Unduh Aplikasi panas
Beranda / Adventure / KUPU - KUPU MALAM
KUPU - KUPU MALAM

KUPU - KUPU MALAM

5.0
5 Bab
294 Penayangan
Baca Sekarang

🔞🔞Warning !!! khusus DEWASA. "Jalang! Kau hanya pura-pura tidak merasakan sesuatu. Cih! Kau takut harga dirimu hancur di depan suamimu karena menikmati permainan ini, hum? Lihat saja. Kau akan kalah, Resti cantikku!' ucap andreas dalam hati. Sesekali resti menahan nafas manakala rasa geli itu benar-benar meradang menghantam tubuhnya. Ia bersusah payah agar tidak orgasme, menerima jilatan demi jilatan di vaginanya itu dengan cara memanipulasi pikirannya. Ia terus berpikir jika Andreas menjijikkan. la berpikir jika ia sedang kesakitan. 'Bajingan... kenapa dia bermain lembut! Arghhh!!!' resti benar-benar frustasi, dia perlahan mulai menikmati kegiatan tersebut, tapi enggan buat mengakuinya, karena menjaga harga dirinya dan tak mau membuat suaminya kecewa".

Konten

Bab 1 Jangan Sentuh Istriku

"Jangan sentuh istriku, keparat!" Teriak

denis frustasi melihat beberapa orang

penagih hutang itu merabai tubuh istrinya.

Adrian sendiri dalam keadaan terikat

dikursi. Lehernya ditodong dengan pisau

belati.

"Hihihi, siapa suruh kau tak bisa melunasi hutangmu, bung! Kau anggap kami ini apa, hum?

Mau mempermainkan kami? Cih!

Bahkan kami bisa menemukan kalian

meski kalian kabur diam-diam!" kata andreas

dengan geramnya.

"Aku akan melunasinya! Tolong lepaskan

kami. Kami tidak kabur, kami ingin

mencari uang untuk membayar hutang!"

kata denis.

"3 Milyar bukan uang sedikit, Pak denis!

Mau cari di mana, hum? Rumah, tanah,

dan mobil kalian itu, hahaha, berapa

harganya?

Oh, bukankah sudah digadaikan juga ya! Jadi kalian punya apa!" kata andreas memandang denis dengan tatapan sinis.

andreas tentu tak percaya apa yang dikatakan

oleh denis sebab jelas-jelas pasutri itu

mencoba lari dari hutang.

"Beri kami waktu, aku mohon..." kata

denis

"Kamu sudah mengatakan hal itu berulang

kali. Dan zonk! Tapi kamu masih punya

istri cantik, pak denis. Jadi masih ada

peluang kamu bisa hidup. Hihihi, ibu resti sayang... ayo lekas, sini... atau kau akan melihat leher suamimu tergorok

pelan-pelan!" kata andreas

Resti hanya bisa menangis ketakutan. Ia sungguh tak mau dilecehkan. Apalagi di

depan suaminya sendiri.

Semua petaka itu bermula dari denis

yang berkali-kali ditimpa kesialan, mulai

dari bisnisnya yang bangkrut, hingga orang tuanya yang sakit jantung dan butuh biaya banyak.

denis bisnis ekspor impor berbagai jenis barang. Terkahir itu, ia mengimpor barang elektronik dari sebuah perusahaan di luar negri. Tergiur dengan harga murah, ia

mengambil banyak barang. Sayangnya

semua itu zonk. Padahal ia sudah

membayar lunas dan percaya dengan

perusahaan yang direkomendasikan oleh

salah satu temannya.

Perusahaan itu tak terlacak alias abal-abal.Dan peliknya, untuk modal pembelian itu, denis meminjam uang dalam jumlah

besar ke berbagai pihak.

Salah satu pihak yang menjadi tempat

denis meminjam uang adalah organisasi

illegal alias komplotan penjahat kelas elit.

Lantas denis mengajak istrinya kabur

dengan meninggalkan anak semata wayang

mereka di rumah orang tua Luna di kota

lain.

Sayang sekali, pasangan suami istri itu

ketahuan dan kini mereka berakhir di salah

satu markas kelompok itu.

andreas adalah salah satu anggota penting

kelompok mafia itu yang mengepalai

puluhan anak buah. Semuanya preman

tentu saja.

Di tempat itu ada sekitar 10 orang

termasuk Andreas yang menyekap denis dan

Resti

.

"Aku mohon... jangan sentuh istriku. Dia

tidak bersalah. Bunuh saja aku..."

kata Denis frustasi.

"Hahaha, apa gunanya membunuhmu?

Kami akan menjual istrimu! Dengan

begitu, kalian bisa melunasi hutang!" kata

andreas dengan sikap pongahnya.

andreas sudah sejak tadi memaksa resti untuk melayaninya di depan suaminya sendiri.

Tentu saja resti, ibu muda berusia 27 tahun yang wajahnya mirip artis film dewasa yang sangat ikonik di Jepang terkenal itu menolaknya.

Wajah resti memang benar-benar mirip

dengan salah satu pemain film dewasa

Jepang yang terkenal itu,

mungkin hanya beda gaya rambut dan sebetulnya resti

lebih natural kecantikannya. Meski pun ia

sudah memiliki 1 orang anak, namun ia

masih tetap cantik dan seksi serta tak membosankan untuk dilihat.

andreas memandangi resti yang masih

menangis itu dengan tatapan mesum.

Benar resti akan laris manis khususnya

bagi pelanggan yang ingin berfantasi

sedang bercinta dengan seorang artis

pemain film dewasa dari Jepang itu.

