/0/6525/coverbig.jpg?v=fe530da2cdf1be08e81fc74c4b6bed3b)
MAMPIR KE KARYA KEDUA AKU YA, JUDUL: HANYA MENJADI WANITA PENGGANTI *** Mahendra Atmaja, duda anak satu yang usianya sudah 48 tahun. Mahendra menduda sejak usia putranya 1 tahun. Selama 21 tahun Mahendra begitu setianya menunggu mantan istrinya kembali. Namun, kesetiannya diuji ketika sahabatnya menjebak dirinya dalam satu kamar hotel bersama dengan gadis usianya masih 21 tahun. Gadis cantik itu bernama Mauren, karena membutuhkan biaya pengobatan sang Adik, gadis itu menerima tawaran Tuan Jian (Sahabat Mahendra) untuk menggoda dan merayu sang duda tersebut. Selain itu, Mauren harus bisa membuat laki-laki yang pantas menjadi ayahnya itu bisa jatuh cinta padanya. Berhasilkah gadis itu meluluhkan hati Duda tersebut?
"Apa, Dok? Adik saya harus segera di Operasi?" tanya Mauren dengan suara terbata.
Gadis cantik yang berusia 21 tahun itu begitu terkejut sekali ketika dirinya mendengar kabar tersebut. Sang Adik mengidap penyakit Asam lambung, dan harus segera di Operasi. Mauren tampak bingung, sedangkan biaya operasi pastinya tidak sedikit. Pekerjaan Mauren hanya seorang Office Girls disebuah perusaan ternama di kotanya. Mauren hanya tamatan SMA, dia juga sudah tidak punya ibu dan bapak, bisa dibilang Mauren dan Adiknya yang bernama Marisa sudah yatim piatu. Usia Marisa baru 18 tahun, baru saja dinyatakan lulus.
"Iya, Mauren. Penyakit asam lambungnya sudah kronis, kalau tidak segera di Operasi akan memperburuk keadaan Marisa," ucap Dokter Vira, memperjelas ucapannya.
Mauren tidak mau sampai terjadi sesuatu hal buruk menimpa Marisa. Bagaimana pun caranya, dirinya harus bisa mendapatkan biaya operasi tersebut.
"Dokter Vira, lakukan saja apa yang terbaik untuk kesembuhan Marisa. Tolong, Dok! Saya janji, saya akan melunasi semua biaya operasinya." Mauren memohon dengan sangat penuh harap, sampai Mauren memegang kedua tangan Dokter Vira.
Mauren berharap sekali mendapatkan keringanan dari pihak rumah sakit.
"Baik, Mauren. Marisa adalah pasien saya, jadi operasi akan saya tindaklanjuti. Tapi, besok sore biaya operasi itu harus sudah ada. Maaf, karena ini sudah prosedur rumah sakit," ujar Dokter Vira.
Tidak masalah bagi Mauren, asalkan pagi ini Marisa segera di Operasi.
"Iya, Dok. Saya sanggup!" Marisa berkata dengan percaya diri, meyakinkan Dokter Vira kalau dirinya pasti akan mendapatkan biaya tersebut.
Padahal, Mauren bingung saat ini! Dalam waktu singkat dirinya harus mendapatkan uang sebanyak itu dari mana?
'Apakah aku harus ngepet?' seloroh Mauren dalam hati.
***
Disebuah Perusaan Antarika Grup, yang dipimpin oleh seorang pengusaha yang tak lagi muda, yaitu Jian Fan, usianya 47 tahun. Saat ini dirinya kedatangan sahabat dekatnya, siapa lagi kalau bukan Mahendra Atmaja, usianya 48 tahun seorang Duda anak satu.
"Apakah masih belum ada kabar juga tentang Stella?" tanya Mahendra, pria dewasa itu kerap dipanggil Hendra. Hampir setiap bertemu dengan Jian, Mahendra selalu menanyakan tentang Stella, Stella dan Stella. Sampai membuat Jian bosan mendengarnya.
