/0/22912/coverbig.jpg?v=1637cd851a8e6198106f347585cf85e7)
WARNING 21+ HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN! AREA DEWASA! *** Saat kencan buta, Maia Vandini dijebak. Pria teman kencan butanya memberikan obat perangsang pada minuman Maia. Gadis yang baru lulus SMA ini berusaha untuk melarikan diri. Hingga ia bertemu dengan seorang pria asing yang ternyata seorang CEO. "Akh... panas! Tolong aku, Om.... " "Jangan salahkan aku! Kau yang memulai menggodaku!"
"Temui pria ini!" suara Bibi Nana tegas, nyaris seperti perintah.
Maia menatap kertas kecil berisi alamat restoran yang baru saja diserahkan Bibi Nana. Tinta hitam di atas kertas itu seakan menyala di matanya.
Maia menelan ludah, tangannya meremas gaun lusuh yang ia kenakan. "Bibi, aku baru lulus SMA. Aku ingin kuliah. Aku ingin punya masa depan yang aku pilih sendiri."
Tamparan mendarat begitu cepat di pipinya, hingga wajahnya refleks menoleh ke samping. Panasnya seketika menjalar. Maia tertegun, tangannya menyentuh pipi yang kini berdenyut.
"Kau pikir hidup ini murah? Sepuluh tahun kami mengurusmu! Makan, sekolah, tempat tinggal-semua itu butuh uang!" Suara Bibi Nana meninggi. "Ini saatnya kau membayar!"
Maia menunduk, merasakan matanya mulai memanas. Sejak kecil, setelah kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan, ia tinggal bersama Paman Rudi dan Bibi Nana. Ia tahu mereka bukan orang kaya, tapi ia tidak pernah menyangka bahwa kasih sayang yang ia terima selama ini ternyata bukan tulus, melainkan investasi yang harus ia kembalikan.
"Bibi, aku janji akan bekerja sambil kuliah. Aku akan membayar semua pengeluaran yang sudah bibi dan paman keluarkan untukku, tapi jangan suruh aku menikah hanya demi uang!" suaranya bergetar, namun tekadnya kuat.
Bibi Nana mendengus, melipat tangan di dada. "Apa yang bisa kau lakukan dengan ijazah SMA? Kau pikir kau bisa membayar semua itu hanya dengan kerja sambilan? Kau harus realistis, Maia!"
Maia menggeleng cepat. "Aku bisa cari beasiswa-"
"Omong kosong!" Kali ini, tangan Bibi Nana terangkat lagi, tetapi Maia mundur selangkah, menghindari tamparan kedua.
Paman Rudi yang sejak tadi diam akhirnya angkat bicara. "Maia, dengarkan bibimu. Kau tahu kami tidak mungkin terus menanggung beban ini. Pria yang akan kau temui itu kaya. Jika kau menikah dengannya, hidupmu akan terjamin."
"Bagaimana jika aku tidak bahagia?" Maia berani menatap mereka berdua.
Bibi Nana mencibir. "Bahagia itu bisa dibeli. Kau hanya perlu hidup enak, tak perlu khawatir soal uang. Apa lagi yang kau inginkan?"
Maia terdiam.
"Besok malam, jam tujuh, di restoran ini," Bibi Nana menepuk kertas di tangan Maia. "Datanglah, berpakaian rapi, dan bersikaplah manis. Jangan buat malu!"
Setelah berkata demikian, Bibi Nana berbalik, meninggalkan Maia dengan Paman Rudi yang hanya menghela napas berat.
***
Malam itu, Maia duduk di meja restoran yang telah dipesan. Gaun yang ia kenakan terasa asing di tubuhnya-terlalu mewah, terlalu berlebihan untuk seseorang yang bahkan tak ingin berada di sini.
Maia menggigit bibirnya, tangannya mencengkeram ujung rok ketika melihat pria di depannya. Usianya jauh di atasnya, dengan perut sedikit buncit dan senyum yang terasa menjijikkan.
"Kau Maia, kan?" suara pria itu berat, matanya menelusuri tubuh Maia tanpa malu-malu.
Maia menelan ludah, merasa perutnya mual. "Iya..." suaranya hampir tak terdengar.
"Bagus. Aku Alex. Nana sudah banyak bercerita tentangmu. Gadis muda, cantik, dan pastinya akan jadi istri yang baik," Alex tertawa kecil, mengambil gelas anggur dan menyesapnya pelan.
Maia ingin bangkit dari kursinya, ingin berlari, tetapi bayangan wajah Bibi Nana dan ancaman yang diberikan membuatnya tetap duduk. Ia tahu, jika ia kabur, ia tak punya tempat untuk pulang.
"Kau tahu, aku orang yang murah hati," lanjut Alex, menatap Maia seolah ia barang dagangan. "Aku sudah menyiapkan mahar 500 juta untukmu. Itu cukup, kan? Sebagai ganti semua biaya yang dikeluarkan keluargamu untukmu?"
Maia mengepalkan tangannya di bawah meja. "Aku bukan barang yang bisa dibeli," katanya tegas.
Alex terkekeh, meletakkan gelasnya. "Semua wanita punya harga, Maia. Tinggal berapa yang mereka pasang."
Maia ingin berteriak, tapi ia tahu itu tak ada gunanya. Pria ini jelas bukan tipe yang bisa dibantah dengan kata-kata.
Alex melambai ke pelayan, dan beberapa menit kemudian, segelas jus jeruk diletakkan di hadapan Maia. "Minumlah," katanya.
Maia menatap gelas itu ragu.
"Apa? Takut aku meracunimu?" Alex terkekeh, mengambil gelas anggurnya kembali. "Tenang saja, aku ingin kau tetap hidup. Kau terlalu berharga untuk mati begitu saja."
Maia memaksakan senyum, lalu menyesap jus itu sedikit. Rasanya biasa saja, tak ada yang aneh.
Tapi beberapa menit kemudian, tubuhnya mulai terasa berbeda. Panas menjalar dari tengkuk ke dada, lalu turun ke perutnya. Keringat mulai muncul di pelipisnya, napasnya menjadi lebih berat.
Maia mengerjapkan mata, mencoba tetap fokus.
"Kenapa... aku merasa aneh?" gumamnya.
Alex tersenyum puas. "Obat itu bekerja lebih cepat dari yang kukira."
Maia tersentak. "Apa... yang kau lakukan?"
Alex bangkit dari kursinya, mendekati Maia yang kini kesulitan mengontrol tubuhnya. Ia berjongkok di sampingnya, membelai rambut gadis itu.
"Aku hanya membantumu sedikit," bisiknya. "Agar kau lebih mudah menerima takdirmu."
Maia ingin menjerit, tapi suaranya hanya keluar sebagai desahan yang memalukan. Ia merasa tubuhnya bukan lagi miliknya.
"Tidak..." Maia memaksakan diri untuk bangkit, tapi lututnya lemas.
Alex tertawa, dengan mudahnya menyelipkan lengan di bawah tubuh Maia, mengangkatnya dari kursi.
"Kita seberangi jalan sebentar, sayang. Aku sudah menyiapkan kamar yang nyaman untuk kita," katanya, berjalan menuju pintu restoran dengan Maia di pelukannya.
Pikiran Maia berkabut, tapi satu hal yang ia tahu pasti-jika ia sampai ke hotel itu, semuanya akan berakhir.
Tidak.
Dengan sisa tenaga, Maia menggerakkan tangannya, mencengkeram bahu Alex dan menggigit sekuat tenaga.
"ARGH!" Alex berteriak, melepaskan Maia dari pelukannya.
Maia terjatuh ke lantai, tapi adrenalin membuatnya segera merangkak menjauh. Napasnya memburu, tubuhnya masih terasa panas, tapi pikirannya mulai sedikit jernih.
Orang-orang di restoran mulai memperhatikan.
"Ada apa ini?" salah satu pelayan mendekat.
Maia memanfaatkan kekacauan itu untuk berlari keluar restoran, meski kakinya masih terasa lemas. Ia tidak tahu harus ke mana, hanya satu tujuannya-menjauh dari pria itu.
Alex mengumpat, mengejar Maia. "BERHENTI!"
Maia menoleh ke belakang, melihat pria itu semakin dekat. Ia menyeberang jalan tanpa pikir panjang, mendengar suara klakson mobil yang hampir menabraknya.
Tubuhnya bergetar, dadanya naik turun. Ia tidak bisa pulang, tidak bisa kembali ke Bibi Nana, dan sekarang ada pria yang ingin menangkapnya.
Matanya liar mencari tempat persembunyian, lalu melihat sebuah gang sempit di antara dua bangunan.
Tanpa berpikir dua kali, ia berlari ke dalamnya.
Alex tidak bisa mengejar. Lelaki itu berdiri di pinggir jalan, mengumpat kesal.
"Kau tidak akan bisa lari selamanya, Maia," gumamnya. "Aku akan menemukannya lagi."
Sementara itu, di dalam gang, Maia tersungkur, tubuhnya masih bereaksi terhadap obat itu. Air mata turun di pipinya, tapi ia menggigit bibir, menahan isak.
"Aku harus selamat. Aku harus keluar dari semua ini."
Maia berusaha bertahan, menekan gejolak yang membakar tubuhnya. Setiap sel di dalam dirinya terasa panas, pikirannya berkabut. Langkahnya goyah saat mencoba menyeberang jalan. Tapi sialnya, sebuah mobil melaju cepat dari arah kiri.
BRAK!
Tubuhnya terhempas ke samping, jatuh ke aspal dengan nyeri yang menjalar di sekujur tubuhnya.
"Kampret! Apa dia baik-baik saja?" suara seorang pria terdengar dari kejauhan, lalu bunyi pintu mobil dibanting.
WARNING KHUSUS DEWASA! "Sekarang giliran Anda, Tuan! Bukankah dulu Anda suka menikmati bagian da-daku meskipun tidak ada Asinya!" "Itu sudah menjadi masa lalu, Eve!" *** Demi memenuhi kebutuhan keluarganya, Evelyn Sharma seorang istri dan juga seorang ibu, ia sampai memberanikan diri menjadi seorang pembantu di Mansion atasan suaminya, Tuan Virga Andara Luxury. Bayinya yang masih 2 bulan diasuh oleh ibunya. Namun, diam-Diam Evelyn malah memberikan ASI-nya pada bayi majikannya. Mengapa demikian?
"Jangan harap cinta dariku, Naya. Wanita yang aku cintai adalah Naila, bukan kamu!" *** Diandra Sahanaya Pury terpaksa menggantikan posisi saudaranya—Emeline Naila Pury. Naila pergi dihari pernikahan demi nama baik keluarga, Diandra yang kerap dipanggil Naya ini memanfaatkan situasi tersebut untuk menggantikan posisi Adiknya. Segala cara wanita itu coba untuk membuat Zayn jatuh cinta padanya. Sejak awal, Naya memang sudah mencintai Zayn, namun Zayn malah mencintai Naila. Ada rahasia dibalik kepergian Naila, ketika Zayn mulai membuka hati untuk Naya, disitulah terkuak alasan mengapa Naila pergi. Lantas, apakah Zayn akan kembali kepada Naila? Atau tetap mempertahankan pernikahannya dengan Naya?
WARNING 21+++ Hani Paulla, ia baru pulang dari London dan langsung ditugaskan menjadi sekretaris di perusahaan Kakaknya, Yuan Andersson. Tidak disangka, kehadiran Hani mampu membuat Yuan terpikat, dan memaksa Hani untuk menjadi budak nafsu. Sentuhan sang billionaire membuat Hani candu, dan semakin terjerat. Apakah Hani bisa lepas dari jeratan sang billionaire? Atau malah semakin terjebak sehingga Hani jatuh cinta? Lalu, apakah hubungan tersebut akan diketahui oleh orang tua-nya? Ikuti, ya...
MAMPIR KE KARYA KEDUA AKU YA, JUDUL: HANYA MENJADI WANITA PENGGANTI *** Mahendra Atmaja, duda anak satu yang usianya sudah 48 tahun. Mahendra menduda sejak usia putranya 1 tahun. Selama 21 tahun Mahendra begitu setianya menunggu mantan istrinya kembali. Namun, kesetiannya diuji ketika sahabatnya menjebak dirinya dalam satu kamar hotel bersama dengan gadis usianya masih 21 tahun. Gadis cantik itu bernama Mauren, karena membutuhkan biaya pengobatan sang Adik, gadis itu menerima tawaran Tuan Jian (Sahabat Mahendra) untuk menggoda dan merayu sang duda tersebut. Selain itu, Mauren harus bisa membuat laki-laki yang pantas menjadi ayahnya itu bisa jatuh cinta padanya. Berhasilkah gadis itu meluluhkan hati Duda tersebut?
Binar Mentari menikah dengan Barra Atmadja,pria yang sangat berkuasa, namun hidupnya tidak bahagia karena suaminya selalu memandang rendah dirinya. Tiga tahun bersama membuat Binar meninggalkan suaminya dan bercerai darinya karena keberadaannya tak pernah dianggap dan dihina dihadapan semua orang. Binar memilih diam dan pergi. Enam tahun kemudian, Binar kembali ke tanah air dengan dua anak kembar yang cerdas dan menggemaskan, sekarang dia telah menjadi dokter yang berbakat dan terkenal dan banyak pria hebat yang jatuh cinta padanya! Mantan suaminya, Barra, sekarang menyesal dan ingin kembali pada pelukannya. Akankah Binar memaafkan sang mantan? "Mami, Papi memintamu kembali? Apakah Mami masih mencintainya?"
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Novel Cinta dan Gairah 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, CEO, kuli bangunan, manager, para suami dan lain-lain .Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Bianca tumbuh bersama seorang ketua mafia besar dan kejam bernama Emanuel Carlos! Bianca bisa hidup atas belas kasihan Emanuel pada saat itu, padahal seluruh anggota keluarganya dihabisi oleh Emanuel beserta Ayahnya. Akan tetapi Bianca ternyata tumbuh dengan baik dia menjelma menjadi sosok gadis yang sangat cantik dan menggemaskan. Semakin dewasa Bianca justru selalu protes pada Emanuel yang sangat acuh dan tidak pernah mengurusnya, padahal yang Bianca tau Emanuel adalah Papa kandungnya, tapi sikap keras Emanuel tidak pernah berubah walaupun Bianca terus protes dan berusaha merebut perhatian Emanuel. Seiring berjalannya waktu, Bianca justru merasakan perasaan yang tak biasa terhadap Emanuel, apalagi ketika Bianca mengetahui kenyataan pahit jika ternyata dirinya hanyalah seorang putri angkat, perasaan Bianca terhadap Emanuel semakin tidak dapat lagi ditahan. Meskipun Emanuel masih bersikap masa bodo terhadapnya namun Bianca kekeh menginginkan laki-laki bertubuh kekar, berwajah tampan yang biasa dia panggil Papa itu, untuk menjadi miliknya.