Unduh Aplikasi panas

Konten

Bab 1 Prolog

Kedatangan senja hari ini membuat gadis dengan rambut terurai menunggunya hilang habis tenggelam. Kaluela Anatasya, nama yang cantik. Kedua orang tuanya membuang dirinya kala Kalu berumur 7 tahun di sebuah Taman bermain, hingga kini ia tidak tau dimana keberadaan orang tuanya.

Seorang laki-laki dengan baju Kerjanya menghampiri Kalu yang tengah duduk sendiri sembari menoleh ke kanan kiri terus menerus. Mencari sosok ibunya yang belum lama pergi meninggalkannya untuk membeli es krim.

Laki-laki yang di ketahui sebagai dokter itu menunggu Kalu di kursi beton sebelahnya hingga berjam-jam. Di lihatnya wajah Kalu yang kian sendu, iapun menghampirinya.

"Kamu nunggu siapa?" tanya dokter tersebut dengan sangat ramah.

Gadis kecil tersebut menatap Laki-laki di hadapannya dengan senyum, "mama om, katanya mama mau beliin aku es klim, terus aku di suruh tunggu di sini."

Dokter tersebut mengengguk. Ia mulai berfikir selama itukah membeli es krim?

Iapun berinisiatif untuk membawa Gadis kecil itu pergi kerumahnya.

"Mama kamu kayaknya gak bakal kesini lagi nak, kamu ikut om aja mau gak?" tanya nya.

Gadis kecil itu terlihat berfikir sejenak.

"gimana? Mau gak? Nanti om beliin es krim yang banyak."

Gadis kecil tersebut mengangguk antusias, "mau om, yang banyak ya"

Dokter di hadapannya tertawa, dalam lubuk hatinya sedikit bersedih. Adakah orang tua yang tega meninggalkan anaknya sendiri berjam-jam di tempat seperti ini? Apakah mereka membuang gadis kecil ini? Tega sekali mereka? Bukankah dia gadis kecil yang manis?

Mulai hari itu, Seorang Dr. Herry Wirawan mengadopsinya sebagai anak.

...

Velin. Teman-temannya slalu mengatakan bahwa dirinya adalah gadis yang cantik, Velin slalu menjadi dirinya sendiri walaupun tak satupun cowok memandangnya baik dan hanya menganggap sebagai wanita bodoh.

Kini Kalu tengah berada di pinggiran danau bersama kedua sahabatnya. MEIRA PRANINDITA dan APRILLIA ANANDA WATI. Mereka adalah sahabat yang slalu ada kapan pun dan dimanapun Kaly berada, begitulah menurut seorang Kaluela.

"Kal, lo tuh kenapa siiii. Suka banget liatin senja kayak gitu? Kan senja mah masih bisa di liat besok-besok, gak bakal ilang kecuali kalo udah kiamat," cerocos Meira yang sedari tadi sudah ingin pulang namun enggan meninggalkan Kalu sendirian.

"Eh, Ra. Kalo omongan tuh di jaga," ucap April sembari menoyor bibir Meira, dan yang di toyor hanya merasa kesal.

Kalu sama skali tak terganggu, matanya masih menatap warna jingga di langit, masih dengan senyuman yang sama dan pada Senjalah ia tunjukan.

"lo tau gak? Kenapa gue suka sama senja?" Tanya Kalu di sela-sela keributan Meira dan April. Dan yang ditanya hanya saling pandang.

"enggak" jawab mereka sembari menggelengkan kepalanya bak anak kecil.

Lalu Kalu sedikit tertawa, namun pandangannya tak berubah, masih pada tujuannya.

"Senja itu slalu nepatin janjinya untuk slalu hadir, walaupun setiap harinya hanya sekali, tapi kemunculannya bisa membuat orang-orang takjub. Gak seperti pelangi yang indah nya berjanji untuk hadir lagi, tapi gak tau kapan hadirnya."

Meira dan April yang mendengar itu seakan-akan mengerti maksud ucapan velin.