Sudah 21 tahun lamanya dirinya menanti sang mantan istri yang bernama Stella Munaf kembali lagi padanya. Entah ada apa gerangan, kala itu Stella pergi dari rumah hanya meninggalkan sebuah surat, dan surat itu ternyata surat gugatan perceraian. Kala itu, ketika usia Ariel (putranya) satu tahun. Sampai saat ini, Mahendra belum mengetahui alasan yang jelas kenapa Stella, wanita yang teramat dia cintai pergi meninggalkan dirinya dan juga Ariel. Duda tampan itu terpaksa menandatangi surat gugatan perceraian tersebut karena selalu mendapat ancaman dari pihak keluarga Stella, jika Ariel akan diperjuangkan hak asuh agar jatuh ke tangan Stella, kalau misalkan hak asuh itu jatuh ke tangan Ibunya, Mahendra diancam selamanya dirinya tidak akan pernah bertemu dengan Ariel.
"Stella, Stella dan selalu saja Stella yang kau tanyakan! Sudah 21 tahun kau hidup menduda, membesarkan Ariel sendirian. Apakah tidak ada wanita lain yang bisa membuat kamu jatuh cinta, hah? Selain Stella?" Jian sampai geleng-geleng kepala, namun dirinya juga salut dengan kesetiaan Mahendra yang tidak pernah goyah sama sekali.
Jian dan Stella ada ikatan saudara, Stella adalah putra dari Sepupunya Mamanya Jian. Meskipun Jian dan Stella saudara, namun Jian tidak pernah mendengar kabar tentang Stella. Keluarga Stella memang tertutup sekali, sehingga Jian juga merasa kesulitan ketika dirinya membantu Mahendra untuk mencaritahu tentang Stella.
"Tidak ada satu pun wanita di dunia ini yang mampu menggantikan posisi Stella di hati aku!" Mahendra berkata dengan tegas, apa yang ia ucapkan benar adanya.
"Yakin?" tanya Jian, dirinya merasa tertantang sekali. Selama ini dirinya memang belum pernah mendekatkan Mahendra dengan wanita lain.
"Yakinlah! Kalau tidak yakin, mungkin sekarang Ariel sudah punya Ibu Pengganti," jawab Mahendra yang langsung berlalu keluar dari ruangan kerjanya Jian.
Jian tersenyum menyeringai. Entah apa yang Jian pikirkan saat ini?.
Terdengar suara ketukan pintu, tak lama setelah Mahendra berlalu pergi.
"Masuk!" teriak Jian, menyuruh orang yang mengetuk pintu ruangan kerjanya itu masuk.
Ceklek
Rupanya yang datang adalah Mauren, karyawannya yang bekerja sebagai Office girls.
"Permisi, Bos Jian!" Mauren masuk kedalam ruangan tersebut.
"Ada apa, Mauren?" tanya Jian santai, meskipun dirinya seorang pemimpin, Jian tidak pernah bersikap arogan kepada para karyawannya.
"Sebelumnya Mauren mau minta maaf, Mauren sudah lancang sekali. Tapi kali ini Mauren benar-benar sangat membutuhkan sekali biaya untuk pengobatan Adik saya, Bos. Jadi, bisakah Bos meminjamkan uang? Bos bisa memotong dari gaji saya nanti." Tanpa sungkan Mauren mengatakan langsung intinya kepada Jian, tidak ada waktu baginya untuk drama. Besok sore biaya pengobatan bekas Operasi Marisa harus sudah ada.
Sangat kebetulan sekali, Jian memang sedang mencari sosok wanita yang mampu meluluhkan hati Mahendra, wanita yang mampu mematahkan kesetiaan Mahendra terhadap mantan istrinya.
Jian tersenyum menyeringai, membuat dahi Mauren mengkerut, ia merasa bingung saja dengan sikap Bosnya itu.
"Bos, kenapa Bos menatapku seperti itu? Apakah Bos berpikir kalau aku harus menemani Bos tidur, menghangatkan tubuh Bos sampai bergairah? Seperti cerita-cerita di Novel? Saya siap, Bos. Beneran? Uang itu sangatlah berharga dibandingkan harga diri saya," seloroh Mauren, gadis itu memang sedikit barbar.
