/0/21276/coverbig.jpg?v=4c149093d264378eae6e214d500eb354)
Seorang wanita menjalani hubungan rahasia dengan pria yang ia cintai, meskipun ia tahu pria itu sudah menikah. Ketika hubungan mereka akhirnya terungkap, semuanya berubah menjadi kehancuran dan penyesalan.
Gedung megah tempat acara networking malam itu dipenuhi suara gelas berdenting dan obrolan formal. Anna, seorang wanita muda yang baru memulai kariernya di dunia periklanan, merasa sedikit gugup di tengah-tengah kerumunan para profesional yang terlihat jauh lebih berpengalaman darinya. Ia memegang gelas sampanye dengan gugup, mengedarkan pandangan mencari tempat yang nyaman untuk menyendiri.
"Sepertinya acara seperti ini bukan tempat favorit Anda," sebuah suara bariton terdengar di belakangnya. Anna berbalik dan mendapati seorang pria berusia pertengahan 30-an berdiri di sana dengan senyum ramah. Jas mahal yang ia kenakan, ditambah dengan auranya yang percaya diri, membuat pria itu tampak berbeda dari kebanyakan orang di ruangan itu.
Anna tersenyum kecil. "Anda benar. Saya tidak terlalu pandai berbasa-basi di acara seperti ini."
Pria itu tertawa pelan. "Kalau begitu, kita sama. Saya lebih suka bekerja daripada berdiri di sini berbincang tentang hal-hal yang sebenarnya tidak penting."
Anna merasa lebih rileks. "Anna. Saya baru bergabung di perusahaan periklanan kecil di Jakarta."
Pria itu mengulurkan tangan. "Arga. Saya bekerja di sektor properti. Senang bertemu dengan Anda."
Ketika Anna menyambut jabat tangannya, ia merasakan kehangatan yang aneh dari pria itu. Perbincangan mereka mengalir dengan mudah. Mereka berbicara tentang pekerjaan, kehidupan di Jakarta, dan sedikit tentang minat pribadi. Arga tampak seperti pria yang sederhana meskipun statusnya jelas berada di atas rata-rata.
Namun, di tengah percakapan, mata Anna menangkap sesuatu di tangan kiri Arga. Sebuah cincin emas berkilau.
"Jadi, Anda sudah menikah?" tanya Anna dengan nada netral, meski ada rasa gugup yang merayap.
Arga tersenyum tipis dan mengangguk. "Ya, sudah cukup lama. Tapi terkadang, pernikahan itu seperti sebuah bisnis juga-tidak selalu berjalan sesuai harapan."
Anna terdiam. Ia merasa ada sesuatu yang salah dengan arah percakapan ini, tetapi pesona Arga terlalu sulit untuk diabaikan.
Arga menatapnya, kali ini dengan intensitas yang lebih dalam. "Anna, saya tahu ini mungkin terlalu cepat, tapi... saya merasa kita punya koneksi yang unik. Anda merasakannya juga, bukan?"
Anna tersentak mendengar kata-kata itu. "Arga, Anda menikah. Saya tidak ingin terjebak dalam situasi yang rumit."
"Tidak ada yang perlu Anda khawatirkan. Saya hanya ingin mengenal Anda lebih baik, tanpa tekanan apa pun," jawab Arga dengan nada meyakinkan.
Anna mencoba tersenyum untuk mengakhiri pembicaraan, tetapi perasaannya mulai bercampur aduk. Ia tahu ini berbahaya, tetapi pesona Arga dan kata-katanya yang terasa tulus mulai menggerogoti logikanya.
Minggu berikutnya
Anna menerima pesan di ponselnya:
"Anna, saya harap Anda punya waktu untuk kopi sore ini. Tidak ada maksud lain, hanya ingin berbincang seperti teman. - Arga"
Anna menatap pesan itu cukup lama sebelum akhirnya membalas singkat:
"Baiklah, jam 3?"
Di kafe kecil di sudut Jakarta
Anna datang lebih awal, merasa gelisah. Beberapa menit kemudian, Arga tiba dengan senyum menawan seperti biasa.
"Terima kasih sudah mau datang," ucap Arga sambil duduk.
Anna memandangnya, mencoba menjaga nada suaranya tetap netral. "Jadi, apa sebenarnya yang Anda inginkan dari saya?"
Arga menghela napas panjang. "Saya tidak akan berbohong, Anna. Hidup saya tidak seindah yang terlihat. Pernikahan saya sudah lama kehilangan arah. Bertemu dengan Anda membuat saya merasa hidup kembali."
"Dan Anda pikir itu alasan yang cukup untuk memulai sesuatu yang salah?" Anna memotong, mencoba mempertahankan akalnya.
"Tidak. Tapi saya hanya ingin kejujuran. Tidak ada tekanan, Anna. Kalau Anda merasa ini salah, saya tidak akan memaksa," jawab Arga dengan nada lembut.
Anna terdiam. Hatinya bergemuruh. Ia tahu harus pergi, tetapi di dalam dirinya, ada sesuatu yang ingin tetap tinggal.
Anna mengaduk cappuccino-nya perlahan, mencoba menghindari tatapan Arga yang terus terarah padanya. Suasana di kafe yang semula terasa nyaman mendadak penuh dengan ketegangan yang tak terucap. Ia tahu bahwa duduk di sini, di depan pria yang sudah menikah, adalah sebuah langkah menuju jalan yang salah. Namun, pesona dan kata-kata Arga membuatnya sulit melangkah pergi.
"Kenapa Anda tidak mencoba memperbaiki pernikahan Anda daripada... begini?" tanya Anna akhirnya, memecah keheningan. Nada suaranya tajam, meski ia tahu hatinya tidak sekuat itu.
Arga menatapnya sejenak sebelum menjawab, "Sudah saya coba, Anna. Percayalah, saya sudah melakukan segalanya. Tapi terkadang, ketika sesuatu sudah retak, tidak peduli seberapa keras Anda mencoba, retakan itu tetap ada."
Anna menghela napas panjang, merasa tersesat di tengah perdebatan moral dalam dirinya. "Tapi, saya tidak ingin menjadi alasan retakan itu semakin lebar, Arga. Saya tidak ingin terlibat dalam... situasi ini."
"Tidak ada yang memaksa Anda," jawab Arga dengan suara tenang, tetapi ada nada ketulusan yang membuat Anna semakin ragu. "Saya hanya ingin Anda tahu bahwa sejak bertemu dengan Anda, saya merasa hidup saya berubah. Saya tidak meminta Anda untuk memberi saya apa pun sekarang. Hanya... izinkan saya berada di sekitar Anda."
Anna tertawa kecil, pahit. "Itu terdengar seperti permintaan sederhana, tapi kita berdua tahu ini lebih rumit dari itu."
Arga tersenyum tipis. "Mungkin. Tapi terkadang, hidup memang rumit."
Setelah pertemuan itu, Anna mencoba melanjutkan hidupnya seperti biasa. Namun, pesan-pesan dari Arga terus datang. Sebagian besar hanya berupa sapaan ringan atau pertanyaan tentang kesehariannya, tetapi setiap kali Anna melihat namanya muncul di layar ponselnya, hatinya selalu bergetar.
Suatu malam, saat Anna duduk di meja makan kecil di apartemennya, ponselnya kembali bergetar. Sebuah pesan dari Arga.
"Saya tahu ini egois, tapi saya tidak bisa berhenti memikirkan Anda. Bisakah kita bertemu lagi? Hanya sebentar."
Anna menatap layar ponselnya dengan ragu. Ia tahu ia seharusnya tidak membalas, tetapi jari-jarinya bergerak seolah memiliki pikiran sendiri.
"Kapan?"
Balasannya datang dengan cepat.
"Besok malam. Ada restoran kecil di sudut Senopati. Saya akan menunggu Anda di sana."
Keesokan harinya
Anna berdiri di depan cermin, mengenakan gaun hitam sederhana yang ia pilih dengan hati-hati. Perasaannya campur aduk-antara kegembiraan dan rasa bersalah yang terus menghantuinya.
Ketika ia tiba di restoran yang dimaksud, Arga sudah menunggu di salah satu meja yang agak tersembunyi. Ia berdiri ketika melihat Anna masuk, memberikan senyum hangat yang membuat hati Anna kembali bergemuruh.
"Terima kasih sudah datang," ucap Arga ketika Anna duduk.
"Saya tidak yakin ini keputusan yang benar," jawab Anna jujur.
"Tidak ada yang benar atau salah dalam hal perasaan," balas Arga dengan tenang.
Obrolan mereka berlangsung dengan lebih santai malam itu. Mereka berbagi cerita tentang masa kecil, impian yang belum tercapai, dan hal-hal kecil yang membuat mereka tertawa. Meski rasa bersalah terus mengintip di sudut pikirannya, Anna tidak bisa menyangkal betapa nyamannya ia berada di sekitar Arga.
Namun, di tengah percakapan, Arga tiba-tiba terdiam. Ia menatap Anna dengan intensitas yang membuat gadis itu merasa gelisah.
"Ada apa?" tanya Anna, mencoba tersenyum untuk mengusir kecanggungan.