Lalu andreas kembali menoleh menatap

denis dengan ekspresi berbeda penuh

ancaman.

"Tapi sebelum aku menjual istrimu ini,

tentu aku ingin merasakan pelayanan

pertamanya. Begitu, pak denis. Paham?"

kata andreas sambil tertawa sinis.

"Brengsek! Bajingan keparat!" teriak

denis.

"Terserah! Tapi dengarkan aku. Kami

memang penjahat, tapi kami menawarkan

solusi bijak! Kami akan menjual Ibu resti

sebagai salah satu pelacur kami sampai

hutang kalian lunas!" kata andreas.

"Tidak! Jangan! Kami mohon...

kasihanilah kami!" denis mulai memelas.

"Bukan penjahat namanya jika kami bisa

mengasihani kalian!

Tono, sumpal

mulutnya yang berisik itu!" pinta andreas.

"Baik, bos!" Maka Tono, salah satu anak

buah andreas yang ada di situ segera

mengikat mulut Denis dengan seutas kain.

denis memberontak dengan sekuat hati.

Tapi sia-sia saja.

Kini andreas menoleh ke arah resti. "Ibu

resti, jika kau menolak melayaniku, aku

akan sungguh-sungguh meminta anak

buahku untuk menggorok leher suamimu.

Setelah itu menculik anakmu dan

membunuhnya di depan matamu. Lalu

orang tuamu!

Lantas bagaimana denganmu? Hohoho,kami akan tetap menjadikanmu pelacur untuk ganti rugi uang yang telah kalian habiskan. Kamu tak punya pilihan. Yang ada hanyalah bekerjasama dengan baik

atau dengan paksaan! Semoga kau punya

pilihan tepat, Ibu resti!" kata andreas dengan

senyum mengejek.

resti masih menangis ketakutan dan tak

ada yang bisa ia lakukan kecuali tetap

bersikap seperti itu.

resti benar-benar mencintai suaminya.

Meski denis jatuh terpuruk, ia tak

sekalipun berniat untuk mengkhianatinya.

denis terlalu tampan dan sempurna

baginya.

Maka mana mungkin ia bisa menyanggupi

permintaan andreas. Tapi ancaman itu

benar-benar membuat Resti tak punya

pilihan lain. Ia tak mau suaminya mati dan kini ia berpikir untuk berkorban.

Bukankah mereka pernah berjanji akan selalu setia sehidup semati? Bukankah akan

menanggung suka dan duka

bersama-sama?

denis pun begitu mencintai resti, istri

cantiknya itu adalah wanita paling

sempurna di matanya. Ia sungguh tak rela

dan lebih memilih untuk mati daripada

istrinya disakiti.

Tapi jika sudah seperti itu, ia bisa apa?

Jangankan untuk melawan, bunuh diri pun

ia tak bisa jika diikat seperti itu.

"Bagaimana, Ibu resti? Waktuku tidak

banyak. Kami punya acara untuk

membuang mayat suamimu. Akan kami

potong-potong dan kami buang ke sungai!"

kata andreas.

"Tolong... jangan lakukan itu!" kata resti

dengan isakan tangisnya. Sungguh

benar-benar petaka.

"Maka bekerjasama lah. Berhenti

menangis dan layani aku di depan

suamimu, dan juga di depan anak buahku.

Ini adalah pilihan terbaik.

Jika tidak, suamimu akan mati, lalu kami akan secara bergilir memperkosamu, setelah itu

membiusmu dan menjadikanmu pelacur.

Kau ingin tahu bagaimana cara paling

kejam untuk membuatmu tunduk? Kami

akan menggunakan morfin. Kau akan

kecanduan dan mau tak mau akan tunduk

dengan terpaksa. Nah, mana yang kau

pilih?

Dan jika kau melakukan hal bodoh,

suamimu akan mati, anakmu, juga

keluargamu yang lainnya!" kata andreas.

resti benar-benar dihadapkan pada pilihan yang sama-sama buruk. Intinya, mau tidak mau ia harus tetap mau melayani Andreas.

Tak ada ruang negosiasi lagi. Tak ada celah

untuk melarikan diri.

andreas mulai kesal mendapati resti masih

diam saja dan sibuk dengan air matanya.

"Tono, potong saja dulu jari-jari tangan

kanannya. Sekarang!" kata andreas memberi

perintah.

"Siap, bos!" jawab Tono.

""Tunggu... jangan lukai suamiku...

jangan... aku akan turuti apa mau kalian!"

kata resti panik.

denis hanya bisa membelalakkan

matanya. Ia sungguh tidak rela istrinya

dilecehkan, dipaksa untuk melayani nafsu

bejad Andreas.

"Bagus! Gitu dong! Cobalah berhenti

menangis terlebih dahulu!" kata andreas.

"Aku... tidak bisa berhenti... hiks..."

balas resti. Ia memang sedang berusaha dan menyeka air matanya. Namun tetap saja gagal. Tak semudah itu bisa berhenti menangis manakala ia benar-benar ketakutan.

"Ya sudah kalau begitu. Sini mendekat.

Aku ingin tahu seberapa baik kau bermain

dengan mulutmu!" kata andreas.

Tanpa malu dan dengan santai, lelaki itu

membuka resleting celananya, sedikit

memelorotkannya hingga penisnya itu

menyembul keluar.

Jantung resti seolah berhenti berdetak saat

itu juga. Sungguh ia tak mau. Tak sudi.

Tapi ia tak punya pilihan lain.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Rilis Terbaru: Bab 5 Andai Resti Iklas   01-24 10:10
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY