/0/2357/coverbig.jpg?v=07a6c2a83773b0625fa993f34d9ff591)
Reece Andromeda, seorang model tampan cucu dari keluarga milyader pengusaha mobil yang terjebak dalam permainan konyol teman-temannya yang membuat pria itu harus berpacaran dengan seorang gadis yang putus asa karena mantan pacarnya yang berkhianat, gadis itu bernama Airysh Merylia, ia ingin membuktikan bahwa dengan Reece dirinya baik-baik saja. Namun masalah mulai muncul ketika hubungan nya dengan Reece terguncang akibat masalah Reece dengan sahabatnya, meskipun mereka tidak saling mencintai namun hal ini menganggu Airysh karena ini menyangkut tentang sahabatnya. setelah beberapa bulan menghabiskan waktu bersama sisi lain dari mereka mulai terungkap, tidak seperti yang orang lain katakan tentang Reece yang sangat populer di kampus, Reece justru berusaha mati-matian untuk menghilangkan trauma masa lalu. dan juga Airysh, gadis yang masih mencari kebenaran keluarganya.
Airysh POV
Reece mencium temanku bukan aku, hal pertama yang kupikirkan tentang dia adalah 'brengsek!' aku ingin mengumpat dan menamparnya...
Saat ini Reece duduk di hadapan ku sambil menatapku dengan tatapan yang entah bagaimana bisa ku artikan.
Aku juga membalas tatapan Reece dengan tatapan sebal, namun aku tetap santai seolah-olah aku baik-baik saja, ini balasan nya jika tidak menuruti seorang Reece Andromeda.
Ia akan melakukan apapun agar orang lain bisa menuruti keinginannya.
Aku tidak habis pikir Reece akan melakukan hal segila itu, terlebih kepada temanku sendiri, aku bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana takutnya Lily jika tersebar gosip buruk tentang nya di kampus ini.
"Bisakah aku pergi?"
Reece mengalihkan pandangannya setelah mengeluarkan ponsel dari sakunya.
"Bisakah kamu bersikap waras?"
"Setidaknya berpikirlah sedikit,"
Aku benar-benar merasa sangat emosi. Namun bagaimana pun juga aku harus mengendalikannya, Reece hanya akan bertingkah menyebalkan.
Cowok itu bahkan sangat jujur kepadaku bahwa ia playboy, aku tidak mengerti mengapa ia membanggakan hal itu, aku bahkan tidak berpikir jika itu keren.
Reece memicingkan matanya, "Apa sulitnya itu untukmu?"
"Aku bahkan sudah bilang akan membayarmu," Ujar Reece terdengar sangat mudah
"Ada atau tidaknya aku sama sekali tidak ada artinya ditempat itu," Balasku
Aku tidak masalah ia melakukan apapun dengan wanita lain, tapi akan sangat menjijikan jika ia melakukan itu didepan ku.
"Aku tidak akan melakukan apapun di hadapan mu, aku janji," Ujar Reece.
"Lagipula mommy selalu ingin kamu bersamaku, kamu bahkan tau itu,"
"Jika nanti malam kamu tidak pergi denganku, aku tidak tahu apakah aku masih bisa menjadi model, mommy selalu melakukan apapun untuk mengacaukan nya,"
Reece anak tunggal, itulah mengapa ibunya begitu mengawasinya. Terlebih Reece memiliki pergaulan yang buruk, ibunya tentu tidak ingin Reece terus-terusan terjerumus.
Tapi keluarganya begitu kaya, sehingga apapun bisa ibunya lakukan untuk menyuruh orang-orang mengawasi Reece dengan membayar mereka, dengan begitu aku tahu Reece benar-benar merasa muak. Kupikir itulah mengapa selain permainan bodoh di klub malam itu Reece masih bertahan dengan ku, mungkin karena ia ingin memiliki pacar yang bisa dipercaya oleh ibunya, agar ia tidak selalu di awasi oleh orang lain, dan aku tahu rencana itu sukses.
Tapi, aku sangat kesal jika ia mengatakan tentang ibunya di saat-saat seperti ini, aku tidak berani menolak jika itu tentang ibunya, ibu Reece sangat menyukaiku dan bahkan sangat menyayangiku sama seperti Reece.
Sebenarnya itu tidak buruk, Reece hanya ingin aku menemaninya saat ia bersama teman-teman modelnya, tapi akan sangat buruk setelah Reece minum dan mabuk ia akan melakukan hal yang sangat menjijikkan dengan wanita lain.
Itu membuatku ingin muntah.
"Oke, kamu tidak melakukan hal hal seperti itu dihadapan ku, tapi jika gosip antara kamu dan Lily tersebar, kamu harus mengatakan bahwa kamu sangat mabuk di malam itu, bilang ke semua orang jika kamu tidak sadar," Ujarku.
Aku pikir itu masuk akal, dengan begitu Lily bisa tenang, Pacarnya tidak akan memintanya putus karena itu tidak sengaja.
"Itu sangat mudah, aku akan melakukannya," Jawab Reece menerima perkataan ku.
