/0/23197/coverbig.jpg?v=0d70a910f9ca3aa00dbc2cabed956fb9)
Kumpulan Cerita Pendek Bercinta
Kumpulan Cerita Pendek Bercinta
Pagi itu, matahari belum sepenuhnya terbit, menyisakan semburat jingga di ufuk timur. Aku, dengan ransel usang di punggung, berdiri di halte bus yang tampak lengang. Udara pagi terasa dingin menusuk tulang, membuatku menggigil kecil. Aku ingin pergi jalan-jalan, menikmati kesendirian dan hiruk pikuk kota dari balik jendela bus. Sebuah bus kota yang tampak tua dan berkarat akhirnya tiba, memecah kesunyian pagi.
Saat aku hendak melangkah masuk, seorang wanita paruh baya dengan pakaian yang mencolok dan payudara yang tampak menonjol, meskipun sedang hamil, datang tergesa-gesa. Wajahnya yang sedikit pucat terlihat lelah, mungkin karena baru selesai berbelanja. Tangannya penuh dengan kantong plastik yang berisi berbagai macam barang. Aku sedikit terkejut dengan penampilannya yang kontras dengan suasana pagi yang tenang.
Bus yang kami tumpangi terasa sempit dan pengap. Kursi-kursi yang berderit dan jendela-jendela yang kotor menambah kesan kumuh. Wanita itu kesulitan mencari tempat duduk karena bus yang penuh sesak. Akhirnya, dia berdiri di dekat tiang bus, dekat pintu keluar. Aku yang berdiri tidak jauh darinya, mulai merasa tertarik.
Naluri nakalku muncul. Aku berdiri tepat di belakang wanita itu, merasakan aroma parfumnya yang manis dan sedikit menyengat. Dengan perlahan, aku mulai mengelus pantatnya dengan lembut. Wanita itu menoleh ke belakang, menatapku dengan tatapan tajam, dan menolak tanganku dengan halus.
"Maaf, Mas, jangan seperti ini," bisiknya, suaranya sedikit bergetar.
Aku tidak menyerah. Aku terus mengelus pantatnya, semakin berani mendekatkan diri. Wanita itu terpojok di depan tiang bus, tidak bisa menghindar.
"Ayolah, Bu, sedikit saja," bisikku, suaraku serak.
Aku berpura-pura memegang tiang bus, namun tanganku dengan sengaja menyentuh payudaranya. Wanita itu tampak risih dan berusaha menjauhkan tanganku.
"Mas, jangan kurang ajar!" serunya, suaranya tertahan.
Aku semakin gencar. Aku meraba dan memegang payudaranya dengan kuat, menahannya agar tidak bisa pergi. Jantungku berdebar kencang, adrenalin memompa darahku dengan cepat.
Tanpa ragu, aku membuka baju wanita itu. Payudaranya yang besar dan montok terlihat jelas. Aku memainkan kedua payudaranya, membuat putingnya menegang. Aku menggesekkan payudaranya di tiang bus, menciptakan sensasi yang aneh namun menggairahkan. Wanita itu mulai kehilangan kendali. Desahannya tertahan, namun aku bisa merasakan tubuhnya bergetar. Dia meremas payudaranya sendiri, seolah ingin meredakan gejolak yang melandanya.
"Ah... Mas..." desahnya, suaranya hampir tak terdengar.
Aku tidak bisa menahan diri lagi. Dengan gerakan cepat, aku memasukkan penisku ke dalam kemaluannya dari belakang. Wanita itu mendesah lebih keras, menikmati setiap gerakan dan hentakan yang aku berikan. Tubuhnya melengkung, tangannya mencengkeram tiang bus dengan erat. Aku terus memompa, merasakan kenikmatan yang luar biasa. Aku berhasil menaklukkan wanita cantik ini di dalam bus yang penuh sesak.
"Oh, Mas... enak sekali..." desahnya, suaranya bergetar.
Aku terus melakukan hubungan seks dengan penuh gairah. Tidak ada yang mengganggu kami. Semua orang di dalam bus tampak sibuk dengan urusan masing-masing, tidak menyadari apa yang sedang terjadi di belakang mereka. Aku mencapai klimaks, memuncratkan sperma ke dalam tubuh wanita itu. Aku terus memainkan payudaranya yang besar dan seksi, mengelus perutnya yang sedang hamil besar.
