/0/21569/coverbig.jpg?v=c2b52aebcc134c5562dc3912a442fe34)
Bima adalah anak yang patuh. Keluarganya sangat sederhana, dan misterius. Tidak ada yang tahu, kalau keluarga Bima terjalin sebuah kutukan iblis. Sejak kecil, Bima sudah sangat mengerti dan memahami kondisi keluarganya. Di desanya, ada gunung yang terkenal sangat mistis dan penuh misteri juga angker. Gunung itu menjadi sarana pendakian, dan tak jarang para pendaki mengaku diganggu atau ditemui oleh sosok yang dipercaya penunggu gunung tersebut. Yaitu, hantu pengantin. Seperti nama gunungnya, yaitu Gunung Pengantin. Suatu hari, Bima berjualan di gunung tersebut di jalur pendakian. Dia berjualan air mineral, untuk para pendaki yang malas pergi ke sumurmata air untuk mengisi bekal minum. Orang taunya sudah melarang, tapi Bima yang ingin membantu ekonomi keluarganya walau sedikit bersikeras dan pertamakali membantah. Orang tuanya mengalah, dan menghargai keputusan Bima. Alif, teman mainnya yang keadaanya tak jauh sederhana seperti Bima. Ikut berjualan. Suatu hari, mereka melanggar pantangan dan saat gelap masih di gunung tersebut. Hal itu menjadi hari paling tak bisa dilupakan Bima, karena mereka mendapat teror dan gangguan horor. Alif hilang, dia lari meninggalkannya karena mendengar suara ibunya yang sudah lama dia rindukan. Ketika Bima mencari dan menemukannya, Alif mengantar Bima pulang sampai kaki gunung dan dia tidak ikut pulang ke rumah bersamanya. Alif sudah menjadi anak hantu pengantin, dan dia tinggal di gunung saat itu dalam wujud bukan manusia. Ketika dewasa, Bima tumbuh menjadi pemuda yang tampan dan menarik. Di saat itulah, waktunya dia mengemban tanggung jawab dari keluarganya untuk mematahkan kutukan iblis yang sudah selama ini menjerat keluarganya. Mau tidak mau, Bima melakukan tanggung jawab itu bersama khodam titipan Mbah buyutnya. Orang tua Bima diunduh mantu oleh penunggu Gunung Pengantin, dan artinya mereka hilang dan meninggal. Bima berhasil mematahkan kutukan itu, tetapi dia menjadi hidup sendirian karena orang tua dan paman bibinya pun meninggal akibat kutukan tersebut. Romansa, horor, fiksi, misteri, urban, kutukan dan pengorbanan.
Di tempat kami, ada gunung yang sering didatangi oleh para pecinta alam.
Dari luar pulau, kota, banyak yang datang untuk mendaki menaklukan gunung itu.
Tetapi, walau gunung tersebut sangat ramai dikunjungi. Tetap, alam banyak menyimpan rahasia dan misteri.
Kata Kakek dan Nenek buyutku.
Gunung itu dinamai Gunung Pengantin, karena terkenal dihuni oleh salah satu hantu wanita. Memakai baju putih, panjang, layaknya seorang pengantin.
Hal tersebut sangat dipercaya dari dahulu sebelum dan bahkan sesudah tempat kami menjadi seramai ini penduduknya.
Mitos dan menurut orang zaman dulu di desa, ada gadis muda yang baru saja menikah enam bulan, diketahui kalau mertuanya selalu menuntut untuknya hamil.
Lantaran dia belum juga hamil, ada kata-kata dari mertuanya yang menyakiti hati si Gadis. Sehingga Gadis itu nekat keluar dari rumah, dan berlari menuju gunung. Lantaran suaminya juga tidak ada sedikitpun membelanya, meski tahu kata-kata ibunya sangat menyakiti dia yang sebagai istri.
Katanya, ketika disusul dan dicari oleh orang tua si gadis dengan bantuan warga. Sampai lebih dari seminggu pencarian, mereka sama sekali tidak pernah menemukan si Gadis.
Hingga keputusan terakhir adalah diikhlaskan, dan dipercaya telah meninggal di sana karena tersesat, lalu kelaparan dan kehausan, sebab lama tidak ditemukan.
Beberapa tahun, gunung tersebut dijadikan sebagai gunung sarana pendakian. Karena keindahan alam, juga sumur yang ditemukan di dekat curug. Di sepanjang jalur Pos Ipar menuju pos terakhir, yaitu Pos Buyut dikelilingi bunga Primula/bunga kunci dan bunga kantung semar, yang menjadi salah satu pemandangan indah untuk para pendaki.