"Tapi kamu juga harus menepati janji,"
"Setelah kuliah selesai kita pergi ke rumah ku, aku sudah menyiapkan semuanya untukmu,"
"Setelah itu kita baru bisa pergi untuk menandatangani kontrak nya,"
Reece mengerlingkan matanya, itu membuatku muak.
"Kamu bisa pergi sekarang, sebentar lagi akan ada seorang gadis yang datang," Ujar Reece mengusirku dengan santai
Tentu saja aku tidak mau.
"Tidak, kamu yang harus pergi, aku datang ke tempat ini lebih dulu," Ujarku angkuh.
Reece seperti ingin mengumpat, tapi mungkin karena ia tidak ingin suasana menjadi lebih rumit, Reece memutuskan untuk pergi.
Seharusnya kamu selalu mengalah seperti itu.
***
Dua bulan lalu..
"Dare!" Reece mengucapkan kalimat itu setelah sebuah botol mengarah kepadanya.
Alasannya simpel saja ia memilih dare dari pada truth, jika ia mengatakan truth maka temannya akan menyuruh nya mengatakan hal-hal yang memalukan, seperti ukuran bagian pria, Reece tahu itu terjadi.
Reece sangat malas jika pertanyaan-pertanyaan seperti itu harus ia jawab dengan jujur.
"Aku menantang mu untuk pacaran dengan satu gadis selama satu tahun,"
Ujar Alex, pria itu meneguk segelas wine, lalu menatap Reece dengan serius.
Reece mengerti Alex tidak menyukainya karena Reece suka menggoda para gadis termasuk pacarnya.
Alex takut Reece akan mengencani Gadisnya, karena Reece begitu Playboy.
Reece tampak menghela napas, ia hanya berpikir jika itu bisa dicoba. Lagipula ia tidak berniat untuk menjadi Playboy seumur hidup.
Teman-temannya yang lain terdengar sangat bersemangat.
"Okay, aku coba,"
Beberapa teman-teman semeja nya berteriak, Suatu keajaiban jika seorang Reece Andromeda setia pada seorang gadis.
"Kalau kamu tidak bisa menepati ucapan mu, kamu harus menyerahkan kunci mobilmu kepadaku," Ujar Alex.
Reece mengangguk.
"Setuju!"
Bar semakin ramai ketika Reece menyetujui untuk memberikan mobilnya kepada Alex.
Bagaimana tidak, bagi Reece sebuah mobil tidak ada apa-apanya, ia memiliki belasan koleksi mobil dirumah nya.
Reece pikir itu bukan hal yang besar.
"Sekarang siapa yang ingin kamu pilih untuk menjadi pacarmu?" Sahut salah seorang temannya.
"Aku yang akan memberikan tantangan untuk Reece," Ujar Leon.
Untuk aturannya, dalam permainan konyol ini mereka akan mendapatkan tiga tantangan ataupun kebenaran.
Kini giliran Leon memberikan tantangan.
"Sekarang kamu cium salah satu gadis yang berada disana, orang yang kamu cium harus menjadi pacarmu. Tapi... Kamu tidak boleh melihat wajahnya sebelum kamu mencium nya," Ujar Leon yang langsung disetujui oleh banyak orang disana.
"Ah shit!" Ucap Reece.
Ini benar-benar tantangan paling gila, ia pikir ia akan memilih sendiri gadis yang ingin ia pacari, tapi kenapa harus sekarang dan ditempat remang seperti ini.
'baik.. jika aku tidak melakukannya kalian akan menganggap ku seperti pengecut.'
'Lihat saja bagaimana ini bisa terjadi.'
Reece melakukan aksi gilanya, pria itu berjalan mendekati seorang gadis yang menghadap membelakanginya, karena ia juga tidak boleh melihat wajah gadis itu.
Dengan cepat, tanpa gadis itu sadari Reece sudah memutar tempat duduk gadis itu lalu menciumnya.
Semua orang disana terkejut, termasuk gadis yang Reece cium, ciuman yang berlangsung selama dua detik itu mendapat sorotan heboh dari teman-teman gadis itu disana.
Pasalnya mereka datang berombongan dan tiba-tiba insiden tak terduga pun terjadi.
"Kamu harus menjadi pacarku," Ujar Reece langsung setelah ia melepaskan ciumannya.
Gadis itu mendorong tubuh Reece.
"Apa maksudmu?!" Ujarnya setengah berteriak.
"Apakah kamu mau menjadi pacarku?" Ujar Reece santai.
"Aku akan melakukan apa saja, aku juga akan membayarmu, aku janji," tambahnya.
Gadis itu menatap Reece dengan tatapan bingung.
Itu tidak masuk akal sama sekali.
"Kupikir kamu sedang mabuk, aku tidak akan mempermasalahkan hal ini." Ujar gadis itu lalu menghadap lagi ke arah teman-temannya, setelah berpikir bahwa pria itu sedang mabuk dan ia tidak ingin membuat masalah dengannya.
"Tidak!, Aku serius,"
"Aku tidak peduli, mulai sekarang kamu telah menjadi pacarku," Ujar Reece lalu meninggalkan gadis itu dengan santai.