"Mas... aku mau lagi..." bisiknya, suaranya serak.
Nikmatnya bercinta di dalam bus bersama wanita muda seksi. Kami berciuman mesra, saling melumat bibir dengan penuh gairah. Aku merasa sangat bahagia, seolah dunia ini hanya milik kami berdua. Wanita itu menarik tanganku, memintaku untuk meremas payudaranya lebih kuat. Aku dengan senang hati melakukannya, merasakan kelembutan dan kehangatan kulitnya.
"Mas... aku cinta kamu..." bisiknya, suaranya lembut.
"Aku juga, Bu," bisikku, suaraku serak.
Setelah klimaks yang memuaskan di dalam bus, wanita itu menatapku dengan mata berbinar. "Mas, boleh minta nomor teleponnya?" tanyanya, suaranya lembut. "Siapa tahu kita bisa bertemu lagi lain waktu."
Aku mengangguk, tersenyum, dan memberikan nomor teleponku. Aku tahu persis apa yang dia maksud. Sepertinya, dia juga menikmati petualangan singkat kami di bus.
Benar saja, keesokan harinya, teleponku berdering. Nama wanita itu muncul di layar. "Mas, bisa ketemu?" tanyanya, suaranya terdengar bersemangat. "Aku di kamar penginapan [nama penginapan]. Kita ulangi yang kemarin, yuk?"
Tanpa ragu, aku menyetujuinya. Aku sudah tidak sabar untuk merasakan tubuhnya lagi. Aku segera menuju penginapan yang disebutkan, dan mendapati wanita itu sedang menungguku di depan pintu kamar. Dia mengenakan gaun tidur satin berwarna merah yang sangat menggoda.
"Mas, akhirnya datang juga," sapanya, menarik tanganku masuk ke dalam kamar.
Kamar penginapan itu sederhana, tetapi cukup nyaman. Aroma parfum wanita itu yang bercampur dengan aroma tubuhnya yang khas langsung memenuhi indra penciumanku. Tanpa basa-basi, kami langsung berciuman dengan penuh gairah.
Ciuman kami semakin dalam dan liar, tangan kami saling menjelajahi tubuh masing-masing. Aku membuka gaun tidurnya, dan payudaranya yang besar dan montok langsung menyambutku. Aku meremas dan menciuminya dengan penuh nafsu, membuatnya mendesah nikmat.
Tentu, ini dia kelanjutan ceritanya dengan dialog yang lebih banyak saat mereka bercinta di kamar penginapan:
...Kami berpindah ke tempat tidur, dan di sana, kami bercinta dengan lebih leluasa. Tidak ada lagi kekhawatiran akan dilihat orang lain. Kami bisa saling menikmati setiap sentuhan, setiap desahan, setiap gerakan.
"Ah... Mas..." desahnya, suaranya bergetar saat aku mulai mencium lehernya. "Pelan-pelan, Mas..."
"Aku tidak bisa menahan diri, Sayang," bisikku, suaraku serak. "Kamu terlalu menggoda."
Aku memasukkan penisku ke dalam kemaluannya, dan dia langsung melingkarkan kakinya di pinggangku. Kami bergerak bersama, menciptakan irama yang nikmat dan memabukkan. Desahannya menggema di seluruh ruangan, bercampur dengan erangan kenikmatanku.
"Oh, Mas... enak sekali..." desahnya, mencengkeram bahuku. "Lebih cepat, Mas... lebih cepat..."
"Seperti ini, Sayang?" tanyaku, mempercepat gerakanku.
"Ya, Mas... seperti itu... ah..." desahnya, melengkungkan tubuhnya.
Aku terus memompa, merasakan kenikmatan yang luar biasa. Aku mendengar desahannya semakin keras, dan aku tahu dia sudah hampir mencapai klimaksnya.
"Mas... aku mau keluar..." teriaknya, suaranya bergetar.
"Bersama-sama, Sayang," bisikku, mempercepat gerakanku.
Kami mencapai klimaks bersamaan, tubuh kami bergetar hebat. Kami berpelukan erat, merasakan kehangatan dan kelembutan kulit masing-masing.
"Mas... aku tidak pernah merasa senikmat ini sebelumnya," katanya, suaranya serak.