Arga menghela napas panjang. "Saya tahu ini tidak adil bagi Anda. Tapi saya tidak ingin kehilangan kesempatan untuk mengatakan ini... Saya mencintai Anda, Anna."
Kata-kata itu seperti petir yang menyambar Anna. Ia menatap Arga dengan mata terbelalak, tidak tahu harus merespons apa.
"Arga..." suaranya gemetar. "Ini salah. Anda tahu ini salah."
"Ya, saya tahu. Tapi saya tidak bisa mengabaikan apa yang saya rasakan. Anda membuat saya merasa hidup kembali, Anna. Sesuatu yang sudah lama hilang dari hidup saya."
Anna merasakan air matanya menggenang. Ia tidak tahu apakah itu karena rasa haru, rasa bersalah, atau kombinasi keduanya.
"Arga, Anda harus kembali ke istri Anda," bisiknya. "Saya tidak bisa... saya tidak bisa seperti ini."
Namun, di dalam hatinya, ia tahu ia tidak yakin apakah ia cukup kuat untuk benar-benar menjauh.
Bersambung...
Seorang pria yang percaya bahwa hubungannya tak tergoyahkan mulai merasa ada yang salah ketika kekasihnya menjadi dingin. Saat ia mencoba menyelamatkan hubungan mereka, ia mengetahui bahwa kekasihnya telah berpaling pada pria lain.
Sepasang suami istri yang saling mencintai menghadapi ujian ketika salah satu dari mereka terlibat dalam perselingkuhan emosional. Pengkhianatan ini menjadi titik balik yang menantang mereka untuk menentukan apakah hubungan itu layak dipertahankan.
Seorang wanita muda yang baru menikah menghadapi kenyataan pahit bahwa suaminya menjalin hubungan dengan rekan kerjanya. Dalam proses menghadapi pengkhianatan ini, ia menemukan kekuatan untuk membangun kembali hidupnya sendiri.
Seorang pria yang terlihat bahagia dengan pernikahannya diam-diam menjalin hubungan dengan sahabat istrinya. Ketika kebenaran terungkap, dampaknya menghancurkan kehidupan semua orang yang terlibat.
Setelah memutuskan hubungan dengan keluarganya yang terjerat kasus korupsi, Magnus bekerja pada keluarga Montgomery, sebuah perusahaan lokomotif terbesar di dunia. Dan dia harus menikah dengan Cressa, putri bungsu Montgomery yang pemarah. Bersama, Magnus dan Cressa punya tujuan masing-masing dalam pernikahan itu. Namun, perlahan-lahan Cressa mengungkap jati diri Magnus yang sebenarnya. Magnus bukan anak koruptor semata, lalu siapa sebenarnya dia?
Warning! Banyak adegan dewasa 21+++ Khusus untuk orang dewasa, bocil dilarang buka!
Semua ada hikmahnya. Belajarlah dari cerita ini agar terhindar dari berselingkuh atau diselingkuhi pasangan
Gaza dan Clara terpaksa menikah karena suatu kejadian. Mereka menjalani rumah tangga dengan terpaksa, hingga keduanya menyadari jika mereka telah jatuh cinta sedari awal. Namun, masalah demi masalah muncul ketika mereka telah menyatakan cinta satu sama lain.
Keseruan tiada banding. Banyak kejutan yang bisa jadi belum pernah ditemukan dalam cerita lain sebelumnya.