Aaron, seorang mantan pembunuh bayaran berusia 30 tahun, telah meninggalkan masa lalunya yang kelam demi hidup baru bersama Alice, wanita yang ia nikahi setahun lalu. Bagi Aaron, Alice adalah pusat dunianya, sumber kebahagiaan yang ia lindungi dengan sepenuh hati. Namun, di balik senyumnya yang manis, Alice menyimpan rahasia besar. gadis berusia 25 tahun, ia sebenarnya adalah agen rahasia yang ditugaskan untuk menyusup ke dalam kehidupan Aaron. Tujuannya adalah mengungkap kebenaran di balik kematian orang tuanya, yang diduga dibunuh oleh Aaron atas perintah Greenice Group, organisasi kriminal tempat Aaron pernah bernaung. Saat Alice semakin dalam menyelidiki, ia memanfaatkan kelemahan terbesar Aaron: cintanya yang tulus padanya. Namun, seiring berjalannya waktu, Alice mulai merasakan konflik batin yang hebat. Ia dihadapkan pada dilema antara menyelesaikan misinya atau mengikuti perasaan simpatinya terhadap Aaron, pria dingin yang selalu bersikap manis padanya. Ketika ancaman dari Greenice Group semakin mendekat, batas antara cinta dan pengkhianatan menjadi semakin kabur. Alice harus memutuskan apakah ia akan mengungkap identitas aslinya dan menghadapi konsekuensinya, atau terus hidup dalam kebohongan yang semakin menyiksa. Dalam permainan berbahaya ini, siapa yang sebenarnya menjadi korban? Dan apakah cinta sejati dapat tumbuh di atas pondasi kebohongan dan dendam? kisah tentang cinta, pengkhianatan, dan pencarian jati diri di tengah intrik dunia kriminal yang gelap.
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
"Jang, kamu sudah gak sabar ya?." tanya Mbak Wati setelah mantra selesai kami ucapkan dan melihat mataku yang tidak berkedip. Mbak Wati tiba tiba mendorongku jatuh terlentang. Jantungku berdegup sangat kencang, inilah saat yang aku tunggu, detik detik keperjakaanku menjadi tumbal Ritual di Gunung Keramat. Tumbal yang tidak akan pernah kusesali. Tumbal kenikmatan yang akan membuka pintu surga dunia. Mbak Wati tersenyum menggodaku yang sangat tegang menanti apa yang akan dilakukannya. Seperti seorang wanita nakal, Mbak Wati merangkak di atas tubuhku...
Maya dan Adrian, serta sahabat mereka Sinta dan Rizky, tampaknya memiliki segalanya: karier yang sukses, rumah yang nyaman, dan kehidupan sosial yang aktif. Namun, di balik fasad kebahagiaan mereka, hubungan mereka masing-masing mengalami ketegangan dan kekosongan yang menyedihkan. Suatu malam, dalam upaya untuk menyegarkan hubungan mereka yang hambar, Maya dan Sinta memutuskan untuk mengusulkan sesuatu yang ekstrem: "fantasi tukar pasangan ranjang." Awalnya, ide ini tampak gila dan di luar batas kenyamanan mereka. Namun, dengan dorongan dan desakan dari pasangan mereka, Maya dan Adrian, serta Sinta dan Rizky, setuju untuk mencoba. Ketika fantasi tersebut menjadi kenyataan, keempatnya merasakan perasaan canggung, kebingungan, dan kecemasan yang tak terduga. Namun, dalam perjalanan mereka melalui pengalaman ini, mereka mulai menggali lebih dalam tentang hubungan mereka, mengungkapkan kebutuhan dan keinginan yang mungkin terlupakan, serta menyembuhkan luka-luka yang telah terbuka dalam pernikahan mereka. Dalam prosesnya, mereka menghadapi konflik, kecemburuan, dan ketidakpastian yang tidak terelakkan. Namun, mereka juga menemukan keintiman yang lebih dalam, pemahaman yang lebih besar tentang satu sama lain, dan kesempatan untuk memperbaiki hubungan yang hampir putus asa. Novel "Fantasi Tukar Pasangan Ranjang" menawarkan pandangan yang tajam tentang kompleksitas hubungan manusia, dengan sentuhan humor, kehangatan, dan kisah cinta yang penuh dengan emosi. Di tengah fantasi yang menggoda, mereka menemukan keberanian untuk menghadapi kenyataan, menerima kekurangan masing-masing, dan membangun kembali fondasi cinta mereka dengan cara yang lebih kuat dan lebih tulus.
“Aduh!!!” Ririn memekik merasakan beban yang amat berat menimpa tubuhnya. Kami berdua ambruk dia dengan posisi terlentang, aku menindihnya dan dada kami saling menempel erat. Sejenak mata kami bertemu, dadanya terasa kenyal mengganjal dadaku, wajahnya memerah nafasnya memburu, aku merasakan adikku mengeras di balik celana panjang ku, tiba-tiba dia mendesah. “Ahhh, Randy masukin aja!” pekik Ririn.