Jian terkekeh, kenapa gadis itu bisa membaca pikirannya. Namun, Mauren salah sangka, bukan untuk dirinya sendiri melainkan untuk sahabatnya.
"Keren!" Jian sampai bertepuk tangan, dirinya salut dengan keberanian dan perjuangan Mauren, kalau tidak ada tujuan tertentu, tujuan untuk mengetes kesetiaan Mahendra. Jian tidak akan pernah meminta Mauren untuk melakukan hal itu.
"Bos, aku tidak perlu pujian darimu. Ini darurat, saya sangat membutuhkan uang itu," ucap Mauren yang sudah mulai geram sendiri.
"Oke, tapi ada syaratnya. Bahkan saya akan mengubah nasib kamu yang ngenes itu, nasib kamu akan jauh lebih baik, mendadak kau akan tajir kalau kau berhasil melakukan tugas ini," ucap Jian menantang Mauren.
"Apa itu, Bos? Apa yang harus saya lakukan? Saya tidak perlu tajir mendadak, yang penting secepatnya saya mendapatkan biaya pengobatan adik saya."
Jian pun mengatakan apa yang harus Mauren lakukan, sedikit sulit sih! Tapi... sepertinya gadis itu merasa tertantang sekali.
"Bagaimana?" tanya Jian mengangkat sedikit alis bagian kiri keatas.
"Harus begitu ya, Bos? Tanpa ada pengaruh apa pun gitu?" tanya Mauren merasa ragu kalau dirinya bisa melakukan itu, namun dirinya merasa tertantang juga.
Uang bayaran seharga 350 juta akan masuk ke saku Mauren, jika Mauren berhasil.
"Iya, dong. Bagaimana?"
Mauren malah diam....
Apakah Mauren akan menerima tantangan dan tawaran dari Bos Jian?
"Apa, Dok? Adik saya harus segera di Operasi?" tanya Mauren dengan suara terbata.
Gadis cantik yang berusia 21 tahun itu begitu terkejut sekali ketika dirinya mendengar kabar tersebut. Sang Adik mengidap penyakit Asam lambung, dan harus segera di Operasi. Mauren tampak bingung, sedangkan biaya operasi pastinya tidak sedikit. Pekerjaan Mauren hanya seorang Office Girls disebuah perusaan ternama di kotanya. Mauren hanya tamatan SMA, dia juga sudah tidak punya ibu dan bapak, bisa dibilang Mauren dan Adiknya yang bernama Marisa sudah yatim piatu. Usia Marisa baru 18 tahun, baru saja dinyatakan lulus.
"Iya, Mauren. Penyakit asam lambungnya sudah kronis, kalau tidak segera di Operasi akan memperburuk keadaan Marisa," ucap Dokter Vira, memperjelas ucapannya.
Mauren tidak mau sampai terjadi sesuatu hal buruk menimpa Marisa. Bagaimana pun caranya, dirinya harus bisa mendapatkan biaya operasi tersebut.
"Dokter Vira, lakukan saja apa yang terbaik untuk kesembuhan Marisa. Tolong, Dok! Saya janji, saya akan melunasi semua biaya operasinya." Mauren memohon dengan sangat penuh harap, sampai Mauren memegang kedua tangan Dokter Vira.
Mauren berharap sekali mendapatkan keringanan dari pihak rumah sakit.
"Baik, Mauren. Marisa adalah pasien saya, jadi operasi akan saya tindaklanjuti. Tapi, besok sore biaya operasi itu harus sudah ada. Maaf, karena ini sudah prosedur rumah sakit," ujar Dokter Vira.
Tidak masalah bagi Mauren, asalkan pagi ini Marisa segera di Operasi.
"Iya, Dok. Saya sanggup!" Marisa berkata dengan percaya diri, meyakinkan Dokter Vira kalau dirinya pasti akan mendapatkan biaya tersebut.
Padahal, Mauren bingung saat ini! Dalam waktu singkat dirinya harus mendapatkan uang sebanyak itu dari mana?
'Apakah aku harus ngepet?' seloroh Mauren dalam hati.