"Kal. lo gak sendiri kok, kita bakalan slalu berjanji untuk ada buat lo," ucap Meira dan di setujui juga oleh April. Lalu mereka berdua memeluk Kalu dengan lembut.

"Kita best friend forever," ucap mereka bersamaan, di saksikan juga oleh senja.

...

Seperti biasanya setelah menyaksikan perjalanan senja hingga tenggelam, Kalu segera bergegas pulang karena beberapa menit lagi Adzan Maghrib berkumandang. Dan jikalau Kalu belum juga sampai dapat di pastikan intan-kakak angkat Kalu akan memberikan hukuman berupa apa saja.

6 menit sebelum maghrib, akhirnya Kalu sudah sampai di rumahnya. Ia segera menaruh sepedanya di bagasi. Sebenarnya meira sudah mengajak velin untuk pulang bersamanya dan masalah sepeda bisa di susul. Namun Kaluela tetaplah Kaluela, ia yang keras kepala dan tak suka keinginannya di bantah.

Saat membuka pintu rasa tidak ada siapapun di ruang tamu. Namun dugaannya salah, di sana sudah ada ANDI GUNAWAN- papa angkat Kalu, INTAN AMALIA dan FRISILIA DEIRA atau sering di panggil Lia. Mereka adalah anak dari Andi. Yang berarti kakak angkat Kalu. Walaupun yang mengadopsi adalah Drajat- kakek Lia.

Andi yang sedang membaca majalah segera menaruhnya dan berdiri.

"Dari mana kamu Kalu? Kok jam segini baru pulang? Kamu itu gak takut apa jam segini masih kelayaban di luar?" tanya Andi yang tak tampak emosi sama sekali.

"Itu pah, Kalu abis main sama Meira dan April. "jawab Kalu dengan jujur.

karena memang Kalu adalah anak yang jujur, Andipun slalu percaya dengan ucapannya.

"Halaaaah. Boong itu pah! Dia punya pacar kali, terus jalan bareng sama pacarnya," timpal Lia.

"Eh-enggak kok pah. Kalu gak punya pacar, kalo papa gak percaya tanya aja mei sama april. Tadi Kalu bareng mereka kok."

Namun belum puas Intan mendengarnya, iapun menimpalinya lagi.

"Lo tuh yah. Mau jadi perempuan apa lo jam seg-"

"ayo Kali, sekarang kamu masuk kamar dan mandi."

Intan yang melihat papahnya membiarkan Kalu begitu saja mendengus kesal.

"Iya pah."

Intan dan Lia merasa geram. Mau bagaimana lagi? Bagi intan walaupun Kalu bukan anak kandung, ia slalu saja di perlakukan layaknya nak kandung oleh Andi. Bahkan Lia anaknya sendiripun tak pernah di perlakukan seperti anak kandungnya. Karena itulah terkadang Lia dan Intan slalu menyiksa Kalu.

"Pap-"belum sempat Lia berkomentar Andi sudah terlebih dahulu pergi meninggalkan mereka.

"Papah kenapa sih baik banget sama si benalu ituuuu. Lia kan kesel, padahalkan Kalu itu anak angkat bukan kandung," ucap Lia sembari mendengus kesal.

"Sabar Lia. Nanti kita kasih pelajaran buat si benalu itu yaa." entah niat buruk apa yang di pikirkan Intan, Lia nampak sangat setuju.

...

Setelah menyelesaikan semua tugas yang dimiliki Kalu, suara ketukan terdengar begitu keras seperti tak memiliki rasa sabar. Kalu pun mendekati pintu kamarnya sembari berfiki-fikir siapa si? Tumben ngetoknya kayak gitu monolognya.

"Iya bentar sab-" Kalu begitu terkejut saat ia membuka pintu justru yang ia dapatkan adalah siraman air yang cukup banyak" huaaa" gelagap Kalu saat air itu di siramnya untuk Kalu.