Ryan Sudono adalah seorang dosen muda yang menawan dan cerdas di sebuah kampus swasta ternama di salah satu kota besar di Jakarta. Ryan Anak tunggal dari keluarga yang sangat berada dan Papa Sudono dan mama Tyas pun juga seorang dosen. Papa dan mamanya Ryan ini sangat berpengaruh dalam kehidupan Ryan karena sejak kecil Ryan sering melihat kemesraan papa mamanya itu di rumah dan juga perhatian serta support papa mamanya itu di kehidupan Ryan sampai dengan saat Ryan sudah beranjak dewasa bahkan saat Ryan sudah menikah papa mamanya masih sangat perhatian apalagi kedua ortunya itu berharap sekali agar cepat dapat momongan dari Ryan dan istrinya. Ryan Sudah beristrikan Tania yang sangat cantik. Tania sesama Dosen yang baru beberapa hari ia nikahi, Namun ada kekecewaan dengan Tania sebagai istrinya di awal-awal pernikahan mereka. Disisi lainnya sang Istri Ryan yaitu Tania yang berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja meski tak sekaya keluarga Ryan namun Tania juga punya kecerdasan di akademiknya yang membawa bisa berprofesi sebagai Dosen bareng sang suami, Ryan. Namun demikian, Tania punya kisah tersendiri dengan lelaki yang dulu mengejar cintanya saat ia masih SMA yaitu Robi. Mereka dipertemukan kembali saat ada acara reuni SMA. Robi ini awalnya seperti yang Tania kenal semasa di SMA dulu namun dalam perkembangannya mungkin karena lingkungan yang salah seiring berjalannya waktu si Robi ini ternyata menyimpan hal buruk yaitu memiliki profesi sebagai pengusaha pinjol yang banyak menjerat nasabahnya sehingga para nasabahnya itu terlilit hutang yang banyak ke perusahaan aplikasi pinjol milik Robi. Dan salah satu korban dari pinjolnya Robi adalah Rani mahasiswinya Ryan yang nantinya seorang dokter muda bernama Bayu lah yang berhasil melepaskan Rani dari cengkeraman kejahatan Robi. Kehidupan rumah tangga Ryan dan Tania terganggu oleh kehadiran Maya yang sejak lama sebelum Ryan menikah dengan Tania, dimana Maya diam-diam juga jatuh hati pada Ryan. Maya yang juga sahabat dari Ryan dan Tania, bekerja sebagai dosen di kampus yang sama juga dengan Ryan dan Tania. Kehidupan rumah tangga Maya dengan sang suami yang tidak sesuai harapan ini karena perjodohan dari ortunya. Maya akhirnya terpaksa menikah dengan lelaki pilihan ortunya yaitu Joko yang berwatak keras sehingga Maya merasa tidak bahagia selama hidup dengan suaminya itu. Joko dipilih oleh para ortu merkea karena Joko adalah putra dari sahabat sang mamanya Maya yang berteman akrab dengan mamanya Joko. Dengan alasan agar Joko bisa meneruskan usaha ayahnya Maya yang memiliki perusahaan properti sebagai salah satu manajer disitu maka Joko suatu saat diharapkan bisa menggantikan peran ayah mertua di perusahaan properti itu. Sampe usia pernikahan yang ke-3 tahun mereka belum dikaruniai anak. Entah siapa yang mandul yang jelas mereka berdua saling cuek dan belum periksa ke dokter tentang siapa yang mandul. Padahal idealnya sepasang suami istri mengharapkan kehadiran keturunan di keluarga mereka untuk melengkapi kebahagiaan sebuah rumah tangga. Sementara itu salah satu mahasiswinya Ryan yaitu Rani yang mungil tapi cantik dan agresif juga sangat menggebu mendekati Ryan. Rani yang mengalami kesulitan dalam tugas-tugas kuliahnya ditambah lagi tidak bisa fokus karena sedang bolak bali ke Bandung mengurus ibunya yang sedang sakit, disinilah Ryan terkondisi untuk terus membantu Rani dalam hal pengobatan sang ibu namun sayangnya hal ini nampaknya benar-benar dimanfaatkan Rani untuk mendekati Ryan sekaligus mengambil keuntungan dari kekayaan Ryan yang berlimpah. Padahal ada pria lain yang begitu baik yang sangat menyukai Rani yang tinggal kota bandung bersama sang ibu, yaitu Bayu seorang Dokter muda yang selalu setia melayani ibunya Rani di Rumah Sakit selama menjalani perawatan. Hubungan Ryan dan Maya semakin dekat tanpa diketahui oleh Tania apalagi kondisi rumah tangga Maya yang tidak harmonis dengan Joko sang suami membuat Maya semakin melarikan dirinya ke pelukan Ryan yang menawan itu. Ditambah lagi gairah Tania dalam berhubungan dengan Ryan sebagai sepasang suami istri sangat berbeda dengan perlakuan manis Maya ke Ryan. Pun Tania sempat terpesona oleh Robi sang mantan sewaktu di SMA nya dulu. Namun demikian dari semua itu, pada akhirnya Ryan dan Tania tetap bersatu karena ada hal yang ternyata bisa membuat mereka tetap mempersatukan mereka. Satu per satu orang-orang mencoba mengganggu kehidupan rumah tangga mereka itu berguguran alias mundur dan kembali dengan kehidupannya masing-masing secara normal kembali. Untuk Maya pada akhirnya mendapatkan kebahagiaan dari lelaki yang cocok dengannya. Sedangkan tokoh antagonis seperti Robi dan Joko pada akhirnya akan kena getahnya di akhir cerita nantinya. Untuk Mahasiswinya Ryan yaitu si cantik Rani pada akhirnya jatuh ke pelukan pria yang mau secara tulus menjaga dan melindunginya sekaligus ikut merawat ibunya selama ibunya sakit yaitu Dokter Bayu.