***
Disebuah Perusaan Antarika Grup, yang dipimpin oleh seorang pengusaha yang tak lagi muda, yaitu Jian Fan, usianya 47 tahun. Saat ini dirinya kedatangan sahabat dekatnya, siapa lagi kalau bukan Mahendra Atmaja, usianya 48 tahun seorang Duda anak satu.
"Apakah masih belum ada kabar juga tentang Stella?" tanya Mahendra, pria dewasa itu kerap dipanggil Hendra. Hampir setiap bertemu dengan Jian, Mahendra selalu menanyakan tentang Stella, Stella dan Stella. Sampai membuat Jian bosan mendengarnya.
Sudah 21 tahun lamanya dirinya menanti sang mantan istri yang bernama Stella Munaf kembali lagi padanya. Entah ada apa gerangan, kala itu Stella pergi dari rumah hanya meninggalkan sebuah surat, dan surat itu ternyata surat gugatan perceraian. Kala itu, ketika usia Ariel (putranya) satu tahun. Sampai saat ini, Mahendra belum mengetahui alasan yang jelas kenapa Stella, wanita yang teramat dia cintai pergi meninggalkan dirinya dan juga Ariel. Duda tampan itu terpaksa menandatangi surat gugatan perceraian tersebut karena selalu mendapat ancaman dari pihak keluarga Stella, jika Ariel akan diperjuangkan hak asuh agar jatuh ke tangan Stella, kalau misalkan hak asuh itu jatuh ke tangan Ibunya, Mahendra diancam selamanya dirinya tidak akan pernah bertemu dengan Ariel.
"Stella, Stella dan selalu saja Stella yang kau tanyakan! Sudah 21 tahun kau hidup menduda, membesarkan Ariel sendirian. Apakah tidak ada wanita lain yang bisa membuat kamu jatuh cinta, hah? Selain Stella?" Jian sampai geleng-geleng kepala, namun dirinya juga salut dengan kesetiaan Mahendra yang tidak pernah goyah sama sekali.
Jian dan Stella ada ikatan saudara, Stella adalah putra dari Sepupunya Mamanya Jian. Meskipun Jian dan Stella saudara, namun Jian tidak pernah mendengar kabar tentang Stella. Keluarga Stella memang tertutup sekali, sehingga Jian juga merasa kesulitan ketika dirinya membantu Mahendra untuk mencaritahu tentang Stella.
"Tidak ada satu pun wanita di dunia ini yang mampu menggantikan posisi Stella di hati aku!" Mahendra berkata dengan tegas, apa yang ia ucapkan benar adanya.
"Yakin?" tanya Jian, dirinya merasa tertantang sekali. Selama ini dirinya memang belum pernah mendekatkan Mahendra dengan wanita lain.
"Yakinlah! Kalau tidak yakin, mungkin sekarang Ariel sudah punya Ibu Pengganti," jawab Mahendra yang langsung berlalu keluar dari ruangan kerjanya Jian.
Jian tersenyum menyeringai. Entah apa yang Jian pikirkan saat ini?.
Terdengar suara ketukan pintu, tak lama setelah Mahendra berlalu pergi.
"Masuk!" teriak Jian, menyuruh orang yang mengetuk pintu ruangan kerjanya itu masuk.
Ceklek
Rupanya yang datang adalah Mauren, karyawannya yang bekerja sebagai Office girls.
"Permisi, Bos Jian!" Mauren masuk kedalam ruangan tersebut.
"Ada apa, Mauren?" tanya Jian santai, meskipun dirinya seorang pemimpin, Jian tidak pernah bersikap arogan kepada para karyawannya.
"Sebelumnya Mauren mau minta maaf, Mauren sudah lancang sekali. Tapi kali ini Mauren benar-benar sangat membutuhkan sekali biaya untuk pengobatan Adik saya, Bos. Jadi, bisakah Bos meminjamkan uang? Bos bisa memotong dari gaji saya nanti." Tanpa sungkan Mauren mengatakan langsung intinya kepada Jian, tidak ada waktu baginya untuk drama. Besok sore biaya pengobatan bekas Operasi Marisa harus sudah ada.