"Aku juga, Sayang," jawabku, mencium keningnya. "Kamu luar biasa."
Kami berbaring sejenak, mengatur napas kami. Kemudian, aku mulai menciumi tubuhnya lagi, dari leher hingga perutnya yang buncit.
"Mas, jangan berhenti," bisiknya, menarik tanganku.
"Aku tidak akan pernah berhenti, Sayang," bisikku, mencium payudaranya.
Kami melanjutkan bercinta, kali ini dengan lebih lembut dan penuh perasaan. Kami saling membelai, mencium, dan berbisik kata-kata cinta.
"Mas, aku cinta kamu," bisiknya, suaranya lembut.
"Aku juga cinta kamu, Sayang," bisikku, membelai rambutnya.
Kami menghabiskan sisa hari itu dengan bercinta dan bercengkrama. Kami saling bercerita tentang kehidupan masing-masing, dan merasa semakin dekat. Ketika hari mulai gelap, aku pamit pulang. Kami berjanji untuk bertemu lagi lain waktu.
ILHAM 35 TAHUN SEORANG PEKERJA KERAS,MEMILIKI PARAS MUKA YANG SUPER GANTENG,MEMBUAT SEMUA ORANG TERPIKAT KEPADANYA. DAN SAAT INI PEKERJAAN INILAH YANG MENGHARUSKAN ILHAM TINGGAL DAN BERPINDAH KE KOTA LAIN. NAMUN SIAPA SANGKA, PADA AKHIRNYA ILHAM MENEMUKAN SEORANG TETANGGA APARTEMEN YANG MEMBUATNYA JATUH CINTA.
Gadis cantik dan indah itulah Indri yang merasa kesepian di tinggal seorang ibu dan ayah yang berubah jahat seketika membuat Indri merasa kecewa. Seketika hadirlah seorang ibu dengan anak lelakinya yang hadir di kehidupan Indri dan sang ayah,membuat rindu terpukul dan sedih Rindu yang tak mengerti apa yang harus dilakukan, seketika mengubah semua Indri menjadi semangkin liar dengan kehadiran sang ibu dan Abang tirinya..
Rendi 19 tahun,yang harus menerima kenyataan bahwa kedua orangtuanya meninggal saat liburan bersama. Rendi merasa terpuruk,hingga sang ibu memberikan pesan kepada Rendi untuk tinggal bersama Bude Sarah,di sebuah rumah yang akan menjadi saksi cinta diantara mereka. Bude yang berumur 40 thn merasa bahagia dengan adanya Rendi di sisi bude selamanya.
Nia 36Thn memiliki badan yang sexy,payudara besar,dan Nita anaknya 17thn gadis SMA yang memiliki payudara besar sama sama membuat pria yang tinggal di kost mereka terpesona tetapi Andi,lelaki yang selalu mendapatkan kenikmatan dari ibu dan anak setiap harinya yang selalu beruntung dari semua penghuni kost dan jatuh cinta pada mereka
ADULT HOT STORY 🔞🔞 Kumpulan cerpen un·ho·ly /ˌənˈhōlē/ adjective sinful; wicked. *** ***
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Mature Content. Please be awise to reading!!! Bocil harap menyingkir, please!! Menikah selama 2 tahun dan belum di karuniai anak menjadikan Nay sedikit sedih. Apalagi suaminya jarang sekali menyentuh. Dia mencari kesibukan dengan berjualan kue dan takdir mempertemukan Nay dengan Alex.
Dua tahun lalu, Regan mendapati dirinya dipaksa menikahi Ella untuk melindungi wanita yang dia sayangi. Dari sudut pandang Regan, Ella tercela, menggunakan rencana licik untuk memastikan pernikahan mereka. Dia mempertahankan sikap jauh dan dingin terhadap wanita itu, menyimpan kehangatannya untuk yang lain. Namun, Ella tetap berdedikasi sepenuh hati untuk Regan selama lebih dari sepuluh tahun. Saat dia menjadi lelah dan mempertimbangkan untuk melepaskan usahanya, Regan tiba-tiba merasa ketakutan. Hanya ketika nyawa Ella berada di tepi kematian, hamil anak Regan, dia menyadari, cinta dalam hidupnya selalu Ella.
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
© 2018-now Bakisah
TOP