Berita menyebar, dan memperkuat asal-usul gunung Pengantin, karena banyak para pendaki yang mengaku, melihat sosok gadis, memakai baju putih seperti pengantin.
Cukup banyak juga para pendaki mengaku, sosok perempuan itu mendatangi salah satu dari mereka, lalu bertanya.
"Bisa carikan saya anak?"
Sang pendaki yang ditanya setelahnya, hampir kebanyakan menjadi linglung, dan merasakan kesedihan, apalagi jika sang pendaki adalah perempuan, mereka akan menangis histeris, merasakan sedih yang begitu mendalam tanpa tahu sebabnya apa.
Sejak saat itu, para penduduk meyakini sosok hantu gadis itu adalah Gadis Pengantin yang melarikan diri ke gunung dan menghilang.
Para penduduk menghimbau, anak-anak tidak boleh bermain di dekat Gunung Pengantin ketika menjelang petang.
Dikarenakan, tidak mau ada sesuatu yang buruk terjadi.
****
Namaku, Bima. Umurku, 11 tahun.
Aku terlahir dari keluarga yang kurang mampu, sehingga untuk jajan saja orang tuaku tidak bisa memberikanku uang walau hanya dua ribu rupiah.
Bisa makan saja sangat beruntung.
Suatu hari, sekitar jam satu siang.
Aku tengah mencari kayu bakar di Gunung Pengantin.
Kata Bapak, dan Ibu aku tidak boleh ke sana. Tetapi, jiwa penasaranku membantah larangan itu. Sehingga aku tetap pergi, dan nyatanya tidak pernah terjadi apapun sampai saat ini.
Kuceritakan pada Ibu dan Bapak, bahwa aku mencari kayu bakar di gunung tersebut.
"Kamu! Kok yo dibilangin ngeyel banget, to, Le!"
Awalnya, mereka memarahiku. Namun, karena setiap hari aku membuktikan kalau siang hari itu tidak ada apa-apa di sana.
Mereka pun pasrah, dan mengizinkanku.
Dengan syarat, jam empat sore, harus sudah berada di bawah kaki gunung.
Seperti biasa, saat sedang mencari kayu bakar. Aku melihat dan tak jarang menemui rombongan orang mendaki.
Setelah kuperhatikan, aku memiliki ide untuk menjual air minum pada mereka.
Di gunung itu, ada sebuah sumur. Yang airnya sangat sangat jernih dan bahkan orang-orang yang ke sana bisa mengambil dan meminum langsung. Airnya dingin, dan segar. Seperti air yang disimpan dalam botol kendi.
Akan tetapi, karena letak sumur itu lumayan jauh dari jalur pendakian. Sehingga banyak juga orang yang malas ke sana.
Beberapa hari kemudian, aku mencoba menjual lima botol air yang kuambil dari sumur itu. Menggunakan botol bekas yang sudah kucuci bersih dengan sabun, lalu kubersihkan lagi dengan air panas. Entahlah, kutiru saja cara membersihkan botol seperti Bibi yang mencuci dot milik Tika-bayi tiga bulan, keponakanku.
Tak kusangka, semuanya laku terjual. Satu botol berukuran sedang, aku jual 2 ribu saja.
Pada hari itu, untuk pertama kalinya. Aku bisa memegang uang 10 ribu hasil jualan sendiri. Langsung kupakai untuk jajan separuh, dan sisanya kuberikan pada Ibu.
Sampai saat ini, aku melakukan kebiasaan itu. Sembari mencari kayu bakar, sambil berjualan.
****
Aku tidak akan naik sampai puncak, tapi akan berhenti dan mangkal di pos keempat yaitu Pos Mantu Lanang.
Kebiasaanku di sana, sampai dihapal oleh para pendaki yang lewat. Mereka merasa terbantu, dengan adanya aku yang berjualan air, karena tak akan susah untuk berjalan ke lokasi sumur yang jaraknya cukup jauh dari jalur pendakian.
Seperti biasa siangnya aku bersiap naik ke Gunung Pengantin untuk berjualan dan sekalian mencari kayu untuk Ibu.
Tiba-tiba teman mainku yang bernama Alif datang menghampiri.
"Mau ke mana, Bim?"
"Biasa, jualan air sama sekalian nyari kayu bakar buat Ibu," jawabku.
Alif ini, adalah anak korban perceraian. Kedua orang tuanya pergi entah ke mana setelah berpisah, yang jelas aku tahu Alif sekarang tinggal dengan paman dan bibinya.