Sangat kebetulan sekali, Jian memang sedang mencari sosok wanita yang mampu meluluhkan hati Mahendra, wanita yang mampu mematahkan kesetiaan Mahendra terhadap mantan istrinya.
Jian tersenyum menyeringai, membuat dahi Mauren mengkerut, ia merasa bingung saja dengan sikap Bosnya itu.
"Bos, kenapa Bos menatapku seperti itu? Apakah Bos berpikir kalau aku harus menemani Bos tidur, menghangatkan tubuh Bos sampai bergairah? Seperti cerita-cerita di Novel? Saya siap, Bos. Beneran? Uang itu sangatlah berharga dibandingkan harga diri saya," seloroh Mauren, gadis itu memang sedikit barbar.
Jian terkekeh, kenapa gadis itu bisa membaca pikirannya. Namun, Mauren salah sangka, bukan untuk dirinya sendiri melainkan untuk sahabatnya.
"Keren!" Jian sampai bertepuk tangan, dirinya salut dengan keberanian dan perjuangan Mauren, kalau tidak ada tujuan tertentu, tujuan untuk mengetes kesetiaan Mahendra. Jian tidak akan pernah meminta Mauren untuk melakukan hal itu.
"Bos, aku tidak perlu pujian darimu. Ini darurat, saya sangat membutuhkan uang itu," ucap Mauren yang sudah mulai geram sendiri.
"Oke, tapi ada syaratnya. Bahkan saya akan mengubah nasib kamu yang ngenes itu, nasib kamu akan jauh lebih baik, mendadak kau akan tajir kalau kau berhasil melakukan tugas ini," ucap Jian menantang Mauren.
"Apa itu, Bos? Apa yang harus saya lakukan? Saya tidak perlu tajir mendadak, yang penting secepatnya saya mendapatkan biaya pengobatan adik saya."
Jian pun mengatakan apa yang harus Mauren lakukan, sedikit sulit sih! Tapi... sepertinya gadis itu merasa tertantang sekali.
"Bagaimana?" tanya Jian mengangkat sedikit alis bagian kiri keatas.
"Harus begitu ya, Bos? Tanpa ada pengaruh apa pun gitu?" tanya Mauren merasa ragu kalau dirinya bisa melakukan itu, namun dirinya merasa tertantang juga.
Uang bayaran seharga 350 juta akan masuk ke saku Mauren, jika Mauren berhasil.
"Iya, dong. Bagaimana?"
Mauren malah diam....
Apakah Mauren akan menerima tantangan dan tawaran dari Bos Jian?
WARNING KHUSUS DEWASA! "Sekarang giliran Anda, Tuan! Bukankah dulu Anda suka menikmati bagian da-daku meskipun tidak ada Asinya!" "Itu sudah menjadi masa lalu, Eve!" *** Demi memenuhi kebutuhan keluarganya, Evelyn Sharma seorang istri dan juga seorang ibu, ia sampai memberanikan diri menjadi seorang pembantu di Mansion atasan suaminya, Tuan Virga Andara Luxury. Bayinya yang masih 2 bulan diasuh oleh ibunya. Namun, diam-Diam Evelyn malah memberikan ASI-nya pada bayi majikannya. Mengapa demikian?
WARNING 21+ HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN! AREA DEWASA! *** Saat kencan buta, Maia Vandini dijebak. Pria teman kencan butanya memberikan obat perangsang pada minuman Maia. Gadis yang baru lulus SMA ini berusaha untuk melarikan diri. Hingga ia bertemu dengan seorang pria asing yang ternyata seorang CEO. "Akh... panas! Tolong aku, Om.... " "Jangan salahkan aku! Kau yang memulai menggodaku!"
"Jangan harap cinta dariku, Naya. Wanita yang aku cintai adalah Naila, bukan kamu!" *** Diandra Sahanaya Pury terpaksa menggantikan posisi saudaranya—Emeline Naila Pury. Naila pergi dihari pernikahan demi nama baik keluarga, Diandra yang kerap dipanggil Naya ini memanfaatkan situasi tersebut untuk menggantikan posisi Adiknya. Segala cara wanita itu coba untuk membuat Zayn jatuh cinta padanya. Sejak awal, Naya memang sudah mencintai Zayn, namun Zayn malah mencintai Naila. Ada rahasia dibalik kepergian Naila, ketika Zayn mulai membuka hati untuk Naya, disitulah terkuak alasan mengapa Naila pergi. Lantas, apakah Zayn akan kembali kepada Naila? Atau tetap mempertahankan pernikahannya dengan Naya?
WARNING 21+++ Hani Paulla, ia baru pulang dari London dan langsung ditugaskan menjadi sekretaris di perusahaan Kakaknya, Yuan Andersson. Tidak disangka, kehadiran Hani mampu membuat Yuan terpikat, dan memaksa Hani untuk menjadi budak nafsu. Sentuhan sang billionaire membuat Hani candu, dan semakin terjerat. Apakah Hani bisa lepas dari jeratan sang billionaire? Atau malah semakin terjebak sehingga Hani jatuh cinta? Lalu, apakah hubungan tersebut akan diketahui oleh orang tua-nya? Ikuti, ya...
Seorang gadis SMA bernama Nada dipaksa untuk menyusui pria lumpuh bernama Daffa. Dengan begitu, maka hidup Nada dan neneknya bisa jadi lebih baik. Nada terus menyusui Daffa hingga pria itu sembuh. Namun saat Nada hendak pergi, Daffa tak ingin melepasnya karena ternyata Daffa sudah kecanduan susu Nada. Bagaimana kelanjutan kisahnya?
21+ !!! Harap bijak memilih bacaan HANYA UNTUK DEWASA. Untuk menguji kesetiaan pasangan masing-masing akhirnya Arga dan rekan-rekan sekantornya menyetujui tantangan gila Dako yang mengusulkan untuk membolehkan saling merayu dan menggoda pasangan rekan yang lain selama liburan di pulau nanti. Tanpa amarah dan tanpa cemburu. Semua sah di lakukan selama masih berada di pulau dan tantangan akan berakhir ketika mereka meninggalkan pulau. Dan itu lah awal dari semua permainan gila yang menantang ini di mulai...
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Bianca tumbuh bersama seorang ketua mafia besar dan kejam bernama Emanuel Carlos! Bianca bisa hidup atas belas kasihan Emanuel pada saat itu, padahal seluruh anggota keluarganya dihabisi oleh Emanuel beserta Ayahnya. Akan tetapi Bianca ternyata tumbuh dengan baik dia menjelma menjadi sosok gadis yang sangat cantik dan menggemaskan. Semakin dewasa Bianca justru selalu protes pada Emanuel yang sangat acuh dan tidak pernah mengurusnya, padahal yang Bianca tau Emanuel adalah Papa kandungnya, tapi sikap keras Emanuel tidak pernah berubah walaupun Bianca terus protes dan berusaha merebut perhatian Emanuel. Seiring berjalannya waktu, Bianca justru merasakan perasaan yang tak biasa terhadap Emanuel, apalagi ketika Bianca mengetahui kenyataan pahit jika ternyata dirinya hanyalah seorang putri angkat, perasaan Bianca terhadap Emanuel semakin tidak dapat lagi ditahan. Meskipun Emanuel masih bersikap masa bodo terhadapnya namun Bianca kekeh menginginkan laki-laki bertubuh kekar, berwajah tampan yang biasa dia panggil Papa itu, untuk menjadi miliknya.
Setelah dua tahun menikah, Sophia akhirnya hamil. Dipenuhi harapan dan kegembiraan, dia terkejut ketika Nathan meminta cerai. Selama upaya pembunuhan yang gagal, Sophia mendapati dirinya terbaring di genangan darah, dengan putus asa menelepon Nathan untuk meminta suaminya itu menyelamatkannya dan bayinya. Namun, panggilannya tidak dijawab. Hancur oleh pengkhianatan Nathan, dia pergi ke luar negeri. Waktu berlalu, dan Sophia akan menikah untuk kedua kalinya. Nathan muncul dengan panik dan berlutut. "Beraninya kamu menikah dengan orang lain setelah melahirkan anakku?"
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.