Sedangkan yang menyiraminya dengan air hanya tertawa senang. Sungguh 2 orang yang sangat kejam. "Dasar benalu! Udah deh lo pergi aja dari sini. Pake ngerebut-rebut bokap gue segala lagi! Carmuk banget si lo.?" Tanya lia sambil menjambak rambut Kalu. Ya. Mereka adalah velin dan Intan. Mereka melakukan niat jahatnya di kala andi sedang keluar kota. Dan belum lama, andi di jemput oleh sekretarisnya untuk pekerjaan bisnis di luar kota. Sedangkan Lia dan Intan di rumah bahagia dengan penderitaan yang Kalu alami.

Perlakuan mereka tak pernah sekalipun terbalas oleh Kalu. Karena bagi Kalu mereka tetaplah malaikat yang sudah menolongnya, mengurusinya dan membesarkannya. Hal itulah yang menjadikan Intan dan Lia semakin menjadi-jadi melakukan niat jahatnya pada Kalu. Sedangkan Kalu hanya diam dalam tangisannya.

...

Sudah beberapa hari ini Kalu berangkat ke sekolah dengan rasa yang tak niat. Entahlah, biasanya jika urusan sekolah lia slalu bersemangat, karena hanya di sekolah ia dapat bercerita pada dua sahabatnya yang slalu bisa mengerti keadaannya.

Hingga suatu hari Kalu pingsan saat sedang melakukan servis pada saat olahraga volly. Tak semua anak yang mengira bahwa Kalu benar-benar pingsan. Karena selama sekolah Kalu tak pernah sekalipun mengeluh sakit. Bahkan absennya saja tak pernah kosong. Ia slalu rajin datang kesekolah dengan tepat waktu.

"Kal!! Banguuunnn!!! Gak usah bercanda deh ah. Gak lucu. Ada Pak Usup vell!!" Bisik Meira yang menganggap lelucon.

"Kampret lo. Si Kalu beneran KO bego!" Kesal Bima yang merasa bahwa ini bukanlah lelucon"

"Pak Kalu pingsaan pak. OMG pingsan paaak," histeris April yang syok mengetahui bahwa velin pingsan. Setelah mendapatkan jitakan yang lumayan dahsyat oleh meira april diam dan bingung harus melakukan apa.

"Kalian ini apa-apaan si? Orang pingsan bukannya dibawa ke UKS malah pada nontonin," ujar Pak Usup yang kesal melihat tingkah murid-muridnya yang tidak mempunyai rasa kepedulian.

Bima menggotong Kalu menuju UKS. Setelah itu menaruhnya di ranjang yang sudah di sediakan dengan perlahan. Bima terlihat begitu khawatir. Baginya Kalu tak biasanya seperti ini, dan Bima juga sudah melihat beberapa hari kebelakangan ini Kalu tampak murung. Mungkin Kalu seperti ini karena kejadian malam itu.

"Yudah pak. Saya izin jagain Kalu di sini ya pak," izin Bima berharap di izinkan Pak Usup.

"Dih modus lo-" belum sempat Meira berbicara mulutnya sudah terlebih dahulu disumpal dengan roti dan ditarik untuk menuju keluar oleh April.

"Yasudah. Tapi ingat!! Jangan macam-macam!!" Ucap Pak Usup memperingati Bima. Bima yang di izinkan mengangguk mengerti.

Seakan-akan semua orang tau bahwa bima ingin menemani Kalu hingga sadar. Semuanya setuju bahwa Kalu akan ditemani bima hingga Kalu sadar.

Andai lo peka sama perasaan gue vel. gue bakal jadi orang paling bahagia di dunia. Karena gue yakin! Gue yakin bisa ngasih lo kebahagiaan. Bukan kesengsaaan kek gini. -BIMA ANGGARA

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Rilis Terbaru: Bab 4 Kesalahpahaman 2   05-15 11:45
img
1 Bab 1 Prolog
25/04/2025
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY