiliki seorang istri, tetapi pernikahan mereka tanpa cinta. Suatu malam, ia secara tidak sengaja melakukan cinta satu malam dengan seorang wanita asing, jadi ia memutuskan untuk menceraikan istrinya dan mencari wanita yang ditidurinya. Dia bersumpah untuk menikahinya. Berbulan-bulan setelah perceraian, dia menemukan bahwa mantan istrinya sedang hamil tujuh bulan. Apakah mantan istrinya pernah berselingkuh sebelumnya?
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?