Paman dan bibinya juga memiliki dua anak yang masih kecil, keenomian membuatnya tak jauh berbeda denganku.
Jarang jajan, atau bisa dikatakan tidak pernah jajan.
Rumah kami berdekatan, hanya bersebrangan di antara jalan setapak yang biasanya dilewati pendaki berjalan kaki, bagi yang tidak mau menyewa jasa ojek untuk menuju pos satu, yaitu Pos Bapak Mertua. Mereka akan lewat jalan itu, dan secara melewati rumahku dan rumah pamannya Alif.
Sering kulihat dia dimarahi dan disuruh-suruh oleh paman dan bibinya. Karena rumah kami dekat Jadi, aku sering melihatnya saat hal itu terjadi.
Di mana dendam kesumat yang awalnya dikira sudah terkubur, tetapi muncul kembali secara tiba-tiba dan penuh tanda tanya. Begu Ganjang yang masih terikat dengan dendam, telah kembali dengan niat menuntut balas. Dersik, adalah seorang wanita cantik yang memiliki ikatan kental dengan Desa Mangpusu. Di Desa itulah, beberapa orang penting dan dihormati mengenalnya juga mengetahui masa lalunya. Termasuk, Sunarni. Wanita yang sedikit lebih muda darinya, adalah mantan majikannya dahulu. Karena suatu tragedi, Dersik menghilang tanpa jejak begitu lama. Tepatnya, setelah dia membant4i warga Desa Mangpusu di masa lalu. Tentu. Dia punya alasan kuat atas itu. Suatu hari, hari yang tak pernah terduga terjadi di mana wanita cantik, yang sudah menghilang puluhan tahun silam. Kembali menemui Sunarni, yang sudah menjadi tua karena waktu. Namun, wanita itu justru tetap awet muda bahkan tambah mempesona. Sunarni yang menjadi mantan majikannya, saat itu justru bersikap seolah Dersiklah tuannya. Roda berputar, di mana mantan majikan dahulu sangat menghormati dan menjunjung mantan istri bawahannya. Di mulai hari itu, seluruh keluarga suami Sunarni habis dibu-nuh oleh Dersik. Sunarni mengetahui jelas, motif dan setiap Dersik melakukannya tetapi dia tetap bungkam dan bersikap tidak tahu apa-apa. Karena dia berpikir, wanita itu sedang mencari keadilan. Bagaimana bisa dia hidupnya hancur, sementara keluarga yang menghancurkan hidupnya masih hidup dengan begitu baik sampai sekarang? Sampai, suatu ketika, adik iparnya Sunarni-Surya-orang yang dikenal sebagai dukun sakti. Mencurigai Dersik sebagai mantan kekasihnya. Ternyata Surya dan Dersik, dahulu punya ikatan kuat dan mereka dibesarkan oleh guru sekaligus ayah angkat mereka. Orang sakti misterius, biasa dipanggil Resi Maripangsa. Pembalasan Dersik dimulai, tepat saat anak bungsu Sunarni yang tidak menahu soal Dersik, dan berapa usia aslinya. Bahkan, usia pemuda itu setengah dari usia Dersik saja tidak ada. Justru jatuh cinta, pada wanita yang kembali untuk membalas dendam kepada keluarganya. Nyawa dibalas dengan nyawa. Siapa yang menyalakan api, lalu bermain dengan api itu. Kemungkinan besar, dialah yang akan terbakar. #Horor #Fantasi #Drama #Dendam #Romansa #Terlena #Pembalasan #Wanita Tangguh
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Binar Mentari menikah dengan Barra Atmadja,pria yang sangat berkuasa, namun hidupnya tidak bahagia karena suaminya selalu memandang rendah dirinya. Tiga tahun bersama membuat Binar meninggalkan suaminya dan bercerai darinya karena keberadaannya tak pernah dianggap dan dihina dihadapan semua orang. Binar memilih diam dan pergi. Enam tahun kemudian, Binar kembali ke tanah air dengan dua anak kembar yang cerdas dan menggemaskan, sekarang dia telah menjadi dokter yang berbakat dan terkenal dan banyak pria hebat yang jatuh cinta padanya! Mantan suaminya, Barra, sekarang menyesal dan ingin kembali pada pelukannya. Akankah Binar memaafkan sang mantan? "Mami, Papi memintamu kembali? Apakah Mami masih mencintainya?"
Warning !! Cerita Dewasa 21+.. Akan banyak hal tak terduga yang membuatmu hanyut dalam suasana di dalam cerita cerita ini. Bersiaplah untuk mendapatkan fantasi yang luar biasa..